Semua Bab Dimanja Sang Penguasa: Bab 11 - Bab 20

38 Bab

11. Menjinakkan Leo

"Si-siapa!?" teriak Agni dengan nada bergetar."Aku———Reynar!" Agni merasa lega saat mengetahui siapa yang ada di balik pintu tersebut. Perlahan Agni bangkit dari duduknya dan melangkah pelan menuju pintu."Kau tidak apa-apa, kan?" tanyanya sambil memegang kedua bahu Agni dengan kedua tangannya saat pintu itu terbuka. Reynar begitu mengkhawatirkan Agni karena ketika kejadian itu, dia menjadi sandera si mafia licik agar bisa melarikan diri."Aku tidak apa-apa, Rey," kata Agni."Ah, syukurlah." Reynar menundukkan kepalanya sambil posisi kedua tangannya masih memegang bahu Agni."Rey, kau sudah makan?" tanya Agni mencairkan suasana yang terkesan tegang. Reynar mengangkat kepalanya dan menggeleng walaupun dia tahu jika Agni tidak bisa melihat gelengan kepalanya. "Rey ...," panggilnya."Aku belum makan, tapi aku bawakan martabak untukmu. Bagaimana jika kita makan bersama?" ajak Reynar yang memang sudah kelaparan.Ag
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

12. Siapa Dia?

Tap ... Tap ... Tap ...."B-berhenti!" teriak Agni.Teriakan dari Agni tidak dihiraukan oleh pria tersebut. Dia terus melangkah hingga berada di sisi kanan Agni yang sedang merangkak mencari tongkatnya.Pria itu jongkok di samping Agni yang terlihat ketakutan dan gemetaran. "Apa aku menakutimu, nona?" Tangannya terulur memegang tangan kanan Agni, akan tetapi karena terkejut wanita itu menarik tangannya. Si pria tersenyum dengan mengeluarkan sedikit suara. "Nona, kau sungguh terlihat takut? Aku bukan orang jahat dan aku hanya ingin menyerahkan tongkat ini padamu." Tangan itu kembali terulur dan memegang kan tongkat itu pada tangan kanan Agni.Agni sedikit terlonjak karena sentuhan itu. "Te-terima kasih," ucap Agni lirih."Tidak masalah. Hmm ... dan apa ini juga anjingmu? Dia begitu sangat lucu dan penurut,""A-apa———anjing? Penurut?" Agni seperti merasa ada yang aneh. Agni buru-buru menggenggam erat tongkat yang dia pegang dan segera berdiri dengan tatapan kosong ke depan.Pria tersebu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-19
Baca selengkapnya

13. Bunga Krisan

Masih menjadi teka-teki bagi Agni, siapa pria itu sebenarnya?Kenapa dia bisa tahu tentang Leo?Ataukah dia salah satu teman dari Aksa?Bahkan dia seperti selalu berada di sekitar Agni sejak terakhir dia bertemu dengan Aksa dan saat itulah Agni belum pernah lagi bertemu Aksa.Yang membuat heran dia begitu mudahnya kenal dengan Leo dan cepat akrab juga.Hal yang membuat Agni semakin penasaran pada pria tersebut. Bahkan hari itu dia membeli bunga 3 tangkai. Mungkin dia akan mengunjungi makan saudaranya yang kebetulan berada tidak jauh dari tempat Agni jualan.Setidaknya Agni berharap jika pria itu bukan pria jahat. Jika memang pria itu berniat jahat pada dirinya tentunya dia tidak akan menyia-nyiakan waktu yang ada.Setelah dibeli oleh pris tadi bunganya tersisa tiga tangkai. Wanita itu memutuskan untuk tidak menjualnya lagi karena dia sudah ada rencana mengunjungi sebuah tempat dengan membawa tiga tangkai bunga itu."Leo, sepertinya hari ini cukup sampai di sini. Mari, kita pergi dari
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-21
Baca selengkapnya

