All Chapters of Mantan Suami Mengeluh Pasca Berpisah: Chapter 21 - Chapter 30

40 Chapters

Vertigo

“Hey, kamu siapa? Di mana yang punya nomor ini?”Di sana seorang pria terkejut bukan main. Dia beranjak dari duduknya yang sedari tadi terlihat santai. Tapi tidak saat ini.Talia kini jadi risau. Ah, selalu saja sejak sekolah dasar dia sering dilanda demam panggung. Padahal, belum ketemu juga dengan orangnya.Talia melirik Bu Wanda yang juga sedikit mendengar suara putranya menuduh di kejauhan sana. “Maaf, Pak, ini … ini saya Talia. Saya yang membawa ibunya Bapak. Beliau bersama saya, Pak.” Talia dengan gugup menjawab. Sehingga apa yang keluar dari mulutnya itu terdengar campur aduk dan ambigu. Dibawa? Bawa ke mana jadinya?“Hah, kamu bawa mama saya? Heh, kamu maling? Kamu mau sandera mama saya?” pekik di kejauhan sana. Pria itu terkuras emosinya. Bagaimana bisa ibunya diculik?“Eh, bukan, Mas. Tapi ….”Baru saja Talia akan menjelaskan lagi. Nama Bu Wanda sudah dipanggil untuk masuk ke ruangan dokter.Membuat Talia segera mematikan panggilan sepihak setelah melihat Bu Wanda coba bang
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Uang Untukmu

“Di mana Mama saya, ya? Saya lacak ada di sini.”“Siapa nama ibu Anda, Pak?”“Bu Wanda Karina.”“Oh, Bu Wanda Karina baru saja selesai pemeriksaan dokter. Coba diperiksa di ruangan depan ya, Pak, sepertinya masih istirahat di sana.”Pria itu gegas secepatnya menuju tempat yang diinformasikan. Langkahnya itu tidak tenang. Dia sangat mencemaskan ibunya.“Suara anak saya itu. Tolong kamu keluar cek ya, Nak?” pinta Bu Wanda. Membuat Talia pun mengangguk cepat untuk segera keluar ruangan.Talia sudah berpindah berdiri. Dia melihat ke arah kiri sumber suara, dan dia melihat seorang pria tinggi, gagah, dan rupawan berjalan cepat ke arahnya.Talia menyangka, apa pria itukah putra Bu Wanda?“Ada Ibu saya? Bu Wanda namanya.”Tepat sasaran. Pria yang memakai pakaian rapi setelan kantor itu bertanya pada Talia. Tanpa dia ketahui sebelumnya kalau yang dicari memang di sana.“Oh, Mas putranya Bu Wanda? Iya, Mas, di sini.”Pria yang baru saja bertanya itu mengernyit. Jadi wanita yang ditanya itu, be
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

Mertua?

“Talia, kamu antar siapa ini? Jangan-jangan pria ini pacar kamu, ya? Kamu juga selingkuh dari Guntur?”Telinga Talia memekak. Tiba-tiba saja wanita yang selama ini selalu memanfaatkan hidupnya, muncul tanpa diundang.“Bu Lastri?” ucap Talia memanggilnya ‘ibu’, tidak lagi mama, karena seakan malas dan tidak perlu sedekat itu lagi. Sebentar lagi juga jadi mantan mertua.“Ibu? Kamu panggil saya ibu? Hemh, baguslah. Jangan panggil saya mama lagi.” Lastri mendelik dengan sinis. Mertua yang akan segera menjadi mantan bagi Talia, tidak memperlihatkan gelagat baik.Talia masih terdiam. Apalagi dia tidak enak dengan dua orang asing yang baru saja bertemu. Masak iya harus jadi kambing hitam Bu Lastri?“Siapa dia, Nak?” tanya Bu Wanda pada Talia, karena ia dan putranya pun belum melanjutkan langkah kaki.“Saya ini mertuanya Talia. Tapi, sebentar lagi juga jadi mantan mertua. Dia nuduh anak saya selingkuh. Eh, nyatanya kalian juga ada main di belakang, ya?” celetuk Lastri lagi tanpa ada etika sed
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

