Share

76. Card

Author: Strrose
last update Last Updated: 2025-03-06 16:00:04

Selena dirawat dirumah sakit. Selain karena bekas sayatan pisau yang dijahit, dirinya juga menderita demam tinggi

Matthias berdiri di samping tempat tidur Selena, menatapnya dengan ekspresi yang sulit diartikan. Wajah Selena tampak pucat, napasnya sedikit berat, dan keringat dingin membasahi dahinya. Tubuhnya terselimuti selimut rumah sakit, tetapi tetap saja ia tampak menggigil.

Hiriety duduk di sofa kecil di sudut ruangan, melemparkan apel ke udara sebelum menangkapnya kembali. “Kau tahu, melihat Selena seperti ini rasanya aneh. Biasanya dia terlalu keras kepala untuk jatuh sakit.”

Matthias tidak menanggapi. Matanya tetap terfokus pada Selena.

Seorang dokter masuk ke dalam ruangan, memeriksa alat-alat yang terhubung pada Selena sebelum menatap Matthias. “Lukanya tidak terlalu dalam, tapi dia kehilangan cukup banyak darah. Itu yang membuatnya lemah.”

Matthias mengangguk tanpa berkata apa-apa.

“Tapi demamnya?&rd

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Wanita Dambaan Sang Billionaire   77. Suspicion

    Selena bergumam sambil menatap langit-langit kamar rawatnya.“Hirie” Panggil SelenaHiriety yang sedang sibuk dengan ponselnya menoleh “Kenapa, Princess? Butuh sesuatu?” Tanyanya“Aku mau croissant.”Hiriety mengerjap, lalu menyeringai. “Croissant?”Selena mengangguk sebagai jawaban “aku lapar”Hiriety tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya. “Baiklah, baiklah. Aku akan pergi membelikannya. Kutinggal sebentar dan jangan bergerak kemanapun.” Titahnya sama seperti MatthiasSelena terkekeh. “Aku tidak bisa janji soal yang terakhir.”Hiriety hanya mendengus sebelum mengambil jaketnya dan berjalan keluar. Begitu pintu tertutup, ruangan menjadi sunyi. Selena menghela napas dan meraih ponselnya.Beberapa detik kemudian, layar ponselnya menyala, menampilkan nama yang sangat dikenalnya.Mommy.Selena tersenyum tipis sebelum mengang

    Last Updated : 2025-03-07
  • Wanita Dambaan Sang Billionaire   78. Her Dream

    “Perketat penjagaan, atur dua orang bodyguard Walton berjaga didepan ruangan Selena”Selena mengerutkan keningnya, menatap Matthias dengan ekspresi tidak setuju. “Matthias, kau berlebihan.”Matthias langsung menoleh ke arahnya. “Aku tidak peduli jika ini berlebihan atau tidak. Aku hanya ingin memastikan kau aman.”Selena mendesah pelan, merasa lelah berdebat. Ia tahu Matthias seperti ini—keras kepala dan terlalu protektif. Tapi bagian kecil dari dirinya juga merasa... tenang karena Matthias selalu ada.Ia melirik ke meja samping ranjang pasiennya, tempat paper bag dari Stevan tadi sempat diletakkan. Tapi benda itu sudah tidak ada.“Kau membuangnya?”Matthias hanya menatapnya tanpa ekspresi.Selena menutup matanya, mengusap wajahnya dengan frustrasi. “Matthias…”“Aku tidak akan mengambil risiko” sahutnya dingin.Selena menatapnya lama, la

    Last Updated : 2025-03-07
  • Wanita Dambaan Sang Billionaire   79. Kau cahayaku

    “Dan aku?” tanya Matthias akhirnya, suaranya lebih dalam, lebih serius. “Di mana aku dalam semua itu?”Selena menelan ludahnya perlahan, jemarinya yang tadi menggenggam tangan Matthias kini melemas. Ada sesuatu yang sejak tadi ia pendam, sesuatu yang enggan ia ucapkan karena takut akan reaksinya—tapi kali ini, ia tidak bisa lagi mengabaikannya.Matthias bukan hanya pria yang dicintainya. Bukan hanya tunangannya. Ia adalah seseorang yang hidup dalam kegelapan, seseorang yang kekuasaannya melampaui sekadar seorang pewaris keluarga Walton. Matthias memiliki kendali atas jaringan yang lebih besar dari yang pernah Selena bayangkan.Bagaimana jika dunia benar-benar melihatnya sebagai desainer sukses? Bagaimana jika namanya dikenal? Bisakah ia memastikan bahwa tidak akan ada satu pun yang mengungkit fakta bahwa pria di sisinya adalah seseorang yang ditakuti di dunia bawah tanah?Ah... Selena tak berpikir sejauh ini sebelumnya...

