Semua Bab Tawanan Cinta Sang Mafia : Bab 61 - Bab 70

94 Bab

Bab 61

Keesokan malamnya, James kembali memasuki bar yang sama, tempat ia mendapatkan informasi yang mengacaukan pikirannya semalam. Namun, kali ini, ia datang bukan untuk minum atau bersantai, melainkan untuk mendapatkan jawaban yang lebih jelas.Ia segera menemukan Robert Langston di sudut ruangan, duduk santai dengan segelas whiskey di tangannya. Pria itu tersenyum tipis saat melihat James mendekat."James," sapa Robert sambil mengangkat gelasnya. "Jarang sekali aku melihatmu dua malam berturut-turut di sini. Apa kau mulai menyukai suasana bar ini?"James duduk di kursi di seberang Robert tanpa basa-basi. "Aku ingin bertanya sesuatu," katanya langsung ke inti pembicaraan.Robert mengangkat alis. "Oh? Tentang apa?"James menghela napas pelan, berusaha menyusun kata-kata dengan hati-hati. Ia tidak bisa gegabah. "Tentang pelelangan yang kau sebutkan kemarin. Aku ingin tahu... siapa yang membelinya?"Senyum di wajah Robert sedikit memuda
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-07
Baca selengkapnya

Bab 62

Di dalam kastil, di salah satu ruangan yang terasa lebih hangat dibanding suasana di luar, Emma duduk di sofa dengan secangkir teh di tangannya. Ia tengah menikmati keheningan sebelum suara langkah kaki mendekat, diikuti dengan suara ketukan ringan di pintu.Emma menoleh, tepat saat Lucas masuk tanpa menunggu jawaban. Pria itu tampak santai, mengenakan kemeja hitam dengan lengan tergulung hingga siku. Namun, meskipun ekspresinya terlihat tenang, ada sesuatu dalam sorot matanya yang membuat Emma tahu bahwa ini bukan kunjungan biasa.Lucas menutup pintu di belakangnya, lalu berjalan mendekat sebelum akhirnya duduk di kursi berhadapan dengannya.“Ada sesuatu yang perlu kuberitahukan padamu,” ucapnya langsung, membuat Emma menegakkan punggungnya sedikit.Tatapan pria itu begitu tajam, membuatnya merasa perlu untuk mendengar dengan saksama.“James Anderson telah mengetahui keberadaanmu di sini.”Emma mengerjap. Dadanya terasa sedikit
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-07
Baca selengkapnya

Bab 63

James Anderson berdiri di depan gerbang utama, matanya meneliti sekeliling dengan penuh perhitungan. Ia telah memperkirakan kesulitan besar untuk bisa masuk ke tempat ini, tetapi yang terjadi justru sebaliknya.Penjaga yang seharusnya menghalangi langkahnya hanya menatap sekilas sebelum mengizinkannya masuk, seolah kedatangannya sudah diprediksi jauh sebelumnya.James sempat ragu. Tidak ada pemeriksaan ketat, tidak ada pertanyaan mendetail, bahkan tidak ada ancaman tersirat.Semuanya terasa terlalu mudah.Namun, ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Dengan napas yang teratur, ia melangkah masuk, melewati lorong panjang dengan pilar-pilar tinggi di kedua sisinya. Suasana di dalam kastil terasa hening, hanya terdengar suara langkah sepatunya yang bergema di lantai marmer.Seorang pelayan membawanya menuju sebuah ruangan luas dengan pencahayaan temaram. Di tengah ruangan itu, di depan perapian yang menyala lembut, duduk seorang gadis dengan punggung tegak dan ekspresi wajah yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-08
Baca selengkapnya

