Share

bab 39

Penulis: Author Rina
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-10 21:07:32

Dia juga lembut dan penuh perhatian itulah yang membuat Mahendra langsung jatuh cinta kepada Mona. Pria itu patah hati bahkan berhari-hari tidak makan ketika mendengar Mona ternyata sudah memiliki suami dan juga anak. Harapannya seperti hancur. Apalagi ketika dia mulai menyadari bahwa Mona adalah wanita yang memiliki hubungan masa lalu dengannya.

"Sampai kapan kamu akan terus seperti ini Mahendra, sudahlah! Sekarang lupakan saja soal wanita itu dan carilah wanita baru. Kamu sudah bukan lagi anak kecil usia kamu sudah cukup dewasa untuk menikah," ucap wanita yang bergelar sebagai seorang ibu Mahendra waktu itu.

Usia Mahendra memang bukan tergolong muda. Usia laki-laki itu bahkan hampir saja menyentuh angka kepala tiga, itulah yang membuat ibunya berkali-kali mendesak untuk menikah.Namun, sebuah kenangan masa lalu tidak bisa dia lupakan.

Saat itu dia masih duduk di bangku SD ketika sebuah tawuran antar sekolah terjadi. Mahendra yang waktu itu sebenarnya tidak terlibat apa-apa tiba-ti
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Setelah Aku Mendua   40

    Mahendra tersenyum antara rasa penasaran kenapa Mona tiba-tiba ia tidak ingat semuanya dan juga rasa senang karena ternyata hatinya tidak salah sasaran. "Baiklah. Kamu selidiki lagi apa yang terjadi selanjutnya di desa kenapa sampai Mona tidak mengingat aku sama sekali padahal dulu waktu kecil dia temanku. Nggak mungkin dia bisa lupa begitu saja!" Tegas Mahendra."Baik Pak!"Laki-laki itu pergi setelah berbicara panjang lebar dengan Mahendra dan mendapatkan upah yang dijanjikan oleh Mahendra. Sementara setelah pria itu pergi seorang wanita cantik turun dari anak tangga. Dia adalah Nyonya Ratna Ibu kandung Mahendra."Kamu dari mana saja Hendra. Kok akhir-akhir ini kamu tuh sering sekali kelayapan, Ibu telepon ke kantor katanya kamu sudah tidak ada tapi kamu nggak pulang-pulang."Mahendra segera berdiri menyambut kehadiran wanita itu lalu kemudian dia mencium punggung tangannya dengan sopan. "Iya Mahendra ada urusan, Bu. Apa Ibu sudah makan?"tanya lelaki itu dengan sopan. Walaupun umu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • Setelah Aku Mendua   bab 41

    "Heh, kalian siapa. Awas ya kalau kalian sampai menyentuh teman saya, akan saya laporkan kalian pada polisi!" Ancam Deni mengancam kedua orang itu. "Mendingan kamu pergi deh nggak usah ikut campur urusan kami. Nanti kami beri kamu, tahu rasa kamu," jawab orang itu tanpa rasa takut. "Yang kalian lakukan tadi sudah saya rekam dan saya bisa melaporkan ini ke polisi lalu saya akan gunakan rekaman ini sebagai bukti." Herman menunjukkan ponselnya untuk menakuti kedua orang itu. "Saya tahu kalian ini sindikat, kalian ingin menculik teman saya lalu kemudian mencelakainya. Saya sudah mengirimkan rekaman ini ke kantor polisi dengan begitu kalian semua pasti akan diusut. Percuma kalau kalian juga akan menangkap saya dan teman saya ini karena kalian pasti juga akan tertangkap."Kedua orang itu saling pandang. "Kurang ajar kamu ya! Cari mati kamu rupanya!" Salah satu dari mereka melotot hingga matanya hendak keluar menatap ke arah Deni. "Makanya jangan macam-macam. Kalau kalian tetap ingin m

