Semua Bab PENDEKAR PEWARIS SISTEM: Bab 91 - Bab 100

140 Bab

BAB 91

BAB 91 – Zona Labirin IlusiKabut tipis menggantung di udara, mengalir seperti napas makhluk tak terlihat yang mengawasi setiap langkah para peserta. Dinding-dinding labirin menjulang tinggi, terbuat dari batu hitam berkilauan, seolah memerangkap cahaya di dalamnya. Atmosfer di tempat ini tidak hanya menyesatkan, tetapi juga mengganggu indera.Di suatu sudut labirin, tiga sosok bergerak hati-hati."Jangan percaya dengan matamu sepenuhnya di tempat ini," ujar Arian Faulkner, seorang pemuda berambut hitam dengan jubah panjang berwarna perak. "Labirin ini diciptakan untuk membingungkan kita. Percaya instingmu lebih dari apapun."Di sampingnya, seorang gadis berambut biru gelap dengan mata tajam, Elara Voss, mengangguk. "Aku tahu… tapi semakin lama kita berada di sini, semakin sulit membedakan mana yang nyata dan mana yang ilusi."Di belakang mereka, seorang pria bertubuh kekar dengan wajah penuh luka, Darius Havelock, hanya mendengus. "Ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

BAB 92

BAB 92 – LABIRIN YANG TERUS BERUBAHArian, Elara, dan Darius berjalan menyusuri lorong panjang yang masih dipenuhi kabut. Meskipun ilusi sebelumnya telah sirna, suasana di dalam labirin tetap menyesakkan. Setiap langkah terasa seolah mereka masih diawasi oleh sesuatu yang tak kasatmata."Apa menurut kalian... kita benar-benar sudah keluar dari ilusi?" tanya Elara pelan, matanya menyapu setiap sudut lorong yang mereka lewati."Aku tak tahu," jawab Arian jujur. "Labirin ini memiliki cara licik untuk mempermainkan pikiran kita. Mungkin saja, ini hanya ilusi lain."Darius mendengus. "Kalau begitu, kita hadapi saja dengan cara yang sama, tebas sampai semuanya lenyap."Elara memutar matanya. "Ya, tentu saja. Dan bagaimana jika yang kita tebas itu ternyata dirimu sendiri?"Darius terdiam sejenak, lalu hanya mengedikkan bahu. "Setidaknya aku akan mati dengan cara yang keren."Arian menghela napas panjang. "Fokuslah. Jika kita kehilangan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

BAB 93

BAB 93 – AKHIR PERTEMPURAN DI ZONA ZONA UJIANKabut ketidakpastian yang menyelimuti Turnamen Seribu Besar akhirnya mulai tersibak seiring berakhirnya pertempuran di masing-masing zona ujian. Lima wilayah brutal yang menguji batas kekuatan, kecerdasan, dan ketahanan setiap peserta kini mulai menunjukkan pemenangnya. Satu per satu, regu terbaik muncul dari tiap zona, mereka yang bertahan hingga akhir, membuktikan diri sebagai yang terkuat dan pantas melangkah ke tahap berikutnya.Bayangan pepohonan raksasa masih menari di bawah sinar bulan ketika Kael Rensworth, Aya Kisaragi, dan Saeko akhirnya berdiri tegak di depan gerbang keluar Hutan Hitam. Mereka bertiga berdiri di antara puluhan tubuh yang tergeletak tak sadarkan diri, korban dari pertempuran panjang melawan sesama peserta dan makhluk buas yang menghuni tempat itu.Darah mengalir dari luka di pelipis Kael, tetapi tatapannya tetap tajam. Pedang di tangannya berlumuran darah, dan napasnya masih berat. "S
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-18
Baca selengkapnya

