Semua Bab Cinta Si Kembar : Bab 41 - Bab 50

66 Bab

Meminta

"Mas, tolong, biarkan aku melihat kondisi mama Lina. Kasihan dia, Mas. Dia harus mendengar kenyataan saat kondisi tubuhnya tidak baik!"Maya mencoba berbicara. Melihat Bram panik dari jendela mobil Reno dan berteriak meminta tolong sudah menyayat hatinya.Gadis itu teringat dengan kondisi ibunya yang masih di rumah sakit. Maya pasti tidak bisa membayangkan apa yang akan dirasakannya kalau hal buruk terjadi dengan ibunya Bram."Memangnya aku peduli. Ini hukuman untukmu. Kau seenaknya melanggar apa yang sudah kita sepakati," kali ini Reno menjadi keras kepala."Ya ampun, Mas. Kan aku sudah bilang kalau ini bukan salahku. Aku memang tidak sengaja bertemu dengan mama Lina. Aku juga sudah memberikan kamu kabar lewat pesan. Tarinya aku mau ke klub bersama dengan yang lainnya. Aku dan yang lain ingin merayakan grand opening besok," jelas Maya lagi.Maya kesal karena hari ini Reno begitu keras kepala untuk dibujuk. Gadis itu hanya meminta pengertian saja."Markus, turunkan perintah untuk satu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

Tetap Menunggu

Maya masih berada dalam dekapan Rama. Beberapa saat barusan mereka sudah mengeluarkan rasa rindunya. Rama dan Maya masih mengatur napas mereka."Kau kembali?" Maya berkata lirih dalam dekapan Rama."Tidak, aku hanya mengunjungimu. Aku ingin melihat pembukaan tokonya. Apa berjalan lancar?" Rama berkata lembut sambil mengusap rambutnya."Bukannya kau sudah melihat dan sampai membuatku kelelahan seperti ini?" keluh Maya, tapi tetap tidak menolak berjauhan dari dekapan Rama."Hehehe, maaf. Aku kangen. Kalau video call, masih tetap saja kurang. Aku akan kembali setelah ini. Rahasiakan ini dari kakakku. Aku akan sering mengunjungimu, sayang." Mungkin yang terdengar di telinga Maya adalah hal gila. Tapi, entah kenapa gadis itu malah mengangguk setuju."Kau datang hanya untuk itu saja? Hah?"Mendengar ucapan Maya, Rama terkekeh pelan."Sedikit, selebihnya karena aku benar-benar merindukanmu," tegas Rama."Bohong. Lalu kenapa kau pergi begitu saja? Kau tidak menjelaskan apapun," decak Maya sed
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

Mau Berapa

Saat Reno membuka pintu ruangan kerja istrinya, Reno menatap sesaat, istrinya yang sedang sibuk dimeja kerja dengan beberapa berkas yang berserakan diatas meja."Tok, tok, tok! Apa aku boleh masuk?" sesaat Maya menghentikan pekerjaannya dan melihat seseorang yang berdiri diambang pintu dengan senyuman.Satu karangan bunga dan satu paper bag kecil menyambutnya dengan bentangan tangan seperti pesawat terbang."Mas, kamu datang!"Maya beranjak dari duduk dan meninggalkan pekerjaannya, berlari kepelukan Reno."Selamat atas pembukaan tokonya sayang. Sepertinya berhasil, pengunjungnya ramai sekali!" ucap Reno mendekap tubuh istrinya. Sesaat hidung Reno mencium aroma lain yang melekat ditubuh istrinya.Ada rasa sesak dan sakit, tapi tidak berlangsung lama dan tak terlihat oleh istrinya."Iya, Mas, terima kasih banyak. Kamu juga datang, aku pikir kamu sibuk banget!" ucap Maya berusaha mengontrol emosi dan perasaannya.Menekan kembali agar dia bisa berpikir jernih dan normal."Tentu saja aku a
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

