Misteri Uang di Tas Sekolah Anakku Part 50Jantungku seperti berhenti berdetak. "Perempuan?" ulangku, berpura-pura bingung. "Oh ... mungkin maksud Lala, teman bisnisku, Ndri. Tadi memang ketemu pas urusan kerjaan di resto.""Mungkin, Mas."***Pagi-pagi sekali, telepon dari Miranda membangunkanku. Suaranya terdengar biasa, tetapi nada tegasnya tak bisa disembunyikan."Mas, hari ini kan giliran kamu buat nemenin aku seharian di apartemen. Ingat janjinya, ya," katanya tanpa basa-basi.Aku menghela napas panjang, mencoba mencari alasan. "Aku tahu, Mir. Tapi tunggu sebentar ya, aku mau nunggu Indri bangun dulu biar aku bisa pamit."Tapi, seperti biasa, Miranda tak memberi celah. "Mas, itu bukan urusanku. Aku nggak peduli. Pokoknya sekarang juga kamu harus ke sini."Kata-katanya seperti ultimatum. Aku tahu percuma saja berdebat dengannya. Dengan hati berat, aku akhirnya mengiyakan. Setelah menatap wajah Indri yang masih terlelap, aku hanya bisa berbisik pelan dalam hati, "Maaf, Ndri. Ak
Last Updated : 2025-01-28 Read more