Bab 115 – Luka dan KeputusanDarah menetes dari pelipis Kenta, memburamkan sebagian penglihatannya. Napasnya tersengal, tubuhnya penuh luka, dan setiap gerakan yang ia lakukan terasa seperti menyayat otot-ototnya sendiri.Di hadapannya, lawannya masih berdiri tegap—bayangan gelap dari sistem lama yang baru saja ia hadapi. Sosok itu telah kehilangan bentuknya yang jelas, tetapi keberadaannya masih terasa menekan, mengintai dari dalam pusaran energi yang kacau di sekitar mereka."Kau sudah kehabisan tenaga."Suara berat bergema dari dalam kabut hitam. Sosok itu masih ada, meskipun sebagian tubuhnya telah terkoyak oleh energi Kenta sebelumnya.Kenta mengangkat tangannya, mencoba mempertahankan kuda-kudanya. Namun, sekujur tubuhnya gemetar hebat.Dari kejauhan, Maya menyaksikan dengan ekspresi penuh kekhawatiran."Kenta, ini sudah cukup! Kau tidak akan bisa menang dalam kondisimu sekarang!"Namun, seperti biasa, Kenta m
Terakhir Diperbarui : 2025-03-20 Baca selengkapnya