Semua Bab Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan: Bab 241 - Bab 250

300 Bab

Bab 241

"Aku tahu kamu sangat marah dan emosi saat ini. Kamu juga masih nggak paham.""Tapi kamu tahu nggak, kamu itu sudah seharusnya mati dari dulu. Kamu sudah begitu lama menjabat sebagai kepala Keluarga Halim, tapi masih nggak berniat menyerahkannya padaku."Thomas tampak marah besar. Dia langsung meraung, "Anak durhaka! Bajingan nggak berguna! Hanya karena posisi kepala keluarga, kamu tega melakukan hal-hal yang kejam seperti ini?"Ekspresi Edward tiba-tiba berubah ganas. Dia menggertakkan giginya dan berkata, "Mengapa aku nggak boleh melakukannya? Tahukah kamu, aku sudah menunggu posisi kepala keluarga ini selama bertahun-tahun? Aku nggak ingin menunggu lebih lama lagi.""Kalau kondisi tubuhmu masih sehat dan kuat, aku juga nggak berani memimpikan posisi itu.""Salahkan diri Ayah sendiri karena berusia pendek. Ayah jelas-jelas sudah sekarat, tapi Ayah masih saja enggan melepaskan posisi kepala keluarga. Tahukah Ayah betapa tersiksanya aku?"Thomas sama sekali tidak menyangka kalau putran
Baca selengkapnya

Bab 242

Minda, nyonya Keluarga Halim, mendorong Edward dan bertanya dengan gemetar, "Tuan Besar sudah ... mati?"Edward tampak ragu. Dia pun mendekati ayahnya dengan hati-hati.Begitu meletakkan tangannya di depan hidung Thomas dan memastikan ayahnya tidak bernapas lagi.Ada ekspresi lega di wajahnya!"Sudah mati. Akhirnya mati juga.""Hahahaha. Bagus sekali! Bagus sekali!""Mulai sekarang, Keluarga Halim akan menjadi milikku!"Putra sulung Keluarga Halim tertawa keras, seakan-akan kehilangan akal sehat. Dia melambaikan tangannya dan merayakan momen itu di depan tubuh Thomas.Minda berkata dengan panik, "Edward, kita pasti nggak bisa kabur dari masalah kematian ayahmu.""Begitu mereka tahu kita yang melakukannya, kita berdua pasti akan tamat."Edward tersenyum sinis. "Apa yang kamu takutkan? Aku bahkan berani melakukan hal berisiko seperti meracuni ayahku, jadi mengapa aku harus takut orang menyelidikiku?""Ingatlah. Siapa pun yang bertanya padamu, terutama para tetua, kamu harus bilang nggak
Baca selengkapnya

Bab 243

"Apa Keluarga Halim ada memberikan penjelasan tentang penyebab kematian Thomas?" tanya Nathan.Tiara tersenyum aneh dan berkata, "Edward menyampaikan pada media bahwa ayahnya meninggal karena kelelahan bekerja."Nathan mendengus dingin. "Mati karena kelelahan bekerja adalah alasan yang bagus.""Aku rasa penyebab kematian Thomas yang sebenarnya pasti ada kaitannya dengan putranya."Tiara terkejut dan berkata, "Hah? Jangan-jangan kamu mengira kematian kepala Keluarga Halim ada hubungannya dengan putranya, Edward?"Nathan balik bertanya, "Memangnya nggak mungkin?"Tiara menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku rasa nggak mungkin. Bagaimanapun, Edward adalah putra kepala Keluarga Halim.""Kalau kematian Thomas sungguh berhubungan dengan putranya, bukankah kelakuan Edward benar-benar nggak tertolong lagi?"Nathan mendengus dingin. "Sebenarnya, penyebab kematian Thomas mudah diketahui. Hanya saja, hal itu nggak ada hubungannya denganku, jadi aku nggak tertarik untuk menyelidikinya.""Tapi a
Baca selengkapnya

