All Chapters of Wanita Dambaan Sang Billionaire: Chapter 71 - Chapter 80

114 Chapters

71. Menjinakan (21+)

Pagi itu, Selena terbangun lebih dulu.Matanya masih sedikit mengantuk, tetapi saat ia hendak bergerak, ia menyadari sesuatu—sesuatu yang keras menekan perut bawahnya.Ia diam sejenak, membiarkan otaknya yang masih setengah tidur memproses apa yang terjadi. Dan begitu kesadarannya kembali sepenuhnya, matanya langsung menyipit.Matthias.Pria itu masih tertidur nyenyak di sebelahnya, satu tangan melingkar erat di pinggang Selena, wajahnya tampak begitu damai. Tapi… bagian bawah tubuhnya jelas tidak mendukung kesan damai itu.Selena mengingat ucapan Matthias tadi malam.Selena mendecak. “Dasar pria mesum.”Namun, alih-alih marah atau langsung menjauh, tiba-tiba ide jahil muncul di kepalanya.Senyum jahil tersungging di bibirnya saat ia perlahan bergerak, dengan hati-hati melepaskan tangan Matthias yang melingkari pinggangnya. Begitu bebas, Selena melepaskan seluruh pakaiannya lalu bergeser naik dan tanpa
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more

72. Memakanmu

Seharusnya Selena sudah terbiasa dengan permainan Matthias. Cara pria itu mengalihkan segalanya menjadi sesuatu yang lebih intens, lebih dalam dan lebih melelahkan—tapi tetap saja, Selena selalu menerima perlakuan Matthias dan berhasil membuatnya lengah.Selena terlena, sungguh.Kasur disebelahnya kosong, Selena mendengus abai, mungkin Matthias sedang membuatkannya makan siang karena mereka melewatkan sarapan pagiSelena meregangkan tubuhnya sedikit, mengabaikan rasa pegal yang mengingatkannya pada peristiwa tadi pagi.Selena memejamkan mata sesaat, menikmati sisa kantuk yang masih menggantung di kelopak matanya. Andai dia tak memiliki kelas sore ini, pasti Selena hanya akan tidur diranjang sepanjang hariDia beranjak dari kasur, selimut yang digunakannya disingkirkan, menampilkan sosok tubuh wanita dengan penuh bercak kemerahan dan beberapa bekas gigitanSelena menatap bayangannya. Pipinya merona, bibirnya sedikit membengkak, dan mata
last updateLast Updated : 2025-03-04
Read more

73. Pelacak

“Tunggu disini sebentar” Matthias keluar dari kamar Selena dan tak lama kembali dengan membawa sebuah kotak beludru kecil dan langsung menyodorkannya pada Selena.“Apa ini?” tanya Selena curiga.“Buka saja.”Selena mengangkat satu alisnya bingung, tapi tetap membuka kotak itu. Di dalamnya, ada gelang emas putih yang terlihat elegan dan kalung dengan liontin kecil berbentuk batu safir.Selena menatap jarinya, pada sebuah cincin yang melingkar disana.“Ini.. satu set?” tanya SelenaMatthias mengangguk “Lihat bagian belakang liontin dan sisi dalam gelang itu.”Selena memeriksanya dengan seksama. Ada ukiran kecil yang hampir tak terlihat, tapi di sampingnya, terdapat sebuah titik kecil seperti sebuah permata“Ini…?”“Alat pelacak” kata Matthias tenang. “Aku akan langsung tahu lokasi dan kondisimu. Jadi gunakan itu terus”
last updateLast Updated : 2025-03-04
Read more

74. Enemy

“SELENAA! TEGA SEKALI KAU TAK MENGUNDANG KAMI!!” Elsa, temannya itu berteriak begitu mendapati Selena masuk ke dalam ruang kelas“Mengundang ke mana?” Selena menaruh tasnya di atas meja dan menatap Elsa dengan alis terangkat.Elsa mendengus dramatis. “Tentu saja ke pesta pertunanganmu! Atau setidaknya, makan malam perayaan atau apa pun itu!”Laura, yang duduk di sampingnya, menyeringai kecil. “Kudengar ada sesuatu yang terjadi saat pesta”Selena menatap Laura, dia berusaha menjaga ekspresinya tetap tenang, tetapi di dalam kepalanya, ia mulai bertanya-tanya seberapa banyak yang diketahui Laura.“Apa maksudmu?” tanya Selena dengan nada santai, seolah tidak terganggu oleh ucapan Laura.Laura menyandarkan punggungnya ke kursi, menyilangkan tangan. “Yah, kudengar ada sedikit… insiden. Sesuatu yang membuat pesta itu lebih menarik daripada sekadar acara pertunangan biasa.&rdqu
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

75. He’s Monster

Srat---Selena membeku. Napasnya tercekat saat kilatan logam dingin begitu dekat dengan kulitnya. Ia bisa merasakan ketajaman bilah pisau hanya beberapa milimeter dari kulitnya.Bukannya panik atau pun kaget saat wanita yang dicintainya berada dalam bahaya, Matthias justru tertawa. Tawa rendah dan penuh ejekan, seolah apa yang dilakukan Laura hanyalah lelucon buruk yang tidak layak mendapat reaksi serius darinya.Laura tersenyum tipis, tetapi tatapan matanya gelap. “Kau membunuh kakakku, dan sebagai gantinya, kubunuh tunanganmu tepat di depanmu, Walton!”Selena menelan ludahnya, tubuhnya menegang dalam cengkeraman Laura. Ia bisa merasakan betapa erat genggaman tangan gadis itu di lehernya, membuatnya sulit bernapas.“Laura… kau tidak perlu melakukan ini” ucap Selena, suaranya dibuat setenang mungkin, sungguh berbeda dengan jantungnya yang berdegup kencang“Tentu saja aku perlu” bisik Laura. “A
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

