All Chapters of Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali: Chapter 31 - Chapter 40

62 Chapters

Bab 31 : Pesan Misterius

Pagi telah menyapa, mentari bersinar dengan terangnya. Di meja makan, Elena tengah menikmati sarapannya sendirian."Lihatlah, bahkan dia pergi begitu saja pagi ini," kesal Elena.Elena memakan sarapannya dengan hati yang kesal dan dongkol. Bahkan saat makan malam kemarin ia makan sendirian juga karena Arion yang sudah tidur.Ponsel Elena berdering, membuatnya menghentikan sejenak kegiatan sarapannya."Halo, Ada apa?" sapa Elena pada seorang diseberang sana.Terdengar nada panik dari orang dibalik telepon yang tak lain Vero, "Elena, lihatlah berita utama hari ini," seru Vero.Elena menaikan sebelah alisnya, "Ini masih pagi, dan kau meminta ku untuk melihat berita tidak penting," balas Elena."Jangan ganggu hariku dengan hal tidak penting!" sambungnya lagi.Dibalik telepon Vero mengeram kesal, "Lihat dulu, baru kau simpulkan," tegasnya yang membuat Elena akhirnya mengiyakan.Setelah sambungan telepon terputus, Elena segera melihat laman berita terbaru hari ini.Mata Elena terbuka lebar,
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

Bab 32 : Masalah Kecil

Vero mengatakan bahwa salah satu dari wartawan tersebut adalah suruhan Nyonya Lia."Bagaimana kau bisa yakin itu suruhan ibuku?" tanya Elena masih tidak percaya."Kau meminta ku untuk mencari tahu asal mereka bukan?" tanya balik Vero dan diangguki Elena."Aku mencari tahu mereka mendapatkan informasi darimana, sebagian adalah suruhan adikmu, tapi ada satu wartawan yang merupakan suruhan ibumu," sambung Vero."Aku bisa yakin karena aku bertanya padanya langsung," tambah Vero lagi yang membuat Elena menatapnya."Kau menemuinya?""Ya. Dan dia mengatakan dengan jujur, tapi tenang saja. Aku memintanya untuk bungkam,""Baiklah, kau boleh keluar. Lanjutkan kembali pekerjaan mu," titah Elena sambil mengibaskan tangannya.Vero mendengus, sebelum akhirnya pergi meninggalkan Elena.Elena menyandarkan punggungnya, notifikasi pesan di ponselnya membuat ia meraih kembali ponsel tersebut."Siapa dia? Apakah Lucas?" gumam Elena.Jarinya mengetik sebuah balasan, "Dimana tepatnya?" tanya Elena.Tak lam
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

Bab 33 : Informasi dari Vero

"Kali ini kau tidak perlu ikut," Arion menghentikan langkah nya saat akan pergi. Jeff menatap bingung pada boss nya, "Kenapa tuan?"Arion nampak berpikir sejenak, "Kau jaga Istriku, dan pantau dia selama aku pergi. Aku akan menanyakan apa saja yang dilakukannya selama aku tidak ada," jawabannya kemudian.Jeff mengangguk paham dan membiarkan Arion pergi.Kali ini Arion sengaja pergi ke luar kota dengan menyetir mobil sendiri. Walaupun ia terkesan tidak peduli, tapi ia sangat mengkhawatirkan Elena."Hati-hati di jalan, Tuan," seru Jeff sebelum Arion benar-benar pergi.Arion mengemudi dengan tenang, hembusan angin yang menerpa wajahnya menjadi teman perjalan Arion.Jarak yang ia tempuh tidak terlalu jauh, hanya butuh waktu tiga jam perjalanan saja. Tapi, ia tidak mengatakan tujuan sebenarnya pada Elena.Di kursi penumpang terlampir secarik kertas yang bertuliskan namanya dan riwayat penyakit yang ia derita.Kertas itu tersorot oleh sinar matahari sore yang berwarna jingga, membuat tuli
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more

