Selena menenangkan dirinya, tubuhnya terasa berat dan kepalanya berdenyut-denyut. Setelah Matthias tak lagi bersuara, Selena menuju wastafalSelena berdiri mematung di depan cermin, menatap pantulan dirinya dengan mata membelalak. Napasnya tersengal-sengal, dan tubuhnya terasa gemetar. Ia menelusuri bercak-bercak merah itu dengan jemarinya yang dingin, berusaha memastikan bahwa apa yang ia lihat benar-benar nyata."Ini tidak mungkin" gumamnya lagi, suaranya nyaris tak terdengar. Ia menggigit bibirnya, mencoba mengingat dengan lebih keras apa yang sebenarnya terjadi semalam. Namun, ingatannya tetap kabur, potongan-potongan yang tidak saling terhubung. Hanya kilasan-kilasan—suara musik yang menggema, gelas-gelas minuman, tawa Matthias, dan… sentuhan.Selena mundur satu langkah dari wastafel, kepalanya terasa semakin berat. Ia memejamkan mata, mencoba mengendalikan diri. "Tenang, Selena. Jangan panik" katanya kepada dirinya sendiri. Tetapi rasa panik i
Terakhir Diperbarui : 2025-02-02 Baca selengkapnya