Bab 244

Saat berjalan keluar dari rumah sakit, Nathan berpapasan dengan Emilia dan keluarganya.Nathan mendekati Emilia dan berkata dengan nada datar, "Meski kondisi ibu dan adikmu sudah nggak bahaya lagi, ada baiknya mereka dirawat selama beberapa hari lagi."Tamara langsung berkata, "Nathan, kami sudah baikan sekarang. Jangan coba-coba menipu kami untuk menghabiskan uang di rumah sakit bobrok ini. Huh! Aku nggak mudah ditipu!"Ken, yang kepalanya masih terbungkus perban, juga ikut menimpali, "Benar. Nathan, jangan kira aku nggak tahu. Kamu ingin kami tinggal di rumah sakit lebih lama agar kamu bisa mendapatkan komisi yang lebih tinggi.""Tampaknya kamu bisa membeli mobil G-Class juga karena mengandalkan trik memalukan seperti ini."Wajah Nathan berubah dingin. "Aku berbaik hati mengingatkan kalian, tapi sepertinya kalian nggak mau dengar. Kalau begitu, terserah kalian saja!"Pasangan ibu dan anak telah dipukul sampai babak belur oleh Edward sebelumnya.Sebagai seorang dokter, Nathan berbaik
Baca selengkapnya

Bab 245

Ada dua baris pengawal yang berdiri di kedua sisi untuk menyambut tamu. Terlihat sangat megah.Ketiganya turun dari mobil. Semuanya tampak memasang ekspresi aneh."Keluarga Halim ini sedang mengadakan acara pemakaman atau pernikahan?" tanya Tiara dengan bingung. Dia benar-benar ingin tertawa.Hari ini adalah pemakaman Thomas, tetapi dilihat dari situasi kediaman Halim sekarang, sepertinya mereka lebih seperti mengadakan perayaan gembira.Edward muncul di gerbang bersama dua orang tetua, yang punya karisma luar biasa.Regina berinisiatif maju ke depan dan berkata, "Tuan Edward, turut berduka cita!"Edward memang berkabung, tetapi tidak ada sedikit pun kesedihan di wajahnya.Sebaliknya, dia tampak penuh energi dan wajahnya berseri-seri, seolah-olah dia baru saja merayakan acara bahagia."Regina, Tiara, kalian sudah datang!"Dia menyapa keduanya sambil tersenyum. Saat pandangannya beralih ke Nathan.Senyum di wajah Edward langsung membeku."Nathan, nggak kusangka, kamu masih berani datang
Baca selengkapnya

Bab 246

Tepat di saat ini, ada tamu terhormat lainnya yang datang ke kediaman Halim.Edward membawa kedua tetua dan berjalan pergi."Nathan, meski Edward itu bajingan, para tetua Keluarga Halim bukanlah orang yang bisa kamu anggap remeh. Kamu nggak perlu begitu keras pada mereka!" ucap Tiara.Nathan mendengus dingin. "Apa kalian nggak lihat tadi? Edward yang baru saja menjabat sebagai kepala keluarga langsung membawa master Keluarga Halim untuk mengintimidasi orang?""Kalau kita menoleransinya saat ini, Edward akan mengira dia bisa melakukan apa pun yang dia inginkan!""Dokter Nathan, Tiara, ayo kita masuk," ajak Regina."Apa pun yang terjadi, di hadapan begitu banyak orang hari ini, apalagi ini juga acara pemakaman Pak Thomas, Edward pasti nggak akan bertindak gegabah."Para petinggi dari Beluno telah berkumpul di aula dalam kediaman Halim.Nathan melirik sekilas. Dia menemukan sosok rival lamanya. Simon, Julian, dan Liam juga ada di sana.Mereka semua juga melihat Nathan.Semuanya memahami s
Baca selengkapnya

Bab 247

Edward memandang semua orang dan berkata sambil tersenyum, "Keluarga Halim masih punya hal penting lain yang ingin diumumkan pada semua orang hari ini."Kebanyakan orang sudah tahu apa yang ingin diumumkan oleh Edward.Namun, masih ada orang yang bertanya, "Maaf, Tuan Edward, hal penting apa lagi yang terjadi di Keluarga Halim?"Edward merapikan jas mahalnya dan tersenyum cerah, "Hal penting ini adalah kabar gembira.""Aku akan resmi menjadi kepala Keluarga Halim yang baru.""Mulai sekarang, semua urusan dan hak Keluarga Halim akan dialihkan padaku."Suasana tiba-tiba menjadi hening. Namun tak lama kemudian, gemuruh tepuk tangan memenuhi aula itu.Di saat bersamaan, juga terdengar berbagai diskusi hangat."Dia masih begitu muda dan sudah mengambil alih Keluarga Halim. Edward ini punya masa depan yang menjanjikan!""Sepertinya, Edward akan menjadi kepala keluarga bangsawan paling muda di Beluno ini. Memegang kekuatan sebesar itu di tangannya, aku khawatir entah dia bisa mengendalikannya
Baca selengkapnya

