Lahat ng Kabanata ng Dunia yang Terlupakan: Jalan Sang Jenius: Kabanata 131 - Kabanata 140

159 Kabanata

Bab 131

Lingkaran sihir di bawah pria berjas hitam terus berdenyut, memancarkan aura gelap yang semakin menyesakkan udara di sekitar mereka. Bayangan-bayangan yang sebelumnya melayang dengan liar kini bergerak dalam pola yang lebih terorganisir, seolah menunggu perintah dari tuannya.Rainer memperhatikan dengan saksama. Sesuatu tentang pria ini terasa berbeda. Tidak seperti para penyihir biasa, kekuatannya memiliki nuansa yang lebih kuno dan… berbahaya.Elyse menggertakkan giginya. “Kau merasa ini juga?”Rainer mengangguk. “Ini bukan sihir biasa. Ada sesuatu yang lebih dalam di sini.”Pria itu tersenyum, seolah memahami percakapan mereka. “Kalian cukup tajam.” Ia menatap Rainer dengan tatapan penuh arti. “Tapi ini bukan pertempuran yang bisa kalian menangkan.”Aedric mencengkeram pedangnya lebih erat. “Cukup bicara.”Dengan satu langkah cepat, Aedric menerjang ke depan, ayunan pedangnya menghasilkan gelombang energi yang menghantam ke arah pria itu. Namun, sebelum serangannya mencapai sasaran
last updateHuling Na-update : 2025-03-07
Magbasa pa

Bab 132

Hembusan angin malam terasa dingin di kulit mereka. Setelah pertempuran sengit, distrik ini kini dipenuhi puing-puing, bekas pertempuran sihir dan serangan makhluk bayangan yang baru saja lenyap.Rainer berdiri diam di tengah reruntuhan, pikirannya masih terjebak dalam pertarungan yang baru saja mereka lalui. Pria berjas hitam itu telah pergi, tetapi rasa tidak nyaman masih menyelimuti dirinya.Elyse berjalan mendekatinya, menyentuh lengannya dengan lembut. “Rainer… kau baik-baik saja?”Ia menarik napas dalam-dalam sebelum mengangguk. “Ya… hanya saja, sesuatu terasa aneh. Seolah dia tidak benar-benar ingin menang, tapi hanya menguji kita.”Aedric menghunus pedangnya kembali ke sarungnya, mendengus. “Jika itu benar, berarti kita harus lebih berhati-hati. Lawan seperti dia tidak akan mundur begitu saja tanpa rencana lain.”Rainer mengangguk. “Itulah yang membuatku khawatir.”Tiba-tiba, dari sudut jalan yang gelap, muncul seorang pria tua dengan jubah lusuh. Rambutnya berantakan, dan mat
last updateHuling Na-update : 2025-03-07
Magbasa pa

Bab 133

Malam itu, mereka meninggalkan distrik yang hancur dengan hati penuh kewaspadaan. Bayangan pertempuran sebelumnya masih membekas, tetapi sekarang ada tujuan yang lebih besar di depan mereka—Kunci Sang Pencipta.Dengan petunjuk dari pria tua itu, mereka menyiapkan perjalanan menuju Pegunungan Gelis. Lokasi itu jauh di perbatasan kerajaan, dikenal sebagai tempat yang hampir mustahil untuk ditembus karena cuacanya yang ekstrem dan makhluk buas yang berkeliaran.Rainer menatap peta yang terbuka di hadapannya. “Jika kita mengambil jalur utama, kita bisa sampai dalam dua minggu. Tapi jika kita mengambil jalan pintas melalui hutan sebelah timur, kita bisa memangkas waktu hingga setengahnya.”Elyse duduk di seberangnya, matanya memperhatikan jalur yang ditunjukkan Rainer. “Tapi hutan itu berbahaya. Banyak laporan tentang orang-orang yang hilang dan tidak pernah kembali.”Aedric yang tengah membersihkan pedangnya hanya mendengus. “Tidak ada jalur yang benar-benar aman. Jika kita menunggu terla
last updateHuling Na-update : 2025-03-08
Magbasa pa

