Share

Di Luar Dugaan

Author: Erna Azura
last update Last Updated: 2025-01-09 23:09:30

"Aku enggak ...." Sean mengusap wajahnya kasar, ia mencoba menjelaskan.

"Aku sama Princes, enggak ...." Namun Sean malah tergagap karena gugup dan salah tingkah.

Berusaha menjelaskan kepada Kanaya pun Kanaya sudah melihatnya mencium Princes dengan mata kepala sendiri.

Bisa gawat kalau Kanaya berpikir jika ia menyukai Princes.

"Enggak apa-apa, tapi kalian bisa pindah ke kamar ... aku mau nonton tv," kata Kanaya santai.

Tuh 'kan, Kanaya berpikir ada hubungan asmara antara Sean dengan Princes.

"Tadi hanya ketidaksengajaan, Kanaya." Sean memegang tangan Kanaya ketika perempuan itu melewatinya untuk duduk di sofa di mana sekarang Princes sudah menegakan punggung.

Kanaya menatap Sean dingin kemudian melirik pada tangan Sean yang memegang tangannya.

"Lepas," pintanya datar.

Sean melepaskannya sehingga Kanaya bisa lewat dan duduk di sofa.

Mata Sean memberi kode kepada Princes agar menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Dan dengan tatapan matanya juga Princes menenangkan Sean.

"Tadi aku ket
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ivana Oktaviana
sabar ya princes.. lagi dong thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bertahan Di Sampingmu   Pesta

    Tuuut ...Tuuuuut ...Kanaya memutus panggilan lebih dulu, Princes menjauhkan ponsel dari telinga lalu menatap layarnya dengan ekspresi tidak percaya. "Yaaah ... kok dia mau sih?" Princes melirih."Apa katanya?" Sean yang duduk tepat di depan Princes sampai mendorong wajahnya agar lebih dekat dengan sang gadis.Mata pria itu juga berbinar penuh harap."Kak Aya mau." Princes menjawab, menghasilkan tepuk tangan dari Sean yang tengah merasa bahagia bukan kepalang.Pelayan datang membawa pesanan ice cream Sean."Makan! Setelah itu kita shopping!" Sean memerintah."Kamu suka seenaknya deh ... gimana kalau ternyata kak Aya enggak mau coba? Udah maksa-maksa aku ke sini." Princes misuh-misuh sambil memakan ice cream."Ya berarti kamu yang temenin aku ke pesta." Dengan entengnya Sean menjawab."Ah ... tau gitu 'kan tadi pura-pura aja telepon kak Ayanya," gerutu Princes di

    Last Updated : 2025-01-10
  • Bertahan Di Sampingmu   Kartu Akses

    "Kenapa manyun?" Zyandru menyenggol lengan Princes yang duduk di sampingnya sambil makan keripik.Sudah satu jam lamanya mereka berdua menonton film di Netflix tapi Princes tidak juga bersuara.Wajahnya memberengut namun sorot matanya tampak sendu."Sean ngajak kak Aya ke pesta." Princes memberitahu kegundahannya."Terus kak Aya mau?" Princes menganggukan kepala."Kok bisa?" Cowok itu berkerut kening bingung."Soalnya aku bilang sama kak Aya kalau aku udah janji sama Sean mau nemenin dia ke pesta tapi tiba-tiba aku ada ujian besok jadi enggak bisa nemenin Sean malam ini dan aku minta kak Aya gantiin aku karena kalau enggak, khawatir akan berdampak sama kerjasama bisnis antara papa dengan Sean," tutur Princes menceritakan."Dan itu enggak benar, ya 'kan?" tebak Zyandru.Princes mengangguk lagi."Jadi ... kamu setuju bantuin Sean deket sama kak Aya?" Sekarang anggukan Princes begitu lambat.Raut wajahnya semakin sendu saja."Tapi aku enggak kuat." Bibirnya mengerucut.Zyandru mengembu

    Last Updated : 2025-01-11
  • Bertahan Di Sampingmu   Mencampakan

    "Aku menyapa Ryley dulu, dia sendirian ... nanti aku kembali," bisik Sean sengaja mendekatkan bibirnya ke telinga Kanaya dan ia bisa melihat bintik-bintik kecil di tengkuk Kanaya tanda bila perempuan itu sedang meremang."Kamu kenal sama Ryley?" Kanaya memang tidak tahu.Dia tidak ada, waktu Ryley dan Sean juga para Gunadhya sedang nongkrong di Caffe dekat kampus mereka tempo hari."Ya ... selain kami pernah satu sekolah ... kami sama-sama pengusaha, sesama pengusaha pasti saling mengenal." Kanaya mengangguk mengerti dengan penjelasan Sean yang masuk akal."Oke ... pergilah," kata Kanaya mendorong sisi tubuh Sean.Tubuh Sean sempat condong ke kanan karena Kanaya mendorongnya dari sebelah kiri tapi kemudian ia condongkan lagi tubuhnya ke kiri hanya untuk mengecup pelipis Kanaya."Aku segera kembali," kata Sean meminta Kanaya menunggu.Perempuan mana yang hatinya tidak meleyot diperlakukan s

