Home / Rumah Tangga / Sheyza istri rahasia / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Sheyza istri rahasia : Chapter 61 - Chapter 70

78 Chapters

Bab 61

"Bo-boleh saya bertanya sesuatu?" Ana agak ragu bertanya pada suami dari Sheyza, menatap wajahnya saja dia sudah ketakutan. Pria yang dirinya ketahui suami sah Sheyza itu bersikap dingin, sama sekali tidak bersikap ramah pada Ana dan Dito. Sedangkan Dimas ikut masuk ke ruangan ICU bersama dengan adiknya. Dimas juga ingin melihat kondisi temannya.Ana sangat penasaran dengan sosok suami Sheyza. Wajahnya sangat tidak asing, sangat mirip dengan seseorang yang dikenal olehnya dimasa lalu.Ana meremas kedua tangannya dengan kuat saat Arzan melirik sekilas ke arahnya."Silahkan," sahut Arzan singkat. Bukan bermaksud tidak sopan, tapi Arzan sama sekali belum mengenal keduanya, jadi dirasa tidak ada yang perlu dibicarakan diantara mereka. Arzan type orang yang cuek dan dingin pada siapa saja yang belum dikenalnya. Dirinya terlalu malas jika disuruh memulai obrolan ataupun bersikap ramah pada orang asing. Terlebih Ana kemarin datang ke rumah Dimas dan ingin memaksa Sheyza bertemu dengan Noah.
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Bab 62

Semuanya berkabung melepaskan kepergian Noah. Mereka menangis menatapi gundukan tanah yang baru saja selesai ditimbun. Kepergian Noah membawa luka bagi mereka semua yang ada disana. Biar bagaimanapun, Noah orang baik. Terlepas beberapa hari sebelumnya dia bertindak berlebihan karena ingin mendapatkan Sheyza. Namun, kebaikannya sebelumnya masih melekat dihati bagi siapapun yang mengenalnya.Ana dan Dito tidak ikut mengantarkan Noah, keduanya sibuk karena ada hal penting yang ingin diurus. Dan mereka juga langsung terbang ke Aussie.Mau heran, kenapa mereka tidak tetap stay di Indonesia karena anaknya baru saja meninggal, tapi mereka punya alasan lain yang lebih logis."Yuk pulang, mau hujan juga." Kata Dimas pada Sheyza dan juga Arzan.Sheyza menggelengkan kepalanya, rasanya masih tak rela jika Noah pergi. Dirinya memang takut sebelumnya pada Noah, tapi selepas dari itu pria itu lah yang telah menolong Sheyza."Shey, kamu lagi hamil. Gak baik bersedih kayak gini terus. Kamu harus tetap
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

Bab 63

"Abang, Shey udah dirumah sakit. Udah kontraksi. Kata dokter sebentar lagi bakalan mau lahiran... Shhhh," dari seberang, Sheyza meringis sambil menahan rasa sakit yang tiba-tiba muncul diperutnya."Sayang, udah biar mas aja yang ngomong sama bang Dimas, kamu istirahat aja. Sebentar lag-""Mas diam! Shey masih mau ngomong sama bang Dimas! Shhhhh aduh sakit,""Kamu bandel banget sayang. Kan mas udah bilang kamu harus istirahat, sebentar lagi kamu bakalan masuk ke ruangan bersalin.""His, kenapa kamu marahin aku? Kamu udah gak sayang lagi sama aku?""Gak kayak begitu sayang, mas gak maksu-""Kamu nyebelin! Sana keluar aja! Aku gak mau ditemenin sama kamu, aku maunya sama bang Dimas aja." Sheyza merengek sambil meringis menahan kesakitan perutnya."Bang kapan pulang, Shey kangen. Udah berapa bulan, tapi Abang gak pulang. Betah banget disana ssshhh...""Kan, mas udah bilang-""Jauh-jauh sana!!"Dimas menghembuskan nafasnya kasar, telingnya berdengung mendengar perdebatan antara adik ipar d
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

