Share

BAB 92

Author: Faisalicious
last update Last Updated: 2025-03-17 11:05:24

BAB 92 – LABIRIN YANG TERUS BERUBAH

Arian, Elara, dan Darius berjalan menyusuri lorong panjang yang masih dipenuhi kabut. Meskipun ilusi sebelumnya telah sirna, suasana di dalam labirin tetap menyesakkan. Setiap langkah terasa seolah mereka masih diawasi oleh sesuatu yang tak kasatmata.

"Apa menurut kalian... kita benar-benar sudah keluar dari ilusi?" tanya Elara pelan, matanya menyapu setiap sudut lorong yang mereka lewati.

"Aku tak tahu," jawab Arian jujur. "Labirin ini memiliki cara licik untuk mempermainkan pikiran kita. Mungkin saja, ini hanya ilusi lain."

Darius mendengus. "Kalau begitu, kita hadapi saja dengan cara yang sama, tebas sampai semuanya lenyap."

Elara memutar matanya. "Ya, tentu saja. Dan bagaimana jika yang kita tebas itu ternyata dirimu sendiri?"

Darius terdiam sejenak, lalu hanya mengedikkan bahu. "Setidaknya aku akan mati dengan cara yang keren."

Arian menghela napas panjang. "Fokuslah. Jika kita kehilangan

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 93

    BAB 93 – AKHIR PERTEMPURAN DI ZONA ZONA UJIANKabut ketidakpastian yang menyelimuti Turnamen Seribu Besar akhirnya mulai tersibak seiring berakhirnya pertempuran di masing-masing zona ujian. Lima wilayah brutal yang menguji batas kekuatan, kecerdasan, dan ketahanan setiap peserta kini mulai menunjukkan pemenangnya. Satu per satu, regu terbaik muncul dari tiap zona, mereka yang bertahan hingga akhir, membuktikan diri sebagai yang terkuat dan pantas melangkah ke tahap berikutnya.Bayangan pepohonan raksasa masih menari di bawah sinar bulan ketika Kael Rensworth, Aya Kisaragi, dan Saeko akhirnya berdiri tegak di depan gerbang keluar Hutan Hitam. Mereka bertiga berdiri di antara puluhan tubuh yang tergeletak tak sadarkan diri, korban dari pertempuran panjang melawan sesama peserta dan makhluk buas yang menghuni tempat itu.Darah mengalir dari luka di pelipis Kael, tetapi tatapannya tetap tajam. Pedang di tangannya berlumuran darah, dan napasnya masih berat. "S

    Last Updated : 2025-03-18
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 94

    BAB 94 – BABAK PENENTUANLangit di atas Arena Utama Sekte Lembah Babi terbentang luas, dihiasi awan tipis yang bergerak perlahan. Namun, di bawahnya, atmosfer terasa tegang. Ribuan pasang mata tertuju ke tengah arena, tempat dua puluh peserta terakhir berdiri dalam barisan rapi. Turnamen Seribu Besar telah mencapai babak akhir. Lima zona ujian telah menelan ribuan peserta, menyisakan hanya segelintir jenius yang cukup kuat, cerdas, dan tangguh untuk bertahan. Kini, di hadapan mereka terbentang tantangan terakhir, pertarungan satu lawan satu untuk menentukan 10 besar murid inti Sekte Lembah Babi.Di tribun kehormatan, para tetua sekte dan lima jenderal paviliun duduk dalam keheningan yang penuh wibawa. Haru, Mei, dan tiga jenderal lainnya mengamati para peserta dengan mata tajam. Di tengah panggung utama, Kakek Hakka bangkit dari kursinya. Suaranya bergema di seluruh arena.“Turnamen ini bukan sekadar ajang pamer kekuatan. Sekte Lembah Babi tidak mencari yang terkuat, tetapi yang panta

    Last Updated : 2025-03-18
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 95

