Home / Lainnya / Dimanja Sang Penguasa / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Dimanja Sang Penguasa: Chapter 21 - Chapter 30

41 Chapters

21. Salah Target

Di tempat lain tampak Reynar sedang mencoba mengunjungi rumah Agni. Namun, rumah itu tampak sepi dan terkunci dari luar. Sudah dipastikan jika Agni tidak sedang berada di tempat. Padahal Reynar tahu persis jika pada saat itu adalah jam biasanya Agni sudah berada di rumahnya. Reynar pun tampak bingung dan merogoh ponsel di dalam sakunya. "Hari ini aku pulang lebih dulu. Ada yang perlu ku selesaikan sekarang." Dia kemudian menutup panggilan teleponnya dan mulai berjalan pergi dari kediaman rumah Agni. Masih belum ingin menyerah Reynar mencoba mencari Agni di tempat lain yang biasanya Agni dikunjungi. Namun, hasilnya nihil. Dia terlihat begitu panik dan berharap tidak ada hal buruk yang sedang terjadi pada Agni. Mau tidak mau, akhirnya Reynar memilih untuk pulang ke rumahnya. Mengingat hari sudah mulai malam. Pria itu membuang pikiran buruknya, dia harus berpikir positif agar memanifestingkan hal-hal positif pada diri Agni dan dia. Singkat cerita, malam itu Agni diantar pulang oleh A
last updateLast Updated : 2025-04-03
Read more

22. Donor Mata

Ketika pria yang menolong Agni hendak keluar dari tempat persembunyian Agni, akan tetapi semua sudah terlambat. Pria itu hanya bisa menangis tersedu-sedu karena melihat semua kejadiannya tepat dengan mata kepalanya sendiri.Tanpa kedua pria itu telah selesai menikam dan menyeret mayat wanita tersebut ke sisi terminal dekat tong sampah besar. Dalam situasi terdesak, pria itu hanya bisa menangis mengintip dari kejauhan dan membiarkan orang-orang misterius itu melarikan diri."Tidak! Adikku yang malang," keluhnya."Tuan, kau tidak apa-apa?" tanya Agni yang mulai ikut panik titik pria itu menatap Agni dan mulai memahami maksud Mengapa wanita tadi membiarkan Agni sendirian di ruang tunggu bus. Meskipun dia bersedih karena kehilangan adik kandungnya tapi pria itu telah berjasa menyelamatkan nyawa Agni.***Singkat cerita, Agni di bawah pria itu pulang setelah menghubungi polisi untuk mengevakuasi mayat sang adik. Agni dibiarkan beristirahat tan
last updateLast Updated : 2025-04-03
Read more

23. Reuni Tiga Sahabat

Saat itu juga Reynar memutuskan pergi meninggalkan rumah Agni melewati Cakra begitu saja. Tidak lama Hana pun keluar menyusul dengan wajah datar mempersilahkan Cakra untuk bertamu ke rumahnya. "Siapa pria tadi?" tanya Cakra sambil duduk di sofa. "Bukan siapa-siapa," jawab Agni tenang. "Sepertinya dia sangat mengkhawatirkan dirimu, " "Aku tahu. Dia hanya teman mendiang kakakku," jawab Agni kembali. "Tapi sepertinya hubungan kalian lebih dari itu," elak Cakra. Agni hanya diam dengan tetapan kosongnya. Mengingat kejadian tadi, rasanya masih sulit dipercaya jika Reynar bisa melakukan hal itu padanya. Entah perasaan Agni saat itu bercampur aduk menjadi satu layaknya es campur yang segar dan dia pun tidak bisa membedakan apapun karena banyaknya kegundahan di dalam hatinya. Cakra di jamu dengan secangkir teh hangat oleh Agni dan Leo pun duduk di dekat Cakra. Anjing itu sama sekali tidak menggonggong atau berbuat hal yang membuat orang tidak menyukainya. Leo sangat bersikap manis pada C
last updateLast Updated : 2025-04-04
Read more

