Lahat ng Kabanata ng Bayi Presdir: Tante, Jadi Mamaku Ya! : Kabanata 31 - Kabanata 40

82 Kabanata

Menolak Rasa

Nicolas menyandarkan tubuhnya ke sofa, kedua tangannya bertaut di depan dada. Tatapan tajamnya tertuju pada sang ibu yang terlihat santai menyeruput teh sore mereka. “Ma, berhenti mengatakan hal aneh seperti itu,” katanya dengan nada dingin. Nyonya Sandrina mengangkat alis. “Hal aneh seperti apa?” “Seperti aku akan mencintai Ros suatu saat nanti.” Ibunya tersenyum kecil, jelas menikmati ekspresi tegang putranya. “Memangnya kenapa? Ros itu gadis yang baik. Dia perhatian pada El, dan aku lihat dia juga cukup tangguh menghadapi kamu.” Nicolas mendengus. “Itu tidak akan mungkin terjadi, Ma.” “Oh?” “Aku tidak mungkin mencintai Ros,” ucapnya tegas. “Itu hal yang tidak masuk akal.” Nyonya Sandrina meletakkan cangkirnya ke meja, menatap Nicolas dengan penuh arti. “Kenapa tidak masuk akal?” Nicolas mengusap wajahnya, frustasi dengan pembicaraan ini. “Aku sudah pernah bilang, aku tidak tertarik menikah lagi. Aku tidak butuh pasangan, tidak butuh wanita lain dalam hidupku. Fokusku hanya
last updateHuling Na-update : 2025-02-01
Magbasa pa

Teringat seseorang

Suster Ana tersenyum penuh arti. “Buktinya, dia tidak memecatmu seperti suster-suster sebelumnya. Dan dia bahkan membiarkanmu terlibat dalam hidup El lebih dari siapa pun.” Ros terdiam. Dia tidak pernah berpikir sejauh itu. Nicolas memang menyebalkan, tapi dia juga belum pernah benar-benar mencoba menyingkirkan Ros. “Aku hanya ingin mengingatkan satu hal, Ros,” Suster Ana berkata dengan lembut. “Kamu mungkin menganggap ini hanya pekerjaan, tapi hati manusia itu rumit. El menyukaimu, dan mungkin… ada orang lain di rumah ini yang mulai memerhatikanmu lebih dari yang dia sadari.” Ros merasakan dadanya sedikit berdebar. Dia cepat-cepat berdiri. “Aku harus kembali ke atas, Suster Ana.” Suster Ana tersenyum tipis, seolah mengerti sesuatu yang Ros sendiri belum sadari. “Baiklah, Ros. Jangan terlalu dipikirkan, ya.” Ros berjalan keluar dari dapur, tapi pikirannya penuh dengan kata-kata Suster Ana. Apa mungkin Nicolas memang mulai memerhatikannya? Ah, tidak mungkin! Itu hal yang tidak mas
last updateHuling Na-update : 2025-02-02
Magbasa pa

Hal yang tidak mungkin

Nicolas berjalan melewati koridor lantai atas dengan langkah santai, tapi gerakannya terhenti saat mendengar suara El dari dalam kamar. Pintu kamar itu tidak tertutup rapat, dan suara anaknya yang polos terdengar jelas di telinganya. "Suster Ana, kalau acara di sekolah sudah selesai, Cus Ros masih jadi mama aku, kan?" tanya El dengan suara penuh harap. Nicolas mengernyit. Jantungnya berdegup lebih cepat tanpa alasan yang jelas. Suster Ana terkekeh lembut. "El sayang, Cus Ros tetap akan ada di sini untuk menjaga kamu. Tapi soal menjadi mama..." "Apa dia bisa jadi mama aku lagi kalau sudah di rumah?" El memotong dengan cepat. "Papa bisa menikah sama Cus Ros, kan?" Nicolas membelalakkan mata di balik pintu. Anak kecil ini benar-benar serius dengan keinginannya. Suster Ana tampak sedikit ragu untuk menjawab. "Itu semua tergantung Papa kamu, sayang." Tiba-tiba, Nicolas mendorong pintu dan melangkah masuk. El yang sedang duduk di tempat tidur langsung menoleh, wajahnya berbinar melih
last updateHuling Na-update : 2025-02-02
Magbasa pa

