Semua Bab Dibuang Suami, Dipinang CEO: Bab 71 - Bab 80

92 Bab

Bab 71

Setelah Liza Masuk Kamar – Balkon Kamar Naira dan ArgaAngin malam bertiup lembut, membawa aroma hujan yang masih tersisa dari sore tadi. Di balkon kamar lantai dua, Naira berdiri dengan selimut ringan menutupi bahunya.Arga keluar perlahan, bergabung di sisinya. Ia menggenggam tangannya, lalu menghela napas panjang sebelum berbicara.“Na... soal Liza,” katanya pelan, suaranya berat. “Ada hal yang belum sempat aku ceritakan.”Naira menoleh sedikit, tapi tak menjawab. Ia membiarkan Arga melanjutkan.“Satu hari setelah ulang tahunnya yang ke-17... Liza kehilangan ibunya. Tante Desi, sahabat Mama, meninggal dalam kecelakaan mobil.”Naira mengerutkan dahi. “Kecelakaan?”Arga mengangguk pelan. “Waktu itu mereka bertiga Ibu, Tante Desi, dan Liza sedang dalam perjalanan pulang dari acara ulang tahun Liza di Puncak. Di tengah jalan, rem mobil blong. Dalam detik-detik kritis, Tante Desi yang menyetir... membanting stir. Dia sengaja menabrakkan sisi mobilnya ke tiang supaya Ibu selamat.”Naira
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-10
Baca selengkapnya

Bab 72

Alexander Wijaya, atau Alex, adalah sepupu Arga anak dari Tante Hilda adik Pak Pratama ayah Arga.Di masa lalu, Alex adalah salah satu direktur muda paling bersinar di Wijaya Group. Visi bisnisnya tajam, berani, dan modern.Ia dikenal sebagai bos karismatik, namun penuh kontroversi, terutama karena gaya hidupnya yang hedonis dan sempat beberapa kali membuat nama grup tercoreng di media.Salah satu orang kepercayaannya saat itu adalah Reyhan, yang ia rekrut dan orbitkan sendiri ke posisi strategis di bawahnya.Hubungan mereka dulunya sangat dekat Alex melihat Reyhan sebagai versi "liar" dari dirinya yang bisa dikontrol.Reyhan belajar banyak dari Alex, terutama soal politik kantor dan cara-cara melipatgandakan pengaruh dengan cara-cara licik.Namun, hubungan itu hancur saat Alex dicopot secara memalukan setelah tertangkap dalam serangkaian skandal dari penyalahgunaan anggaran proyek, laporan keuangan palsu, hingga video mabuk di sebuah konferensi bisnis di luar negeri.Skandal tersebut
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-11
Baca selengkapnya

Bab 73

Sore hari, setelah Arga dan Naira pulang kerja Nampak bersantai.Diluar matahari mulai turun perlahan, menyinari rumah mewah dengan nuansa senja keemasan.Di ruang keluarga, Naira duduk santai di sofa sambil membaca dokumen perusahaan. Penampilannya tetap rapi, meski sudah melepas blazer kerja.Arga baru saja pulang dan mengganti pakaian dengan kaus santai. Ia duduk di sebelah Naira, menikmati secangkir teh buatan istrinya.Tak lama, Liza muncul dari lantai atas dengan pakaian rumah kaus oversized yang entah kenapa terlihat terlalu pendek di tubuhnya yang jenjang.Rambutnya dibiarkan tergerai, wajahnya polos namun jelas disengaja.“Kak Arga…” panggilnya sambil menuruni tangga dengan manja. “Aku bosan... kita nonton film bareng, yuk?”Naira menoleh cepat, lalu kembali ke dokumennya dengan tenang. Arga mengangkat alis.“Nonton? Sama kamu?” tanyanya, heran.Liza mengangguk. “Iya dong. Dulu waktu kecil kita sering nonton bareng. Kak Arga suka mijitin aku kalau aku ketiduran di sofa... ing
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-11
Baca selengkapnya

