Home / Young Adult / Bertahan Di Sampingmu / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Bertahan Di Sampingmu: Chapter 11 - Chapter 20

76 Chapters

Misi Pertama

"Jadi, apa yang disukai Kanaya?" Sean melontarkan pertanyaan pertama, kedua tangannya sedang memegang iPad karena akan mencatat banyak hal yang perlu ia ketahui tentang Kanaya. Princes menyeruput Caramel Machiato-nya sebelum menjawab. Mereka sedang berada di coffe shop dekat kampus Princes. Hari pertama kuliah sudah kembali dimulai dan baru saja Princes menyelesaikan mata kuliah terakhirnya. Sambil menunggu Evangeline—Princes bersedia ketika Sean mengajaknya bertemu. Beberapa malam lalu Princes telah menyetujui permintaan Sean untuk membuat pria itu bisa dekat dengan Kanaya. "Sukanya apa dulu, nih?" Princes meminta agar Sean lebih spesifik. "Makanan?" Sean berujar sambil mengetik sesuatu di layar iPad. Sepertinya Sean benar-benar serius dengan usahanya mendekati Kanaya. "Kak Aya suka makanan Korea, Jepang, Tiongkok ... kalau
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Sebuah Alasan

Masih di tempat yang sama, hanya saja sekarang Sean dan Ryley pindah meja terpisah dari Princes, Evangeline dan Zyandru agar mereka bisa fokus membahas bisnis. Ada tambahan personil yaitu Kaluna dan Brian di meja itu. Jangan tanya ke mana Kanaya karena Kanaya sudah biasa menghilang. "Princes ... Ryley ganteng ya?" Evangeline memang sedang mempromosikan Ryley kepada Princes. Sama seperti Sean yang meminta bantuan Princes untuk mendekati Kanaya—Ryley juga meminta bantuan Evangeline-sepupunya untuk bisa dekat dengan Princes, itu kenapa Princes meminta Zyandru agar tidak menceritakan perihal perasaannya tentang Sean untuk menjaga perasaan Evangeline. "Lho ... bukannya Princes sukanya sama Se—" Kaluna tidak melanjutkan kalimatnya karena Zyandru meremat tangan sang kakak di bawah meja. Lalu tersadar dengan kondisi yang sedang terjadi maka untuk menjaga perasaan E
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Di Luar Dugaan

"Aku enggak ...." Sean mengusap wajahnya kasar, ia mencoba menjelaskan."Aku sama Princes, enggak ...." Namun Sean malah tergagap karena gugup dan salah tingkah.Berusaha menjelaskan kepada Kanaya pun Kanaya sudah melihatnya mencium Princes dengan mata kepala sendiri.Bisa gawat kalau Kanaya berpikir jika ia menyukai Princes."Enggak apa-apa, tapi kalian bisa pindah ke kamar ... aku mau nonton tv," kata Kanaya santai. Tuh 'kan, Kanaya berpikir ada hubungan asmara antara Sean dengan Princes."Tadi hanya ketidaksengajaan, Kanaya." Sean memegang tangan Kanaya ketika perempuan itu melewatinya untuk duduk di sofa di mana sekarang Princes sudah menegakan punggung.Kanaya menatap Sean dingin kemudian melirik pada tangan Sean yang memegang tangannya."Lepas," pintanya datar.Sean melepaskannya sehingga Kanaya bisa lewat dan duduk di sofa.Mata Sean memberi kode kepada Princes agar menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.Dan dengan tatapan matanya juga Princes menenangkan Sean."Tadi aku ket
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

