All Chapters of Mantan Suami Mengeluh Pasca Berpisah: Chapter 11 - Chapter 20

40 Chapters

Harus Kaget?

“Ini apa, Mas?”Talia masih belum membuka amplop besar kuning keemasan itu. Yang talinya saja belum diputar untuk bisa dibuka.“Itu adalah keputusan final atas keinginan kamu.”Kening Talia benar-benar mengernyit dengan apa yang dikatakan oleh Guntur. Secepat kilat Talia pun langsung meraba benang yang jadi pengikat amplop itu. Dikeluarkannya isi di dalamnya, dan amplop putihlah yang ada di dalam sana.Tak ingin banyak bertanya lagi, Talia langsung membuka amplop yang tidak direkatkan itu. Sungguh luar biasa, apa yang dia inginkan nyatanya sudah dikabulkan.Talia tersenyum sinis. “Mas, Mas, nyerahin surat gugatan saja pakek drama segala. Dari tadi aja kamu kasih ke aku. Baguslah, aku senang melihat ini. Aku pikir apa.”Guntur kini memasang wajah kesal. Kenapa dia tidak melihat wajah penyesalan di paras istrinya? Kenapa Talia sangat gembira pisah darinya? Padahal, bagi Guntur, gelar janda itu sering diremehkan.Persetan d
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

Niat Melamar Pekerjaan

Guntur meninggalkan rumah orang tua Talia dengan sangat emosi. Mobil yang dia parkir di depan melesat kencang sampai knalpotnya mengepulkan asap. Sepertinya dia benar-benar sakit hati, karena disepelekan.Dia sadar, memang dirinyalah yang selingkuh. Bahkan, sejak lama. Tapi, apa sih wanita? Seharusnya bisa memaafkan lah. Mau nafkah berapa? Akan dikasih!“Harkh, dasar orang-orang miskin! Ego mereka selangit. Nggak tahu aja mereka nyeselnya nanti bagaimana!”Guntur memukul setir dengan keras. Laju kendaraannya melesat kencang seperti orang brutal. Untung tidak ada polisi, kalau tidak, dia bisa diberhentikan. Apalagi jalan dari rumah Talia menuju rumahnya lumayan lengang.Di rumah orang tua Talia pun sama halnya. Ibu Talia benar-benar tidak pernah menyangka sebelumnya, kalau Guntur memiliki sifat seperti tadi.“Gila memang suamimu, Talia. Ibu tidak tahu kalau karakter Guntur seperti itu. Angkuh mirip ibunya. Gila jabatan!” pekik Titi yang me
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more

Bos Suami Talia

“Bu Talia?”Sapaan itu membuat Talia bangkit dari kursi yang sejak tadi dia duduki. Pasalnya di sekitar hanya ada beberapa orang saja, dan sepertinya tidak ada lagi yang bernama Talia. Apalagi mobil itu berhenti tepat di hadapan Talia.Talia mendekat untuk memastikan. Atau dia salah lihat orang? Mana mungkin juga …“Pak Mirza?”Talia mengernyit lagi. Ternyata yang menyapanya itu benar pria yang pernah dikenalnya. Mirza Perwira Surya Atmaja. Pria yang menjadi pimpinan perusahaan di tempat suaminya bekerja.“Bu Talia sedang apa?” Pria itu mendongak dari dalam mobil. Hanya membuka kaca mobilnya untuk menyapa Talia.“Pak, saya sedang menunggu angkutan umum.” Sebenarnya Talia dipersilahkan untuk memakai kendaraan orang tuanya. Tapi, dia memilih untuk naik angkutan umum. Sambil melatih diri juga untuk berjalan kaki setelah sekian lama.Dia sadar, belum sah menjadi janda, dan masih terikat pernikahan secara hukum. Tap
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more