Pengganggu

"Kita makan siang diluar saja!" Reno berbicara setelah dirinya merapikan diri dari adegan panasnya disofa bersama dengan istri kontraknya beberapa saat lalu."Hah, ma-makan siang? Lagi, Mas? Nggak. Nggak mau. Cukup, Mas. Kalau kamu masih mau ajakin aku lagi makan siang diluar yang ada aku nggak bakal balik ke toko. Tolong, Mas, ayolah, ini kan hari pertama pembukaan toko aku!"Maya menolak mentah-mentah ajakan suami kontraknya. Dia masih kelelahan dengan adegan panas barusan. Reno menyipitkan mata dan melipat kedua tangannya."Apa maksudmu? Kau benar-benar tidak mau makan siang? Hah!" delik Reno. Maya menautkan kedua alisnya. Gadis itu mulai terkecoh dengan kata makan."Hah, jangan bercanda Mas Reno. Kau sedang mempermainkanku?" dengus maya. Kesal."Hahahaha, siapa yang mempermainkanmu? Aku kan hanya ingin mengajakmu makan siang diluar!" tegas Reno."Memangnya apa yang sedang kau pikirkan, sayang? Kau benar-benar memikirkan hal lain? Atau kamu ketagihan?"Blush! Seketika wajah Maya me
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

Kesal

"Jangan memancing kemarahanku, Nadia. Kau pasti tahu, aku paling tidak suka dengan serangan licik seperti ini," bisik Reno, tapi sikapnya pada Nadia mengundang banyak tanya pada tatapan mata teman-teman Maya.Nadia sedikit tercekat. Lehernya seperti tercekik sesaat dan udara yang dia hirup seakan sirna."Aduh, sayang, kamu jahat banget deh sama aku. Aku kan hanya ingin makan siang denganmu. Kita sudah lama nggak ketemu, sayang!" rancu Nadia makin tidak jelas.Sesaat tangan Maya terhenti, ada desiran aneh dihatinya, namun segera ditepisnya.Sudahlah Maya, biarkan saja. Toh, kamu nggak punya hak untuk bertanya atau marah padanya. Lupakan dan biarkan. Jalani saja kewajiban kamu selama satu tahun ini. Maya berdiskusi dengan hatinya. Ia tahu tidak boleh sembarangan berbicara, tapi ini dihadapkan dengan para teman-temannya. Kalau Maya tidak bereaksi dan diam saja, Maya pasti akan bingung menjelaskannya."Key, kamu dan yang lain bisa bantu rapikan ini dulu. Aku dan suamiku akan makan siang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

Tidak Mau Kalah

Nadia cukup terkejut dengan jawaban Maya. Apalagi, ekspresi wajahnya yang tak bisa ditebak.Sialan. Aku yang ingin menjebak dan memanasinya. Kok malah aku yang kesal sendiri dengan ucapannya. Nadia berdecak kesal dengan hatinya. Ia sedikit kecut saat mendengar jawaban Maya.Hahaha, luar biasa. Inikah reaksi cemburunya? Aku ingin melihat sampai sejauh mana dia cemburu padaku dan Nadia. Tapi, awas saja kalau si Nadia kelewatan. Aku tidak akan memaafkannya. Aku yang akan maju buat perhitungan dengannya. Ancam Reno dihatinya dengan santai melirik tanpa diketahui oleh Maya dan Nadia."Katakan padaku, apa saja yang kalian lakukan di malam pertama? Apa kau sejago dan selihai diriku? Apa kau tahu cara memanjakan Reno hingga dia puas? Ayo katakan padaku!"Nadia berkata tanpa peduli akan perasaan Maya saat ini. Baginya membuat pertengkaran antara Reno dan Maya adalah keinginan terbesarnya.Apa maksudnya? Dia ingin membahas malam pertamaku dengan mas Reno? Dia berkata seolah ingin memamerkan d
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

Ancaman Nadia

"Sudah itu aja, aku tidak mau yang lain lagi, Mas!" ucap Maya mengakhiri tambahan pesanannya."Baik, saya akan siapkan," jawab pelayan dan pergi."Aku mau ke toilet sebentar, Mas!" ucap Maya, segera bangkit dari kursinya sebelum mendapatkan jawaban dari Reno.Maya rasanya sudah panas sejak tadi Nadia terus menempel pada Reno. Ia ingin segera kembali."Aku harus cari cara agar segera kembali atau aku nggak usah balik lagi ke ruangan itu ya?" gunanya saat ia akan masuk ke kamar mandi.Maya hanya membasuh wajahnya. Hari ini penuh kejutan. Dari kedatangan Rama, Reno dan Nadia.Meskipun Reno tidak masuk dalam hitungan, tetap saja, caranya tadi cukup mengejutkan. Maya harus melayani dua orang sekaligus secara tidak langsung."Ya ampun! Bikin kaget saja!" Maya terkejut karena tahu-tahu sudah melihat Nadia seperti hantu. Sudah ada dibelakangnya.Ia baru saja membasuh wajahnya."Kenapa? Kau takut? Dan lari kesini? Kau takut bersaing denganku?" celetuk Nadia menatap Maya. Mengintimidasi dirinya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

