Semua Bab Dimanja Sang Penguasa: Bab 31 - Bab 38

38 Bab

31. Agen Rahasia

Esok paginya, Agni bangun pagi sekali. Karena dia masih belum hapal sela di rumah itu, beberapa kali Agni sering tersandung dan jatuh."Kau tidak apa-apa kan, Nak?" tanya Nyonya Leikha dengan sikapnya yang ramah dan hangat, Agni langsung dibawa duduk di ruang tamu olehnya."Duduklah di sini, aku akan siapkan sarapan untukmu,""Biar aku bantu,""Tidak perlu, kau duduk saja di sini. Sebentar lagi juga beres dan Reynar pun juga akan segera bangun," lanjut Nyonya Leikha sambil tersenyum.Rasanya tidak nyaman hanya duduk berdiam diri dan pemilik rumah sibuk pagi itu. Namun, apa daya Agni hanya seorang wanita tunanetra yang tidak bisa berbuat banyak. 15 menit setelahnya itu terlihat Reynar sudah bangun. Dia berjalan terguyung-huyung dari kamarnya menuju ruang makan."Bu, mana makananku? " tanya Reynar dengan nada yang terdengar manja. Hal itu membuat Agni tersenyum gemas karena selama ini Reynar Prasada yang dia kenal adalah
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-10
Baca selengkapnya

32. Kecewa Berat

Reynar dan Cakra saling pandang, tapi pandangan dari kedua pria itu berbeda makna. Yang satu mengisyaratkan makna menawarkan kerjasama. Sedangkan pria yang satunya mengisyaratkan makna bahwa dia punya banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan pada lawan bicaranya."Aku masih belum mengerti dengan semua fakta ini, kau bisa tahu segalanya tentang Agni?""Sistem IT dari tahun ke tahun sudah semakin berkembang, Tuan Reynar. Aku memantau Agni dengan sangat baik,"Reynar masih tetap tidak bisa percaya akan hal itu. Lantas dia segera pergi membawa Leo bersama dengannya. Meski begitu, setidaknya Cakra telah memiliki partner baru untuk membongkar mafia besar yang selama ini berkeliaran dengan bebas.Tidak butuh waktu lama, Reynar telah tiba di rumah. Dia langsung disambut oleh Nyonya Leikha yang sedang membantu Agni memakaikan gaun cantik di tubuh wanita tunanetra itu."Putraku sudah pulang?" sambut Nyonya Leikha. Sementara tatapan Reynar masih te
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-10
Baca selengkapnya

33. Rencana Pertemuan

Agni mengangguk dengan air mata  terus mengalir membasahi pipinya. Dia pun mulai berjalan pelan untuk meninggalkan tempat itu, tapi niatnya tertahan tatkala dia merasakan tangan seseorang menghadang langkahnya."Tetap di sini! Kau tidak boleh pergi kemana-mana," kata Reynar dengan suara lirih.Reynar yang secara tiba-tiba muncul membuat bingung dan terbengong. Pria itu pun menuntun Agni pergi ke kamarnya, meninggalkan ibunya yang masih menangis tersedu-sedu di tempat tadi.Di dalam kamar, Reynar langsung meminta Agni untuk duduk dan menenangkan dirinya yang ketakutan. "Agni, Tolong jangan dengarkan Ibuku. Dia hanya sembarangan bicara," ujar Reynar lirih di telinganya."Tidak. Aku cukup paham jika dia memang tidak menyukai kehadiranku," jawab Agni dengan nada bergetar."Bukan begitu permasalahannya, aku akan menasihatinya untuk menjaga sikapnya. Tolong jangan masukkan ke hati apapun yang tadi beliau bicarakan," lanjutnya sambil menepuk pun
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-11
Baca selengkapnya

34. Jebakan dan Penculikan

Segala upaya telah dilakukan oleh Reynar untuk mencegah pertemuan diantara keduanya, tapi apa daya jika ada campur tangan dari Cakra. Cakra Prawira-lah yang bertindak saat itu.Lewat tulisan tangan dari Cakra, orang yang telah mengirimkan surat kepada Yosua. Akhirnya jadwal pertemuan itu dilaksanakan. Sementara itu, Cakra juga sedang baik telah membuat Reynar sangat sibuk di kantor kepolisian akhir-akhir ini dengan kasus baru.Agni kini telah mengandung hampir 4 bulan. Dia kini dia telah dapat merasakan janin di dalam perutnya menendang-nendang dan bergerak di dalam sana. Perutnya pun telah mulai membuncit, sudah bisa ditebak bahwa dia adalah wanita yang tengah berbadan dua. Walaupun tidak terlalu besar, tapi itu sudah terlihat sangat jelas.Pertemuan itu pun akhirnya tiba.Mereka bertemu di atas gedung di mana Agni dituntun oleh seorang wanita dan dia pun duduk di kursi yang telah disediakan. Pandangannya kosong, dia hanya diam merasaka
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-11
Baca selengkapnya

