Semua Bab Cinta Si Kembar : Bab 51 - Bab 60

66 Bab

Pembakar Kalori

Kilatan mata tajam tertuju pada Nadia. Reno bersuara serak sambil meremas bokong Nadia.Meski dalam samar Nadia masih dapat merasakan napas Reno yang sedikit memburu. Apalagi tubuhnya sudah sangat menempel di tubuh Reno."Umm, shh, iya, sayang. Dimanapun, asalkan aku bisa bercinta denganmu sampai puas. Aku akan lakukan, asalkan aku bisa memuaskan dan kau menikmati tubuhku seperti biasa!"Nadia berkata dengan sangat menggoda, kini kedua tangannya sudah melingkar dileher Reno. Menatap Reno dengan penuh hasratnya yang membara."Baiklah, aku izinkan, kali ini, kita akan bermain sampai puas. Kau bersiaplah, mungkin saja tubuhmu akan hancur olehku!" dengus Reno. Berbisik ke telinga Nadia, untuk Nadia memberikan sensasi yang tak bisa ditolaknya.Nadia merasa Reno mulai bergairah kembali padanya. Seperti Reno yang pernah dia miliki selama ini."Umm, shh, sayang remas terus disana umm!" Nadia mengarahkan tangan Reno, satu meremas bokong dan satu lagi diarahkan pada satu aset Nadia yang sudah d
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

Lebih Baik

"Kau sudah bangun?"Reno mengecup lembut kening istrinya. Maya baru saja membuka matanya, kepalanya sedang bersandar di dada bidang Reno."Mas Reno!" wajah Maya merona, dia jelas melihat tubuhnya dan sang suami berada dibalik selimut tanpa sehelai benang pun."Kenapa? Apa ada yang sakit dan tidak nyaman?" ucap Reno lembut sambil mengusap rambut dan mendekap tubuh istrinya.Reno meraih wajah istrinya dan mengecup keningnya."Jam berapa, Mas? Berapa lama aku tertidur? Aw!"Maya masih menyerinyit saat merasakan pipi dan lehernya yang terasa sakit."Sepertinya ini sudah mau jam makan malam. Kamu nakal dan benar-benar kuat. Aku sampai kewalahan dengan permainanmu. Itu sangat luar biasa. Kau benar-benar hebat sayang, aku mencintaimu!"Bisik Reno, kontan makin membuatnya semakin salah tingkah."Bohong, aku tidak mungkin seperti itu!" jawab Maya. Malu mendengar pengakuan suaminya."Kau tidak percaya? Apa perlu bukti? Lihatlah?" Reno meregangkan pelukannya dan memperlihatkan seluruh tanda beka
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

Ibu

Maya membuka matanya karena terasa silau, seseorang membuka jendela kamar itu. Ternyata ini sudah pagi."Selamat pagi, sayang," suara lembut itu menyapanya kembali."Se-selamat pagi, Mas Reno!"Maya mencoba bangkit, melihat suaminya sudah duduk di pinggir ranjang."Kita mandi, sarapan dan ke rumah sakit," ucap Reno mengingatkan kembali soal ibunya yang sedang kritis."Ah, ibu, Mas, tolong bantu aku sepertinya aku..."Reno tersenyum, "Minum dulu ya!" Reno meraih gelas diujung ranjangnya.Sesaat Maya menatap gelasnya, ia merasa ingat semalam saat setelah minum air tubuhnya bereaksi di luar kendali."Tidak akan lagi sayang, aku tidak mungkin melakukannya lagi," ucap Reno seolah menyakinkan kejadian semalam."Ah, itu, bukan seperti itu...""Minumlah, aku akan mengantarkanmu ke kamar mandi dan aku akan menyiapkan sarapan!" ucap Reno lagi.Maya masih terdiam dan ragu mengambil airnya."Bukannya kamu juga mau bertemu dengan ibu?" Lagi Reno mengingatkan hal yang paling penting sekali.Menjeng
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

