Pagi itu, aroma kopi hitam dan roti panggang memenuhi ruang makan mansion Von Rotchschild milik Ananta. Cahaya matahari menerobos masuk melalui jendela besar, menyinari meja makan panjang dengan peralatan makan porselen mewah berlapis emas.Zanitha duduk di kursinya dengan ekspresi cerah, menyendok croissant lembut ke dalam mulutnya dengan senyum kecil. Sesekali, ia melirik ke arah Ananta yang duduk di seberangnya, pria itu seperti biasa menikmati sarapannya dalam diam—tenang, dingin, dan tampak tak terganggu dengan apapun yang terjadi di sekelilingnya.Namun, tidak seperti biasanya, pagi ini sikap Zanitha lebih hangat tidak seperti kemarin yang mendiamkannya.“Apa kopimu terlalu pahit, Ta?” tanyanya tiba-tiba, membuat Ananta yang tengah menyeruput kopinya mengangkat alis.“Apa?”“Kopimu,” ulang Zanitha, tersenyum kecil. “Mau aku tambahkan sedikit gula? Atau susu?”Ananta menatapnya dengan datar, lalu kembali meneguk kopinya. “Aku suka pahit.”Zanitha menghela napas. “Oh, begit
Last Updated : 2025-03-24 Read more