Bab 64

Suara dentingan kaca pecah memenuhi ruangan saat James melemparkan gelas ke dinding. Cairan alkohol yang tadinya ada di dalamnya kini mengalir ke lantai, bercampur dengan serpihan pecahan kaca. Nafasnya memburu, dadanya naik turun dengan amarah yang membara.Di ruangan yang remang-remang ini, hanya ada dirinya. Duduk di kursi dengan tangan mengepal, James masih tidak bisa menerima penghinaan yang baru saja ia alami. Ia datang ke kastil dengan percaya diri, berpikir bahwa ia bisa mengendalikan keadaan. Tapi yang terjadi justru sebaliknya—Lucas mempermalukannya habis-habisan."Aku tahu kau tidak datang sebagai seorang ayah, James. Kau hanya menginginkan sesuatu yang bisa kau jual."James bisa mengingat dengan jelas bagaimana Lucas mengucapkan kata-kata itu dengan tenang, penuh kepastian, seolah telah membaca setiap niat busuk yang tersembunyi dalam dirinya.Dan yang lebih menyakitkan, Lucas benar.James memang tidak pernah mencari Emma kare
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-08
Baca selengkapnya

Bab 65

Emma menatap kosong ke jendela, matanya menerawang ke luar, meskipun pikirannya sama sekali tidak tertuju pada pemandangan yang tersaji di hadapannya. Langit malam begitu gelap, dengan cahaya bulan samar yang menyinari taman kastil, namun kegelapan itu tak seberapa dibandingkan dengan perasaan yang mengendap di dadanya.James sudah pergi.Bukan berarti pria itu pernah benar-benar ada untuknya, tapi tetap saja… Emma diam-diam berharap ada sesuatu yang bisa ia pertahankan dari hubungan darah yang tersisa di dunia ini. Namun, seperti yang telah diduganya, James tidak datang untuk dirinya. James datang hanya karena kalung itu.Hanya karena sesuatu yang bisa digunakannya untuk mendapatkan keuntungan.Emma menghela napas panjang. Ia tidak ingin menangis. Tidak ingin menunjukkan bahwa hal ini memengaruhinya. Tapi tetap saja, di dalam hatinya ada ruang kosong yang semakin membesar.Saat itulah ia merasakan sesuatu yang hangat menyelimuti bahunya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-09
Baca selengkapnya

Bab 66

Di dalam ruangan yang masih temaram, Emma perlahan membuka matanya, menyesuaikan diri dengan cahaya yang mulai mengisi ruangan.Yang pertama ia lihat adalah wajah Lucas.Pria itu masih tertidur, napasnya teratur, wajahnya tampak lebih damai daripada biasanya. Rambut hitamnya sedikit berantakan, membuatnya terlihat lebih muda dan kurang berbahaya dibandingkan saat ia terjaga. Cahaya pagi membuat garis rahangnya terlihat lebih tajam, kontras dengan ketenangan yang terpancar dari ekspresinya saat ini.Emma tersenyum kecil, membiarkan dirinya menikmati momen langka ini.Semalam, mereka telah melewati batas yang selama ini belum pernah mereka sentuh. Lucas telah menunjukkan betapa besar perasaannya untuknya, dan Emma menyerahkan dirinya sepenuhnya. Bukan karena paksaan, bukan karena keadaan, tetapi karena ia benar-benar menginginkannya.Pikirannya masih dipenuhi dengan ingatan tentang bagaimana Lucas menyentuhnya, bagaimana tatapan mata pria itu seakan menelannya dalam lautan kasih sayang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-09
Baca selengkapnya

Bab 67

Ruangan kerja Lucas terasa lebih sunyi dari biasanya. Hanya suara dentingan halus jam dinding yang terdengar, berpadu dengan gemerisik api kecil yang membakar sumbu lilin di atas meja. Ia duduk diam di kursinya, matanya menatap kosong ke arah jendela besar di sampingnya. Ucapan ayahnya masih terngiang di kepalanya. "Kau tak bisa lari dari garis keturunanmu, Lucas. Cepat atau lambat, kau harus mengambil alih apa yang seharusnya menjadi milikmu." Lucas mengepalkan tangannya. Ia membenci kenyataan bahwa darah Aldrin mengalir di dalam tubuhnya. Sejak dulu, ia selalu mencoba membangun jalannya sendiri, terpisah dari bayang-bayang ayahnya. Namun pada akhirnya, kehidupannya tetap berputar di sekitar dunia yang sama—sebuah dunia di mana kekuasaan, pengkhianatan, dan pertumpahan darah adalah hal biasa. Kediamannya yang luas ini adalah buktinya. Tembok tinggi yang mengelilingi properti ini bukan hanya untuk membangun batasan antara dirinya dengan dunia luar, tapi juga sebagai perlindungan.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-10
Baca selengkapnya

