"Mama, papa," sapa Firhan berdiri. "Ya ampun, menantu mama kenapa?" Lidya mendekat, lalu menyentuh kening Maya. "Maya nggak papa, Ma. Maaf sudah membuat mama sama papa repot dan khawatir," ujar Maya menatap sendu pada mertuanya. Rudi berdiri di samping Lidya sambil mengangguk, disimpannya parsel buah yang dibawanya. "Nggak ada yang direpotkan. Kamu jangan banyak pikiran, ya?" Maya mengangguk sambil tersenyum sungkan. "Mama nggak ngabarin bapak dan ibu kan soal kondisi Maya?" tanya Firhan. "Nggak. Mama belum mengabari, apalagi pas abang bilang Maya baik-baik saja. Apa--" "Syukurlah kalau mama belum ngabarin ke bapak. Maya takut mereka cemas, apalagi bapak baru sembuh, takut malah berdampak pada kesehatan bapak," sela Maya. "Iya. Sebentar, mama periksa hp dulu, perasaan dari tadi bunyi terus. Tadi pas beli buah bunyi, sekarang bunyi lagi," kata Lidya yang pada saat Arman menghubunginya dia tengah memilih buah. "Eh, ke papa juga ada yang nelpon, Ma. Tapi nomo
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-19 อ่านเพิ่มเติม