Sarah menyerahkan roti dan air mineral pesanan Tiara. "Emm, ini pesanan Non Tiara bagimana, Den?""Kamu dimobil saja. Biar aku yang antarkan.""Yakin ngak ngrepotin, Den."Devan tersenyum. "Tidak."Lima menit berlalu, Devan sudah kembali dan mengajak Sarah pulang. Sarah duduk di samping kemudi, Devan memakaikan seatbelt, dada Sarah berdebar kencang saat muka Sarah dan muka Devan hanya berjarak beberapa centi saja. Gugup seketika menyerang tatkala aroma wangi tubuh Sarah tercium oleh penciuman Devan. Wanita itu tak bisa berkutik, tubuhnya mendadak beku. Selesai dengan pelan Devan mundur kemudian memakai seatbelt punyanya sendiri. Lalu hening hanya deru mesin yang terdengar dalam ruangan mobil. Saat di dalam mobil ponsel milik Sarah berdering. "Hallo, Nyonya."''Sarah, maaf jadi saya ada acara dadakan perginya ke rumah Tante Puri kita tunda dulu ya. Aku masih banyak kerjaan.''''Baiklah, Nyonya.''''Kamu naik taksi saja karena Pak Di mengantarkanku, Sarah."''Nggeh, Nyonya.''Bu Lili
Last Updated : 2025-02-25 Read more