Semua Bab Pesona Sang Penguasa: Bab 111 - Bab 118

118 Bab

111, Pulang

"Al." Elizabeth menyambut anaknya dengan tangisan pelan. "Mom? Bagaimana kau bisa ada di sini?" tanya Alaric yang baru saja datang dalam keadaan bersih. "Itu karena Mom mendengar percakapanku dengan Darcy di telepon." Astrid langsung mengaku. "Dia memaksa untuk datang dan melihat Anna." "Apa yang terjadi?" tanya Elizabeth dengan linangan air mata. "Aku juga belum tahu, Mom." Alaric dengan terpaksa menggeleng. "Aku datang setelah membersihkan diri dan belum mendengar apa pun dari dokter." "Kami sudah mendengar penjelasan dari dokter." Astrid yang membalas dengan wajah muram, bahkan harus menggigit bibir bawahnya untuk menahan tangis. "Mereka sudah menjelaskan garis besarnya." "Anaknya selamat?" tanya Alaric refleks saja mengeluarkan kalimat itu dari mulutnya, disertai dengan tatapan yang menerawang. Sayangnya, Astrid hanya bisa menggeleng. Hal itu sudah cukup membuat Alaric menelan liurnya dan jatuh berlutut di atas lantai begitu saja. Siapa sangka berita yang sebenarnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-15
Baca selengkapnya

112. Sakit Hati

"Maaf, Tuan." Caspian dan beberapa orang menunduk dalam. "Orang-orang itu keracunan, sepertinya ada orang yang menginginkan kematian mereka." Alaric mengembuskan napas pelan. Padahal dia sedang lelah karena tidak bisa tidur sepanjang malam, tapi pagi ini malah mendapatkan berita yang sangat tidak menyenangkan. Sangat tidak menyenangkan. "Bagaimana bisa itu terjadi?" tanya Alaric yang memijat pelan pangkal hidungnya, sambil bersandar ke dinding salah satu ruangan kosong yang dia pinjam. "Saat aku masuk kemarin malam, mereka masih baik-baik saja." Seorang perempuan menjawab. "Tapi kali berikutnya teman lain yang masuk, mereka sudah lemas." "Sepertinya ada penggunaan obat." Caspian menjelaskan. "Belum dipastikan, tapi sepertinya memang itu yang paling masuk akal." "Kalau begitu, siapa namamu?" Alih-alih membalas sang asisten, Alaric malah bertanya pada perempuan yang tadi berbicara. "Fiona, Tuan." "Tuliskan laporan dengan terperinci," perintah Alaric mengembuskan napas lela
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-15
Baca selengkapnya

113. Menghadapi Publik

"Aku terkejut kau mengambil cuti." Alaric baru sampai di kantor partainya, ketika mendengar sapaan menyebalkan itu. Rasanya, ingin sekali dia menghardik orang yang berbicara seperti itu. Sayang sekali yang berbicara barusan adalah Marjorie dan dia perempuan. Alaric tidak memukul perempuan. "Al, apa kau tidak mendengarku?" tanya Marjorie yang kini mengejar lelaki yang dia panggil, karena Alaric memilih untuk terus melangkah. "Aku mendengarmu," balas Alaric dengan santainya. "Jadi kenapa tidak menjawab." Langkah Alaric terhenti, diikuti dengan langkah asistennya. Dia kemudian berbalik menatap Marjorie dengan sebelah alis yang terangkat. "Kenapa aku baru sadar sekarang ya?" gumam Alaric dengan nada tanya. "Kau baru sadar kalau aku lebih baik dari istrimu?" tanya Marjorie dengan senyum lebar. "Terlambat sekali, tapi tidak masalah." "Bukan." Tentu saja Alaric akan membantah. "Aku baru sadar kalau kau itu ternyata sangat menyeramkan." Caspian langsung mendengus keras menden
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-16
Baca selengkapnya

114. Mencoba Menjalani Hidup

"Kenapa aku tidak boleh berjalan-jalan keluar?" tanya Anna dengan kening berkerut. "Di dalam kamar terus menerus, akan membuatku bosan.""Untuk sementara ini, berasabarlah sedikit." Elizabeth hanya bisa lengan menantunya. "Kau akan dipindahkan ke rumah sakit lain menggunakan ambulans, jadi ....""Aku baik-baik saja, Mom." Merasa keberatan, Anna memotong kalimat mertuanya dengan berani. "Kata dokter pun aku sudah baik-baik saja, walau memang masih harus dirawat lagi," lanjut Anna mencoba untuk tetap sopan. "Jadi kenapa harus pindah rumah sakit? Di sini pun tidak apa-apa, walau ini hanya rumah sakit kecil di pinggir kota.""Ini bukan soal rumah sakitnya, Anna." Astrid yang sedang melipat selimut dan jaket sang ipar bersuara. "Ada wartawan yang sudah berkumpul di depan sana dan kau mungkin akan jadi incaran. Di sini berbahaya."Anna membentuk huruf o dengan bibirnya tanpa mengeluarkan suara. Dia tidak berkata apa-apa lagi dan hanya melihat dua orang yang sedang beres-beres untukny
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-16
Baca selengkapnya