24. Alat Penyadap (21+)

NOTE : Bab ini ada sedikit adegan gore yang diperhalus kalimatnya. Mohon bijaksana dalam membaca. ------------------ Razka mendengus kesal dan membuat Yosua heran. Pria itu heran menatap sahabatnya yang terlihat gelisah. Razka menatap alat penyadap suara yang ada di bawah sana. Warna merah itu berkedip-kedip. "Sial!" gerutu Raska saat ia sadar jika Banu sangat licik, bahkan dengan perencanaan matang memasang alat penyadap suara di segala ruangan sebelum kedatangan Yosua. Razka belum memberitahu tentang keberadaan alat penyadap itu pada Yosua, karena Razka lebih paham Yosua itu orang seperti apa. Dia mungkin lebih iblis dari Bhanu bahkan Yosua adalah orang yang tidak mengenal belas kasian pada musuh-musuhnya. Bisa jadi jika Yosua tahu apa yang dilakukan oleh Bhanu, dia akan membantai Bhanu sampai ke akar-akarnya. Razka pun mencari cara agar mereka berdua tetap berada di jalur aman dalam berkomunikasi di dalam ruang yang telah dipasang alat penyadap. Sambil meneguk wine, Yosua me
last updateLast Updated : 2025-04-04
Read more

25. Bukan Pemulung Biasa

Agni masih terus mencerca Cakra dengan berbagai macam pertanyaan, karena wanita itu merasa tidak asing dengan Cakra. "Apakah kau yang waktu itu memberi bunga krisan ku? Dan kau juga yang ada di taman pada waktu itu, iya kan? Jawab jujur!" cerca Agni. "Kau ini sedang bicara apa? Aku ini hanya seorang pemulung sampah," elak Cakra. "Tidak mungkin!" bantah Agni. Cakra terkejut dengan suara nada tinggi dari Agni. Wanita itu terlihat tidak main-main dengan kalimat itu. 'Apa wanita ini mencurigai ku?' *** Setelah berpikir semalaman tentang donor mata yang dikatakan oleh Reynar, Agni pun akhirnya mengambil keputusan. Pagi itu Agni sibuk mempersiapkan diri dan menepati janjinya kepada Reynar. Tiba-tiba ... Pintu rumah Agni digedor secara kasar oleh seseorang. Suara ketukan pintu yang cukup keras terdengar membuatnya terlihat bingung dan panik.
last updateLast Updated : 2025-04-05
Read more

26. Kamera Pengintai

"Halo, tuan," "Ada apa? " "Kelima anak buah yang kukirimkan, telah mati karena ledakan di dalam mobil mereka. Menurut saksi mata, ledakan itu seperti ledakan yang disengaja dan aku yakin ada seseorang yang mengetahui rencanamu , Tuan," "Apa! Bom? Woah--ini benar-benar mencengangkan!" Bhanu Putranto menutup sambungan teleponnya dengan perasaan terkejut sekaligus tidak percaya dengan apa yang telah dia dengar baru saja. Hasratnya pun semakin menggebu untuk bisa menemukan wanita yang benar-benar spesial di hati Yosua dan jiwanya menjadi tertantang atas kegagalan pagi itu. "Hmm ... apakah dia begitu spesial? Sampai keberadaannya ada yang melindungi. Apakah hal itu juga ulah dari Yosua?" tanyanya pada dirinya sendiri. Lantas Bhanu menatap pantulan bayangannya yang ada di cermin. "Sepertinya hal ini begitu sangat menarik," lanjut Bhanu tersenyum smirk. Sementara itu .... Pagi yang sama, Yosua bangun dari tidurnya pada pukul 09.21. Pria itu kemudian dikejutkan dengan keberadaan 5 wanit
last updateLast Updated : 2025-04-07
Read more

27. Agni Diculik

Reynar terhenyak sesaat setelah mendengarkan penuturan dari Agni dan melihat wanita itu langsung keluar dari ruangan tanpa mengatakan sepatah kata apapun."Dok, aku minta maaf." Reynar membungkuk, lalu berpamitan dengan sang dokter.Keduanya menikmati se-cup kopi hangat sambil terlibat pembicaraan kecil."Kau bisa menemukan wanita sempurna suatu saat nanti, Rey,"Reynar pun tersenyum remeh sambil terus memperhatikan sorot mata Agni. "Jika aku mencari yang sempurna, kenapa aku harus repot-repot membuang waktuku selama kurang lebih 7 tahun?" ucapnya dengan ada frustrasi. "Sudahlah. Ayo, pulang. Hari sudah sore," lanjut Reynar sambil kembali menggandeng tangan Agni.Reiner pun membawa Agni kembali ke rumahnya. Tidak menunggu waktu lama, Reynar pun segera berpamitan pergi setelah memastikan Agni masuk ke dalam rumahnya.Di dalam rumah tampak Cakra duduk di ruang tamu dengan berbagai makanan di atas meja."Agni, kau sudah mak
last updateLast Updated : 2025-04-07
Read more