14. Kegelapan yang Menyiksa

Hari terus berlalu dan Agni mulai diliputi rasa rindu yang membelenggu sejak beberapa hari setelah kejadian malam itu, dia tak kunjung bertemu dengan Yosua. Dan hari itu senyum Agni kembali lebar. Dia lebih bahagia dari hari-hari biasanya. "Selamat pagi anak-anak," "Selamat pagi juga, Kak Agni," balas mereka. "Hari ini Kak Agni ingin memberi nasihat hidup yang mungkin akan berguna untuk kalian kedepannya." Semua anak didik Agni yang merupakan anak jalanan duduk dengan tertib untuk mendengarkan curahan hati Agni. Semua menyimak dengan cukup antusias dan tidak sabar untuk mendengarkan nasihat-nasihat yang akan diberikan Agni untuk mereka semua. "Meski kalian kini hidup dengan masa depan yang tidak jelas, tapi percayalah——kadang Tuhan memang sengaja memberi cobaan yang sulit guna menguji umatnya. Kalian tidak boleh marah dengan takdir yang sekarang ini tengah kalian jalani atau marah dengan keadaan. Sebab seperti apapun penderitaan kalian atau apapun yang kalian rasakan saat
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-22
Baca selengkapnya

15. Rindu Sosok Yosua

Karena jadwal kesibukan seorang Reynar Prasada yang semakin padat. Hal itu membuatnya harus segera kembali ke kantornya. Sementara Agni pulang dengan bantuan Leo sebagai petunjuk jalannya. Setelah sampai di rumah susun kediamannya, anjing lucu itu langsung menggonggong. Seolah memberi sinyal pada sang pemilik jika ada seseorang yang tengah menunggunya. "Guuuk ... Guuukk!!" "Leo, diam! Jangan berisik, ya. Kau bisa membuat penghuni rumah susun ini terganggu," ujar Agni sembari menenangkan anjing kesayangannya dan memeluk erat. Perasaan Agni pun berkata jika di sekitar rumahnya ada orang lain selain dirinya dan Leo. Wanita itu mengeratkan genggamannya pada tongkat yang dia bawa. "Si-siapa di sana!" Tiba-tiba suara langkah kaki kian mendekat membuat Agni semakin memperjelas lagi pendengarannya untuk mengenali orang yang hendak menghampirinya. Aroma semerbak bau parfum yang tidak asing itu tercium.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya

16. Cinta yang Salah!

Yosua Aksara menatap tegas, sorot pandangan tajam menakutkan menatap Agni. Walaupun Agni sendiri tidak akan bisa melihat sorot mata yang sangat mengerikan itu. Tidak ada yang tahu seberapa marahnya Yosua pada saat itu. Tatapan sendu Agni tidak bisa menggantikan apapun ataupun meluluhkan hati seorang Yosua ketika dia sedang dalam keadaan marah.Yosua berbalik arah dan berjalan mendekati Agni perlahan. Napasnya gusar, terlihat raut wajah yang begitu berbeda."Aksa ...," panggil Agni pelan. Tidak ada jawaban dari panggilan itu, Yosua malah menyambut dengan cekikan keras di leher Agni saat itu juga. Sorot mata penuh kebencian dan Agni pasrah sambil menutup kedua kelopak matanya. Tidak terasa buliran bening itu mengalir membasahi pipinya."Aku akan membunuhmu!" ujar Yosua yang kemudian membanting tubuh Agni ke kasur dengan begitu kasar."Bunuhlah aku jika itu membuatmu puas, karena hidup pun tidak ada gunanya dengan keadaanku sepert
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-25
Baca selengkapnya

17. Terbakar Api Cemburu

Agni terlihat kaget dengan ucapan yang dilontarkan oleh Reynar pada saat itu. Dia tampak bingung hendak menjawab apa. Dia tidak mungkin mengakui jika ada seseorang yang tengah bersembunyi di rumahnya."Siapa yang menggagahi bajumu itu, Agni?" ucap Reynar dengan nada sedikit meninggi.Degg! Jantung Agni seperti berhenti sesaat mendengar suara Reynar yang cukup lantang dan tegas. Meskipun Agni sendiri merasakan kesal pada perlakuan Reynar yang seperti ingin memegang kendali atas jalan hidup Agni."Apa pentingnya bagimu? Kenapa kau harus tahu segala urusan yang ada di dalam hidupku?""Kau bertanya padaku, apa pentingnya? Pertanyaan bodoh apa itu, Agni? Bahkan aku tidak akan membiarkan seorang pun menyentuh tubuhmu. Aku akan melindungimu sama seperti aku mempertahankan nyawaku!" tegas Reynar. Agni mulai mengerutkan dahinya. "Aku yang begitu menjaga harga dirimu, tidak akan kubiarkan pria manapun melecehkanmu atau menyentuhmu! Jadi tolong jaga harga di
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-26
Baca selengkapnya