115. Masokis

"Oh, bukankah itu Nyonya Crawford?" Seseorang berteriak dan menunjuk ke satu arah."Mereka semua ada, kecuali Alaric. Ayo cepat." Yang lain ikut berteriak, kemudian satu per satu wartawan yang berkumpul berlari."Oh, sialan. Mereka cukup ganas." Lesley yang juga ikut dalam rombongan perempuan Crawford, paling pertama memberikan reaksi.Tentu saja Darcy dan teman-temannya cekatan menghalangi siapa pun yang datang mendekat. Sekali pun jumlah mereka terbatas dan sebagian adalah perempuan, tapi mereka sudah cukup terlatih untuk hal seperti ini."Ini agak menyebalkan." Sayangnya seseorang mengeluh."Kalau kau tidak mau bekerja, silakan mengundurkan diri saja Fiona." Darcy langsung menegur. "Terima kasih sarannya, tapi aku tidak akan mendengarkanmu karena kau bukan atasanku." Bukannya mengiyakan, Fiona malah membantah."Nanti kau akan mendapat bagianmu," desis Darcy jelas saja terlihat kesal, tapi untuk sekarang prioritas mereka adalah keluarga Crawford."Maaf teman-teman wartawan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-17
Baca selengkapnya

116. Undangan

"Dia benar-benar luar biasa ya," gumam Alaric sambil menatap layar ponselnya."Maaf?" Caspian yang sibuk dengan tabletnya, sampai mendongak. "Tuan sedang membicarakan siapa?""Tentu saja istriku, Ian," jawab Alaric tanpa merasa ragu."Oh, tentu saja." Caspian memutar bola matanya dengan gemas. "Aku tidak tahu kalau kau punya hobi menonton siaran ulang.""Ini bukan siaran ulang." Alaric pada akhirnya meletakkan ponselnya. "Ini adalah video yang dengan sengaja aku simpan untuk ditonton lagi nanti.""Wah, sejak kapan seorang Alaric bisa jadi orang yang suka menonton?" tanya Caspian hanya bisa geleng-geleng kepala."Lupakan saja soal itu untuk sementara, aku ingin kau melaporkan hal yang lain saja. Bagaimana dengan ini?" tanya Alaric menyodorkan sepotong kertas."Ah, kalau ini dia hasilnya seperti ini." Caspian menjawab dengan cepat. Tentu saja dengan cara menulis di atas kertas yang baru saja disodorkan.Setelah membaca tulisan sang asisten, Alaric kembali bertanya. Kali ini ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-17
Baca selengkapnya

117. Tidak Pantas

"Anna, kita tidak perlu melakukan ini." Alaric mencoba memberitahu sang istri. "Kenapa?" Alih-alih menurut, Anna malah bertanya. Dia melakukannya sembari menatap diri di depan cermin besar. "Pertama, jelas kita bermusuhan dengan Marjorie." Tentu saja Alaric tidak akan keberatan untuk menjelaskan. "Kedua, kau itu baru keluar dari rumah sakit. Kau butuh istirahat yang banyak." "Tapi, anak Marjorie kan tidak punya masalah dengan kita," ucap Anna sembari beranjak dan menghampiri sang suami. "Lalu aku mungkin butuh istirahat, tapi aku juga butuh hiburan. Acara ini mungkin akan sedikit menghiburku." Alaric hanya bisa mengembuskan napas, ketika dia menatap sang istri yang tengah mengancingkan kemejanya. Dia bukan dengan sengaja tidak mengancing kemeja itu, tapi Alaric sedang sibuk meyakinkan Anna. "Lain kali, jangan berjalan ke mana-mana dengan kemeja yang tidak dikancing," ucap Anna setelah merapikan kemeja sang suami. "Walau sudah tua, kau itu masih menggoda tahu." "Kenapa kau
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-18
Baca selengkapnya

118. Menyelamatkan Orang Lain

"Halo, Nyonya Crawford." Seseorang mendekat dengan takut-takut. "Halo juga." Anna menyapa dengan ramah pada salah satu tamu pesta Marjorie. "Apa ada yang bisa aku bantu?" "Tentu saja itu ...." Perempuan yang tadi menyapa melirik ke arah Alaric, tampak sangat ragu untuk mengatakan apa pun itu. "Katakan saja apa yang ingin kau katakan," ucap Anna, sembari menyikut suaminya. Dia tahu kalau Alaric sepertinya memelototi setiap orang yang melihat ke arah mereka. Hal itu tentu saja membuat Alaric menggeram pelan. Siku istrinya itu cukup tajam dan terkena di bagian perut dengan cukup keras. Sebagus apa pun otot Alaric, rasanya akan cukup sakit. "Anakku mengatakan ingin berfoto dengan kalian berdua, apa boleh?" tanya perempuan yang tadi menyapa, masih terlihat cukup gugup. "Oh, tentu saja. Kami dengan senang hati akan berfoto dengan kalian." "Anna." Alaric langsung menunduk dan berbisik di telinga istrinya, untuk melakukan protes. "Aku tidak suka melakukan ini." "Oh, ayolah Al.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status