35. Mereka Bekerja Sama

Di rumah, Reynar telah menyiapkan makan malam khusus berdua dengan Agni. Sementara sang Ibu sepertinya masih marah lantaran pertengkarannya kemarin hingga memutuskan tetap dalam kamar seharian. Mereka pun bertegur sapa di saat hal penting, tapi tetap saja Reynar yang merasa bersalah.Sudah ada hiasan bunga, hidangan untuk makan malam, dan beberapa lilin sebagai penyambut jika Agni pulang. Namun, di jam yang sudah menunjukkan pukul 8 malam masih belum juga ada tanda-tanda Agni pulang ke rumah. "Ke mana Agni pergi? Sudah malam begini kenapa belum pulang juga?" gumam Reynar. Dia pun menunggu sambil menarik ulur layar ponselnya hingga dia mendapatkan notifikasi Breaking News berita kebakaran di atas gedung. Awalnya Reynar biasa saja, akan tetapi setelah melihat satu gambar jepretan dari CCTV pun dia langsung terperanjat dari duduknya."Itu seperti———"Dia pun segera mengambil jaket kulitnya lalu mengambil kunci motor dan juga helm.Dari rumah dia tanc
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-12
Baca selengkapnya

36. Bhanu Telah Tewas

Agni ternyata diculik oleh Anya untuk dibawa pada Bhanu. Dua orang itu memang punya dendam tersendiri pada Agni, padahal dia adalah wanita tunanetra. Rupanya Bhanu dendam karena Agni pernah melukai matanya. Sedangkan Anya dendam karena faktor cemburu. Sungguh ironis."Rupanya rasa cintamu pada si bodoh itu membuatmu menjadi seorang psikopat," cicit Bhanu."Aku yakin, kau bahkan lebih sadis dariku," bantah Anya sambil tersenyum.Sebelum mengeksekusi Agni, keduanya pun sempat melakukan hubungan badan singkat selama 15 menit di ruangan tempat Agni di sekap. Keduanya pun terlihat menikmatinya hubungan intim itu, sebelum berpesta untuk menyiksa lalu membunuh korbannya. Sementara sepanjang berhubungan intim, Bhanu tidak bisa mengalihkan pandangannya dari wajah Agni yang terlihat sangat cantik di bawah cahaya lampu. Hal itu sungguh membuat Anya terlihat kesal dan jengkel.Rupanya meskipun dendam, Bhanu masih memiliki hasrat untuk memiliki wanit
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-12
Baca selengkapnya

37. Penyesalan Yosua

Sementara pihak polisi termasuk Reynar dan Cakra sedang mengevakuasi jasad Bhanu, sedangkan Yosua yang membawa Agni ke rumah sakit. Agni masih di bawah pengaruh obat tidur, dia baru bangun setelah 2 jam kejadian mengerikan tadi berlangsung. Matanya terbuka perlahan, Dia terlihat bingung mendengar suara perawat yang lalu lalang di sekitar sana. "Agni, kau sudah bangun?" Yosua tersenyum saat melihat wanitanya sadar. Pria itu langsung menggenggam erat tangan Agni, akan tetapi dilepas begitu saja. "Kau membawaku ke sini?" "Iya," Agni pun membuka selimut yang membalut tubuhnya, akan tetapi dia baru sadar jika ada selang infus di tangannya. "Agni, aku akan menyerahkan diri kepada polisi atas kejadian di masa silam," ujar Yosua lirih. Obrolan pembukaan itu membuat Agni terdiam seketika dengan pandangan mata yang kosong. "Aku sudah sadar itu sudah lama, akan tetapi aku memilih diam karena takut kehilanganmu. Aku benar-benar seorang pecundang," lanjutnya sambil menunduk menunjukkan rasa p
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-13
Baca selengkapnya

38. Sakit Hati Reynar

Cakra duduk sambil menyandarkan kepalanya pada dinding. Sedangkan kedua kakinya terangkat lurus sambil menyilang di atas meja. "Berapa lama lagi dia akan sampai?" gerutu Cakra. Beberapa menit setelah itu, terdengar suara mobil yang berhenti di depan. "Aku rasa dia sudah sampai," sambungnya.Reynar melangkah menghampiri Cakra yang sedang duduk menyandar. Cakra menatap Reynar yang terlihat pucat. Pria itu bangkit dan menarik napas.Saat Cakra berdiri, justru Reynar yang duduk. Cakra berdecak, "Kau sungguh terlihat sangat frustrasi. Apakah kau benar-benar sedang patah hati?" sindirnya."Jangan mengajakku ribut. Aku sedang tidak mood untuk bertengkar. Hari ini aku benar-benar ingin beristirahat," keluh Reynar."Lalu untuk apa kau ke sini?"Reynar langsung melotot pada Cakra. Mungkin dia sedang berpikir, pria macam apa yang sedang berdiri di depannya itu."Oke ... oke, tenang. Aku tahu kau mungkin sedang banyak pikiran. Apa kau ingin minum secangkir kopi?" tawar Cakra.Sejujurnya Reynar
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-14
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status