18. Tragedi Masa Lalu

7 tahun yang lalu."Selamat ulang tahun ... selamat ulang tahun ... selamat ulang tahun, Agni ... selamat ulang tahun ...."Begitulah meriahnya pesta ulang tahun yang dirayakan di rumah keluarga Anggara Agni. Suara tepuk tangan meriah menyambut seorang gadis remaja berusia 15 tahun dengan gaun merah muda yang baru saja keluar dengan senyum simpul di wajahnya."Selamat ulang tahun, Agni sayang." Semua orang bersukacita memberi pelukan hangat dan ucapan selamat. Tergambar betapa bahagianya Agni hari itu, ditambah dengan sambutan kado dari orang-orang terkasih.Keluarga itu begitu bahagia menanyakan kegembiraan dengan pesta musik kecil dan saling berdansa. Sampai semuanya berubah saat ponsel milik Ayah Agni berdering. Dia begitu panik dan segera mencari ruangan sepi untuk menerima panggilan telepon itu.Tidak lama, hal aneh pun tampak terlihat pada ibu Agni yang ikut pergi menyusul suaminya dengan raut sedih. Disaat semua orang bergembira, A
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-27
Baca selengkapnya

19. Nafsu Yosua (21+)

Seusai mengunjungi pemakaman keluarganya, Agni kemudian berjalan keluar membawa anjing lucunya yaitu Leo bersama dengannya. Namun, tiba-tiba Anjing itu menggonggong kencang seolah memberitahu jika ada seseorang yang datang "Leo ... tenanglah, sayang," ucap Agni sambil berusaha mengusap-usap bulu cokelat keemasan dengan lembut untuk memenangkan. Namun, Agni kembali yakin saat suara sepatu itu mulai mendekat dan bau harum parfum yang begitu dia kenali mulai terasa. "Aksa ...," ucapnya lirih. Benar saja. Yosua Aksara berjalan membawa buket bunga yang dia letakkan di atas makam yang berada di sebelah makamnya Ayah Agni. Prisha Putri -Meninggal pada 15 Juli 2010- Setelah meletakkan buket bunga itu, Yosua aksara tersenyum. Agni yang kemudian berdiri tersebut mulai merasakan, kini pria itu berada satu meter dari tubuhnya. "Aksa, kaukah itu?" tanya Agni dengan nada ragu. Dia menatap kosong, dengan wajah lugu memegang seutas tali yang menyambung pada anjing kesayangannya. Sete
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-01
Baca selengkapnya

20. Lepas Kendali

Sementara di depan pintu, ada Anya yang terus berjalan mondar-mandir mencari celah untuk mengetahui apa yang tengah terjadi di dalam sana. Bukan berarti dia hendak mengintip. Anya hanya cemas akan ketakutan yang dia rasakan benar-benar akan terjadi. Da pun mencoba untuk menekan bel kamar tersebut, karena sudah hampir satu jam berlalu, tetapi rasa ragu kembali menyerangnya. Anya ragu dan mengurungkan niatnya, karena dia tahu Yosua memiliki emosi yang tinggi dan itu sangat beresiko. "Tidak! Aku harus bisa melawan keraguan ini," gumam Anya kembali. Dia pun akhirnya menekan bel kamar Yosua dengan raut wajah frustrasi dan juga takut. Tidak perlu menunggu lama Yosua pun rupanya segera keluar dari kamarnya dengan pakaian yang beda dari sebelum Yosua membawa masuk Agni ke dalam kamar. "Mmm ... maaf, mengganggu, tuan. Aku hanya ingin anda memeriksa narkoba yang akan kita kirim besok," ujar Anya mencoba untuk memberi alasan. Dia pun memberanikan diri menatap kedua mata Yosua yang juga me
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status