Bab 64

"Mas sakit...""Istighfar sayang," Arzan juga panik luar biasa melihat keadaan sang istri yang seperti ini. Tadi sempat protes pada dokter, namun dokter mengatakan jika setiap perempuan yang akan melahirkan memang semuanya seperti ini."Ini sakit banget, kamu elusin disini."Sheyza menunjuk ke arah pinggangnya yang terasa benar-benar panas dan nyeri.Arzan menurut, mengulurkan tangannya dan mengelus pinggang itu dengan gerakan pelan."Mas berasa dikit, kamu kayak gak pegang sama sekali. Gak ada rasanya mas!!" protes Sheyza."Tapi tadi katanya kamu suruh mas buat elus doang sayang? Kalau kamu bilang begitu, itu namanya kamu minta pijitin." Arzan tidak mau disalahkan.Dan hal tersebut semakin membuat emosional Sheyza terpantik. Sudah tau ya, jika seseorang yang akan melahirkan itu sangat emosional. Kadang ada yang bawaannya manja, ada juga yang bersikap biasa saja. Contohnya seperti Sheyza ini, rasanya semua yang dilakukan oleh Arzan itu salah. Semuanya akan membuat Sheyza marah.Sheyz
last updateLast Updated : 2025-03-14
Read more

Bab 65

Arshaka Syauqi AbyanArdenza Syauqi AbyasDua nama bayi kembar yang berjenis kelamin laki-laki itu berat badannya normal, tidak perlu dimasukkan ke dalam ruangan khusus. Sheyza juga sudah dipindahkan diruangan VVIP, ruangan yang memang Arzan sewa khusus untuk istri dan kedua anaknya."Masya Allah, ganteng banget cucu nenek. Hidung sama matanya cuman mirip kayak Sheyza ya, kalau mukanya mirip banget sama Arzan." Ucap Ummi Zulfa sambil menggendong salah satu bayi kembar. Yang digendong bernama Abyas. Bayi berbedong warna kuning itu sedikit agak rewel, bahkan terus menggerakkan bibirnya. Sedangkan yang satunya lagi Abyan bayi ber-bedong warna hijau itu tampak anteng diatas box bayi. Bahkan sedari tadi memejamkan matanya.Sheyza tersenyum, "Iya ummi, tapi gak adil banget. Shey yang mengandung sama lahirin, tapi mukanya mirip semua kayak mas Arzan." Sheyza melirik ke arah sang suami yang sedari tadi anteng melihat ke arah Arsh, bahkan Arzan tidak berpindah posisi duduk memandang anaknya ya
last updateLast Updated : 2025-03-14
Read more

Bab 66

Nabila bersungut-sungut sambil membawa beberapa kantong belanjaan yang tadi dibelinya di minimarket. Rasanya masih kesal dengan kejadian yang menaimpanya tadi. Kenapa dirinya sedari tadi harus bertemu dengan pria aneh itu coba?"Eh Ning Bila," sapa seseorang, membuat Nabila yang baru saja akan melangkahkan kakinya menoleh ke arah samping.Nabila melihat asisten sang abang yang tak lain adalah Ardi sedang berjalan ke arahnya sambil tersenyum lebar."Loh bang Ardi? Siapa yang sakit?" Tanya Nabila dengan kening yang berlipat.Ardi tersenyum. Kepalanya menggeleng, lalu menunjukkan beberapa berkas yang ada didalam sebuah tas transparan dibawa olehnya. "Mau bawa berkas untuk Gus Arzan.""Oh, kirain bang Ardi atau siapa yang sakit.""Enggak Ning, Gus Arzan minta semua pekerjaannya dibawa kemari saja. Yasudah saya bawa kemari,""Bang Arzan emang gitu." Andai Abangnya yang pergi ke minimarket untuk berbelanja bukan dirinya, mungkin kejadian seperti tadi tidak dialami oleh Nabila. Nabila tidak
last updateLast Updated : 2025-03-14
Read more

Bab 67

"Ekhm,"Dan siapa sangka saat Ardi mengatakan hal itu Arzan mendengarnya. Arzan ada disebalik jendela ruangan itu yang terbuka. Dirinya langsung buru-buru masuk ke dalam ruangan VVIP itu.Nabila dan Ardi spontan mengatupkan bibir mereka. Terlebih Ardi yang sudah menundukkan kepalanya takut pada atasannya itu."Saya gak salah dengar?" Tanya Arzan datar, matanya menatap lekat keduanya.Nabila meringis, merasakan aura disekitarnya menjadi angker. Matanya mengedarkan pandangan ke sana kemari, otaknya terus berpikir keras mencari alasan yang tepat agar abangnya itu tidak marah."Maafkan saya, Gus. Saya telah lancang-""His, Abang apaan sih?! Kenapa marah-marah gak jelas kayak begitu. Padahal kan bang Ardi itu gak salah," sela Nabila cepat. Matanya memberikan kode pada Ardi yang menoleh ke arahnya.Kening Arzan berlipat, matanya memicing ke arah Nabila. "Maksud kamu apa? Abang gak tuli ya! Abang dengar kalau Ardi tadi ngajakin kamu menikah."Arzan menghembuskan nafasnya kasar. "Kamu masih k
last updateLast Updated : 2025-03-16
Read more