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • Setelah Aku Mendua   bab 42

    ya bagaimana lagi namanya cinta itu nggak punya mata bro Dia terkadang buta nggak peduli istri siapa yang penting kalau namanya udah cinta ya Cinta. Tapi waktu itu gue masih bisa berpikir dengan waras kok saat Mona bilang nggak bisa karena dia menjadi istri orang lalu dia juga menasehati Gue. Waktu itu dia bilang,' Deni, bukannya aku mau menolak cinta kamu dan aku juga nggak menyalahkan perasaan kamu karena setiap manusia itu berhak memiliki cinta. Tetapi aku minta maaf dengan sebesar-besarnya aku nggak bisa menerima cinta kamu karena aku ini adalah seorang wanita yang telah bergelar menjadi istri orang lain. Semoga kamu kelak mendapatkan jodoh yang baik,' itulah kata-katanya selalu gue pegang. Alhamdulillah setelah itu Gue mendapatkan jodoh yang baik."Deni menarik nafas dalam selesai mengucapkan kata itu. "Seandainya Gue tahu Lo bakal buat dia seperti ini waktu itu Gue nggak peduli. Katakanlah Gue dapat janda gue juga mau. Nggak masalah karena gue tahu betul bagaimana dia, dia itu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-12
  • Setelah Aku Mendua   bab 43

    Mona tersenyum. Wajah anak laki-lakinya ini sungguh tampan, hidungnya mancung dan wajahnya mirip dengannya. Entahlah kedua anaknya sangat mirip dengannya, hampir tidak ada yang mirip dengan papanya.Drt drt Mona terkejut ketika ingin duduk tiba-tiba ponselnya berbunyi. Wanita itu segera mengambil ponsel dan dari layarnya dia bisa melihat ternyata Mahendra yang menelpon. "Halo assalamualaikum," sapa Mona."Halo Mona. Bagaimana, apa Akbar masih rewel? Apa perlu kita bawa ke dokter?"tanya Mahendra. Tadi saat dia mengunjungi Akbar anak itu sedang rewel dan Mahendra tidak bisa tenang. "Nggak apa-apa. Kan kalau imunisasi biasanya rewel nanti kalau dibawa ke dokter pun juga nggak dikasih obat apa-apa kok. Katanya biasa karena pengaruh dari imunisasi,"jawab Mona "Kalau Masih demam apalagi sampai muntaber nanti kamu panggil aja aku. Kita bawa ke dokter jangan sampai ada kasus seperti keponakannya Ayu Ting Ting nanti. Akbar itu kalau gede nanti mau aku ajak main bola," ucap Mahendra yang me

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-12
  • Setelah Aku Mendua   bab 44

    Ya sudah biar tante yang mengawasi Akbar kamu buatkan bubur aja soalnya kalau dia itu agak sedikit susah. Nanti kalau Tante yang buatin takutnya dia nggak mau."Mona segera mengangguk lalu menuju ke dapur untuk membuat bubur. Butuh waktu beberapa menit hingga bubur pun selesai. Selanjutnya wanita itu segera menuju ke kamar. Namun, dia kaget saat melihat dia memeluk foto Herman sambil menangis. "Papa, Papa dimana. Gea sakit, Pa. Gea rindu sama papa.""Ya Tuhan, bagaimana ini. Jangan-jangan dia sakit karena merindukan Papanya. Lalu apa yang harus aku lakukan?"Mona segera mengangguk lalu menuju ke dapur untuk membuat bubur. Butuh waktu beberapa menit hingga bubur pun selesai. Selanjutnya wanita itu segera menuju ke kamar. Namun, dia kaget saat melihat dia memeluk foto Herman sambil menangis. "Papa, Papa dimana. Gea sakit, Pa. Gea rindu sama papa."Mona menatap anaknya dengan iba. Dia sadar seperti apapun keadaan Herman tentunya bagi Gea. Herman tetaplah Papanya. Jadi tidak bisa disala