    Last Updated : 2025-03-08
  • Wanita Dambaan Sang Billionaire   80. Kunjungan orang tua Selena

    Selena lupa mengatakan pada Matthias jika orang tuanya akan datang dan sialnya hari ini dia justru keluar dari rumah sakit“Emm mommy ke apartemen saja” ucap Selena disambungan telponMatthias yang duduk di balik kemudi hanya melirik Selena sekilas saat wanitanya berbicara di telepon. Dari caranya meremas ujung rok dan nada suaranya yang sedikit gugup, ia bisa menebak sesuatu—atau seseorang—sedang membuat Selena gelisah.“Ya.. aku lupa jika hari ini aku sudah diperbolehkan pulang” Selena kembali berbicara“...”“Iya ini dalam perjalanan pulang”“...”“Oke mom, sampai jumpa”“Mommy dan Daddy akan datang?” tebak Matthias dengan nada datar, tetapi penuh kepastian.Selena menghela napas panjang sebelum menutup telepon dan menoleh ke Matthias dengan ekspresi bersalah. “Ya… dan aku lupa memberitahumu” jawabnya pel

    Last Updated : 2025-03-08
  • Wanita Dambaan Sang Billionaire   81. Yang biasa terjadi

    “Aku ingin kalian berpisah” Dylan menyatakan dengan nada mutlak. “Untuk sementara.”Selena tersentak. “Daddy—”“Tidak.” suara Matthias memotong dengan tajam, matanya menatap Dylan dengan intensitas berbahaya. “Aku tidak akan membiarkan itu terjadi.”Dylan menatap balik tanpa gentar. “Kau tidak punya pilihan” katanya dingin. “Selena bukan hanya milikmu. Dia anakku.”Selena menatap kedua pria itu dengan hati berdebar. Matthias, yang begitu protektif dan penuh obsesi. Dylan, yang tidak akan mundur demi keselamatannya.“Kau tahu apa yang terjadi pada ayahmu saat ini?” Dylan berucap pada MatthiasMatthias menyeringai “Itu tak ada hubungannya dengan hubunganku dan Selena”Dylan menghela napas “Mereka menargetkanmu” UcapnyaMatthias mendengus sinis. “Dan kapan itu akan terjadi? Seminggu? Sebulan? Setahun?

    Last Updated : 2025-03-09
  • Wanita Dambaan Sang Billionaire   82. Pilihan Selena

    Dylan mengamati putrinya yang berada dalam gendongan Matthias dengan ekspresi yang sulit diartikan. Ia lalu menghela napas panjang. “Bawa dia ke kamar” perintahnya singkat. “Dia pasti syok.”Matthias tak menunggu perintah kedua. Dengan mudah, ia mengangkat tubuh Selena dalam gendongannya, lalu melangkah masuk ke kamar miliknya, bukan kamar yang Selena tempati dengan Lumia“Hah....” Dylan menghela napas panjang. Matanya melirik pria yang masih sekarat di kursi, lalu meraih kembali pisaunya. “Sekarang” gumamnya dengan suara rendah dan penuh ancaman, “mari kita selesaikan urusan kita.”Disisi lain, Matthias menutup pintu dengan kakinya, membawa Selena ke tempat tidur. Ia dengan hati-hati meletakkan tubuhnya di atas kasur, menatap wajahnya yang pucat dengan sorot mata kelam.Jemarinya menyentuh pipi Selena yang dingin. “Kau terlalu rapuh untuk dunia ini, Princess…” gumamnya pelan.