Tenanglah

Maya terbangun saat dirinya terbaring dalam salah satu kamar rawat. Saat ia sadar, Maya segera menyibak selimutnya."Hati-hati dengan gerakan kamu, sayang. Tubuhmu masih lemah, " ucap Reno membantu memapah tubuh Maya.Saat turun ranjang, ia hampir terhuyung ke lantai. Kakinya seperti sulit untuk berpijak."Mas, Ibu, Ibu, Mas Reno, ibu, Mas..."Raungan Maya yang tak bisa dihindarinya lagi."Iya sayang, maafkan aku, aku gagal menjaga ibumu. Aku sudah menguruskan untuk prosesi pemakamannya," ucap Reno membuat raungan tangis Maya makin besar.Maya begitu kehilangan ibunya."Aku mau ikut ibu aja. Aku tidak mau disini. Aku tidak mau!" ragunan Maya membuatnya tersentak.Reno tidak mengira kalau Maya akan mengatakan hal buruk seperti itu. Berkata seperti itu sama saja Reno kehilangan Maya."Tidak sayang, jangan berbicara seperti itu. Disini ada aku yang akan menjagamu!"Reno segera meraihnya dalam pelukan. Menenangkan hati Maya sekarang adalah hal utamanya."Huhuhu, aku rela seperti ini hanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

Linglung

Maya berlari pada satu lorong gelap dan panjang. Tembok kiri dan kanannya terasa sangat dingin ketika gadis itu berhenti dan tanpa terasa kulit tubuhnya menyentuh tembok itu.Lorong itu terasa sangat panjang. Hingga ia terseok dan tertatih memegangi tembok itu.Saat ia akan mengeluarkan suara dan berteriak, entah mengapa itu terasa berbeda. Suaranya tidak dapat keluar untuk berteriak dan meminta pertolongan.Ada apa ini? Bisiknya direlung hati. Gadis itu belum memahami apa yang sebenarnya terjadi. Semua seakan gelap dan tertutup."Hah hah!" suara Maya terdengar gelisah.Suhu tubuhnya terasa benar-benar panas dan dengan napasnya yang menderita.Peluh disekujurnya berkeringat, samar dalam ingat yang sedikit terlupakan ia seolah mendengar seseorang berteriak meminta pertolongan."Tolong aku!" suara teriak orang itu membuatnya tersentak.Maya membuka matanya, ia benar-benar terkejut dan tidak dapat mengenal suara orang itu.Maya merasa suara orang dalam mimpinya terasa familiar, namun dia
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

Rama Sakit

"Hey, cepat lihat, dia tak sadarkan diri. Apa terjadi sesuatu dengannya?Periksalah!" ucap salah seorang yang terdengar sangat khawatir saat melihat kondisi tubuh seseorang tergelapar di lantai.Salah seorang meletakan nampan makan yang dibawanya dan seorang lagi mencoba mendekat dan membangunkan untuk memeriksa kondisi."Ingat pesan dari tuan, tidak boleh ada hal buruk yang menimpa dengannya. Kita hanya disuruh menjaga dan mengurung saja!" ucap satu orang yang membawa nampan makan tadi, dia kini berjalan menghampiri rekannya yang akan membalikkan tubuh orang itu."Gila. Panas sekali tubuhnya. Sepertinya dia demam. Apa semalaman dia tertidur di lantai. Kita bisa mati kalau ketahuan tuan. Ayo, bantu papah!"Tubuh itu dipapah oleh keduanya. Benar-benar seperti terbakar hawa panas yang keluar dari tubuhnya. Ia pun seperti mengigil dan tubuhnya terus menerus mengeluarkan keringat."Hubungi tuan dulu. Apa yang harus kita lakukan padanya!"Setelah keduanya berhasil memapah kembali tubuh itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

Markus Menggila

Keysa membuka matanya, dia masih benar-benar melihat wajah dingin tanpa ekspresi milik Markus yang sedang memeluknya."Aku benar-benar gila, bagaimana bisa hilang akal saat disentuh olehnya!" ucap Keysa lirih mencoba menggerakkan tubuhnya perlahan agar tak mengusik tidur Markus.Tepat saat Keysa menyibak selimut dan membuka pelukan tangan Markus, matanya tiba-tiba saja terbuka."Mau kemana?" sontak Keysa terkejut saat Markus bangun dan menarik kembali tubuhnya lalu menyandarkan kepala Markus dipundak Keysa."Ma-mau mandi, aku juga lapar ingin sarapan," jawab Keysa mengurangi segala ketegangan dan takut diinterogasi lagi oleh Markus."Heemm, mandi? Sepertinya itu kegiatan yang sangat indah. Kita bisa mengulanginya lagi!" ucap Markus sambil mengecup tengkuk Keysa."Kau gila, itu baru saja kita melakukan, masa mau melakukannya lagi!" dengus Keysa kesal. Dia merasa dijadikan mesin pemuas gelora berbahaya Markus.Markus yang jarang berbicara dan selalu menunjukkan ekspresi dingin saat mere
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