Pesta

Tuuut ...Tuuuuut ...Kanaya memutus panggilan lebih dulu, Princes menjauhkan ponsel dari telinga lalu menatap layarnya dengan ekspresi tidak percaya. "Yaaah ... kok dia mau sih?" Princes melirih."Apa katanya?" Sean yang duduk tepat di depan Princes sampai mendorong wajahnya agar lebih dekat dengan sang gadis.Mata pria itu juga berbinar penuh harap."Kak Aya mau." Princes menjawab, menghasilkan tepuk tangan dari Sean yang tengah merasa bahagia bukan kepalang.Pelayan datang membawa pesanan ice cream Sean."Makan! Setelah itu kita shopping!" Sean memerintah."Kamu suka seenaknya deh ... gimana kalau ternyata kak Aya enggak mau coba? Udah maksa-maksa aku ke sini." Princes misuh-misuh sambil memakan ice cream."Ya berarti kamu yang temenin aku ke pesta." Dengan entengnya Sean menjawab."Ah ... tau gitu 'kan tadi pura-pura aja telepon kak Ayanya," gerutu Princes di
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

Kartu Akses

"Kenapa manyun?" Zyandru menyenggol lengan Princes yang duduk di sampingnya sambil makan keripik.Sudah satu jam lamanya mereka berdua menonton film di Netflix tapi Princes tidak juga bersuara.Wajahnya memberengut namun sorot matanya tampak sendu."Sean ngajak kak Aya ke pesta." Princes memberitahu kegundahannya."Terus kak Aya mau?" Princes menganggukan kepala."Kok bisa?" Cowok itu berkerut kening bingung."Soalnya aku bilang sama kak Aya kalau aku udah janji sama Sean mau nemenin dia ke pesta tapi tiba-tiba aku ada ujian besok jadi enggak bisa nemenin Sean malam ini dan aku minta kak Aya gantiin aku karena kalau enggak, khawatir akan berdampak sama kerjasama bisnis antara papa dengan Sean," tutur Princes menceritakan."Dan itu enggak benar, ya 'kan?" tebak Zyandru.Princes mengangguk lagi."Jadi ... kamu setuju bantuin Sean deket sama kak Aya?" Sekarang anggukan Princes begitu lambat.Raut wajahnya semakin sendu saja."Tapi aku enggak kuat." Bibirnya mengerucut.Zyandru mengembu
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

Mencampakan

"Aku menyapa Ryley dulu, dia sendirian ... nanti aku kembali," bisik Sean sengaja mendekatkan bibirnya ke telinga Kanaya dan ia bisa melihat bintik-bintik kecil di tengkuk Kanaya tanda bila perempuan itu sedang meremang."Kamu kenal sama Ryley?" Kanaya memang tidak tahu.Dia tidak ada, waktu Ryley dan Sean juga para Gunadhya sedang nongkrong di Caffe dekat kampus mereka tempo hari."Ya ... selain kami pernah satu sekolah ... kami sama-sama pengusaha, sesama pengusaha pasti saling mengenal." Kanaya mengangguk mengerti dengan penjelasan Sean yang masuk akal."Oke ... pergilah," kata Kanaya mendorong sisi tubuh Sean.Tubuh Sean sempat condong ke kanan karena Kanaya mendorongnya dari sebelah kiri tapi kemudian ia condongkan lagi tubuhnya ke kiri hanya untuk mengecup pelipis Kanaya."Aku segera kembali," kata Sean meminta Kanaya menunggu.Perempuan mana yang hatinya tidak meleyot diperlakukan s
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more

Jatuh Cinta

"Zyandru!" Sean berseru memanggil nama Zyandru dari ujung lorong.Pria itu berlari cepat seperti atlet lari marathon setelah sebelumnya mengemudikan kendaraan seperti dalam film fast and furrious. Kanaya tahu bila alergi yang sedang dialami Princes bisa menyebabkan kematian tapi mereka juga tidak perlu sampai mempertaruhkan nyawa untuk tiba di sini, kan?Ada Zyandru yang sudah membawa Princes ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. "Gimana keadaan Princes?" Sean bertanya setelah sosoknya berada di depan Zyandru."Udah membaik, tapi di dalam Princes lagi mendapat pengecekan ulang." Zyandru memberitahu."Dia makan apa? Kenapa sampai bisa kena alergi?" Kanaya bertanya.Wanita itu kemudian duduk di kursi tunggu, kakinya pegal mengikuti Sean sampai ke sini.Ah, Kanaya jadi menyesal kenapa juga ia harus ikut berlari."Dia makan makanan Italy yang ada kacangnya, Ryley yang kirim ... tapi kata Eva, kayanya Ryley enggak tahu kalau Princes alergi kacang," tutur Zyandru menceritakan. Sean
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