    Last Updated : 2025-03-09
  • Wanita Dambaan Sang Billionaire   83. Ungkapan Seorang Ayah

    Selena berusaha bersikap santai saat mereka sarapan bersama. Wanita itu berusaha melupakan apa yang dilihatnya semalam, hal itu karena dia tak ingin membuat interaksinya dengan Daddynya menjadi canggung, terlebih ada mommynya.Selena tak tahu jika selama ini Mommy dan Daddynya bekerja sama dalam menghilangkan ancaman yang datang kepada keluarga mereka.Namun, sekeras apa pun Selena mencoba bersikap normal, Matthias tetap bisa membaca kegelisahannya. Mata abu-abu pria itu mengawasi setiap gerak-geriknya—cara tangannya gemetar sedikit saat menuangkan kopi, bagaimana ia tampak lebih diam dari biasanya, bahkan senyum kecil yang dipaksakannya terasa begitu kosong di mata Matthias.Dylan, di sisi lain, tampak seperti biasanya. Pria itu menyeruput kopinya dengan tenang, sesekali melirik putrinya yang jelas-jelas masih terguncang.Namun apa yang tampak dipermukaan jelas berbeda dengan apa yang hatinya rasakan sebagai seorang ayah‘kau tak bisa

    Last Updated : 2025-03-10
  • Wanita Dambaan Sang Billionaire   84. Return (21+)

    Sebuah jet pribadi dari Winston Airlines sudah menunggu di landasan. Warna hitam elegannya memantulkan cahaya matahari sore, tampak mencolok di antara pesawat lain.Dylan dan Lumia berdiri di depan tangga jet, siap untuk pergi. Dylan melirik putrinya yang berdiri di samping Matthias, tangan Selena terkepal di sisi tubuhnya, seolah menahan sesuatu.Matthias berdiri tegak di sampingnya, ekspresinya tenang, tetapi matanya mengawasi setiap gerakan Dylan dan Lumia dengan seksama.Lumia mendekati Selena lebih dulu, menarik putrinya ke dalam pelukan hangat. “Jaga dirimu baik-baik, Sayang.” Suaranya lembut, tetapi ada ketegasan di dalamnya. “Selena tersenyum kecil. “Aku akan jaga diri baik-baik, mom, tak perlu khawatirkan aku, sebalinya Mommy juga jaga diri, jangan sampai sakit” Ucap SelenaLumia menatap putrinya lekat, kemudian mengelus pipinya dengan penuh kasih. “Mommy akan merindukanmu”Mereka berdua te

    Last Updated : 2025-03-10

Latest chapter

  • Wanita Dambaan Sang Billionaire   114. Hari sebagai pasutri

    Selena berdiri di depan ruang ganti, tangannya masih terlipat di dada. Ia bisa mendengar Matthias bergerak di dalam, mungkin sedang mengganti pakaiannya.“Matthias?” suaranya terdengar lebih lembut dari biasanya.Dari dalam terdengar suara Matthias. “Hm?”Selena menekan senyumannya. “Aku masuk.”Ia tidak menunggu jawaban sebelum membuka pintu dan menyelinap masuk.Matthias, yang hanya mengenakan kemeja putih yang belum dikancingkan sepenuhnya, menatapnya dengan satu alis terangkat. “Tidak sabar melihatku, huh?”Selena tidak menggubris godaannya. Ia melangkah mendekat dan dengan santai melingkarkan dasi di leher Matthias, menariknya sedikit hingga wajah mereka lebih dekat.Matthias tampak sedikit terkejut, tapi kemudian seringai itu kembali muncul. “Oh? Sekarang kau ingin membantuku berpakaian?”Selena tersenyum manis, tapi matanya penuh niat jahat. “Tentu saja&rd

  • Wanita Dambaan Sang Billionaire   113. Wedding

    Pernikahan itu berjalan begitu cepat—tanpa pidato panjang, tanpa perayaan meriah, hanya sumpah yang diucapkan di bawah tekanan waktu dan emosi yang masih menggantung.Matthias tidak memberi kesempatan pada siapa pun untuk menunda lebih lama. Begitu mereka berdiri di altar, suaranya tegas saat mengucapkan janji pernikahan, matanya tak sekalipun beralih dari Selena.“Dengan ini, kalian resmi menjadi suami istri”Matthias tidak menunggu aba-aba untuk mencium Selena. Bibirnya langsung menekan bibir Selena, mendominasi, menegaskan kepemilikannya di depan semua orang yang hadir.Sorakan kecil terdengar dari beberapa tamu, tetapi Matthias tidak peduli. Dia hanya menarik Selena lebih dekat, menyalurkan emosi yang tidak bisa dia ungkapkan dengan kata-kata.Begitu mereka masuk ke dalam mobil, keheningan menyelimuti mereka. Matthias duduk di sampingnya, tangannya tidak pernah lepas dari tubuh Selena—entah menggenggam jemarinya atau sek