Bab 134

Angin berhembus kencang di antara reruntuhan kuil, membawa serta aroma tanah basah dan keheningan yang mencekam. Di bawah sinar bulan yang samar, Rainer, Elyse, dan Aedric berdiri tegak, menatap musuh mereka—Lazar, seorang pemimpin dari Ordo Maledicta, yang kini berdiri dengan senyum penuh kemenangan.Di sekeliling mereka, para mayat hidup yang dikendalikan oleh necromancy mulai bergerak, mengitari mereka dengan langkah tersendat namun pasti.Rainer menyipitkan matanya. “Berapa banyak makhluk seperti ini yang bisa kau kendalikan?”Lazar terkekeh. “Sebanyak yang kubutuhkan untuk memastikan kalian mati di sini.”Aedric menggenggam pedangnya lebih erat. “Kalau begitu, ayo kita lihat seberapa kuat mereka.”Seolah mendapat perintah yang tidak terdengar, makhluk-makhluk itu langsung menyerbu.Aedric menjadi yang pertama bergerak. Dengan satu tebasan cepat, ia memotong salah satu makhluk di tengah tubuhnya. Namun, seperti sebelumnya, luka itu menutup kembali dalam hitungan detik.“Jangan bua
last updateHuling Na-update : 2025-03-09
Magbasa pa

Bab 135

Suasana kuil yang semula mencekam kini dipenuhi keheningan yang aneh. Setelah Lazar dikalahkan dan pilar batu dihancurkan, sisa-sisa sihir gelap yang menguasai tempat itu perlahan menghilang. Namun, aura misterius masih terasa di udara, terutama dari balik pintu batu yang kini terbuka.Rainer mengatur napasnya, lalu melangkah mendekati pintu tersebut. Di baliknya, sebuah lorong gelap terbentang, seakan menunggu mereka untuk masuk.Elyse menelan ludah. “Apakah kita benar-benar harus masuk?”Aedric mengangguk sambil menyarungkan pedangnya. “Kita sudah sejauh ini. Tidak ada alasan untuk mundur.”Rainer menoleh ke arah Elyse. “Jika kau butuh istirahat, kau bisa menunggu di sini.”Elyse mendengus kecil, lalu melangkah maju. “Aku bukan tipe yang menyerah di tengah jalan.”Senyum tipis muncul di wajah Rainer sebelum ia akhirnya melangkah masuk ke dalam lorong, diikuti Elyse dan Aedric.Lorong itu dingin dan lembap. Cahaya redup dari kristal yang tertanam di dinding memberi penerangan secukup
last updateHuling Na-update : 2025-03-10
Magbasa pa

Bab 136

Perjalanan menuju ibukota tidak akan mudah. Setelah menemukan kitab hitam dan mengetahui adanya kelompok bernama Pendiri Dunia, Rainer, Elyse, dan Aedric menyadari bahwa mereka menghadapi musuh yang jauh lebih besar dari yang mereka bayangkan.Mereka sekarang berada di sebuah desa kecil di tepi hutan, beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke ibukota. Matahari hampir tenggelam, dan langit berwarna jingga keemasan. Di dalam penginapan sederhana, mereka duduk di sudut ruangan, membahas langkah selanjutnya.Aedric menyilangkan tangannya, ekspresinya serius. “Jadi kau yakin kitab itu mengarah ke ibukota?”Rainer mengangguk sambil menatap buku hitam di atas meja. “Ya. Kitab ini menyebutkan bahwa banyak catatan sejarah yang dihapus dari peredaran dan hanya tersimpan di Perpustakaan Kerajaan.”Elyse bersandar ke kursinya. “Jadi, kita harus menyusup ke perpustakaan terbesar di kerajaan? Terdengar seperti rencana yang sulit.”Rainer tersenyum tipis. “S
last updateHuling Na-update : 2025-03-11
Magbasa pa

Bab 137

Udara di dalam lorong bawah tanah terasa lembap dan dingin. Cahaya obor yang dipegang Rainer berkelip-kelip, menciptakan bayangan panjang di dinding batu yang kasar. Langkah kaki mereka menggema di lorong sempit itu, menambah kesan suram pada perjalanan mereka.Elyse berjalan di samping Rainer, menggenggam belatinya erat. “Kau yakin lorong ini aman?” suaranya nyaris berbisik.Aedric yang berada di belakang mereka mendengus pelan. “Tidak ada tempat yang benar-benar aman di wilayah seperti ini.”Rainer tetap fokus ke depan. “Kita tidak punya pilihan lain. Ini satu-satunya jalan ke dekat istana tanpa terdeteksi.”Mereka terus melangkah, melewati beberapa persimpangan yang semakin membingungkan. Peta yang diberikan pria tua di kedai tadi membantu mereka menavigasi jalan yang berliku-liku. Namun, semakin jauh mereka masuk, semakin jelas bahwa lorong ini sudah lama tidak digunakan.Tiba-tiba, Rainer menghentikan langkahnya. Dia berjongkok dan menyentuh l
last updateHuling Na-update : 2025-03-12
Magbasa pa