Tiba-Tiba Manis

Namun kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, suara pintu terbuka disusul suara melengking sang mama membuat Princes dan Sean terlonjak. "Princes!!" seru mama Kejora penuh khawatir. Sean nyaris jatuh berguling dari atas ranjang, namun refleksnya bagus. Kaki Sean lebih dulu turun sehingga bisa menopang tubuhnya. "Mamaaa?" Princes bergumam. Tidak menyangka sang mama bisa secepat ini datang, pasti beliau merengek sama daddynya Evangeline agar dipinjamkan privat jet yang memiliki kecepatan super. "Nyonya Folke?" Sean yang sudah meraih kesadarannya akhirnya bisa menyapa mama dari Princes."Kamu ... siapa?" tanya mama Kejora penuh selidik. "Saya Sean Maverick ... klien tuan Folke." Sean mengulurkan tangannya. "Oooh yaaa ... yaaaa." Mama Kejora tersenyum lebar saat menjabat tangan Sean. Suaminya pernah cerita kalau Princes sedang dekat dengan kliennya yang bermarga Maveric
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Manipulatif

Sean tidak datang lagi menemui Princes di rumah sakit sampai hari kedua kepulangan Princes dari sana. Mami Kejora tetap bertahan menemani Princes meski papa Arjuna meneror tidak kenal waktu agar mama Kejora cepat kembali ke Jerman. "Selamat siang," sapaan seorang pria membuat Princes dan mama Kejora menoleh. "Ryley?" Princes balas menyapa. "Princes ... maaf aku baru bisa menjenguk kamu, keesokan paginya setelah pesta aku harus keluar kota, aku tidak membuka-buka pesan di ponselku hingga tiba di Montreal jadi aku bar—""Enggak apa-apa Ryley, aku sudah membaik ... aku juga sudah diijinkan pulang," sela Princes tidak peduli dengan penjelasan Ryley. "Kata Eva ... kamu seperti ini karena makan sup pemberianku, aku jadi merasa bersalah." Ryley duduk di sisi ranjang, merangkum sisi wajah Princes dengan satu tangannya. Dia belum menyadari ada mama Kejora di sana sampai .... "Ekhem ...." Mama Kejora berdekhem. Ryley menoleh, dia menatap mama Kejora bingung. "Kamu ingat, ini mamaku Kej
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

Misi Berhasil

"Sean?" Princes mengernyit melihat Sean di depan gedung fakultasnya. Pria itu telah menanggalkan jas dan dasi dengan dua kancing kemeja teratas sengaja dibuka. "Princes," sapa pria itu sambil tersenyum. "Ya Tuhan, ganteng banget makhluk ciptaanMu ... jadikan dia milikku Tuhan ... please, jika dia bukan jodohku maka jodohkan aku dengan dia Tuhan." Batin Princes berteriak seiring langkah Sean mendekat.Princes tersenyum, mengulurkan satu tangan ke pundak Sean lantas pria itu sedikit membungkuk untuk mengecup pipinya. Sean mendapat senyum yang semakin lebar dari Princes."Ngapain di sini?" Sang Princes bertanya. "Jemput Kanaya." Sean menjawab sumringah.Seketika senyum Princes pudar. "Oh ...." Princes membalikan badan dan mulai menarik langkah menjauhi Sean. Terpotek-potek hati Princes mendengarnya."Hey!" panggil Sean. Pria itu terheran-heran menghadapi mood Princes yang akhir-akhir ini sering kali berubah. Ketika kepulangannya dari rumah sakit—Princes seperti tidak mengenalny
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more
PREV
123456
...
8
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status