    Last Updated : 2025-01-12
  • Bertahan Di Sampingmu   Jatuh Cinta

    "Zyandru!" Sean berseru memanggil nama Zyandru dari ujung lorong.Pria itu berlari cepat seperti atlet lari marathon setelah sebelumnya mengemudikan kendaraan seperti dalam film fast and furrious. Kanaya tahu bila alergi yang sedang dialami Princes bisa menyebabkan kematian tapi mereka juga tidak perlu sampai mempertaruhkan nyawa untuk tiba di sini, kan?Ada Zyandru yang sudah membawa Princes ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. "Gimana keadaan Princes?" Sean bertanya setelah sosoknya berada di depan Zyandru."Udah membaik, tapi di dalam Princes lagi mendapat pengecekan ulang." Zyandru memberitahu."Dia makan apa? Kenapa sampai bisa kena alergi?" Kanaya bertanya.Wanita itu kemudian duduk di kursi tunggu, kakinya pegal mengikuti Sean sampai ke sini.Ah, Kanaya jadi menyesal kenapa juga ia harus ikut berlari."Dia makan makanan Italy yang ada kacangnya, Ryley yang kirim ... tapi kata Eva, kayanya Ryley enggak tahu kalau Princes alergi kacang," tutur Zyandru menceritakan. Sean

    Last Updated : 2025-01-13
  • Bertahan Di Sampingmu   Tiba-Tiba Manis

    Namun kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, suara pintu terbuka disusul suara melengking sang mama membuat Princes dan Sean terlonjak. "Princes!!" seru mama Kejora penuh khawatir. Sean nyaris jatuh berguling dari atas ranjang, namun refleksnya bagus. Kaki Sean lebih dulu turun sehingga bisa menopang tubuhnya. "Mamaaa?" Princes bergumam. Tidak menyangka sang mama bisa secepat ini datang, pasti beliau merengek sama daddynya Evangeline agar dipinjamkan privat jet yang memiliki kecepatan super. "Nyonya Folke?" Sean yang sudah meraih kesadarannya akhirnya bisa menyapa mama dari Princes."Kamu ... siapa?" tanya mama Kejora penuh selidik. "Saya Sean Maverick ... klien tuan Folke." Sean mengulurkan tangannya. "Oooh yaaa ... yaaaa." Mama Kejora tersenyum lebar saat menjabat tangan Sean. Suaminya pernah cerita kalau Princes sedang dekat dengan kliennya yang bermarga Maveric

    Last Updated : 2025-01-14
  • Bertahan Di Sampingmu   Manipulatif

    Sean tidak datang lagi menemui Princes di rumah sakit sampai hari kedua kepulangan Princes dari sana. Mami Kejora tetap bertahan menemani Princes meski papa Arjuna meneror tidak kenal waktu agar mama Kejora cepat kembali ke Jerman. "Selamat siang," sapaan seorang pria membuat Princes dan mama Kejora menoleh. "Ryley?" Princes balas menyapa. "Princes ... maaf aku baru bisa menjenguk kamu, keesokan paginya setelah pesta aku harus keluar kota, aku tidak membuka-buka pesan di ponselku hingga tiba di Montreal jadi aku bar—""Enggak apa-apa Ryley, aku sudah membaik ... aku juga sudah diijinkan pulang," sela Princes tidak peduli dengan penjelasan Ryley. "Kata Eva ... kamu seperti ini karena makan sup pemberianku, aku jadi merasa bersalah." Ryley duduk di sisi ranjang, merangkum sisi wajah Princes dengan satu tangannya. Dia belum menyadari ada mama Kejora di sana sampai .... "Ekhem ...." Mama Kejora berdekhem. Ryley menoleh, dia menatap mama Kejora bingung. "Kamu ingat, ini mamaku Kej

    Last Updated : 2025-01-15
  • Bertahan Di Sampingmu   Misi Berhasil

    "Sean?" Princes mengernyit melihat Sean di depan gedung fakultasnya. Pria itu telah menanggalkan jas dan dasi dengan dua kancing kemeja teratas sengaja dibuka. "Princes," sapa pria itu sambil tersenyum. "Ya Tuhan, ganteng banget makhluk ciptaanMu ... jadikan dia milikku Tuhan ... please, jika dia bukan jodohku maka jodohkan aku dengan dia Tuhan." Batin Princes berteriak seiring langkah Sean mendekat.Princes tersenyum, mengulurkan satu tangan ke pundak Sean lantas pria itu sedikit membungkuk untuk mengecup pipinya. Sean mendapat senyum yang semakin lebar dari Princes."Ngapain di sini?" Sang Princes bertanya. "Jemput Kanaya." Sean menjawab sumringah.Seketika senyum Princes pudar. "Oh ...." Princes membalikan badan dan mulai menarik langkah menjauhi Sean. Terpotek-potek hati Princes mendengarnya."Hey!" panggil Sean. Pria itu terheran-heran menghadapi mood Princes yang akhir-akhir ini sering kali berubah. Ketika kepulangannya dari rumah sakit—Princes seperti tidak mengenalny