Bab 138

Tangga batu yang mereka lalui terasa semakin curam, dan udara di sekitar mereka menjadi lebih kering. Rainer melangkah dengan hati-hati, obor di tangannya berkelip-kelip di tengah kegelapan. Dinding di sekitar mereka dipenuhi dengan ukiran kuno yang semakin jelas terlihat seiring mereka mendekati ujung tangga.Elyse mengusap dinding itu dengan ujung jarinya. "Semakin banyak simbol ini muncul. Sepertinya kita benar-benar mendekati sesuatu yang penting."Aedric yang berjalan di belakang mereka mengangguk. "Aku tidak suka ini. Biasanya sesuatu yang tersembunyi seperti ini bukan tanpa alasan."Rainer tidak menjawab, tapi pikirannya mulai bekerja cepat. Jika ukiran-ukiran ini menceritakan sejarah yang disembunyikan, maka semakin jauh mereka masuk, semakin besar kemungkinan mereka menemukan sesuatu yang bisa mengubah segalanya.Setelah beberapa langkah lagi, mereka akhirnya mencapai pintu batu besar di ujung tangga. Tidak seperti gerbang sebelumnya yang disegel dengan sihir, pintu ini tampa
last updateHuling Na-update : 2025-03-14
Magbasa pa

Bab 139

Malam menyelimuti kota seperti selubung gelap yang menahan rahasia. Rainer, Elyse, dan Aedric berlari di gang-gang sempit, napas mereka terengah-engah setelah pelarian dari arsip tersembunyi. Udara dingin menusuk kulit mereka, namun adrenalin yang masih mengalir di tubuh membuat mereka tetap bergerak.Di belakang, suara langkah kaki dan teriakan penjaga menggema. Pengejaran belum berakhir."Kita harus mencari tempat persembunyian," ujar Elyse, suaranya terputus-putus oleh napas yang tak beraturan.Rainer mengangguk. "Aku tahu tempat yang aman. Ikuti aku."Dia membawa mereka melalui lorong sempit yang berkelok-kelok, melompati tumpukan peti kayu, dan menyelinap melewati jalanan belakang yang gelap. Setiap belokan dihafalnya dengan teliti. Ini adalah kota yang sudah lama dia pelajari, dan sekarang pengetahuannya membantunya menyelamatkan nyawa.Setelah beberapa menit yang terasa seperti seabad, mereka tiba di depan sebuah bangunan tua yang tampak ditinggalkan. Rainer mengetuk pintu deng
last updateHuling Na-update : 2025-03-14
Magbasa pa

Bab 140

Dini hari menjelang, tetapi kota masih dilanda kekacauan. Api menyala di berbagai sudut distrik bawah, menerangi langit yang gelap dengan cahaya merah yang mengancam. Suara pertempuran, jeritan, dan dentingan senjata terdengar di kejauhan. Revolusi yang direncanakan oleh Rainer telah dimulai lebih cepat dari yang diharapkan, dan mereka harus segera bergerak sebelum kerajaan merespons dengan kekuatan penuh.Di sebuah atap bangunan tua, Rainer, Elyse, Aedric, dan Liana mengamati situasi dari kejauhan. Dari posisi mereka, mereka bisa melihat kelompok pemberontak bertempur melawan penjaga kota di berbagai titik strategis."Mereka bertahan lebih lama dari yang kukira," gumam Aedric, mengamati sekelompok pemberontak yang berhasil menahan serangan penjaga kerajaan di persimpangan jalan utama.Liana menyeringai. "Orang-orangku tahu cara bertarung di jalanan. Mereka mungkin
last updateHuling Na-update : 2025-03-15
Magbasa pa
PREV
1
...
111213141516
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status