Bab 68

"Saya tidak mau! Apa-apaan kamu Ana?! Kamu gila!! Saya yang istri sah suami saya, bukan perempuan haram itu. Jadi anak itu tidak akan pernah mendapatkan sepeserpun uang dari harta kekayaan suami saya!" Oma Ina marah sambil memegangi dadanya yang berdenyut lagi. Ini berawal dari Ana anaknya yang datang, mengatakan semuanya pada Oma Ina tentang dirinya yang bertemu dengan anak dari kyai Rofiq beberapa bulan yang lalu. Ya dia baru mengatakannya karena Ana baru kembali ke Indonesia setelah membawa Noah berobat. Tapi respon Oma Ina sungguh diluar dugaan, yang tadinya Ana kira Oma Ina akan dengan legowo memberikan hak itu, namun Oma malah marah besar. Bahkan Oma malah sakit dan masuk ke rumah sakit. "Ma, dia anak kandung papa. Dia berhak semuanya-" "Jangan bodoh kamu, Ana! Yang anak kandung itu kamu, dia itu cuman anak siri dari pernikahan sebelumnya. Jadi tidak akan ada hak sepeserpun. Sudah! Kenapa kamu membahas tentang ini lagi. Saya tidak mau mendengarkannya." Ujar Oma Ina kesal. A
last updateLast Updated : 2025-03-16
Read more

Bab 69

"Kamu tidur aja biar mas yang jagain si kembar," ucap Arzan pada Sheyza. "Mas masih harus kerjain beberapa berkas lagi," Arzan menunjuk ke arah laptop yang ada dipangkuannya.Sheyza menganggukkan kepalanya. "Kalau mereka nangis nanti mas bangunin aku ya," Sheyza benar-benar mengantuk, matanya terasa sangat berat untuk terbuka.Arzan mengelus lembut kepala istrinya dengan sayang. Menyematkan kecupan dikepala sang istri sebelum membenarkan selimut tebal yang membalut tubuh sang istri."Selamat malam, mimpi indah. Terimakasih telah melahirkan dua bayi lucu untuk kita," ucap ArzanSheyza tersenyum, hatinya merasa benar-benar sangat bahagia saat sekarang ini. Dia merasa tidak ada lagi yang harus dikhawatirkan tentang hubungannya dengan sang suami. Mereka telah bahagia, apa lagi dengan kehadiran Abyan dan Abyas."Yaudah, tidur yang nyenyak. Mas duduk disofa sana, takutnya ganggu kamu dan mereka tidur." Ucap Arzan.Sheyza mengangguk, lalu mulai memejamkan kedua bola matanya yang terasa membe
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

Bab 70

"Bagaimana bah, kenapa Arzan belum juga hubungi kita? Ini udah hampir jam 2," ummi Zulfa terus gelisah saat tidak mendapatkan kabar sama sekali dari sang putra. Dia sangat takut terjadi sesuatu pada anak gadisnya.Kyai Rofiq menghela nafasnya panjang. Ingin pergi mencari Nabila, tapi takut terjadi sesuatu pada sang istri mengingat ummi Zulfa memiliki riwayat penyakit jantung. "Ummi tenang dulu ya. Mungkin apa yang dibilang Arzan benar, bisa jadi ban mobil mereka bocor jadi mereka cari bengkel dulu."Ummi Zulfa menggeleng, "Kenapa sampai jam segini? Ini udah gak wajar bah. Kalau pun cari bengkel, mungkin jam sembilan saja sudah sampai dipondok. Tapi ini," tiba-tiba ummi Zulfa memegangi jantungnya yang terasa sesak.Kyai Rofiq langsung panik melihat itu. "Ummi tenang dulu. Jangan terlalu banyak pikiran." Kyai Rofiq menuntun sang istri menuju ke sofa yang ada diruangan itu."Duduk dulu. Biar Abah buatkan minuman untuk ummi,"Ummi Zulfa tidak menanggapinya, karena jantungnya benar-benar t
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more
PREV
1
...
345678
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status