Ke Rumah Mama

Prang! Brukk! Rama tengah berada dalam pemeriksaan. Dia sudah diberikan obat penurun panas dan asupan makanan melalui selang infus. Jadi, tenaganya mulai pulih dengan membaik.Saat dia membuka mata dan menyadari tidak berada dalam sel, ini adalah kesempatan Rama untuk melarikan diri.Misi utama, Rama pergi dulu dari kurungan kakak Reno.Rama tahu, apa yang sedang dialaminya sekarang adalah ulah sang kakak.Bag! Bug! Rama memukuli saat dia berlari dan para penjaga menghalanginya. Tentu saja, mereka akan mudah dirobohkan asal kondisi Rama tidak dalam pengaruh obat bius yang kakaknya berikan.Aku harus kabur. Aku harus mencari cara keluar dari sini dan kembali ke apartemenku dulu. Semua barang dan uangku ada disana. Seluruh penjaga dibuat lumpuh oleh Rama. Untuk bela diri, Rama tidak kalah kuat dibandingkan kakaknya. Meski selama ini dia diam, tidak pernah menunjukkan dihadapkan kakaknya.Rama akan menggunakan bela dirinya disaat yang genting seperti ini.Rama berhasil membawa satu mobi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

Mana Pesananku

"Maya!" Sesaat langkah kaki Maya terhenti. Reno menyuruh pelayan untuk membawakan barang yang sudah dibeli istrinya."Ma-ma," ucap Maya menatap wanita dihadapannya. Wanita terlihat sibuk memberi perintah dan saat kedatangan Maya, dia hentikan kesibukannya."Ya ampun, kamu masih kaku aja. Kemari, sayang!" Mama Amel membentangkan kedua tangannya seperti burung dan Maya memberanikan diri melangkah maju.Namun, karena gemas mama Amel lebih dulu menghampiri dan memeluknya."Apa kabar, sayang. Kenapa baru main kesini? Apa si bodoh Reno mengurungmu, hah? Apa dia memperlakukanmu dengan baik?" ucap mama Amel lembut dengan dekapannya yang hangat membuat segala kecemasan dihati Maya menghilang."Aku baik-baik, saja, Ma," ucap Maya, sedikit meregangkan pelukan dan memberikan buket bunga yang dibawanya."Hmmm, cantik dan harum banget, kayak kamu. Mama bosan sendiri dirumah. Tidak ada anak perempuan, si bodoh Reno juga tidak peka. Tidak pernah membawamu kesini," lirik mama Amel.Maya melihat Reno s
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

Bad Mood

"Ada apa, Markus?" Reno sedikit terkejut dan dalam kondisi marah pun ia masih melindungi kepala Maya dari benturan pada jok depan.Terlihat Markus melepas seatbelt dengan kasar dan akan membuka pintu kemudinya."Saya akan periksa dan pastikan, Tuan!" jawab Markus sigap dan segera membuka pintunya.Maya penasaran ingin melihat apa yang terjadi. "Kau tunggu disini, aku akan cek. Jangan kemana-mana," perintah Reno.Reno melirik seseorang turun dengan menggunakan hoodie berwarna hitam. Bagian kepala dan wajahnya pun tertutup dengan masker. Lalu, sepertinya ada yang tak beres karena orang itu tanpa ampun langsung menghajar Markus."Ti-tidak, Mas. Aku takut. Jangan tinggalkan aku disini sendiri," cegah Maya, menarik tangan Reno.Sial. Siapa orang itu? Untuk apa mobilnya menghadang mobilku. Batin Reno bergejolak, tangannya mengepal dengan kuat. Moodnya hari ini sedang benar-benar jelek.Pertengkaran kecilnya tadi dengan sang ayah sudah membuat kepala Reno terasa pecah. Rasanya sangat sulit
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status