Home / Rumah Tangga / Setelah Aku Mendua / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Setelah Aku Mendua: Chapter 31 - Chapter 40

60 Chapters

bab 31

Hutangnya sepuluh juta," jawab lelaki itu yang membuat Melly tertegun sejenak."Bagaimana. Apa kamu punya uang segitu? Kalau punya baguslah kamu berikan saja sama Kami nanti pacarmu akan bebas!" ucap lelaki itu yang membuat Melly terdiam. Sementara Bayu menatapnya dengan penuh harap."Saya akan bayar tapi nggak sekarang. Besok saya janji akan bayarnya," ucap Melly yang membuat Bayu seketika menatapnya. "Sayang, memangnya kamu punya uang sebanyak itu?"tanya Bayu. "Kamu tenang aja aku punya tabungan kok. Awalnya aku menggunakan untuk biaya pengobatan Mas Herman. Tapi bodo amat ah, daripada kamu digebukin dan muka kamu hancur begitu mendingan Aku pastikan sama para preman itu untuk menebus hutang kamu," jawab Melly yang membuat payung menyunggingkan senyuman."Kamu nggak bohong kan?"tanya Bayu yang sepertinya tidak percaya dengan ucapan Melly. "Ngapain aku bohong, sudah kamu tenang aja."Melly kemudian menatap kepada kedua preman tadi," Saya punya kalung Bang beratnya sekitar 10 gram.
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

bab 32

Sudah hampir satu minggu Herman berada di rumah sakit dan selama itu Melly tak juga datang menjenguknya. Herman sungguh bahagia sudah jatuh lalu tertiban tangga beberapa kali.[Mel, aku masih suamimu. Kenapa kamu tidak datang menjenguk aku, apa begini perlakuan kamu pada seorang suami?] Herman mengirimkan pesan kepada Melly. Beberapa saat kemudian setelah pesan itu tidak terbaca Herman kembali mengirimkan pesan. [Aku membutuhkan kamu sekarang ini. Kenapa kamu tidak seperti Mona, baru diuji seperti ini saja kamu sudah bersikap seperti ini padaku. Namanya rumah tangga itu ada ujiannya Melly] Herman mengirim pesan itu lalu mengamati ponselnya berharap Melly balas pesannya. Hingga beberapa saat kemudian ponselnya berkedip membuat pria itu segera menatap ke arah layar ponsel dan benar saja, ada balasan dari Melly.[Kalau kamu merasa Mona lebih baik dari aku kenapa kamu kok balik aja sama dia! Aku juga sudah nggak peduli kok kalau kamu mau balikan sama dia. Silahkan!] Herman menarik naf
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

bab 33

Kasihan kamu Beb, menikah dengan Herman cuman mau diajak ke jurang penderitaan." Bayu tertawa kecil. "Iya. Itulah mungkin seharusnya sebelum menikah kita Jangan melihat dari hartanya dulu. Karena harta itu nggak menjamin, contohnya Herman. Dulu kelihatannya tajir apa-apa dikasih. Gak tau setelah menikah, jangankan duit , makan enak pun tak pernah," sinis Melly."Makanya Beb bagus kamu menikah sama pria seperti aku ini aja. Dari awal udah kelihatan kere, jadi kamu gak akan kecewa." Bayu ngakak setelah berkata seperti itu."Eh daripada nganggur mendingan kita jalan-jalan yuk. Kita ke pasar malam aja nanti kita jajan yang murah-murah, yang penting kita keluar," ucap Melly.Bayu pun setuju dengan usul Melly.lalu mereka berdua pun pergi ke pasar malam. Melly tapak bahagia bersama dengan Bayu mereka naik mainan yang ada di pasar malam. Mereka tertawa dan bercanda. Bahkan makan bakso di pinggir jalan sambil bercerita. Tak sedikitpun dipikiran Melly memikirkan bagaimana keadaan Herman. Bagi
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