Bab 74

Setelah telepon ditutup, Liza masih terduduk di sisi tempat tidurnya. Tapi belum sempat ia menaruh ponselnya, layar kembali menyala pesan masuk dari Alex.Maaf... cara ngomongku tadi kelewatan. Aku cuma... ya, kamu tahu sendiri, kan?Liza menarik napas panjang, lalu mengetik balasan singkat:Nggak apa-apa, Kak. Aku ngerti kok.Panggilan masuk dari Alex kembali muncul. Kali ini, nada suaranya lebih tenang."Thanks, Liza," ujarnya lembut. "Aku cuma... kaget aja. Udah lama nggak dengar kabar, tahu-tahu kamu udah di rumah Arga. Kamu tahu sendiri... dia bukan orang yang netral kalau udah urusan keluarga."Liza tersenyum tipis, tapi senyumnya tidak sampai ke mata. "Aku ngerti. Aku juga salah, harusnya kabarin Kak Alex dulu.""Jadi sekarang kamu lagi ngapain setelah lulus? Jangan-jangan udah direkrut jadi asistennya Kak Arga?" tanyanya dengan nada bercanda, tapi ada nada cemburu samar di baliknya.Liza tertawa kecil, sopan. "Baru kepikiran mau cari pengalaman. Tadi sempat obrolin soal magang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-12
Baca selengkapnya

Bab 75

Siang mulai bergulir ke sore, cahaya matahari menyusup malu-malu melalui tirai tipis ruang tamu. Suasana rumah itu terasa tenang, namun ketegangan tipis mengendap di udara.Naira kembali dari dapur dengan membawa piring berisi kue dan sepiring buah yang baru dipotong.Meski dalam hatinya ia masih menyimpan luka dari hinaan halus dan tawa merendahkan tadi, wajahnya tetap tenang. Senyumnya rapi, dan matanya tajam.“Saya nggak tahu selera tamu satu ini,” ucapnya sambil meletakkan piring di meja. “Tapi semoga cocok. Di rumah ini, kami memang biasa menyambut tamu dengan baik, meskipun kadang tamunya sendiri lupa sopan santun.”Alex menatapnya sekilas, lalu menyeringai. “Wah, pedas juga ya omongannya. Aku kira kamu orangnya kalem.”Liza terkekeh pelan. “Kak Arga memang suka yang beda, Kak. Nggak heran sih kalau pilihannya agak... unik.” Ia menatap Naira penuh arti sambil menyuapkan sepotong buah ke mulutnya dengan gaya manja.Naira tak bereaksi, hanya menatap keduanya dengan senyum yang tak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-12
Baca selengkapnya

Bab 76

Kantor Pusat Wira Corp – Jakarta PusatLobi megah dengan desain futuristik dan layar digital raksasa menyambut Reyhan saat ia melangkah masuk dengan setelan jas abu gelap yang masih tampak baru.Tak ada sisa-sisa dari pria yang tinggal di kontrakan bocor bersama ibunya dan Lila.Di tempat ini, ia adalah Reyhan yang baru ambisius, lapar, dan penuh amarah yang disamarkan dengan senyum licik.Alex muncul dari salah satu ruang rapat dengan tangan diselipkan di saku celana. Dengan jas hitam slim-fit dan ekspresi percaya diri, ia tampak seperti tokoh antagonis dalam drama korporat."Reyhan," sapa Alex, lalu menepuk bahunya keras. "Selamat datang kembali di perusahaanku."Reyhan tersenyum simpul. “Terima kasih… Pak. Saya siap bekerja.”Alex mengernyitkan dahi, meski sebelumnya ia minta di panggil Alex saja, tapi mungkin Reyhan merasa itu tidak sopan jadi di biarkan saja,"Bagus. Mulai hari ini, kamu Direktur Operasional Wira Corp," ujar Alex dengan nada seolah sedang mengumumkan promosi pada
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-13
Baca selengkapnya

Bab 77

Pagi yang Sunyi, Rumah yang Tak Sepenuhnya TenangUdara pagi itu dingin, menusuk kulit namun tak cukup membekukan hati yang sedang penuh amarah.Rumah mereka kini memang lebih layak, bersih, berdinding bata halus, tidak lagi lembap seperti kontrakan sebelumnya yang langit-langitnya bocor dan penuh tambalan.Tapi kenyamanan itu tidak sepenuhnya menenangkan pikiran mereka.Lila duduk di sofa ruang tamu, tubuhnya bersandar lemas. Wajahnya pucat, matanya sembab meski tanpa tangisan.Di meja depannya tergeletak botol obat dari psikiater dan jadwal terapi mingguan yang tak boleh dilewatkan.Setiap malam masih dihantui mimpi buruk, dan setiap pagi ia bangun dengan rasa kosong.“Jangan lupa, nanti jam empat kita ke psikiater,” suara Bu Maya pelan namun tegas, mencoba menjaga rutinitas sang putri.Lila hanya mengangguk, lalu berbisik pelan, “Kalau bukan karena dia... aku gak akan seperti ini.”“Dia”—yang mereka maksud tak lain adalah Naira.Bu Maya memutar sendok di cangkir tehnya, bibirnya me
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-13
Baca selengkapnya