Dipanggil Bos

“Pak Guntur, maaf Bapak dipanggil ke ruangan Pak Mirza.” Seorang wanita berpakaian rapi menghampiri Guntur yang sedang berkutat di depan layar laptop. Tentu bukan wanita asing, tapi bawahan Guntur sendiri. “Oh iya. Sebentar lagi.” Guntur menjawab tanpa melirik. “Sekarang katanya, Pak.” Guntur pun kini seakan kaget atas perintah dari karyawannya itu. Dahinya mengkerut, lalu kini ia pun menjawab, “oke.” Wanita yang disuruh Mirza itu pun sudah meninggalkan ruangan Guntur. Entah kenapa perasaan Guntur sama sekali tidak enak. Apa jangan-jangan hubungan dirinya dengan Ineu bocor sampai ke atasan? Tapi mana mungkin? Dia sudah meminta teman sepekerjaannya yang tahu, untuk bungkam. Karena mereka pun punya rahasia masing-masing. Ah, mungkin ada hal lain. Guntur pun kini menutup laptopnya. Dia keluar dari ruangan untuk menuju ke ruangan atasannya. Sebenarnya jantung Guntur sudah berdebar sejak kata ‘sekarang’ diucapkan oleh karyawannya. Pikirannya sudah campur aduk ke mana-mana, t
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

Siapa di antara Kalian Yang Akan Angkat Kaki

“Silahkan siapa yang mau menjawab dan siapa yang mau menjelaskan.” Dengan tegas Mirza mengucapkannya lagi. “Memang sebenarnya ada apa, Pak?” Ineu bertanya lebih dulu. Seakan dia pura-pura tak paham apapun. Tidak pernah terjadi apa-apa. Diakhiri helaan nafas panjang, wanita dengan pakaian pas di badan, dan terlihat ketat itu, mencoba tenang. Hening, atasannya sama sekali tidak menjawab. Didiamkan bos, mereka malah saling lirik. Ineu sesekali melirik Guntur sekilas, pun dengan Guntur. Raut wajah mereka tidak bisa disembunyikan bahwa diri mereka sedang cemas berat. Tapi, sama sekali tidak ada tanggapan dari Mirza. Detik-detik itu sontak membuat Guntur dan Ineu berdebar-debar. Ah, kenapa jadi begini? “B–bisa jelaskan, Pak? Kami tidak paham. Ya kan, Pak Guntur?” Ineu kembali melancarkan sandiwaranya lagi. Tapi, entah itu berhasil atau tidak. “Baiklah, silahkan kalian berdua angkat kaki dari perusahaan saya!” Jleb Seperti tersambar petir di siang bolong. Ineu dan Guntur tere
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

Berkorban

“Pokoknya keputusan saya tidak bisa diganggu gugat. Keputusan ini juga sudah diketahui HRD. Salah satu dari kalian, silahkan untuk angkat kaki dari kantor saya. Kalau protes, artinya yang mau keluar dari perusahaan ini, tidak hanya salah satu dari kalian saja. Tapi, artinya kalian berdua yang mau hengkang. Paham!”Kata di akhir yang penuh penekanan itu membuat Talia dan Guntur terkejut bukan main. Tidak ada yang bisa mereka lakukan lagi setelah semuanya ketahuan. Bujuk rayu, alasan effort mereka di kantor, sama sekali tidak bisa membantu. Tetap, salah satunya harus enyah dari perusahaan saat itu juga.“Silahkan pilih siapa yang akan pergi. Setelah ini, langsung ambil pesangon. Saya harus keluar, ada keperluan penting!” pungkas bos mereka lagi. Mirza pun meninggalkan pasangan tak halal itu di dalam ruangannya.Emosi, kesal, marah, letih, rapuh, bahkan sakit kepala, melanda keduanya. Kegelisahan yang baru di-andaikan, nyatanya benar terjadi. Ah, hancur sudah, hancur!Meski kepergian sa
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

Apa Benar Rumah Talia?

Brio warna merah itu memarkir sembarang di pinggir jalan. Karena Ineu juga belum tahu pasti, di mana tepatnya rumah orang tua Talia.Wanita dengan pakaian ketat berkacamata hitam itu turun dari mobilnya. Lalu ia menghampiri salah seorang di sana yang tampan dengan berkutat di depan rumahnya.“Bu, tahu rumah ibunya Talia, gak?” sahut Ineu dari luar pagar. Membuat penghuni rumah yang sedang ada di luar itu keheranan.“Talia mana ya, Mbak?” jawab wanita paruh baya berdaster. Dia tatapi seluruh badan Ineu dari ujung kepala sampai ke ujung kaki. Tak ada yang terlewat sama sekali.“Itu, Talia yang punya suami namanya Guntur. Talia deh, emang banyak nama Talia, ya?” Ineu menjawab lagi masih dari luar pagar. Ternyata, pendidikan yang dia makan sampai sarjana, tidak membuat etikanya bagus. Malah, dia seperti tidak pernah diajari bagaimana sopan santun dan tata Krama saat bertanya. Apalagi pada orang asing dan itu di kawasan orang lain.“Ada dua Ta
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more