Bab 248

"Emilia, aku akan beri kamu satu kesempatan lagi. Pikirkan baik-baik sebelum kamu menjawab."Benar saja, wajah Edward tiba-tiba berubah gelap.Dia mengancam sambil menatap semua anggota Keluarga Sebastian, "Kalau aku nggak puas, Keluarga Sebastian kalian juga akan tamat. Sebaiknya kamu pikirkan baik-baik."Emilia tidak lagi takut. "Edward, nggak peduli kamu mengancamku, aku juga nggak akan setuju menikah denganmu."Edward sangat marah. "Apa kamu nggak takut melihat Keluarga Sebastian hancur di tanganku?"Emilia berkata dengan marah, "Begitu menjadi kepala Keluarga Halim, kamu ingin menindas yang lemah dan menghancurkan Keluarga Sebastian kami.""Kalau begitu, selama aku masih hidup, aku pasti akan melawanmu sampai akhir."Julian tertawa dan berkata, "Bagus, Nona Emilia. Kamu punya nyali. Aku mendukungmu."Banyak orang diam-diam mengangguk. CEO Grup Sebastian ini memang cukup menawan.Setidaknya, dia tidak langsung menyerah pada Edward.Seolah merasakan dukungan, anggota Keluarga Sebast
Baca selengkapnya

Bab 249

Salah satu tetua berkata dengan nada datar, "Aku nggak perlu turun tangan lagi. Aku serahkan padamu saja, oke?""Jangan khawatir. Kamu istirahat saja. Aku sendiri sudah bisa mengalahkan mereka semua."Swush, swush!Dua master Keluarga Sebastian melompat, melewati kepala banyak orang, dan mendarat di panggung kediaman Halim.Sebaliknya, Keluarga Halim sangat arogan. Mereka hanya mengutus satu orang tetua saja."Keluarga Halim begitu arogan. Mereka ingin melawan dua master sendirian. Apa mereka nggak takut kalah?""Dua master Keluarga Sebastian ini kelihatannya nggak lemah.""Ayo cepat bertarunglah! Kalahkan orang-orang Keluarga Sebastian! Aku sudah nggak tahan melihat ekspresi sombong Edward yang menjijikkan itu!"Banyak orang yang menantikan pertarungan dua belah pihak itu.Telapak tangan Emilia berkeringat. Dia sangat gugup.Dia bisa lolos dari cengkeraman Edward atau nggak, semuanya masih harus bergantung pada dua master keluarga utama mereka ini.Tamara tersenyum percaya diri dan be
Baca selengkapnya

Bab 250

Suasana di aula tersebut mendadak hening.Tidak ada yang menyangka bahwa kekuatan Keluarga Halim akan begitu luar biasa.Yang lebih mengejutkan lagi, Keluarga Sebastian telah mengutus dua master hebat, tetapi masih saja dikalahkan.Tamara seakan-akan tidak percaya. "Kenapa bisa begini? Bukankah mereka berdua sangat hebat? Bagaimana mereka bisa kalah?"Ken tampak panik dan hampir kehilangan keseimbangan. "Kedua senior kalah. Keluarga Sebastian kalah. Nggak mungkin. Nggak mungkin!"Wajah Emilia tampak pucat pasi.Bahkan, master keluarga utama mereka pun telah dikalahkan. Dengan kata lain, Keluarga Sebastian dan juga dirinya akan jatuh di tangan Edward.Dalam kondisi linglung, dia tiba-tiba melihat sosok yang dia kenal di tengah kerumunan.Nathan!Dalam benaknya, kata-kata Nathan sebelumnya kembali bergema. "Master dari keluarga utama Sebastian sama sekali bukan tandingan Keluarga Halim. Jangan senang terlalu cepat."Lagi-lagi, perkataan pria ini benar."Keluarga Sebastian di Naroa juga n
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2324252627
...
30
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status