Home / Urban / Bayangan Pengkhianatan / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Bayangan Pengkhianatan : Chapter 11 - Chapter 20

42 Chapters

Bab 11: Di Ambang Kehancuran

Dika terbaring lemah di sofa, bahunya dibalut perban tebal yang mulai berwarna merah karena darah yang merembes. Wajahnya pucat, tetapi senyumnya mencoba menghilangkan kecemasan yang meliputi ruangan. Karin, yang biasanya kuat, terlihat hancur. Ia memandang Alvaro dengan tatapan putus asa.“Alvaro, kita tidak bisa membiarkan Dika seperti ini,” suaranya hampir seperti bisikan, tetapi penuh desakan.“Kita tidak punya pilihan, Karin,” jawab Alvaro sambil mempererat ikatan perban di bahu Dika. “Jika kita pergi ke rumah sakit sekarang, itu sama saja dengan bunuh diri. Johan pasti sudah menyebar orang-orangnya di sana.”Karin memalingkan wajahnya, air mata mulai menetes di pipinya. “Ini salahku... Kalau aku tidak terjebak dalam skema mereka...”Alvaro menghentikan pekerjaannya sejenak dan memandang Karin. “Ini bukan salahmu. Kita semua tahu risikonya sejak awal. Dan aku tahu kau tidak akan pernah benar-benar mengkhianati kami.”Dika yang setengah sadar menyeringai lemah. “Berhenti menyalahk
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Bab 12: Jejak Terakhir

Alvaro memandangi dokumen yang berserakan di atas meja. Wajahnya penuh dengan keraguan dan amarah. Karin duduk di sudut ruangan, kaki yang terluka dibalut dengan perban sementara, namun matanya tetap tajam mengamati gerak-gerik Alvaro.“Kita punya cukup bukti untuk menjatuhkan mereka,” ujar Victor dengan nada serius. “Tapi langkah berikutnya sangat berisiko. Jika mereka tahu dokumen ini ada di tangan kita, mereka tidak akan segan-segan menghancurkan kita.”Alvaro mengepalkan tangan. “Aku tidak peduli seberapa besar risikonya. Ini tentang membalas keluargaku. Tentang mengembalikan kehormatan mereka yang sudah diinjak-injak.”Karin menatapnya dengan penuh kekhawatiran. “Kau bicara soal kehormatan, tapi apa kau yakin ini tidak akan mengorbankan kita semua? Aku dan Dika sudah kehilangan cukup banyak, Alvaro. Jangan sampai ini menjadi akhir bagi kita.”Alvaro mengalihkan pandangannya. Ia tahu Karin benar, tetapi ia juga tahu bahwa mundur bukanlah pilihan.“Kita tidak akan mundur,” gumamnya
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

Bab 13: Kebenaran yang Menyakitkan

Titik Terang dalam KegelapanMalam terasa semakin dingin di tempat persembunyian mereka yang baru. Alvaro duduk sendirian di ruang tamu, menatap peta besar yang tersebar di atas meja. Jejak yang mereka kumpulkan sejauh ini mulai membentuk pola, tetapi kebenaran tetap berada di luar jangkauannya.Karin masuk ke dalam ruangan, membawa dua cangkir teh. "Kau belum tidur lagi?" tanyanya lembut.Alvaro menggeleng. "Semakin aku memikirkannya, semakin aku merasa ada sesuatu yang kita lewatkan."Karin meletakkan teh di hadapan Alvaro dan duduk di sampingnya. "Kau terlalu keras pada dirimu sendiri. Kita sudah sejauh ini, dan itu karena kau.""Tapi ini belum cukup," jawab Alvaro. "Aku belum tahu siapa yang menghancurkan keluargaku dari dalam. Jika aku tidak menemukan mereka, semua ini sia-sia."Karin menatapnya dengan penuh perhatian. "Kau tidak sendirian, Alvaro. Kau punya aku, Dika, Victor... Kita ada di sini untukmu."Alvaro tersenyum tipis, tetapi senyum itu tidak mencapai matanya. "Terima k
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