    Bab 95Langit di atas arena utama Sekte Lembah Babi tampak jernih, tetapi atmosfer di bawahnya penuh dengan ketegangan. Dua puluh peserta terbaik kini berdiri di tengah panggung batu raksasa, dikelilingi ribuan murid dan tetua sekte yang mengamati mereka dari tribun. Setelah melalui lima zona ujian yang melelahkan, hanya mereka yang tersisa, dan hari ini, mereka akan bertarung menentukan siapa yang layak menjadi bagian dari sepuluh murid inti sekte. Di barisan depan tribun utama, para tetua sekte dan lima jenderal paviliun duduk dengan ekspresi serius. Master Sekte, Kakek Hakka, menatap ke arah para finalis dengan mata tajam. Di sisinya, Jenderal Paviliun Angin, Haru, menyilangkan tangan, sementara Mei dari Paviliun Air duduk dengan sikap santai, tetapi matanya tetap waspada."Pertandingan kali ini akan menentukan nasib mereka," gumam Mei, mengamati wajah-wajah muda yang berdiri di tengah arena."Tidak hanya nasib," timpal Haru dengan nada dingin. "Tapi juga siapa yang benar-benar mem

    Last Updated : 2025-03-18
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 96

    Bab 96 – Ujian yang SesungguhnyaSorakan penonton masih menggema saat Tsubaki turun dari arena, tubuhnya sedikit berkeringat, tetapi matanya tetap tenang. Pertandingan pertamanya telah ia menangkan, dan sekarang, sembilan duel lainnya akan menentukan siapa yang berhak menjadi bagian dari 10 besar. Di tribun kehormatan, para jenderal paviliun memperhatikan dengan seksama. Haru dari Paviliun Angin tetap bersikap dingin, tetapi Mei dari Paviliun Air mulai terlihat sedikit tertarik."Pertarungan pertama sudah cukup mengesankan," kata Mei, menyilangkan tangan di dadanya. "Tsubaki memiliki kendali teknik pedang yang luar biasa."Haru mengangguk tipis. "Tapi lawannya berikutnya akan lebih berat. Ini baru permulaan."Di tengah arena, wasit kembali melangkah ke depan, lalu menunjuk ke udara. Formasi sihir bersinar kembali, menampilkan nama-nama peserta berikutnya.[Kael vs. Ryouma]Sorakan membahana. Kael adalah salah satu petarung dengan teknik bela diri murni terbaik di turnamen ini, sementa

    Last Updated : 2025-03-18
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 97

    Bab 97 – Bentrokan Para JeniusPertarungan demi pertarungan terus berlangsung di arena utama Sekte Lembah Babi. Dua nama telah memastikan tempat mereka di 10 besar, Tsubaki dan Kael. Namun, delapan tempat tersisa masih diperebutkan. Di tribun kehormatan, para jenderal paviliun tetap mengamati tanpa banyak bicara. Hanya mata mereka yang tajam menilai setiap gerakan para peserta. Di tengah arena, formasi sihir kembali menyala, menampilkan nama dua peserta berikutnya.[Lien vs. Hiroshi]Sorakan terdengar dari berbagai sudut tribun. Lien adalah salah satu peserta dengan teknik pertarungan jarak jauh terbaik, seorang pemanah berbakat dengan afinitas elemen api. Sementara Hiroshi dikenal sebagai petarung jarak dekat yang menggunakan sarung tangan besi dan teknik bertarung berbasis kekuatan fisik.Kedua peserta melangkah ke tengah arena. Lien, seorang pemuda bertubuh ramping dengan rambut hitam panjang, membawa busur kayu berwarna merah yang tampak berdenyut dengan energi api. Di sisi lain,

    Last Updated : 2025-03-18
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB

    Bab 98 – Sepuluh Murid IntiLangit sore mulai berwarna jingga, menandakan betapa panjangnya pertandingan hari ini. Debu dan serpihan batu masih beterbangan di udara arena, bukti dari pertempuran sengit yang telah berlangsung. Lima pertandingan sudah selesai, menyisakan lima peserta yang berhasil merebut tempat di 10 besar. Namun, masih ada lima tempat lagi yang harus ditentukan. Di tribun kehormatan, para tetua sekte dan lima jenderal paviliun tetap diam, memperhatikan setiap pertarungan dengan tatapan tajam.Kakek Hakka mengusap janggutnya, tampak puas dengan kualitas pertarungan kali ini. "Tahun ini, para peserta benar-benar luar biasa," gumamnya.Jenderal Mei, yang duduk di sebelahnya, hanya menyeringai. "Dan pertarungan belum selesai."Di tengah arena, formasi sihir kembali menyala, menampilkan nama dua peserta berikutnya.[Ryou vs. Cassandra]Sorakan kembali menggema di seluruh tribun. Ryou, seorang pemuda bertubuh atletis dengan rambut hitam pendek, dikenal sebagai ahli bela dir