76. Card

Selena dirawat dirumah sakit. Selain karena bekas sayatan pisau yang dijahit, dirinya juga menderita demam tinggiMatthias berdiri di samping tempat tidur Selena, menatapnya dengan ekspresi yang sulit diartikan. Wajah Selena tampak pucat, napasnya sedikit berat, dan keringat dingin membasahi dahinya. Tubuhnya terselimuti selimut rumah sakit, tetapi tetap saja ia tampak menggigil.Hiriety duduk di sofa kecil di sudut ruangan, melemparkan apel ke udara sebelum menangkapnya kembali. “Kau tahu, melihat Selena seperti ini rasanya aneh. Biasanya dia terlalu keras kepala untuk jatuh sakit.”Matthias tidak menanggapi. Matanya tetap terfokus pada Selena.Seorang dokter masuk ke dalam ruangan, memeriksa alat-alat yang terhubung pada Selena sebelum menatap Matthias. “Lukanya tidak terlalu dalam, tapi dia kehilangan cukup banyak darah. Itu yang membuatnya lemah.”Matthias mengangguk tanpa berkata apa-apa.“Tapi demamnya?&rd
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

77. Suspicion

Selena bergumam sambil menatap langit-langit kamar rawatnya.“Hirie” Panggil SelenaHiriety yang sedang sibuk dengan ponselnya menoleh “Kenapa, Princess? Butuh sesuatu?” Tanyanya“Aku mau croissant.”Hiriety mengerjap, lalu menyeringai. “Croissant?”Selena mengangguk sebagai jawaban “aku lapar”Hiriety tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya. “Baiklah, baiklah. Aku akan pergi membelikannya. Kutinggal sebentar dan jangan bergerak kemanapun.” Titahnya sama seperti MatthiasSelena terkekeh. “Aku tidak bisa janji soal yang terakhir.”Hiriety hanya mendengus sebelum mengambil jaketnya dan berjalan keluar. Begitu pintu tertutup, ruangan menjadi sunyi. Selena menghela napas dan meraih ponselnya.Beberapa detik kemudian, layar ponselnya menyala, menampilkan nama yang sangat dikenalnya.Mommy.Selena tersenyum tipis sebelum mengang
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

78. Her Dream

“Perketat penjagaan, atur dua orang bodyguard Walton berjaga didepan ruangan Selena”Selena mengerutkan keningnya, menatap Matthias dengan ekspresi tidak setuju. “Matthias, kau berlebihan.”Matthias langsung menoleh ke arahnya. “Aku tidak peduli jika ini berlebihan atau tidak. Aku hanya ingin memastikan kau aman.”Selena mendesah pelan, merasa lelah berdebat. Ia tahu Matthias seperti ini—keras kepala dan terlalu protektif. Tapi bagian kecil dari dirinya juga merasa... tenang karena Matthias selalu ada.Ia melirik ke meja samping ranjang pasiennya, tempat paper bag dari Stevan tadi sempat diletakkan. Tapi benda itu sudah tidak ada.“Kau membuangnya?”Matthias hanya menatapnya tanpa ekspresi.Selena menutup matanya, mengusap wajahnya dengan frustrasi. “Matthias…”“Aku tidak akan mengambil risiko” sahutnya dingin.Selena menatapnya lama, la
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

79. Kau cahayaku

“Dan aku?” tanya Matthias akhirnya, suaranya lebih dalam, lebih serius. “Di mana aku dalam semua itu?”Selena menelan ludahnya perlahan, jemarinya yang tadi menggenggam tangan Matthias kini melemas. Ada sesuatu yang sejak tadi ia pendam, sesuatu yang enggan ia ucapkan karena takut akan reaksinya—tapi kali ini, ia tidak bisa lagi mengabaikannya.Matthias bukan hanya pria yang dicintainya. Bukan hanya tunangannya. Ia adalah seseorang yang hidup dalam kegelapan, seseorang yang kekuasaannya melampaui sekadar seorang pewaris keluarga Walton. Matthias memiliki kendali atas jaringan yang lebih besar dari yang pernah Selena bayangkan.Bagaimana jika dunia benar-benar melihatnya sebagai desainer sukses? Bagaimana jika namanya dikenal? Bisakah ia memastikan bahwa tidak akan ada satu pun yang mengungkit fakta bahwa pria di sisinya adalah seseorang yang ditakuti di dunia bawah tanah?Ah... Selena tak berpikir sejauh ini sebelumnya...
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

80. Kunjungan orang tua Selena

Selena lupa mengatakan pada Matthias jika orang tuanya akan datang dan sialnya hari ini dia justru keluar dari rumah sakit“Emm mommy ke apartemen saja” ucap Selena disambungan telponMatthias yang duduk di balik kemudi hanya melirik Selena sekilas saat wanitanya berbicara di telepon. Dari caranya meremas ujung rok dan nada suaranya yang sedikit gugup, ia bisa menebak sesuatu—atau seseorang—sedang membuat Selena gelisah.“Ya.. aku lupa jika hari ini aku sudah diperbolehkan pulang” Selena kembali berbicara“...”“Iya ini dalam perjalanan pulang”“...”“Oke mom, sampai jumpa”“Mommy dan Daddy akan datang?” tebak Matthias dengan nada datar, tetapi penuh kepastian.Selena menghela napas panjang sebelum menutup telepon dan menoleh ke Matthias dengan ekspresi bersalah. “Ya… dan aku lupa memberitahumu” jawabnya pel
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status