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13
  • Setelah Aku Mendua   bab 44

    Ya sudah, Itu pembantu kamu juga sudah datang. Ini Akbar juga udah nggak rewel, kamu kalau mau berangkat kerja ya udah kamu pergi aja. Tante bisa kok merawat Akbar, mengenai Geananti Tante lihat."Mona meenggelengkan kepalanya pelan,"nggak usah tante. Nanti Mona minta laporan saja sama anak buah Mona. Biasanya juga seperti itu kok, nggak ada masalah penting yang mengharuskan Mona untuk datang."Setelah bercerai dari Herman usaha Mona semakin sukses. Dia bukan hanya telah mendirikan rumah makan tetapi sekarang dia juga telah memiliki toko kue. Sesekali Mona akan datang untuk mengawasi pekerjanya. Sementara bagian lainnya telah diserahkan kepada para pekerja yang terpercaya. Bisa dibilang setelah bercerai dari Herman Mona semakin sukses."Ya walaupun harus diawasi Mona. Kita kan nggak tahu bagaimana hati orang, bisa saja anak buah kamu itu nanti akan hilang dan itu pasti akan merugikan kamu. Jangan sampai usaha yang kamu rintis ini hancur karena kamu terlalu percaya sama orang lain." Ta

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13
  • Setelah Aku Mendua   bab 45

    Dia itu kan bukan saudara kamu Mas. Lagipula apa yang terjadi pada dirinya itu juga karena Karma dia sendiri. Makanya jadi laki itu jangan suka macam-macam, sudah enak punya istri seperti itu malah macem-macem. Sekarang tahu rasa lah. Sudahlah harta habis, nggak bisa ngapa-ngapain malah istri kedua poliandri. Lengkap kan?"Herman menarik nafas dalam, apa yang dikatakan oleh istri Deni itu memang ada benarnya. Coba saja waktu itu dia tidak macam-macam. Coba saja waktu itu dia bisa bersabar untuk tidak memiliki seorang kekasih apalagi sampai menikahinya. Mungkin saat ini dia masih bahagia bersama dan keluarga kecilnya. "Jangan begitulah Dek. Walaupun dia seperti itu karena kesalahannya tapi kita jangan ikut mengadili dia. Kasihan dia, walau bagaimanapun kan dia tetap manusia yang gak luput dari salah dan dosa.""Ya, bela, bela aja terus. Dasar sama-sama buaya!"Herman yang merasa tidak enak dan pertengkaran Deni dan istrinya akhirnya memutuskan untuk pergi sendiri. Perlahan dia bangun

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15
  • Setelah Aku Mendua   bab 46

    ya. Kalau dia Mau tinggal sama kita. Ya kita suruh dia kerja. Kita nggak rugi amat."Dina tersenyum dengan apa yang diucapkan oleh ibunya," wah. Ide bagus itu," ucapnya."Herman, ini makan!" Mira memberikan sepiring nasi kuning."Terima kasih,Bu."Herman makan dengan lahap, karena memang dia lapar. Sudah dari kemarin semenjak dia makan makanan gratis itu dia belum makan lagi. "Herman, Ibu mau menerima kamu di sini tapi kamu juga tidak boleh tinggal diam. Kamu tahu ibu ini janda, Adik kamu juga masih kuliah. Jadi kalau kamu mau tinggal di sini kamu harus berpenghasilan,"ucap Mira yang membuat Herman yang saat itu sedang makan menghentikan aktivitasnya. "Aku akan coba cari kerjaan, Bu. Walaupun aku ini cacat tapi aku masih memiliki ijazah. Hanya kakiku saja yang cacat tapi otaku masih bisa bekerja,"jawab Herman. Dia mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa dirinya memiliki skill, dia yakinkan dirinya perusahaan masih membutuhkan keterampilannya."Aduh, ngapain juga kamu harus melamar