28. Agni yang Malang

Agni begitu takut dan panik saat  merasakan dirinya berada di tempat yang sangat asing.Tidak lama kepanikan itu cukup membuatnya Lega takkala mendengar suara langkah kaki mendekatinya."Siapa kau?" tanya Agni penuh harap."Apakah kau yang bernama Anggara Agni?" tanya suara seorang pria yang terdengar dari balik kegelapan."Iya, tapi anda siapa? Kenapa anda bisa mengetahui namaku?" Langkah kaki pria itu tiba-tiba terhenti. Tak lama ikat pinggang melayang menyabet lengan Agni hingga dia terpental dan jatuh ke lantai.Wanita itu menjerit kesakitan dan merintih. Lantas dia perlahan bangun dengan tubuh yang kesakitan dan luka lebam akibat sabetan itu. Dari hasil sabetan itu mengeluarkan darah segar."Siapa kau? Kenapa kau menyakitiku?" tanya Agni sambil berenang air mata."Ternyata kau cantik juga. Rupanya selera Yosua sangat tinggi," puji seorang pria yang mengenakan jas hitam tersenyum manis dengan senyuman mata
last updateLast Updated : 2025-04-08
Read more

29. Perasaan Hati Reynar

"Aaaaarrggh!" teriak Bhanu. Mengeluh dan mengerang kesakitan. Darah segar mengalir membasahi tubuh Agni. Bhanu yang masih tetap tegar bertarung di titik darah penghabisan itu pun merampas gunting dari tangan Agni. Pria itu menancapkan gunting tersebut ke arah kepala, beruntung Agni berhasil menghindar dan gunting yang dipegangnya kembali menancap ke kasur.Pergulatan itu semakin sengit, Bhanu kembali menarik gunting itu dan hendak melakukan penusukan kembali. Namun, nahasnya di waktu bersamaan timah panas melayang mengenai tangan Bhanu di mana saat itu dia memegang gunting. Melihat ada penyerangan pria itu segera berlari keluar dari kegelapan meninggalkan Agni dalam ketidakberdayaan.Agni terdiam. Napasnya tidak beraturan, seketika dia melihat bayang-bayang wajah Ayah, Ibu, dan kakaknya Arsan dalam benaknya. Dia bersyukur saat itu lepas dari maut, meski dia tetap menjadi wanita lemah karena keadaan.Pria tidak dikenal itu pun kembali menyembunyik
last updateLast Updated : 2025-04-08
Read more

30. Konflik Batin

Akibat tertangkapnya anak buah Bhanu, kini tim kepolisian dan mata-mata semakin menyebar. Namun, di sisi lain ada rasa rindu dalam hati Yosua yang semakin tidak tertahankan untuk segera menemui wanitanya."Jangan---jangan pergi!" tolak Anya yang mencegah kepergian tuannya."Minggir! Aku sudah dua hari di Indonesia dan aku tidak bisa menahan lagi untuk menemui Agni.""Tapi, keadaan di luar sana sangat berbahaya. Polisi pasti sedang siaga terlebih lagi posisi Bhanu sedang menjadi buronan sekarang," lanjut Anya sambil membentangkan kedua tangannya di depan pintu."Kau lupa, aku ini Yosua, bukan Bhanu! Apakah kau meragukan kemampuanku untuk menghindar?" tanya Yosua dengan nada sinis. Dia pun menarik tangan Anya dan menyingkirkan wanita itu dengan mudah.Seperti yang diharapkan Yosua, dia pun pergi dari tempat persembunyiannya dengan mobil mewah yang dikendarai anak buahnya.Sesampainya di rumah sakit, Yosua yang mendapatkan informasi
last updateLast Updated : 2025-04-09
Read more
PREV
12345
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status