Akhirnya Ketemu Juga

Ineu pergi meninggalkan tempat yang sudah membuat dirinya gila. Yang benar saja, orang yang ditanya alamat benar-benar, malah menjerumuskannya ke rumah orang tidak waras. Apa jangan-jangan di blok sana semua orang tidak punya otak? Ineu menggerutu kesal di dalam mobilnya.Waktu yang berharga dia buang percuma. Alamat Talia yang jelasnya tidak dia kantongi. Tentu saja rumit kalau harus mencari satu persatu rumah di pinggiran kota besar.Ineu sudah keluar dari gang yang tadi dia datangi mengharap menemukan rumah Talia. Berkali-kali mengembuskan nafas dengan lega, karena untung saja tidak sampai masuk ke rumah orang gila tadi. Kalau sampai dia sudah ikut duduk, dikunci di dalam, lalu dia disakiti? Ah, gila. Hari ini benar-benar gila menurutnya.Ineu benar-benar mengumpat buruk pada orang yang sudah menunjukkan alamat palsu untuknya. Ingin ngomel dan singgah dulu ke rumah informan tadi, tidak temui wanita itu di luar. Dia malas kalau harus menge
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

Terima kasih, tapi ...

“Ineu, kamu ngapain menemui Talia?”Terkejut bukan main Ineu dibuatnya. Di depan mata dia melihat atasannya yang memecat dirinya tadi, keluar dari mobil mewahnya, dan kini bicara seakan bosnya sudah mengenal Talia.Talia pun terkejut dengan kemunculan Mirza secara tiba-tiba. Entah alasan apa pria yang telah lama menjadi bos suaminya itu, lewat jalur sana.“Pak Mirza?” Ineu heran menatap Mirza yang berdiri tegap menghampiri mereka. Malah, kenapa memanggil nama Talia seperti akrab sekali? Sejak kapan mereka saling kenal dekat seperti itu? Ineu bingung. Entah apa yang sebenarnya terjadi.“Talia, apa dia menyakiti kamu? Saya lihat dari jauh tadi dia tarik tangan kamu. Lalu dia menunjuk wajah kamu.” Mirza mengetahui apa yang terjadi sebelumnya. Mata bos Guntur itu ternyata sangat tajam. Dari jarak jauh, dia bisa melihat dengan detail.Ineu pun jadi serba salah. Ah, kenapa harus ada bosnya? Maksudnya, mantan bos.“Pak Mirza, saya ….” I
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

Disangka Maling

“Aduh, tolong!”Seorang wanita paruh baya keluar dari dalam mobil yang baru saja menabrak pembatas jalan. Terlihat dia memegangi kepala, mungkin karena pusing. Mungkinkah karena benturan atau sudah sakit sebelumnya?“Astaghfirullah!” Talia berlari menuju mobil warna hitam berjenis sedan itu. Terkejut bukan main, karena dilihatnya dari dalam roda empat itu keluar seorang wanita paruh baya.Talia langsung memberikan pertolongan. Dia raih tubuh wanita itu dan membawanya sedikit menjauh dari mobil tersebut. Talia pun memanfaatkan tembokan tempat tanaman depan rumah orang, untuk membawa ibu itu duduk.“Ibu pusing? Apa yang terjadi sampai Ibu menabrak, Bu?” Talia bertanya saking cemasnya, namun Ibu itu sedikit sulit menjelaskan.“Aduh, saya sakit kepala.”Talia tidak membawa air minum. Dia sejenak menyenderkan paruh baya itu dan inisiatif untuk mencari minum di dalam mobil. Ada. Talia pun segera memberikan wanita itu pertolongan pertama dengan memberi minum.“Minum dulu, Bu.” Gesit Talia m
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more
PREV
1234
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status