bab 34

Ibu, hari ini aku diperbolehkan pulang. Apa Ibu bisa menjemputku?"tanya Herman melalui panggilan telepon. "Ibu repot, ibu harus mengerjakan pekerjaan rumah dan juga menjual gorengan seperti biasa. Kamu urus aja diri kamu sendiri!" Panggilan pun dimatikan sepihak. Herman menggigit bibirnya. Kepalanya terasa pusing, bagaimana caranya dia bisa mendapatkan uang untuk membayar administrasi rumah sakit. Otak laki-laki itu terus berputar mencari akal supaya dia bisa membayar administrasi rumah sakit. "Mas," sapa Herman kepada salah seorang pengunjung ketika duduk di taman."Ada apa ya Mas?"tanya pengunjung itu. "Begini mas, saya sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Tapi, saya nggak memiliki uang. Mas mau nggak membeli jam tangan saya sama HP saya ini. HP saya masih baru, saya beli dengan harga 5 juta.. Sementantara jam tangan saya ini harganya 2 juta. Untuk Mas, bayar saja lah 2 juta semuanya. Soalnya saya perlu banget untuk biaya administrasi." Herman terlihat memohon. Dia benar
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more

bab 35

Aku bersedia menggantikan posisi Herman. Aku akan menganggapnya sebagai anakku sendiri."Mona terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Mahendra, seketika wanita itu menatap laki-laki tampan yang kini berdiri di hadapannya. Mulutnya terbuka hendak bertanya tetapi kemudian dia mengurungkan niatnya saat mendengar suara tangis bayinya."Sepertinya dia lapar,"ucap Mahendra. "Iya. Kamu bisa keluar terlebih dahulu?"tanya Mona."Kenapa?"pria itu mengkerutkan keningnya. "Aku mau menyusui bayiku."Mahendra menggangguk paham lalu kemudian dia melangkah keluar dari kamar. Pria itu duduk di bangku panjang yang biasa digunakan untuk para pengunjung jika menunggu pasien. Tiba-tiba saja dia tersenyum entah apa yang dia pikirkan._"Turun di sini pak,"ucap Herman kepada ojol yang membawanya pulang. "Oke Mas."Herman meraih uang dari dalam saku lalu kemudian memberikan kepada Ojol tersebut. Dengan langkah yang sedikit pincang karena memang kakinya belum terlalu pulih Dia masuk menuju rumahnya. "A
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more

bab 36

Herman semakin emosi, nalurinya sebagai laki-laki merasa direndahkan dan dibanting berkali-kali oleh Melly. Sementara Melly dan Anton tertawa melihat Herman. Apalagi melihat kemarahan yang ada di wajah laki-laki itu. "Kamu itu jangan kebangetan Mel. Apa kamu lupa kalau dia itu masih suami kamu. Nggak takut kualat kamu," ucap Anton dengan ujung mata melirik ke arah Herman.Namun, bukan tatapan mata simpati tapi tatapan mata mengejek."Suami kalau nggak berguna seperti itu buat apa disimpan. Diobral juga nggak bakalan laku Siapa juga yang mau menikah sama pria seperti itu. Sudaah mokondo, nggak tahu diri lagi!"Herman tidak bisa lagi menahan emosinya pria itu seketika berdiri lalu berusaha keras mendekati Melly. Namun saat tangannya terangkat dan ingin menampar Melly wanita itu dengan cepat menepisnya, jika membuat tubuh Herman terdorong ke belakang dan terjatuh. Bahkan kepala lelaki itu sampai menghantuk dinding"Aduh," ucapnya saat kepalanya beradu dengan kerasnya dinding. "Kamu itu
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

bab 37

"Bapak nggak usah berterima kasih sama saya karena saya itu cuman utusan. Yang melakukan semua ini adalah bos saya," jawab laki-laki itu."Oh ya, tolong sampaikan terima kasih saya sama bos Mas. Semoga ya bisa diberikan rezeki yang melimpah.""Nanti aja saat dia berada di sini Mas bilang langsung sama dia. Nanti juga dia ke sini Kok kebetulan tadi dia lagi bagi-bagi rezeki di sebelah sana."Herman mengganggu lalu kemudian dengan cepat pria itu membuka plastik yang tadi dia bawa. Dia tersenyum ketika melihat sepotong daging yang dimasak dengan sempurna lalu dibumbui rendang dan juga daun singkong rebus beserta dengan sambal hijau kesukaannya. Menatap itu semua dia kembali teringat Mona.Perlahan Herman mengambil nasi yang sudah digaul dengan bumbu rendang. Cacing di perutnya rasanya tidak sabar ingin menerima suapan itu. Tiba-tiba.."Eh ibu Mona. Ya sudah Bu Kami sudah membagikan semua orang-orang yang ada di sini dengan makanan itu. Sekarang semua sudah selesai dan itu tadi ada pengem
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

