"Astaga, it--itu?" Devan mendadak beku. Devan yang berdiri sambil memegangtangan, menatap terperangah. Sorot terkejut tampak jelas dari matanya. Namun, bibirnya tertutup. Tak menyuarakan satu pertanyaan apa pun. Wajah yang selama ini ia rindukan berada tepat di depannya bersama anak laki-laki itu. "Sarah."Panggilan itu membuat Sarah diam ia lalu mendongak, menatap orang yang begitu ia hapal suaranya. Sarah gugup kenapa bisa ada Devan disini? Firasatnya tak pernah salah pasti Devan mengikuti dirinya tadi. "Pak Devan." Shaka tersenyum menagkupkan kedua tangan di depan dada ke arah Devan. Devan membalas itu. "Ya Shaka."Sarah bingung kenapa mereka saling kenal? Sesaat Sarah membeku, bagaimana mungkin, bagaimana bisa mereka bisa kenal satu sama yang lain? Sarah terdiam, terus menatap Devan tanpa jeda. "Pak, kenalin ini adalah Bunda Shaka."Devan gugup menatap Sarah sepenuhnya. Sarah balas menatap dengan tatapan yang tak kalah lekat. "Iya, Bundamu sangat cantik ya. Shaka."Mau ego
Terakhir Diperbarui : 2025-03-13 Baca selengkapnya