Bab 34 : Kemungkinan Besarnya

Setelah perjalanan yang cukup melelahkan akhirnya Arion sampai di tempat tujuan.Sebuah tempat bernuansa putih dengan bau obat yang menyeruak dimana-mana menunjukan gambaran tempat saat ini dirinya berada."Selamat malam, ada yang bisa kami bantu?" seru seorang resepsionis.Arion menurunkan kacamata hitam yang sedari tadi bertengger di hidungnya."Ah, Tuan Dominic. Silahkan, Dokter ada di ruangannya. Beliau sudah berpesan sebelumnya," ucap resepsionis tersebut yang sudah mengenal Arion.Arion mengangguk dan berjalan meninggalkan meja resepsionis menuju ruangan Dokter.Saat akan masuk, langkah Arion terhenti."Tolong, Dok! Tolong selamatkan ibu saya!" seru seorang remaja laki-laki yang bersimpuh dikaki dokter."Hidupkan kembali ibu saya, dok! Katanya anda dokter hebat!" jeritnya lagi sambil mengguncangkan bahu dokter tersebut.Arion seperti terbawa ke sebuah peristiwa yang sama. Peristiwa kelam yang pernah terjadi di hidupnya."Dokter bodoh! Jangan katakan dirimu dokter jika kau tidak
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more

Bab 35 : Kau Siapa?

“Baiklah, hati-hati dijalan,” ucap Elena sebelum Vero masuk kedalam mobil.Vero langsung menyalakan mesin mobil, “bagaimana dengan Lucas?” tanya Elena.Elena baru saja teringat dengan keponakan nya itu. “Dia baru saja kembali,” jawab Vero singkat. Tidak banyak informasi tentang Lucas saat ini, karena pria itu benar-benar menghilang setelah beberapa hari yang lalu.Elena mengangguk paham, ia kembali masuk kedalam setelah Vero pergi.Elena membaringkan kembali tubuhnya dan bersiap untuk tidur. Namun, kegiatan tidur nya kembali terganggu saat ponselnya menyala.Ada sebuah notifikasi di sana, “Kau yakin tidak ingin menemui ku?” isi pesan itu.Elena cukup kesal karena pesan itu seakan terus memberikan ancaman baginya, “Kau siapa?” balas Elena.Ia juga cukup penasaran dengan pesan misterius itu. Masih dari orang sama yang mengajaknya untuk bertemu tadi, dan bagaimana bisa ia mendapatkan nomor pribadi Elena.“Tidak penting aku siapa, aku punya banyak rahasia mu,” ucap pesan itu lagi.“Aku
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

Bab 36 : Tidak Ada Kabar

Pagi berikutnya, Elena sudah disibukkan dengan kegiatan paginya yang bersiap pergi ke kantor.Ponselnya berdering menandakan ada notifikasi pesan masuk, dengan bersemangat Elena membuka pesan tersebut berharap itu dari suaminya.“Jika kau ingin tahu rahasia yang kumiliki. Maka temui aku di hotel ElWay, kamar nomor 209 besok malam!”Lagi, pesan dari seorang misterius itu yang Elena dapatkan.Elena mendengus , “Apa yang dia mau sebenarnya,” gumam Elena sambil memasukkan ponselnya kedalam tas.Selera makan nya hilang seketika dan ia hanya mengambil sepotong roti tanpa meminum susu hangat yang sudah tersaji.“Selamat pagi, Nyonya,” sapa Jeff yang sudah berdiri di depan pintu.“Hem... Pagi juga, Jeff,” balas Elena dengan lesu.Tiga hari ini Elena selalu berangkat bekerja dengan diantar oleh Jeff, alasannya karena perintah Arion.Sedangkan pria yang bernama Arion itu sama sekali tak memberinya kabar selama tiga hari, bahkan pesan yang Elena kirim tak dibaca apalagi dibalas.Jeff mulai melaj
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

Bab 37 : Meyakinkan Azalea

Pintu ruangan Arion terdengar diketuk, Elena yang sedang sibuk dengan ponsel sedikit menegakkan kepalanya, “Masuk!”Tak lama setelah Elena bicara, pintu didorong dan menampilkan seseorang yang sedari tadi Elena tunggu kehadirannya.Azalea berjalan menghampiri Elena dengan secangkir kopi yang ia bawa, “Pagi, Kak,” sapa Azalea.Elena membalas sapaan Azalea, tak lupa ia juga tersenyum, “Pagi juga, Lea,” balas Elena.Lea, panggilan yang sering Elena sebutkan untuk adik tercintanya itu. Jauh sebelum ia mengalami semua peristiwa yang membuat Elena muak memanggil dengan sebutan itu.Azalea menyodorkan secangkir kopi tersebut, “Minumlah, Kak. Aku sengaja membuatnya khusus untuk mu,” Elena meraih cangkir tersebut, dan mempersilahkan Azalea untuk duduk di bangku yang ada dihadapan nya, “Terimakasih. Duduklah,”Azalea duduk masih dengan senyuman manisnya, Elena pun tak kalah memberikan senyuman terindah nya pagi ini.“Sedang apa kakak disini? Bukankah Kak Arion sedang melakukan perjalanan bisni
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