Resah

“Tadi Mama pergoki dia jalan sama ibu-ibu, sama laki-laki juga. Laki-laki itu pakai baju rapi kantoran gitu. Pasti kerja di kantor.”Lastri malamnya langsung laporan pada putra semata wayangnya. Padahal sudah greget dari tadi. Hanya saja, antri di klinik membuat Lastri kembali lebih lama dari yang diharapkan.Mendengar itu, Guntur pun terkejut bukan main. “Apa?” Padahal, seharusnya dia tidak sekaget itu. Bukankah akan segera berpisah?“Iya. Jangan-jangan dia selingkuh ya?” Lastri bertanya dengan niat mengompori. Sejak kejadian diusir dari rumah besannya, omongannya tidak didengar, Lastri seakan dendam pada Talia dan keluarga. Dia sudah dipermalukan. “Aku gak tahu, Ma. Apa jangan-jangan dia mencari pria yang lebih dariku jabatannya? Ah, mana bisa. Dia kan bukan siapa-siapa. Dia tampan, Ma?” Guntur yang risau hatinya kini terpancing ingin tahu.“Sepertinya gitu sih. Soal tampan, … em … ya dikitlah lumayan tampan.” Jawaban Lastri tentu saja membuat Guntur dirundung kesal. Kok bisa ibu
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more

Sidang Perceraian, Beres

Setelah beberapa minggu menunggu, hari persidangan kedua perceraian antara Talia dan Guntur akhirnya tiba. Setelah proses perceraian pertama berjalan sangat lancar, karena hanya dihadiri Talia, inilah kali berikutnya.Talia, yang telah mempersiapkan diri dengan baik, tiba di pengadilan lebih awal dengan penuh percaya diri. Sementara itu, Guntur tampak lebih tegang dan gelisah. Karena di waktu ini, Talia akan memperlihatkan bukti yang kuat, kenapa alasan mereka berpisah.Hakim memulai persidangan dengan meminta Talia untuk menyajikan bukti-bukti yang mendukung klaimnya tentang perceraian. Talia menyajikan beberapa dokumen yang menunjukkan bahwa Guntur telah melakukan perselingkuhan bersama wanita yang bernama Ineu Wulandari. Bukti dari beberapa buah pesan, didukung gambar-gambar yang memperlihatkan mereka jalan berdua. Bahkan, ada pada sebuah tempat yang hanya dipesan mereka berdua. Sebuah foto mesra pun nampak di sana.Guntur baru ngeuh
last updateLast Updated : 2025-03-04
Read more

Kok Kaget?

“Surat undangan?”Kening Talia mengernyit melihat surat undangan yang ditujukan untuk keluarganya. Terutama dirinya. Tapi, ternyata …“Baguslah, memang mereka harus segera dinikahkan. Mereka satu circle. Memang pantas bersama.”Tidak lain dan tidak bukan, yang mengganggu kegiatannya itu adalah surat undangan pernikahan Guntur dengan Ineu Wulandari. Secepat itu? Ya, jangankan sudah saling berpisah, saat bersama dengan pasangan halal saja mereka sudah saling tikung. Bahkan Talia pikir, mereka lebih cepat dari ini menikah.“Si Guntur mau nikah sama selingkuhan dia?” Titi–ibunya Talia bertanya. Sudah sedikit membaca dari tempatnya berdiri. Ia melihat jelas nama dan foto yang tertera.“Iya, Bu. Baguslah, biar mereka gak zina lagi.” Jawaban Talia membuat Titi menghela nafas. Talia bisa sekali bicara seperti itu, di tengah fitnah sering bertebaran pada dirinya.Sekarang, Talia jangankan akan segera menikah, dekat dengan pria secara seri
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

Balas Dendam?

“Jangan sok kaget deh, Mas. Kamu kan pasti sengaja mau pamer resepsi pernikahan mewah kamu, ya? Aku banyak doain kamu kok, Mas. Biar kamu langgeng sama pelakor itu. Jangan khawatir.”Talia mengatakan hal itu tepat di depan wajah Guntur. Yang kini masih berpenampilan rapi. Entah sedang apa pria itu jam segini? Apa sedang meeting outdoor?“Pasti Ineu yang kirim itu. Aku gak ada inisiatif, kok. Tapi baguslah kalau sudah sampai. Aku harap kamu datang.” Guntur berpesan.“Oh pasti, Mas, aku pasti datang dengan senang hati.” Dengan penuh kesuka hatian Talia mengatakannya.“Lalu, bagaimana dengan pertanyaan aku? Kenapa kamu dekat dengan Pak Mirza? Jadi kata Ineu benar, dulu, dia melihat kalian seperti sudah dekat? Sejak kapan?” Guntur penasaran dengan hubungan Talia yang terlihat dekat dengan bosnya.“Bukan urusan kamu, Mas.” Talia pun enggan menjelaskan. “Tentu urusan aku. Kamu mantan istriku, dia juga bosku. Dia duda, Talia. Apa kamu sudah didekati oleh dia sejak dulu? Jangan-jangan benar
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