    Last Updated : 2025-03-18
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 99

    Bab 99 – Rekonstruksi Sekte Lembah BabiSinar matahari pagi menyelimuti puncak pegunungan tempat Sekte Lembah Babi berdiri megah. Setelah pertarungan panjang dan banyaknya pertumpahan darah dalam Turnamen Seribu Besar, kini sekte itu harus bangkit kembali.Di pelataran utama, ribuan murid berkumpul dalam formasi rapi, menanti keputusan yang akan menentukan masa depan mereka. Lima Tetua Agung, termasuk Kakek Hakka, berdiri di atas panggung batu bersama Ketua Sekte, Kenta, dan lima Jenderal Paviliun yang telah terpilih.Kenta, dengan jubah kebesarannya yang berkibar tertiup angin, maju selangkah. Suaranya tegas, menggema di seluruh area."Hari ini, kita menutup satu babak dan membuka babak baru bagi Sekte Lembah Babi!"Para murid yang hadir serempak menunduk, mendengarkan dengan penuh hormat."Dulu, sekte ini dibangun di atas semangat para pejuang. Tapi ujian panjang telah menunjukkan bahwa kita membutuhkan lebih dari sekadar kekuatan. Oleh karena itu, mulai hari ini, sistem baru akan d

    Last Updated : 2025-03-18
  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 100

    Bab 100 – Ancaman dari KekaisaranUdara pagi di Sekte Lembah Babi terasa lebih segar dari biasanya. Setelah berbulan-bulan penuh pertarungan, pembentukan ulang sekte akhirnya rampung. Lima paviliun telah berfungsi sepenuhnya, dan para murid yang tersisa telah melalui ujian berat untuk mendapatkan tempat mereka. Namun, di balik semua itu, ada sesuatu yang mengganjal di benak Kenta dan para Tetua Agung.Dari atas puncak paviliun utama, Kakek Hakka berdiri dengan tangan bersedekap, matanya yang tajam menatap ke kejauhan. Kabut tipis menyelimuti pegunungan, tetapi dalam keheningan itu, ia bisa merasakan sesuatu yang janggal.“Sudah berapa lama mereka mengawasi kita?” suara Tetua Rengga, salah satu dari lima Tetua Agung, terdengar di belakangnya.Kakek Hakka tidak langsung menjawab. Ia mengembuskan napas pelan, lalu berkata, “Sejak turnamen dimulai.”Rengga mengernyit. “Jadi mereka sudah memperhitungkan pergerakan kita bahkan sebelum rekonstruksi sekte selesai?”Hakka mengangguk. “Mereka h

    Last Updated : 2025-03-18

Latest chapter

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   TAMAT

    Bab 140 – Sampai JumpaKenta menatap langit malam yang dipenuhi bintang. Angin sepoi-sepoi bertiup melewati wajahnya, membawa ketenangan yang aneh. Dunia ini… dunia nyata… terasa begitu berbeda dari dunia sistem yang selama ini ia jalani.Ia sudah kembali. Segalanya sudah berakhir. Namun, entah kenapa hatinya masih terasa berat. Maya… Apakah ia benar-benar pergi? Apakah tidak ada cara lain untuk bertemu dengannya lagi? Kenta mengepalkan tangannya, lalu menghela napas panjang.“Kau terlihat seperti orang yang kehilangan sesuatu.”Sebuah suara yang familiar terdengar dari belakangnya. Kenta menoleh dan mendapati seseorang berdiri di sana, seseorang yang seharusnya tidak mungkin ada di dunia ini.Matanya melebar. “…Maya?”Maya berdiri di sana, mengenakan pakaian serba putih yang bercahaya samar di bawah sinar bulan. Wajahnya tetap seperti yang Kenta ingat, tenang, lembut, dan penuh teka-