BAB 94

BAB 94 – BABAK PENENTUANLangit di atas Arena Utama Sekte Lembah Babi terbentang luas, dihiasi awan tipis yang bergerak perlahan. Namun, di bawahnya, atmosfer terasa tegang. Ribuan pasang mata tertuju ke tengah arena, tempat dua puluh peserta terakhir berdiri dalam barisan rapi. Turnamen Seribu Besar telah mencapai babak akhir. Lima zona ujian telah menelan ribuan peserta, menyisakan hanya segelintir jenius yang cukup kuat, cerdas, dan tangguh untuk bertahan. Kini, di hadapan mereka terbentang tantangan terakhir, pertarungan satu lawan satu untuk menentukan 10 besar murid inti Sekte Lembah Babi.Di tribun kehormatan, para tetua sekte dan lima jenderal paviliun duduk dalam keheningan yang penuh wibawa. Haru, Mei, dan tiga jenderal lainnya mengamati para peserta dengan mata tajam. Di tengah panggung utama, Kakek Hakka bangkit dari kursinya. Suaranya bergema di seluruh arena.“Turnamen ini bukan sekadar ajang pamer kekuatan. Sekte Lembah Babi tidak mencari yang terkuat, tetapi yang panta
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-18
Baca selengkapnya

BAB 95

Bab 95Langit di atas arena utama Sekte Lembah Babi tampak jernih, tetapi atmosfer di bawahnya penuh dengan ketegangan. Dua puluh peserta terbaik kini berdiri di tengah panggung batu raksasa, dikelilingi ribuan murid dan tetua sekte yang mengamati mereka dari tribun. Setelah melalui lima zona ujian yang melelahkan, hanya mereka yang tersisa, dan hari ini, mereka akan bertarung menentukan siapa yang layak menjadi bagian dari sepuluh murid inti sekte. Di barisan depan tribun utama, para tetua sekte dan lima jenderal paviliun duduk dengan ekspresi serius. Master Sekte, Kakek Hakka, menatap ke arah para finalis dengan mata tajam. Di sisinya, Jenderal Paviliun Angin, Haru, menyilangkan tangan, sementara Mei dari Paviliun Air duduk dengan sikap santai, tetapi matanya tetap waspada."Pertandingan kali ini akan menentukan nasib mereka," gumam Mei, mengamati wajah-wajah muda yang berdiri di tengah arena."Tidak hanya nasib," timpal Haru dengan nada dingin. "Tapi juga siapa yang benar-benar mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-18
Baca selengkapnya

BAB 96

Bab 96 – Ujian yang SesungguhnyaSorakan penonton masih menggema saat Tsubaki turun dari arena, tubuhnya sedikit berkeringat, tetapi matanya tetap tenang. Pertandingan pertamanya telah ia menangkan, dan sekarang, sembilan duel lainnya akan menentukan siapa yang berhak menjadi bagian dari 10 besar. Di tribun kehormatan, para jenderal paviliun memperhatikan dengan seksama. Haru dari Paviliun Angin tetap bersikap dingin, tetapi Mei dari Paviliun Air mulai terlihat sedikit tertarik."Pertarungan pertama sudah cukup mengesankan," kata Mei, menyilangkan tangan di dadanya. "Tsubaki memiliki kendali teknik pedang yang luar biasa."Haru mengangguk tipis. "Tapi lawannya berikutnya akan lebih berat. Ini baru permulaan."Di tengah arena, wasit kembali melangkah ke depan, lalu menunjuk ke udara. Formasi sihir bersinar kembali, menampilkan nama-nama peserta berikutnya.[Kael vs. Ryouma]Sorakan membahana. Kael adalah salah satu petarung dengan teknik bela diri murni terbaik di turnamen ini, sementa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-18
Baca selengkapnya

BAB 97

Bab 97 – Bentrokan Para JeniusPertarungan demi pertarungan terus berlangsung di arena utama Sekte Lembah Babi. Dua nama telah memastikan tempat mereka di 10 besar, Tsubaki dan Kael. Namun, delapan tempat tersisa masih diperebutkan. Di tribun kehormatan, para jenderal paviliun tetap mengamati tanpa banyak bicara. Hanya mata mereka yang tajam menilai setiap gerakan para peserta. Di tengah arena, formasi sihir kembali menyala, menampilkan nama dua peserta berikutnya.[Lien vs. Hiroshi]Sorakan terdengar dari berbagai sudut tribun. Lien adalah salah satu peserta dengan teknik pertarungan jarak jauh terbaik, seorang pemanah berbakat dengan afinitas elemen api. Sementara Hiroshi dikenal sebagai petarung jarak dekat yang menggunakan sarung tangan besi dan teknik bertarung berbasis kekuatan fisik.Kedua peserta melangkah ke tengah arena. Lien, seorang pemuda bertubuh ramping dengan rambut hitam panjang, membawa busur kayu berwarna merah yang tampak berdenyut dengan energi api. Di sisi lain,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-18
Baca selengkapnya