Wanita Kuat

Ros mengangguk. "Bagus kalau begitu. Saya harap Tuan bisa menanganinya dengan baik tanpa membuatnya merasa terluka." Nicolas mendengus pelan. "Kau bicara seolah-olah aku ini ayah yang buruk." Ros menatapnya dengan sorot mata tenang. "Bukan ayah yang buruk, hanya terlalu kaku." Nicolas mendecak, tapi tidak membantah. Ia melirik ke arah Ros sekali lagi sebelum akhirnya mengalihkan pandangan. "Sudah cukup. Kau boleh pergi," Ucap Nicolas. Ros tidak berkata apa-apa lagi. Ia hanya mengangguk singkat sebelum berbalik dan keluar dari ruangan itu. Namun, bahkan setelah wanita itu pergi, Nicolas masih duduk diam, memikirkan sesuatu yang bahkan tidak ingin diakuinya sendiri. Setelah Ros menutup pintu, Nicolas menghela napas panjang. Ia menyandarkan punggungnya ke kursi, menatap langit-langit dengan tatapan kosong. "Rosalia, kenapa kamu datang dan membuat aku kesulitan?" gumamnya lirih. Pria itu memijat pelipisnya, merasa kepalanya berat dengan segala pikiran yang berputar. Sejak
last updateHuling Na-update : 2025-02-03
Magbasa pa

Sebuah Masalah

Ros merasakan jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya. Ia menatap neneknya sekilas, mencoba mencari kepastian dalam tatapan sang wanita tua. Oma Agata tetap tenang, meskipun Ros tahu, di balik ketenangan itu, neneknya pasti juga merasa sedikit waspada."Loh, sepertinya saya mengenal Anda, tapi di mana ya?" tanya Nyonya Sandrina tiba-tiba, matanya menyipit seakan mencoba mengingat sesuatu.Ros buru-buru menegakkan tubuhnya, berusaha terlihat biasa saja. Namun, tangannya mengepal di pangkuan. "Mungkin Nyonya salah mengenali orang," ucapnya dengan nada seramah mungkin.Oma Agata tersenyum kecil, mengangguk setuju. "Bisa saja begitu. Saya memang banyak bepergian, mungkin kita pernah berpapasan di suatu tempat."Nyonya Sandrina mengangguk pelan, meski masih terlihat berpikir. "Ya, mungkin saya salah ingat. Tapi entah kenapa, wajah Anda sangat familiar di mata saya."Ros menelan ludahnya. Ia tidak boleh sampai ketahuan. Tidak sekarang."Apa Oma tinggal di kota ini?" tanya Bu Sandrina
last updateHuling Na-update : 2025-02-04
Magbasa pa

Emosi setiap Bertemu Ros

Ros merasakan tubuh Oma Agata sedikit bergetar dalam pelukannya. Wanita tua itu mencoba tegar, tetapi kesedihan di matanya tidak bisa disembunyikan."Oma… kenapa tidak pernah cerita soal ini sebelumnya?" tanya Ros pelan, suaranya penuh rasa bersalah.Oma Agata menghela napas panjang sebelum menjawab, "Karena setiap kali membicarakannya, Oma merasa kehilangan itu semakin nyata." Matanya menerawang jauh, seolah kembali ke masa lalu yang penuh luka. "Cucu kandung Oma… dia diambil ayahnya. Entah sekarang berada di mana."Ros semakin mengeratkan pelukannya. "Kenapa Oma tidak mencarinya?"Wanita tua itu tersenyum pahit. "Ros, sudah berpuluh tahun. Usianya mungkin sama denganmu sekarang. Sangat sulit, meskipun aku memiliki banyak koneksi."Ros menarik napas dalam. Ia tahu, meskipun neneknya adalah wanita yang kuat, luka kehilangan seorang anak dan cucu tidak akan pernah benar-benar sembuh."Tapi, Oma… bagaimana kalau dia juga sedang mencari keluarga yang telah lama hilang?" gumam Ros, suaran
last updateHuling Na-update : 2025-02-05
Magbasa pa

Siapa Ros sebenarnya?

"Kamu marah sama mama Nico?" ujar Nyonya Sandrina sambil menuangkan teh ke dalam cangkirnya.Nicolas mendengus, menyandarkan tubuhnya ke sofa. "Mama, kalau mau bicara soal pekerjaan, silakan. Tapi kalau soal Ros, aku malas mendengarnya."Nyonya Sandrina tersenyum kecil. "Kenapa? Apa kau takut akhirnya menyukai gadis itu?"Nicolas mendesah panjang. "Ros bukan tipeku, Ma. Aku sudah bilang berkali-kali."Nyonya Sandrina tertawa pelan, mengaduk tehnya dengan santai. "Cinta itu tidak butuh tipe, Nak. Kadang datang tiba-tiba, bahkan pada orang yang paling kau pikir tidak mungkin."Nicolas menggeleng, merasa frustrasi. "Aku tidak mungkin jatuh cinta padanya. Dia keras kepala, membantahku setiap saat, dan—""Dan kamu tidak bisa mengabaikannya, kan?" potong Nyonya Sandrina cepat.Nicolas terdiam. Rahangnya mengeras, tapi tidak membantah.Sang ibu tersenyum penuh kemenangan. "Dengar, Nico. Kamu sudah terlalu lama menutup hati. Jika memang Ros bisa membuat El bahagia, kenapa kamu harus menolakny
last updateHuling Na-update : 2025-02-07
Magbasa pa