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 139

    Bab 139 – Tamat: Menerima KenyataanKenta berdiri di depan sebuah gedung tua yang terlihat tak terawat.Alamat yang tertulis di surat membawanya ke sini. Bangunan ini berada di pinggiran kota, jauh dari keramaian. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di sekitarnya, hanya cahaya redup dari lampu jalan yang sesekali berkelap-kelip.Hatinya masih dipenuhi keraguan."Apa ini jebakan?" pikirnya.Namun, jika ini adalah satu-satunya petunjuk untuk menemukan Maya atau mendapatkan jawaban tentang apa yang terjadi, ia tidak bisa mundur sekarang.Ia menarik napas dalam, lalu mendorong pintu kayu besar di hadapannya.Saat Kenta melangkah masuk, suara derit kayu memenuhi ruangan.Bangunan ini tampaknya adalah sebuah gudang lama. Debu memenuhi lantai, dan beberapa rak besi di sudut tampak berkarat.Namun, yang paling menarik perhatiannya adalah sosok seorang pria tua yang duduk di kursi kayu, tepat di tengah ruangan.Pria itu

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 138

    Bab 128 – Arch Akhir: Tanpa Maya, Kenta Hanya PecundangKenta duduk di tepi tempat tidurnya, menatap kosong pada lantai kamarnya yang berantakan. Kertas-kertas catatan, botol minuman kosong, dan beberapa buku berserakan di sana. Cahaya matahari sore masuk melalui jendela, tetapi ia tidak merasa hangat sedikit pun.Sudah sebulan sejak ia kembali ke dunia nyata. Sudah sebulan sejak ia melihat sosok Maya di gang sempit itu atau lebih tepatnya, sejak ia berhalusinasi melihatnya. Kenta menarik napas panjang, lalu menghembuskannya dengan berat."Bangkitlah sekali lagi, Kenta."Kata-kata itu masih terngiang di benaknya. Tapi bagaimana caranya? Tanpa sistem, tanpa status, tanpa teknik bertarung, tanpa Maya… ia bukan siapa-siapa. Di dunia sistem, ia bisa mengalahkan lawan yang lebih kuat, menerobos batasan dirinya, dan berdiri sebagai pemain terkuat.Di dunia ini? Ia bahkan tidak bisa mendapatkan pekerjaan paruh waktu karena riwayat medisnya. S

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 137

    Bab 137 – Arch Akhir: Kembali Sebagai Kenta si Pecundang di Dunia NyataBIP. BIP. BIP.Suara mesin monitor berdenting pelan di ruangan yang sunyi. Aroma antiseptik bercampur dengan udara dingin dari pendingin ruangan. Kelopak mata Kenta bergerak sedikit, lalu perlahan membuka.Seketika cahaya putih menyilaukan matanya.Ia merasakan sesuatu yang berat di tubuhnya—seperti ada beban yang tak kasat mata menekannya. Sensasi itu terasa aneh, jauh berbeda dari medan perang yang selama ini ia jalani.Kenta mencoba menggerakkan jarinya.Lambat.Lemah.Seolah-olah tubuhnya adalah milik orang lain."Dimana aku…?" gumamnya dengan suara serak.Matanya perlahan menyesuaikan diri. Ia bisa melihat langit-langit putih, ventilasi udara yang mengeluarkan suara halus, dan… tabung infus yang terhubung ke tangannya.Ini rumah sakit.Aku… kembali?Hatinya berdebar. Ia b

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 136

    Bab 127 – Arch Akhir: Menempuh Jalan untuk KembaliLangit masih dipenuhi retakan dimensi yang berpendar dalam warna keemasan dan hitam. Sisa-sisa kekuatan yang bertarung di medan perang tadi kini mereda, menyisakan ketegangan yang menggantung di udara.Di tengah-tengahnya, Kenta berdiri dengan tatapan teguh, meski dalam hatinya masih ada goncangan yang tak bisa ia redam.Ia telah membuat keputusannya.Sekarang, ia hanya perlu mencari jalan untuk mewujudkannya.Maya berdiri di hadapannya, matanya yang tajam menelisik ekspresi Kenta. "Kau sudah memutuskan?"Kenta mengangguk. "Ya."Maya menghela napas, lalu melangkah mendekat. "Jika kau benar-benar ingin kembali… maka ada satu cara. Tapi aku tidak yakin kau akan menyukainya."Kenta menajamkan pandangannya. "Apa itu?"Maya terdiam sejenak sebelum akhirnya berbicara. "Sistem yang telah memulihkan dirinya sepenuhnya kini memiliki fungsi otomatis untuk mengembalika