Bab 38 : Meminta Persetujuan Arion

Elena bangun dari duduknya, seharian ini dirinya berada di grup Dominic.Walaupun di sana, Elena tetap mengerjakan tugasnya karena selalu ada Jeff yang membantunya.Kini dirinya bersiap untuk pulang, langit pun sudah berubah menjadi jingga, “Cukup melelahkan juga. Tapi untunglah ada Jeff yang membantu,” gumam Elena.Saat Elena keluar, bertepatan dengan Azalea yang berdiri di depan pintu dan hendak mengetuk pintu, “Eh, Ku kira kakak sudah pulang,” “Belum, aku baru akan pulang. Apa kau pulang sekarang?” tanya Elena.“Iya, apa kau mau pulang bersama ku?” tawar Azalea.Elena menunjukan wajah kecewa, “Sayangnya tidak bisa. Jeff sudah menunggu ku, kau tahu sendiri kan bagaimana Arion memantau ku,” ucap Elena dengan nada sedih.“Bagaimana jika kau ikut pulang ke rumah ku,” ajak Elena dengan wajah sumringah.“Emh, sepertinya lain kali saja, Kak. Aku sedang tidak ingin menginap,” tolak Azalea.Padahal malam ini Azalea ada janji bertemu dengan Lucas. Dan, Elena tahu itu sebab ia tak sengaja me
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

Bab 39 : Berjuang untuk Hidup

Elena bersiap untuk pergi ke hotel ElWay, hotel terakhir yang ia kunjungi saat acara lelang amal itu."Aku akan datang dalam beberapa menit," ucap Elena mengakhiri percakapan mereka di telepon.Setelah merasa dirinya rapi, Elena turun mengambil kunci mobilnya dan bersiap untuk pergi.Melihat Elena yang sudah rapi, tentu Jeff merasa heran karena tak ada jadwal penting malam ini, "Selamat malam, Nyonya," Elena tersenyum membalas sapaan Jeff, "Malam juga, Jeff" balas Elena.Jeff menanyakan kemana Elena akan pergi, "Maaf, Nyonya. Anda akan pergi kemana?"Elena terdiam sejenak mendengar pertanyaan Jeff, tidak mungkin ia katakan akan menemui seseorang, " Aku akan keluar untuk menemui Vero,"Elena beralibi, tapi hal itu tetap tak membuat Jeff langsung percaya, "Sebaiknya Nona Vero yang datang kemari, Nyonya,"Elena merasa kesulitan karena ia tidak boleh sampai terjebak dengan pertanyaan Jeff, "Tapi dia sudah menunggu ku,""Belum ada instruksi dari tuan bahwa anda keluar malam ini, Nyonya. S
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more

Bab 40: Belajar Memasak

Arion memutuskan untuk pulang lebih cepat, ia menolak untuk melakukan rawat inap."Selamat datang, Tuan," sapa Jeff saat melihat Arion keluar dari mobil."Hem. Apa Elena ada di rumah?" sahut Arion sambil berjalan memasuki rumah."Nyonya sejak pagi ada di dapur, Tuan," lapor Jeff.Memang sejak pagi Elena berada di dapur, gadis itu bertekad untuk bisa memasak."Baiklah, kau boleh kembali ke kantor," perintah Arion."Baik, Tuan,"Arion berjalan menuju dapur, ia melihat Elena masih berusaha dengan semua alat dapur.Teriknya panas matahari diluar tak mengurangi semangat Elena untuk bisa memasak."Tuan," sapa kepala pelayan yang melihat kehadiran Arion.Arion meletakan jari telunjuk nya di bibir, ia meminta kepala pelayan untuk tetap diam selagi dia memperhatikan Elena.Elena tampaknya tak terganggu dan masih fokus menunggu kue di panggangan nya matang."Waw, aku harap Arion bisa mencoba kue buatan ku ini," seru Elena.Elena duduk di kursi sambil menunggu kue nya matang.Sementara Arion mem
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status