Bab 78

Malam itu terasa sunyi. Di ruang kerja Arga yang remang, Naira masih menelusuri lembar demi lembar dokumen proyek kerja sama dengan Jepang.Matanya yang lelah membesar ketika menemukan dua dokumen dengan isi yang nyaris sama tapi ada angka kecil yang berbeda.Sangat kecil. Namun cukup untuk membuat kerugian miliaran jika dibiarkan lolos.Ia segera mengambil ponsel dan memfoto dua halaman tersebut. Lalu memeriksanya ke dokumen digital. Perubahan itu... bukan kesalahan input biasa.“Tidak mungkin ini typo... ini sudah disengaja,” bisik Naira, jantungnya mulai berdetak lebih cepat.Ia menarik napas dalam-dalam, kemudian menyalakan laptop Arga dan masuk ke sistem data perusahaan dengan akses khususnya sebagai Wakil Direktur.Matanya menyapu deretan aktivitas terakhir.Dan di sana ia melihatnya.Seseorang telah masuk ke database dua malam lalu. Tanpa otorisasi resmi.Menggunakan akun pegawai bagian keuangan. Tapi Naira tahu, pegawai itu sedang cuti panjang ke luar negeri.Ada pengkhianat d
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-13
Baca selengkapnya

Bab 79

1 minggu setelah kekalahan Arga, dia masih tetap merenung banyak hal.Malam itu, Arga duduk diam di ruang kerja, matanya menatap kosong ke luar jendela. Hujan turun deras, seolah ikut menertawakan kekalahannya.Proyek besar yang ia perjuangkan mati-matian… hilang begitu saja ke tangan orang yang selama ini ia anggap sampah keluarga.Tapi mungkin, jauh di dalam dirinya, Arga merasa ini seperti karma kecil yang datang menepuk pundaknya.Karena bertahun-tahun lalu, Alex adalah anak emas keluarga Wijaya.Genius bisnis, berbicara seperti politisi, punya karisma dan insting yang tajam. Semua orang di keluarga besar mengidolakan Alex, termasuk kakek dan ayah Arga sendiri.Sedangkan Arga… hanya anak lelaki pendiam yang lebih senang menyendiri dan membaca. Ia tidak ahli berbicara, tidak piawai mengambil keputusan cepat.Bahkan di rapat-rapat keluarga besar, ayahnya selalu berkata, “Lihat Alex. Belajarlah dari dia.”Arga dikirim ke luar negeri bukan untuk ‘menimba ilmu’, tapi untuk memberi jala
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-14
Baca selengkapnya

Bab 80

Hari-hari berlalu, dan suasana kantor makin tidak nyaman sejak kehadiran Liza sebagai anak magang.Di divisi tempatnya ditempatkan yang secara teknis berada di bawah pengawasan Naira banyak karyawan mulai mengeluh diam-diam.Liza jarang menyelesaikan tugas tepat waktu, sering terlihat bermain ponsel, dan selalu mencari alasan untuk menghindar dari pekerjaan.Namun setiap kali Arga lewat atau berada di ruangan terbuka, Liza tiba-tiba berubah.Ia berpura-pura sibuk menatap layar komputer, mengetik cepat, bahkan sesekali berdiri untuk menyusun dokumen agar terlihat profesional.“Liza, ini laporan pelanggan VIP minggu ini. Tolong bantu rekap, ya,” ujar salah satu staf senior, Tina, sambil meletakkan map di meja Liza.Liza hanya menatapnya sebentar lalu menghela napas berat. “Aduh Kak, bisa dibantu aja nggak? Aku masih bingung cara input-nya. Lagian aku belum sempat belajar bagian ini...”“Bukannya kemarin sudah diajarin?” sahut Tina dengan nada sabar tapi tegas.Liza menatapnya tajam lalu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-14
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status