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 135

    Bab 134 – Arch Akhir: Lalu Bagaimana Caraku Kembali?Langit masih dipenuhi retakan-retakan dimensi. Pusaran energi kekacauan melayang di udara, menciptakan percikan cahaya yang terus menerus menyambar seperti petir abadi. Di tengah kehancuran yang melanda, Kenta berdiri terengah-engah, tubuhnya dipenuhi luka dan pakaiannya compang-camping.Di hadapannya, Maya menatapnya dengan ekspresi yang sulit ditebak. Mereka baru saja mengungkap kebenaran tentang sistem, tentang asal usul dunia ini, dan mengapa Kenta menjadi bagian dari semua ini.Namun, satu pertanyaan besar masih menggantung di benaknya."Lalu… bagaimana caraku kembali?"Suara Kenta terdengar serak, nyaris berbisik. Entah kenapa, setelah semua ini, pertanyaan itu baru benar-benar menghantamnya dengan kesadaran yang menyakitkan.Apa yang akan terjadi setelah semuanya berakhir?Maya menutup matanya sejenak sebelum menjawab."Itu bukan sesuatu yang mudah dijawab

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 134

    Bab 134 – Pemecahan Misteri Asal Usul Sistem (Bagian 3) – Mengapa Kenta Terpilih sebagai Player?Celah besar yang terbuka di atas mereka memperlihatkan lapisan dimensi lain—cahaya keemasan yang berkilauan bersanding dengan pusaran kegelapan yang meliuk-liuk, seolah mencoba menelan satu sama lain.Kenta masih berdiri diam, mencoba mencerna semua yang baru saja terungkap.Maya adalah bagian dari sistem.Ia adalah keseimbangan, eksistensi yang tidak seharusnya ada.Dan kini, ada satu pertanyaan yang masih belum terjawab.Mengapa dirinya yang terpilih sebagai Player?Dari semua orang di dunia ini—dari sekian banyak individu yang memiliki potensi—mengapa ia, Kenta, yang harus menanggung beban ini?Maya menatapnya dengan tatapan lembut, seakan tahu apa yang sedang dipikirkannya."Kau akhirnya sampai pada pertanyaan itu, ya?" katanya pelan.Kenta mendongak, menatap Maya dengan

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 133

    Bab 133 – Pemecahan Misteri Asal Usul Sistem (Bagian 2) – Siapa Maya?Langit retak.Sebuah celah menganga di atas mereka, mengungkapkan kilauan cahaya keemasan dan kegelapan pekat yang berputar seperti pusaran tak berujung.Kenta dan Maya berdiri di tengah kekosongan itu. Mereka baru saja kembali dari Gerbang Ingatan, tempat di mana mereka menyaksikan bagaimana dunia dan Wadah Sistem tercipta. Namun, masih ada pertanyaan besar yang belum terjawab.Siapa Maya sebenarnya?Kenta menoleh ke arah Maya, yang berdiri dalam diam, wajahnya sulit dibaca. Sejak awal perjalanannya, Maya selalu berada di sisinya, terkadang sebagai sekutu, terkadang sebagai musuh. Namun, dalam ingatan yang mereka lihat tadi, Maya sama sekali tidak muncul.Itu tidak masuk akal. Jika Maya adalah bagian dari Wadah Sistem, seharusnya ada petunjuk tentang keberadaannya dalam sejarah itu.“Maya…” Kenta akhirnya berbicara, suaranya terdengar

  • PENDEKAR PEWARIS SISTEM   BAB 132

    Bab 132 – Pemecahan Misteri Asal Usul Sistem (Bagian 1)Langit yang semula dipenuhi kilatan cahaya akibat pertarungan dahsyat mulai meredup, menyisakan langit kelam yang perlahan kembali tenang. Kenta berdiri di tengah reruntuhan, napasnya terengah-engah sementara tubuhnya dipenuhi luka. Maya, yang berdiri tak jauh darinya, juga dalam kondisi serupa.Keduanya selamat… untuk saat ini.Namun, perasaan ganjil menyelimuti udara. Seakan ada sesuatu yang belum berakhir.Kenta menatap ke langit, dan untuk sesaat, ia merasa seperti dunia ini berbicara padanya.“Warisan yang kau kejar… kini tinggal satu misteri terakhir.”Seketika, kesadaran Kenta terguncang. Suara itu—ia pernah mendengarnya sebelumnya, dalam mimpi-mimpi samar yang terus menghantuinya.Maya berjalan mendekat, matanya menyorot keprihatinan. “Kau merasakannya juga, bukan?”Kenta mengangg

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status