Gara-gara Ros

Pagi itu, Ros bersiap untuk mengantar El ke sekolah. Ia mengenakan blouse sederhana berwarna krem dan celana panjang hitam. Rambutnya ia ikat rapi ke belakang, sementara wajahnya dibiarkan tanpa riasan berlebihan. Baginya, ini sudah cukup pantas.Saat melangkah keluar dari dapur, ia hampir bertabrakan dengan Nicolas yang baru saja datang dari arah ruang kerja. Pria itu berdiri di ambang pintu, menyilangkan tangan di dadanya, menatapnya dari ujung kaki hingga kepala dengan tatapan menghakimi.Ros mengangkat alis, merasa tidak nyaman dengan cara Nicolas memandangnya. "Ada apa, Tuan?" tanyanya hati-hati.Nicolas mendengus pelan. "Kau akan ke sekolah El dengan pakaian itu?"Ros mengerutkan kening. "Iya, memang kenapa?"Pria itu menarik napas dalam, tampak menahan sesuatu. "Kau datang ke sekolah sebagai ibu El, Rosalia. Jangan membuat malu keluarga kami," ujarnya dengan nada datar namun penuh tekanan.Ros tertegun. Kata-kata Nicolas begitu menusuk harga dirinya. Ia menggigit bibirnya, menc
last updateHuling Na-update : 2025-02-07
Magbasa pa

Hari Ibu untik El

Pagi itu, suasana di sekolah begitu meriah. Aula besar telah dihiasi dengan berbagai ornamen bertema Hari Ibu, balon warna-warni menggantung di langit-langit, dan meja-meja kecil tersusun rapi untuk para murid serta ibu mereka.Di tengah keriuhan itu, El berdiri di depan pintu gerbang dengan ekspresi berbinar, tangannya menggenggam erat jemari Rosalia. "Cus Ros, ayo cepat! Aku mau tunjukkin ke Miss Hana!"Ros tertawa kecil melihat antusiasme anak itu. "Iya, iya, kita masuk sekarang."Saat mereka melangkah masuk, beberapa murid yang mengenal El menoleh dan berbisik-bisik. Tapi bocah kecil itu tidak peduli, dengan bangga ia menarik tangan Ros menuju ke seorang wanita berhijab pink yang sedang sibuk mengatur murid-murid lain."Miss Hana!" panggil El.Wanita itu menoleh dan tersenyum. "Oh, El! Kamu sudah datang. Wah, kamu terlihat semangat sekali."El mengangguk cepat. "Iya! Ini Cus Ros, dia yang jadi mamaku hari ini!"Miss Hana sedikit terkejut, tapi ia tetap tersenyum. Tatapannya berali
last updateHuling Na-update : 2025-02-08
Magbasa pa

Penasaran

Nicolas menghela napas panjang, merasa kesal. "Aku tidak suka dipaksa, Alex."Alex mengangkat bahu. "Tapi ini bagian dari bisnis. Jika kita menolak, bisa saja tender kita melayang."Nicolas menyandarkan punggung ke kursi, matanya menatap tajam ke arah Alex. "Jadi menurutmu aku harus meladeni keinginan seorang wanita yang hanya ingin makan malam denganku?"Alex tersenyum tipis. "Kalau memang itu harga yang harus dibayar untuk mendapatkan proyek besar, kenapa tidak?"Nicolas mendecak pelan. "Tidak ada jaminan kita menang tender hanya karena aku makan malam dengannya.""Tapi setidaknya itu menunjukkan itikad baik," ujar Alex.Nicolas terdiam sejenak, lalu mengusap wajahnya. Ia paling tidak suka jika urusan bisnis dicampur dengan kepentingan pribadi."Baiklah," ucapnya akhirnya. "Tapi aku tidak mau berlama-lama."Alex terkekeh. "Santai saja, Bos. Lagipula, siapa tahu Bu Maya hanya ingin mengenalmu lebih baik."Nicolas mendengus. "Aku tidak tertarik.""Tapi kau tertarik pada Ros?" goda Ale
last updateHuling Na-update : 2025-02-08
Magbasa pa
PREV
1234569
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status