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15

Bab terbaru

  • Setelah Aku Mendua   bab 58

    erima kasih, Pak," ucap Herman."Yang lain tolong panggilkan ambulans sepertinya Pak Herman sedang memerlukan pertolongan medis,"ucap seseorang yang belum jelas Siapa dia. "Sekarang bapak ceritakan kronologinya seperti apa. Kok bisa istri bapak memanfaatkan Bapak dan mengatakan kalau bapak ini sakit. Apa benar bapak punya penyakit ginjal?"Herman menggelengkan kepalanya tegas. "Gak, Pak. Sebetulnya saya itu nggak sakit pak hanya masuk angin karena memang kondisi tubuh saya lemah. Saya nggak bisa tidur di lantai tapi istri saya maksa saya untuk tidur di lantai karena tempat tidurnya mau dipakai sama dia dan suami mudanya.""Loh, jadi laki-laki itu Bukan adiknya pak?"Salah seorang warga bertanya sepertinya Jika ditanya orang Melly menjawab bahwa Mereka bersaudara."Bukan Pak, mereka itu suami istri. Jadi istri saya itu poliandri Pak.""Astaghfirullahaladzim. Bapak ini diduakan. Terus mereka berdua sengaja membuat Bapak menjadi sakit demi keuntungan pribadi. Demi kontan supaya dapat d

  • Setelah Aku Mendua   bab 57

    Tapi kalau Mas Herman nggak ikut sama kita. Bagaimana kita mau cari uang mas, kamu tau sendiri kan. Kita cari uang itu karena menjual kesedihan dengan pura-pura bersedih atas penyakit Mas Herman. Kalau dia nggak ada bagaimana kita mau cari uang."Bayu berdecak,"dengar! Sekarang yang terpenting kamu kemasi semua barang-barang kamu. Kita cari tempat yang aman, uang kita sudah lebih dari cukup untuk kita buat modal."Sebenarnya Melly ragu untuk pergi ikut dengan Bayu. Semenjak melihat kejahatan Bayu pada Herman yang kita tidak percaya. Melly jadi takut untuk ikut dengan laki-laki itu. Bisa saja suatu saat ketika Bayu tidak memiliki uang, dia dipaksa untuk melayani orang demi mendapatkan uang. Sungguh Melly merasa ngeri.Sementara Herman hanya mendengarkan saja percakapan mereka.. walaupun dia lemah dan matanya tertutup tetapi dia masih bisa mendengar dengan jelas, apa yang dibicarakan Melly dan juga Bayu. Mereka berdua bukanlah manusia mereka adalah iblis yang bertopengkan wajah manusia.

  • Setelah Aku Mendua   bab 56

    ayu tidak menghiraukan apa yang dikatakan oleh istrinya. Lelaki itu milih pergi. "Aku cuma ngasih izin untuk memberi dia minum teh manis doang. Jangan berikan makanan dan juga jangan belikan obat!" Ucap lelaki itu sambil berlalu begitu saja. Entah mau pergi ke mana. Sementara Melly melanjutkan aktivitasnya. Dia mengintip suaminya sebentar dan setelah mematikan suaminya tidak ada, perlahan dia mengambil roti yang dia sembunyikan. Walau bagaimanapun Herman tetaplah manusia yang memiliki hak untuk hidup. Perlahan wanita itu mendekat ke arah Herman."Mas, maafkan suami aku ya. Sekarang kamu coba buka mulutmu pelan-pelan, ini aku buatkan teh manis."Herman hanya diam sambil memejamkan matanya, air mata laki-laki itu mengalir entah apa yang dia rasakan. Sementara Melly perlahan menyuapkan teh manis yang tadi dia buat. Namun, begitu masuk justru dimuntahkan lagi oleh Herman."Jika aku mati, tolong kuburkan aku. Jangan biarkan aku terlantar," ucap Herman pelan. "Mas, kamu nggak akan mati.