BAB

Bab 98 – Sepuluh Murid IntiLangit sore mulai berwarna jingga, menandakan betapa panjangnya pertandingan hari ini. Debu dan serpihan batu masih beterbangan di udara arena, bukti dari pertempuran sengit yang telah berlangsung. Lima pertandingan sudah selesai, menyisakan lima peserta yang berhasil merebut tempat di 10 besar. Namun, masih ada lima tempat lagi yang harus ditentukan. Di tribun kehormatan, para tetua sekte dan lima jenderal paviliun tetap diam, memperhatikan setiap pertarungan dengan tatapan tajam.Kakek Hakka mengusap janggutnya, tampak puas dengan kualitas pertarungan kali ini. "Tahun ini, para peserta benar-benar luar biasa," gumamnya.Jenderal Mei, yang duduk di sebelahnya, hanya menyeringai. "Dan pertarungan belum selesai."Di tengah arena, formasi sihir kembali menyala, menampilkan nama dua peserta berikutnya.[Ryou vs. Cassandra]Sorakan kembali menggema di seluruh tribun. Ryou, seorang pemuda bertubuh atletis dengan rambut hitam pendek, dikenal sebagai ahli bela dir
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-18
Baca selengkapnya

BAB 99

Bab 99 – Rekonstruksi Sekte Lembah BabiSinar matahari pagi menyelimuti puncak pegunungan tempat Sekte Lembah Babi berdiri megah. Setelah pertarungan panjang dan banyaknya pertumpahan darah dalam Turnamen Seribu Besar, kini sekte itu harus bangkit kembali.Di pelataran utama, ribuan murid berkumpul dalam formasi rapi, menanti keputusan yang akan menentukan masa depan mereka. Lima Tetua Agung, termasuk Kakek Hakka, berdiri di atas panggung batu bersama Ketua Sekte, Kenta, dan lima Jenderal Paviliun yang telah terpilih.Kenta, dengan jubah kebesarannya yang berkibar tertiup angin, maju selangkah. Suaranya tegas, menggema di seluruh area."Hari ini, kita menutup satu babak dan membuka babak baru bagi Sekte Lembah Babi!"Para murid yang hadir serempak menunduk, mendengarkan dengan penuh hormat."Dulu, sekte ini dibangun di atas semangat para pejuang. Tapi ujian panjang telah menunjukkan bahwa kita membutuhkan lebih dari sekadar kekuatan. Oleh karena itu, mulai hari ini, sistem baru akan d
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-18
Baca selengkapnya

BAB 100

Bab 100 – Ancaman dari KekaisaranUdara pagi di Sekte Lembah Babi terasa lebih segar dari biasanya. Setelah berbulan-bulan penuh pertarungan, pembentukan ulang sekte akhirnya rampung. Lima paviliun telah berfungsi sepenuhnya, dan para murid yang tersisa telah melalui ujian berat untuk mendapatkan tempat mereka. Namun, di balik semua itu, ada sesuatu yang mengganjal di benak Kenta dan para Tetua Agung.Dari atas puncak paviliun utama, Kakek Hakka berdiri dengan tangan bersedekap, matanya yang tajam menatap ke kejauhan. Kabut tipis menyelimuti pegunungan, tetapi dalam keheningan itu, ia bisa merasakan sesuatu yang janggal.“Sudah berapa lama mereka mengawasi kita?” suara Tetua Rengga, salah satu dari lima Tetua Agung, terdengar di belakangnya.Kakek Hakka tidak langsung menjawab. Ia mengembuskan napas pelan, lalu berkata, “Sejak turnamen dimulai.”Rengga mengernyit. “Jadi mereka sudah memperhitungkan pergerakan kita bahkan sebelum rekonstruksi sekte selesai?”Hakka mengangguk. “Mereka h
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
14
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status