  • Wanita Dambaan Sang Billionaire   112. Pernikahan yang tertunda

    Selena menatap dirinya di cermin, jantungnya berdebar tidak karuan.Gaun putih itu terasa begitu indah di tubuhnya, tetapi berat di hatinya. Bukan karena dia tidak ingin pernikahan ini terjadi, tetapi karena semuanya masih terasa seperti mimpi yang belum bisa ia pahami sepenuhnya.Pintu ruang rias terbuka, dan Lumia masuk dengan senyum lembut."Sayang..." suara ibunya penuh kasih, tetapi ada sedikit kegelisahan di dalamnya. "Sudah waktunya."Selena menelan ludah, mencoba mengatur emosinya."Kau baik-baik saja?" tanya Lumia, mengulurkan tangan untuk menggenggam jemari putrinya.Selena menatap tangan mereka yang bertaut, lalu mengangguk pelan. "Aku... aku tidak tahu, Mom."Lumia tersenyum kecil. "Pernikahan tidak pernah mudah, Selena. Tapi yang perlu kau tanyakan pada dirimu sendiri hanyalah satu hal—apakah kau ingin hidup tanpanya?"Selena mengangkat wajahnya, menatap bayangannya sendiri di cermin.Apakah dia bisa h

  • Wanita Dambaan Sang Billionaire   111. Fallin for the beast

    Kesalahan Dylan adalah tak mengenalkan dunia mereka pada putrinyaKesalahan Lumia adalah tak memberitahu identitasnya pada SelenaDan kesalahan Matthias adalah melecehkannya bahkan mengenalkan Selena pada dunia dengan cara yang keliru.Selena seharusnya tahu sejak awal.Seharusnya dia mengerti bahwa dunia tempatnya hidup bukanlah dunia normal.Dunia mereka gelap. Kotor. Berdarah.Tidak ada keadilan di sini, hanya kekuasaan dan kelangsungan hidup.Tapi Dylan ingin melindunginya.Lumia ingin menjaganya.Dan Matthias... Matthias ingin memilikinya.Selama ini, semua orang mengambil keputusan untuknya. Mereka membungkusnya dalam kebohongan manis, berpikir itu akan membuatnya aman. Tapi justru itu yang membuatnya semakin rapuh.Selena menatap Matthias yang masih memeluknya erat di dapur.Pria itu adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya.Dan pada saat yang sama, satu-satunya tempat dia bisa berpulang."Matthias" gumamnya pelan."Hm?""Aku ingin mati saja..."Matthias membeku.Tubuhnya yang

  • Wanita Dambaan Sang Billionaire   110. Keinginan Selena

    Brak“Putramu itu gila, Caid!”Itu adalah kalimat pertama yang diucapkan Dylan begitu dia tiba di markas Oletros, tepat diruang berkumpul yang mana Caid sedang duduk di kursinyaCaid terkekeh “Jika tak gila tentu saja bukan putraku” Jawab CaidDylan mengusap wajahnya dengan frustrasi, sementara Caid hanya menatapnya dengan senyum kecil penuh hiburan.“Ini pertama kalinya aku melihatmu kacau, Dylan” Enid mengucapkan dengan santainya sementara Dayn, kembaran Dylan hanya terkekeh“Kau tak tahu saja karena hanya memiliki anak lelaki” Seru DaynEnid mendengus kesal, melirik Dayn dengan tajam. “Kau pikir punya anak lelaki lebih mudah? Tunggu sampai salah satu dari mereka membawa pulang masalah sebesar Matthias.”Dayn terkekeh, menyilangkan tangan di dadanya. “Masalahnya, Matthias tidak sekadar membawa masalah. Dia adalah masalah itu sendiri.”Caid mengangg

  • Wanita Dambaan Sang Billionaire   109. Aku kacau....