  • Setelah Aku Mendua   bab 55

    Mell. Tolong bawa aku ke dokter. Aku sudah gak tahan," ucap Herman pelan. Semalaman dia muntah. Tubuhnya lemah dan wajahnya kian pucat. Namun, ketika meminta bantuan Bayu untuk menolong. Bukannya menolong lelaki itu justru sibuk memvideo Herman. Entah kenapa Melly merasa kasihan. Sisi kemanusiaan wanita itu sepertinya masih berfungsi dengan baik. Wanita itu perlahan mendekat ke arah Herman. Dia memegang dahi Herman yang panas dan berkeringat. Tubuhnya gemetar bahkan bibirnya juga. "Kamu mau minum, Mas?" tanya Melly.Herman hanya menatap Melly. Entah apa yang ada di batin laki-laki itu. Mungkin seribu penyesalan yang tak bertepi, mengingat segala dosa yang dia lakukan. Dulu, jangankan sampai sakit separah ini. Melihat Herman bersin saja , Mona langsung sigap membelikan obat. Merawat dan tak membiarkan laki-laki itu bekerja.Melly yang merasa kasihan pergi ke dapur. Dia berpikir mungkin dengan memberikan segelas teh manis, itu akan membantu memberikan kekuatan kepada Herman. Setelah

  • Setelah Aku Mendua   bab 54

    "Kelak jika anak kamu dewasa dia juga akan mengerti kenapa kamu melakukan akukan ini. Yang jahat bukan kamu tetapi dia. Kamu telah banyak berkorban untuk dia tapi dia justru menghianati kamu dan juga memanfaatkan kebaikan hati. Jangan sampai kamu jatuh ke lubang yang sama."Setelah berpikir tentang apa yang dikatakan oleh Mahendra akhirnya Mona pun mengambil keputusan "Baiklah, kalau begitu aku akan terus melanjutkan tentang gugatan ceraiku. Tapi tolong Kamu cari tahu bagaimana keadaannya, Kalau memang dia sakit aku akan bantu dia. Ini bukan karena aku masih cinta atau apa, bicara soal cinta aku sudah tidak merasakan apa-apa lagi. Sekarang aku pikirkan adalah anak-anakku karena boleh bagaimanapun dia adalah Ayah dari anak-anakku."Mahendra menggangguk baginya yang terpenting adalah Mona tidak kembali kepada Herman."Om Herman, Om Herman." Herman membalikkan tubuhnya ketika mendengar suara Gea dari arah belakang. Lelaki itu tersenyum pada anak kecil yang kini berjalan menuju ke arahn

  • Setelah Aku Mendua   bab 53

    Aku gak setuju!" Tegas Mahendra setelah Mona menyatakan keinginannya untuk membatalkan gugatan cerainya. "Walau bagaimanapun dia adalah Ayah dari anak-anakku. Kami boleh berpisah tapi dia tidak, Aku tidak mau jika nanti aku di cap jahat oleh anak-anakku. Di saat ayahnya sakit dan sekarat seperti itu justru aku menggugat cerai dia.Mona menarik napas, rasa cintanya kepada Herman sudah habis tanpa sisa. Iya bahkan sudah lupa bagaimana dia mencintai Herman dulu. Tapi, satu yang dia ingat Herman adalah ayah dan kedua anak nya. "Mona! Kamu jangan lupa. Herman adalah pria yang tidak bisa dipercaya. Bisa saja dia berbohong hanya untuk mengambil keuntungan pribadi. Jika dia berani korupsi dan memakai uang perusahaan untuk kesenangan pribadinya tentu dia bisa melakukan apa saja untuk mendapatkan uang apabila dalam keadaan jatuh seperti ini." Mahendra memegang kedua pundak Mona. Walau bagaimanapun pria itu tidak akan rela jika Mona sampai terjatuh kepelukan suaminya kembali. "Kamu jangan sam