bab 38

Sopir menanyakan apakah sudah siap untuk melajukan mobil atau belum Mona pun menganggukkan kepalanya dan mobil pun melaju dengan pelan. "Ya nggak papa kan kita makanya sama-sama. Kamu juga harus mencicipi masakanku."Mona tersenyum kecil, entah kenapa dia merasa Mahendra itu sangat perhatian padanya dan juga anaknya. "Mama sudah mau pulang Om?"tanya Gea kepada Mahendra yang baru saja selesai menelpon Mona."Iya ini mau pulang nanti kita makan sama-sama. Kamu mau dibuatin makanan apa lagi, Om ini biarpun laki-laki tapi bisa masak loh," ucap Mahendra. Dia terbiasa tinggal di apartemen sendirian karena orang tuanya yang selalu tinggal di luar negeri jadi dia sangat mahir memasak. "Sepertinya ini sudah cukup Om kan tadi kita pesan pizza," jawab Gea. Gadis itu tidak berhenti tersenyum Dia sangat bahagia bersama dengan Mahendra. "Iya juga. Tapi bener loh Om ini pandai masak. Om kan dari kecil ditinggal orang tua Om ke luar negeri. Jadi kalau Om malas beli ya Om masak. Pertama rasanya it
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

bab 39

Dia juga lembut dan penuh perhatian itulah yang membuat Mahendra langsung jatuh cinta kepada Mona. Pria itu patah hati bahkan berhari-hari tidak makan ketika mendengar Mona ternyata sudah memiliki suami dan juga anak. Harapannya seperti hancur. Apalagi ketika dia mulai menyadari bahwa Mona adalah wanita yang memiliki hubungan masa lalu dengannya."Sampai kapan kamu akan terus seperti ini Mahendra, sudahlah! Sekarang lupakan saja soal wanita itu dan carilah wanita baru. Kamu sudah bukan lagi anak kecil usia kamu sudah cukup dewasa untuk menikah," ucap wanita yang bergelar sebagai seorang ibu Mahendra waktu itu.Usia Mahendra memang bukan tergolong muda. Usia laki-laki itu bahkan hampir saja menyentuh angka kepala tiga, itulah yang membuat ibunya berkali-kali mendesak untuk menikah.Namun, sebuah kenangan masa lalu tidak bisa dia lupakan. Saat itu dia masih duduk di bangku SD ketika sebuah tawuran antar sekolah terjadi. Mahendra yang waktu itu sebenarnya tidak terlibat apa-apa tiba-ti
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

40

Mahendra tersenyum antara rasa penasaran kenapa Mona tiba-tiba ia tidak ingat semuanya dan juga rasa senang karena ternyata hatinya tidak salah sasaran. "Baiklah. Kamu selidiki lagi apa yang terjadi selanjutnya di desa kenapa sampai Mona tidak mengingat aku sama sekali padahal dulu waktu kecil dia temanku. Nggak mungkin dia bisa lupa begitu saja!" Tegas Mahendra."Baik Pak!"Laki-laki itu pergi setelah berbicara panjang lebar dengan Mahendra dan mendapatkan upah yang dijanjikan oleh Mahendra. Sementara setelah pria itu pergi seorang wanita cantik turun dari anak tangga. Dia adalah Nyonya Ratna Ibu kandung Mahendra."Kamu dari mana saja Hendra. Kok akhir-akhir ini kamu tuh sering sekali kelayapan, Ibu telepon ke kantor katanya kamu sudah tidak ada tapi kamu nggak pulang-pulang."Mahendra segera berdiri menyambut kehadiran wanita itu lalu kemudian dia mencium punggung tangannya dengan sopan. "Iya Mahendra ada urusan, Bu. Apa Ibu sudah makan?"tanya lelaki itu dengan sopan. Walaupun umu
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more
PREV
123456
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status