    Selena tak benar-benar dibiarkan pergi. Nyatanya, saat dia dan Daddynya tiba di bandara, tidak ada satu pun maskapai yang menerima kepergiannya.“Apa maksudnya tidak ada penerbangan?” Dylan menekan telepon di tangannya, berbicara dengan seseorang dari pihak bandara. Wajahnya mengeras. “Kami sudah memesan tiket sejak tadi malam.”“Maaf, Tuan, tetapi semua penerbangan Anda telah dibatalkan.”Dylan meremas gagang ponselnya erat. “Oleh Walton?” Tanya DylanPetugas di ujung telepon terdengar ragu sebelum menjawab. “Kami tidak bisa memberikan informasi itu, Tuan.”Dylan menoleh ke Selena, yang berdiri di sampingnya dengan ekspresi yang tak kalah frustrasi.Matanya langsung menyipit. “Matthias.”Selena menghela napas panjang, menatap papan informasi keberangkatan yang kosong untuk mereka.Tentu saja.Tentu saja Matthias tidak akan membiarkannya pergi semuda

  • Wanita Dambaan Sang Billionaire   108. Menarik diri

    Sebulan kemudian....Monarki kembali berada di bawah kepemimpinan Leonardo, dan kartel Oletros kembali ke puncak kejayaannya. Seolah semuanya telah kembali seperti semula—stabil, terkendali. Namun, ada satu hal yang masih menggantung di udara: pria yang mengincar Selena masih belum ditemukan.Matthias duduk di ruang kerjanya, menatap layar laptop dengan ekspresi yang sulit ditebak. Informasi tentang pria itu terpampang jelas di depannya, tetapi tetap saja, seakan orang itu adalah bayangan yang terus menghilang setiap kali mereka mencoba menangkapnya“Belum ditemukan?” tanya DylanMatthias menggeleng “Jika aku menikahi Selena, apa kau pikir dia akan muncul?”Dylan mengangkat alisnya, menyandarkan tubuhnya ke kursi dengan ekspresi penuh pertimbangan. “Aku tak pernah mengizinkan kau menikahi putriku”Matthias terkekeh pelan, tetapi tatapannya tetap tajam. “Dan sejak kapan aku membutuhkan izinmu, P

  • Wanita Dambaan Sang Billionaire   107. Fakta sebenarnya

    Delusional Perceptive Syndrome.Mata Selena terpaku pada tulisan itu. Diagnosis yang mengubah segalanya."Aku sudah gila?" pikirnya.Matthias duduk di sofa, mengamatinya dalam diam. Ia tidak memaksanya bicara, tidak menuntut jawaban. Ia hanya menunggu Selena melakukan sesuatu.Hening menyelimuti ruangan.Selena akhirnya menarik napas panjang dan menatap padanya “Sejak kapan kau tahu tentang ini?”Matthias menatapnya sebentar sebelum menjawab, “Sejak lama.”Jantung Selena mencelos. “Sejak lama?” ulangnya, suaranya bergetar. “Berapa lama, Matthias?”Pria itu tetap tenang, tetapi ada sedikit keraguan di matanya. “Sejak kita masih kecil.”Selena terkesiap.“Apa?”Matthias mendekat, dia berlutut dibawah Selena, tangannya menyentuh tangan Selena "Ada dua faktor yang membuatmu seperti ini," ujar Matthias pelan, menatap langsung ke dalam mata S

  • Wanita Dambaan Sang Billionaire   106. I see the world

    “Dunia ini jauh lebih gelap dari yang kau kira, dan kau berada tepat di tengah-tengahnya, Princess...” Matthias mengusap pipi Selena dengan lembut “Mamaku adalah petinggi CIA dan Mommymu salah satu bagian penting dari FBI”Ucapan Matthias membuat Selena berpikir keras.Selena tahu jika kekeknya adalah perdana mentri terdahulu, tapi fakta jika ibunya adalah bagian dari FBI?Hal itu jauh lebih mengejutkan baginya. Bagaimana mungkin selama ini Selena tak tahu fakta itu?Ia merasa seolah hidupnya yang selama ini ia yakini sebagai sesuatu yang normal, ternyata penuh dengan kebohongan dan rahasia besar. Selena menghela napas panjang, mencoba menenangkan pikirannya. Namun, semakin ia berpikir, semakin banyak pertanyaan yang muncul di kepalanya.“Apa lagi yang belum aku ketahui?” gumamnya pelan. Diabaikannya tangan Matthias yang mulai meremas pinggangnya cukup keras“Kau ingin tahu lebih banyak?” tanya

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status