“Berhenti menyangkal Selena, kau pun sadar jika kakakku itu mendambakanmu”Seringai pria tampan dengan iris abu-abu gelap itu muncul, seolah-olah ia mendengar percakapan di ruangan itu, meskipun ia tidak ada di sana. Matthias tahu bagaimana adiknya, Hiriety, sering menggali sesuatu yang lebih dari sekadar realitas, membumbui cerita hingga membuat semuanya terasa lebih dramatis. Namun kali ini, kata-kata Hiriety benar-benar menusuk ke dalam dirinya.Mendamba? Dirinya mendambakan Selena?Sialan, Hiriety.Dia tersenyum kecil, setengah geli, setengah terganggu. Hiriety selalu menjadi pengamat ulung, terutama hal-hal yang dia lakukanMatthias menyesap minuman di tangannya, duduk di sudut klub dengan lampu temaram yang hanya cukup untuk menyoroti siluetnya. Sesekali dia menghembuskan asap rokoknya. Setelah pembicaraan kedua wanita itu tak lagi terdengar, Matthias melepaskan handfree dikedua telinganyaIa memeriksa jam tangannya, kemudi
Last Updated : 2025-01-25 Read more