Bab 68

Malam itu, kastil terasa lebih sunyi dari biasanya. Emma baru saja selesai membaca sebuah buku ketika suara ketukan pelan terdengar di pintu kamarnya. Ia mengerutkan kening, lalu berjalan ke arah pintu untuk membukanya.Lucas berdiri di sana, mengenakan pakaian yang lebih santai daripada biasanya—sweater hitam dan celana panjang. Tidak ada jas formal atau ekspresi tegang seperti yang pria itu kerap kenakan.Emma menatapnya dengan sedikit bingung. "Lucas?"Lucas tidak langsung menjawab. Mata pria itu mengamati wajahnya sejenak sebelum akhirnya berkata, "Ikut aku."Emma mengangkat alis. "Ke mana?"Lucas tersenyum kecil, tetapi tidak menjawab langsung. "Kau percaya padaku, kan?"Emma diam sejenak sebelum akhirnya mengangguk. "Tentu saja."Lucas mengulurkan tangan, dan tanpa ragu, Emma menyambutnya. Ia tidak tahu ke mana Lucas akan membawanya, tetapi ada sesuatu dalam sorot mata pria itu yang membuatnya yakin bahwa ini adala
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-10
Baca selengkapnya

Bab 69

Angin malam masih berhembus lembut saat Lucas dan Emma duduk berdampingan di balkon vila. Keheningan yang nyaman mengelilingi mereka, hanya diiringi suara gemerisik dedaunan dan nyanyian serangga malam. Emma menyandarkan kepalanya di bahu Lucas, menikmati kedamaian yang jarang mereka temukan. "Aku suka tempat ini," bisiknya pelan. Lucas menoleh ke arahnya, tersenyum tipis. "Aku juga." Mereka kembali terdiam, menikmati suasana. Namun, ketenangan itu perlahan mulai terganggu ketika Lucas merasakan sesuatu. Perasaan tak nyaman yang muncul begitu saja. Ia mengangkat kepalanya, matanya menyapu sekitar vila. Emma merasakan perubahan kecil dalam sikapnya. "Ada apa?" tanyanya, kini duduk lebih tegak. Lucas mengerutkan kening, mendengarkan lebih seksama. "Aku tidak tahu," gumamnya. "Tapi sesuatu terasa… salah." Emma ikut mengamati sekitar, tetapi baginya, semuanya tampak biasa saja. Tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-11
Baca selengkapnya

Bab 70

Pagi datang dengan cepat, tetapi ketegangan yang mengendap di udara semalam masih terasa. Matahari belum sepenuhnya naik ketika Lucas sudah terjaga, berdiri di balkon dengan tatapan tajam mengamati sekitar vila.Di belakangnya, Emma menggeliat pelan di tempat tidur, matanya perlahan terbuka. Ia melihat Lucas yang berdiri dengan punggung tegap, jelas-jelas masih memikirkan sesuatu."Lucas…" panggilnya dengan suara serak.Lucas menoleh dan tersenyum tipis. "Kau sudah bangun?"Emma duduk di tepi tempat tidur, meraih selimut untuk menutupi tubuhnya yang masih terasa hangat setelah tidur. "Kau tidur semalam?"Lucas mengangguk. "Sedikit."Emma tahu jawaban itu berarti ‘hampir tidak sama sekali.’ Ia bangkit, berjalan mendekat, lalu melingkarkan tangannya ke pinggang Lucas dari belakang, menyandarkan kepalanya di punggungnya."Jangan terlalu banyak berpikir," gumamnya.Lucas menghela napas panjang. "Aku harus berpikir E
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status