Bab 14: Pertemuan di Ujung Takdir

Awal Jejak KebenaranPagi itu, matahari baru saja terbit ketika Alvaro membuka kembali dokumen yang mereka curi dari markas Johan. Karin duduk di sampingnya, mengawasi setiap gerakan pria itu. Dalam ruangan kecil dengan pencahayaan seadanya, keheningan terasa menekan.“Aku masih tidak percaya,” gumam Alvaro, membaca nama-nama dalam daftar itu. “Rodrigo... Dia tidak hanya menjual informasi keluarga kita, tapi juga... merencanakan semuanya sejak awal.”“Sejak kapan dia mengkhianati keluargamu?” tanya Karin, mencoba memahami situasi.Alvaro tidak menjawab langsung. Kilasan ingatan masa kecilnya muncul, ketika Rodrigo sering membawa hadiah dan tersenyum ramah. Ternyata di balik semua itu, ada niat jahat yang ia sembunyikan.“Mungkin sejak keluargaku menjadi ancaman bagi ambisinya,” jawab Alvaro dengan suara berat.Karin menyentuh lengannya, mencoba menenangkan. “Kita ti
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Bab 15: Bayang-Bayang di Balik Kegelapan

Luka yang Belum SembuhAlvaro berdiri di depan jendela, memandang kota yang mulai gelap. Hujan turun perlahan, membasahi jalan-jalan sempit yang penuh kenangan. Di kejauhan, lampu-lampu kota berkedip samar, seakan menggambarkan harapan kecil yang mulai tumbuh di dalam hatinya. Namun, pikirannya dipenuhi bayang-bayang masa lalu. Perasaan dendam terhadap Johan dan Rodrigo bercampur dengan rasa bersalah yang perlahan menggerogoti dirinya.Ia teringat pada malam ia ditemukan oleh keluarga angkatnya di kawasan kumuh, malam ketika ia kehilangan semua yang pernah dimilikinya. Tidak ada yang ia inginkan selain keadilan. Tapi apa yang ia kejar sekarang sudah melampaui itu—ia mencari kebenaran."Alvaro," suara Karin memecah keheningan. Ia masuk ke ruangan dengan ragu, membawa secangkir kopi. "Kau sudah seharian di sini. Kau harus istirahat.""Aku tidak bisa," jawab Alvaro tanpa menoleh. "Setiap kali aku mencoba tidur, aku merasa sepe
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

Bab 16: Pengkhianatan di Tengah Keluarga

Mengurai Benang KusutKembali ke markas, suasana terasa berat. Surat yang mereka temukan di Katedral Hitam masih tergeletak di meja di depan Alvaro. Surat itu mengandung lebih dari sekadar pengakuan; itu adalah kunci untuk mengungkap pengkhianatan yang telah menghancurkan hidupnya.Victor berdiri di sudut ruangan, matanya tajam memperhatikan Alvaro. Karin, yang duduk di kursi dekat meja, mencoba membaca ekspresi Alvaro, tapi wajah pria itu begitu sulit ditebak."Jadi, siapa dia?" tanya Karin akhirnya, memecah keheningan.Alvaro mengangkat pandangannya perlahan. "Pamanku, Felix, tidak menyebutkan namanya secara langsung dalam surat ini. Tapi dia meninggalkan cukup banyak petunjuk untuk membuatku yakin. Orang yang mengkhianati keluargaku... adalah seseorang yang aku percayai."Karin dan Victor saling bertukar pandang. "Apa kau yakin?" tanya Victor.Alvaro mengangguk. "Aku harus yakin. Orang itu adalah kakak dari ayahk
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

Bab 17: Jejak Darah di Balik Bayangan

Tempat Perlindungan yang Tak PastiPagi itu, setelah pelarian dari rumah Ricardo, Alvaro dan timnya menemukan perlindungan di sebuah vila tua yang tersembunyi di pegunungan. Vila itu adalah properti lama yang ditinggalkan keluarga Ricardo sejak beberapa dekade lalu. Dindingnya yang berlumut dan jendelanya yang pecah menunjukkan bahwa tempat ini jarang dijamah manusia.Mereka semua duduk di ruang tamu, yang meskipun berdebu, masih mempertahankan sisa-sisa kemegahannya. Ricardo tampak termenung di salah satu kursi, sementara Karin membersihkan senjata mereka di meja. Victor memeriksa pintu dan jendela untuk memastikan bahwa mereka tidak diikuti.“Ini bukan tempat yang sempurna,” kata Victor sambil menutup gorden jendela, “tapi ini cukup aman untuk sementara.”Alvaro mengangguk, meskipun pikirannya masih dipenuhi kemarahan dan kebingungan. Ia menatap jam tua di dinding yang berhenti berdetak. Setiap detik yang
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