Jawaban Talia

“Mas Mirza, maafkan saya. Saya sangat berterima kasih atas segala bantuan dan support dari Mas Mirza. Tapi, Mas, saya menghormati Mas Mirza seperti pada kakak saya sendiri. Maaf bila Mas kecewa pada akhirnya. Tapi, lebih baik saya katakan ini sekarang.”Talia menunduk usai mengutarakan isi hati dan perasaannya. Karena selama berhubungan dekat, memang sama sekali tidak ada rasa suka yang berlogo cinta untuk atasan mantan suaminya itu.Mirza yang sangat penuh harap pun lumayan kecewa mendengarnya. Selama ini dia coba mendekati Talia, merasa bahwa mantan istri Guntur itu bisa menjadi jodoh untuknya. Tapi …Mirza pun belum menjawab apa-apa. Dia hanya bernafas perlahan, coba faham apa yang dikatakan oleh Talia.“Maaf kalau Mas Mirza berharap lebih, atau bahkan mungkin menaruh hati pada saya. Tapi, Mas, saya tidak mau membohongi perasaannya saya. Apalagi saya juga belum siap menikah.” Kembali Talia mengatakan hal yang membuat hati Mirza tercabik-cabik. Sakit rasanya bertepuk sebelah tangan.
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Berani Mengambil Kesempatan

“Bagaimana, Mbak Talia? Ini kesempatan bagus lho.” Prasetyo kembali meminta kepastian. Talia pun segera menjawab. “Mungkin bisa saja saya persiapkan, Pak. Tapi tentu saja, tanaman itu tidak akan tumbuh dan panen dalam satu hari. Perlu sekitar satu bulan atau 40 hari untuk jenis sayuran yang sering saya kirim.” Talia menjelaskan. “Itu dia, karena kerjasama kami akan berakhir dalam waktu dua bulan, jadi Mbak Talia bisa mempersiapkannya. Karena mau tidak mau, supplier tersebut masih harus mampu memenuhi dalam waktu dua bulan ke depan. Itu sudah jadi perjanjian. Jadi bagaimana? Jika tidak sanggup, saya akan mencari supplier lain.” Talia berpikir sejenak. Sebenarnya ini adalah kesempatan baginya. Tapi, apa dia yakin bisa memenuhi kebutuhan pasar dalam jumlah dua kali lipat? Mengingat lahan pun masih terbatas. “Apa Bapak bisa memberi waktu, Pak? Saya perlu waktu sekitar tiga hari untuk kep
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Menantu Seperti Talia

“Nak Talia, tunggu!”Talia melihat sekitar. Dia menatap ke sumber suara dari mana datangnya yang memanggil tadi. Suaranya seperti tidak asing?“Bu Wanda?”Begitu terkejut Talia saat ini. Wanita paruh baya yang pernah ia tolong masih menghafal dirinya. Menyebut namanya dengan jelas. Betapa lega dan senang hati Talia, ternyata Bu Wanda masih terlihat bugar.Mereka kedua mendekat saling mengikis jarak. Hingga bertemu di satu titik, Bu Wanda pun lebih dulu mengepakkan tangannya untuk memeluk Talia. Talia yang heran dan kaget dengan sikap Bu Wanda pun hanya bisa kembali membalas pelukan. Mereka pun seperti melepas rindu.“Ibu apa kabar, Bu? Kebetulan sekali kita bertemu di sini, ya?” Talia segera mengawali pertanyaan, setelah pelukan mereka terurai.“Alhamdulillah saya baik. Kamu apa kabar? Tapi kelihatannya baik juga, ya?”“Alhamdulillah, Bu.”“Kamu belanja di sini?” Pertanyaan itu membuat Talia tidak bisa berkata jujur. Apa Bu Wanda memang tidak tahu, kalau Talia lah penyuplai salah satu
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more
PREV
1234
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status