  • Setelah Aku Mendua   bab52

    Hah?" Melly seperti hendak lompat kegirangan ternyata sangat mudah mencari uang. Hanya memanfaatkan suami tidak percaya lalu membuat video seolah suaminya sekarat dia telah mendapatkan uang yang dia inginkan. "Wah. Bagus sekali. Tuh kan Mas ide aku bagus. Dengan begini kamu nggak usah sesal lagi untuk ngojek. Karena kita sudah dapat uang."Herman yang mendengar hal itu menggelengkan kepalanya beberapa kali. Dia tidak menyangka kalau istrinya akan segila itu."Mel. Aku makin pusing dan badanku semakin meriang. Kalau kamu nggak mau bawa aku klinik tolong berikan aku obat," mohon Herman. Wajah laki-laki Itu tampak pucat. "Iya, iya. Bawel banget sih. Sakit begitu aja mengeluh," omel Melly.Dia bermaksud keluar untuk membeli obat tetapi tangannya segera dicekal oleh Bayu."Ada apa sih Mas? Dia minta obat warung. Nggak papa lah Lagian juga harganya nggak bisa berapa kalau buat warung paling juga rp1000"Bayu Anton Bagaskara, berdecak kesal melihat tingkah istrinya. "Kamu itu kenapa sih b

  • Setelah Aku Mendua   bab 52

    Melly menangis sesenggukan. Air matanya tidak tertahan lagi, terus mengalir bagaikan anak sungai yang deras. Air mata itu mengalir membasahi pipi lalu kemudian sampai ke leher. Wanita itu bahkan sampai mengeluarkan ingus. Sungguh, keadaan Melly memilukan bagi orang yang melihatnya. "Beginilah keadaan suami saya. Hu, hu. Dia sakit sudah lama, tiap bulan harus cuci darah. Kakinya cacat. Sementara kami tidak punya BPJS. Dulu waktu sehat kami tidak punya pikiran untuk mengurusnya," dia menarik napas lalu kembali berkata dengan napas tersengal," mak-maka-nya. Kali-kalian jangan lupa urus BPJS. Biar gak susah seperti kita."Wanita itu mengeluarkan ingusnya. Nafasnya sampai tersengal. "Sekarang saya tidak tahu lagi harus bagaimana. Suami saya harus cuci darah tiap Minggu. Sementara kami tidak memiliki biaya. Jika tidak mau cuci darah maka entah apa yang akan terjadi pada suami saya." Lagi wanita itu menangis sejadinya. Dia memeluk Herman yang berbaring di depannya dalam keadaan menggigil s

  • Setelah Aku Mendua   51

    Kamu memang pintar. Ada sajakah kamu." Anton tersenyum sambil mencubit hidung istrinya. "Makanya segala sesuatu tuh dengerin dulu. Jangan asal marah-marah aja. Nanti kalau berhasil kan kita yang untung."Pria itu melingkarkan lengannya di pundak sang istri lalu menciumnya. Dia sungguh bangga dengan ide cemerlang sang istri. _Di tempat lain Mona tampak sedang berada di tempat perbelanjaan. Hari ini semua barang kebutuhannya telah habis hingga akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke mall guna membeli barang-barang kebutuhannya. "Gea, kamu mau beli apa nak?" tanya Mona pada Putri pertamanya. "Gea mau dibelikan buku ma sama boneka.""Ya sudah nanti kita beli ya. Sekarang mama mau belikan baju buat adik dulu."Gea mengangguk. Gadis kecil itu sebenarnya tidak terlalu rewel semenjak memiliki adik. Dia juga lebih dewasa, sikap manjanya yang dulu selalu dia tunjukkan saat masih bersama dengan papanya sekarang seperti telah hilang. Bahkan terkadang Mona merasa heran dengan perubahan sikap G

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status