Bab 18: Musuh dari Dalam Bayangan

Setelah Benteng SelatanFajar menyingsing ketika Alvaro dan timnya meninggalkan Benteng Selatan. Johan kini menjadi tawanan mereka, diikat di bagian belakang kendaraan mereka yang melaju cepat menuju tempat persembunyian baru. Meskipun Johan telah dilumpuhkan, kata-kata terakhirnya terus menghantui Alvaro.“Dia akan datang untukmu…”Alvaro berusaha menyatukan potongan-potongan informasi yang dia miliki. Kata-kata Johan tentang pengkhianat dalam keluarganya membuatnya gelisah, tetapi ia tahu bahwa pertanyaan itu tidak bisa dijawab segera.“Apa rencana kita sekarang?” tanya Karin sambil memeriksa senjata yang mulai kehabisan amunisi.“Kita interogasi Johan,” jawab Alvaro singkat. “Dia tahu lebih banyak dari yang dia katakan. Aku tidak akan berhenti sampai aku mendapatkan semuanya.”Ricardo mengangguk setuju. “Tapi kita harus hati-hati. Johan itu licik. Dia bis
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

Bab 19: Jaringan Kebenaran

Keputusan yang BeratMalam itu, Alvaro duduk sendirian di sudut ruangan, memandangi nama pamannya yang tertulis di dokumen. Pikirannya penuh dengan pertanyaan.“Kenapa dia melakukannya?” gumamnya pelan.Karin mendekatinya dengan hati-hati. “Alvaro, kita perlu membicarakan ini.”Alvaro menoleh, wajahnya tegang. “Apa yang harus kita bicarakan? Pamanku, orang yang aku percayai, adalah bagian dari ini semua. Dia mengkhianati keluargaku. Mengkhianati aku!”Karin menghela napas. “Aku tahu ini berat. Tapi kita tidak bisa terburu-buru. Kita butuh lebih banyak bukti sebelum mengambil langkah selanjutnya.”Ricardo, meskipun terluka, ikut memberikan pendapatnya. “Karin benar. Kalau kita langsung menyerang, kita bisa membuat semuanya lebih buruk. Kita harus memainkan permainan ini dengan cerdas.”Alvaro terdiam. Ia tahu mereka benar, tetapi emosinya sulit dikendal
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

Bab 20: Konfrontasi di Villa Mewah

Ketegangan di UdaraMalam itu begitu sunyi, namun ketegangan terasa menyesakkan. Alvaro berdiri di depan jendela besar persembunyian mereka, memandangi bulan purnama yang memancarkan cahaya redup di langit gelap. Dalam benaknya, ia terus memutar rencana yang akan segera mereka jalankan.“Sudah yakin dengan keputusan ini?” tanya Karin sambil menghampiri, membawa dua cangkir kopi.“Tidak ada jalan kembali,” jawab Alvaro. “Malam ini, semuanya harus selesai.”Karin menatapnya dengan mata penuh kekhawatiran. “Aku tahu kau ingin mengungkap kebenaran. Tapi bagaimana jika—”“Tidak ada ‘jika’, Karin,” potong Alvaro tegas. “Mereka telah menghancurkan hidupku. Malam ini, aku akan memastikan mereka membayar.”Ricardo dan Victor bergabung ke ruang utama, membawa denah villa yang telah mereka susun bersama. Leo mengikuti dari belakang, membawa catatan kecil yang penuh dengan informasi penting.“Kita hanya punya satu kesempatan,” kata Ricardo sambil menunjukkan rute penyusupan. “Jika mereka tahu kit
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status