Jujur

Beberapa jam sebelumyaRama baru saja sampai di bandara. Pikiran terus kepada Maya. Rama tidak mengira harus benar-benar melepaskan wanita yang sangat dicintainya.Rama tahu semua yang dilakukannya salah dan sangat tidak benar, tetapi hati dan tubuhnya serasa akan mati jika sehari saja tidak bertemu dengannya.Mungkin benar semua yang dikatakan Maya, ini seharusnya tidak boleh terjadi. Hubungan terlarang mereka dari awal seharusnya tidak pernah dimulai."Hah, sayang bagaimana cara aku melupakan dirimu. Aku benci perasaan ini. Kenapa kita tidak lebih dulu bertemu," ucap Rama meremas wajahnya dengan kasar.Rama sedang menunggu keberangkatan kembali ke negara dimana ia akan berjauhan dengan Maya."Aku harus bagaimana, sayang? Aku benar-benar tidak bisa jauh darimu dan bagaimana nanti kecewanya kakakku nanti, aku belum siap membayangkan.""Saat tahu kau dan kakakku hanya menjalani pernikahan kontrak saja sudah membuat aku marah. Tapi, sekarang saat aku tahu kau hanya kontrak dengannya, ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

Ribut

"Jangan pernah bermimpi dan berharap seperti itu, Rama. Lo, nggak akan mungkin bisa dapatkan dia. Dia itu cuma milik gue. Cuma gue yang bisa jadi suaminya, kalau gue nggak bisa menjadi suaminya, gue akan tarik dia ke neraka yang sama dengan gue!" ancam Reno terdengar tidak sedang main-main.Demi apapun, Reno tidak akan melepaskan Maya. Hanya gadis itu yang dicintainya."Hah, lo masih aja gila, Reno. Sadar diri sedikit. Belum tentu juga dia cinta sama lo!" dengus Rama tak mau kalah.Dia pun tidak gentar lagi memperjuangkan cintanya pada Maya."Hahaha, jadi lo berpikir? Dia, akan mencintai lo ketimbang gue. Ingat, Rama, dia pertama kali bertemu dengan gue. Jika, dia ada rasa tertarik dengan lo, itu nggak lebih karena dia menganggap lo sama seperti gue.""Lo lupa? Wajah lo sama gue itu kan sama. Mungkin aja, dia salah paham sama lo. Perasaannya sama lo, ya, jika itu memang benar-benar ada, gue yakin, hanya pelampiasan saja!"Reno terus membombardir perasaan Rama. Membuat adiknya kalah te
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

Beri

"Dimana wanita brengsek itu, Markus?"Reno meradang saat ia sampai di villa."Ada di ruang bawah tanah, Tuan!" jawab Markus."Akan kuhajar dia!" dengus Reno dengan langkah kesal menuju ruang bawah tanah.Beberapa jam sebelumyaSaat baru saja tiba di villa yang digadang-gadang Reno akan memberikan kepuasan untuk Nadia, ternyata itu semua tidaklah benar.Reno sengaja membuat Nadia tidak kabur dengan balasan yang akan Reno layangkan padanya."Markus, lepaskan aku. Kau tahu, tubuhku ini tidak bisa sembarangan kau sentuh. Tubuhku hanya boleh disentuh oleh Renoku!"Nadia berteriak lantang dan keras. Mendelik dan mencoba mendorong jauh tubuh Markus yang menyeretnya paksa."Tolong jangan banyak bicara lagi, Nona Nadia. Aku hanya menjalankan perintah dari, Tuan!" ucap Markus berkata datar dan dingin.Markus memang tidak akan bersikap lembut pada wanita manapun. Apalagi Markus tahu bagaimana sifat Asli Nadia. Wanita penggoda yang menginginkan kedudukan dan kekuasaan.Meski Nadia selalu mengagun
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status