    Last Updated : 2025-01-17
  • Bertahan Di Sampingmu   Kalah

    Sean menghentikan gerakan tangannya mencatat sesuatu di selembar notes, dia menoleh pada ponselnya yang berada di atas meja.Nama Kanaya muncul. Bibir pria itu tersenyum, melepaskan pena dan hendak meraih ponsel namun urung saat mengingat ucapan Princes tentang Kanaya.Dia harus jual mahal dulu agar Kanaya yang mengejar-ngejarnya. Panggilan telepon dari Kanaya itu membuat Sean berpikir kalau Kanaya mungkin merasa telah mengecewakannya karena menunggu terlalu lama di sebuah Caffe sementara dia sedang bersama pria lain. Sean tersenyum, dia urung mengangkat telepon dan membiarkan panggilan dari Kanaya berhenti dengan sendirinya. Tidak lama suara pertanda sebuah pesan baru saja masuk terdengar, Sean bisa melihat isi pesan dari Kanaya dari pop up yang muncul.Kanaya : Call Me.Hanya dua kata itu dan Sean memilih mengabaikan. Sekarang posisi mereka terbalik, Kanaya yang mengejar-ngejarnya. Sean sudah tahu bagaimana cara membuat Kanaya jatuh cinta yaitu membuatnya menjadi tidak penting

    Last Updated : 2025-01-19

Latest chapter

  • Bertahan Di Sampingmu   Penyesalan

    Sean mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit.Princes yang kedua tangannya berpegangan pada seatbelt di dada kemudian menoleh dan mendapat raut wajah panik Sean yang kentara.Sean mengatakan tidak mencintai Kanaya tapi pria itu terlihat begitu cemas akan kondisi Kanaya saat ini meski tidak dipungkiri jika Princes juga khawatir namun dia masih sadar untuk tidak melakukan tindakan bodoh yang bisa merenggut nyawa diri sendiri misalnya kebut-kebutan seperti yang Sean lakukan sekarang.Princes jadi ingat kejadian beberapa waktu lalu ketika ia dilarikan ke rumah sakit karena alergi.Sean tiba-tiba datang bersama Kanaya, pria itu juga memberitahu Princes bahwa dia tidak jadi bercinta dengan Kanaya karena mendengar Princes dilarikan ke rumah sakit dan malah memilih pergi menjenguknya.Jadi ini yang dirasakan Kanaya waktu itu, cemburu melihat Sean begitu mengkhawatirkan perempuan lain di saat pria itu mengatakan mencintainya.Setibanya di rumah sakit, Sean langsung

  • Bertahan Di Sampingmu   Berhasil Meluluhkan

    "Apa yang kamu masukan ke dalam minumanku?" Suara Princes membuat Mario mendongak dari layar MacBook di atas meja perpustakaan.Pria itu tidak menjawab malah sibuk memasukan buku ke dalam tas juga MacBook yang tadi langsung dia tutup layarnya."Mario!" seru Princes mengejar Mario yang melengos begitu saja usai menatap wajahnya sebentar.Beberapa delikan sebal harus Princes dapatkan dari pengunjung Perpustakaan karena suaranya yang mengganggu.Princes tidak peduli, dia terus melangkah mengejar Mario hingga keluar Perpustakaan."Mario! Tunggu! Kamu harus jelaskan padaku!" Dengan bagian pangkal paha yang masih ngilu, Princes memaksakan kakinya bergerak mengejar Mario.Bugh!Princes menghentikan langkah, matanya membulat begitu juga dengan mulut yang ia tutup dengan kedua tangan.Dia syok melihat Mario terkapar oleh hantaman kepalan tangan Zyandru."Zyan!!!!" Prince

  • Bertahan Di Sampingmu   Merasa Bersalah

    Sean duduk di sisi ranjang, dia mengusap pipi Princes menghasilkan kerjapan mata dengan bulu mata lebat itu sebelum akhirnya terbuka lebar.Princes menegakan tubuhnya sambil mengapit selimut di ketiak, dia masih dalam keadaan polos dan juga tampak bingung.Princes memegangi kepalanya dengan kedua tangan."Pusing?" Sean bertanya, tangannya menarik tangan Princes. "Iya." Suara serak Princes menjawab pelan."Kamu ada kuliah pagi ini?" Sean menggantikan tangan Princes memijat kepalanya."Jam sembilan." "Mau bolos?" Sean memang pengaruh buruk bagi Princes."Aku mau pulang." Princes mengulurkan tangan, meraih pakaian dari lantai dan mengenakannya.Dia turun dari atas ranjang lantas mulai melangkah, baru satu langkah terdengar ringisan disertai kedua kaki Princes yang merapat."Sakit?" Sean memegangi lengan Princes."Iya." Kening Princes mengkerut, dia merasakan ngilu dan perih pada bagian intinya."Kamu bisa jalan?" Sean tampak khawatir."Bisa." Princes mencoba melangkah lagi, meski teras

  • Bertahan Di Sampingmu   Menyambut Sepenuhnya

    Salju baru saja turun, terlalu awal di bulan November tahun ini.Udara dingin dari luar apartemen Sean mulai merangsak masuk melalui celah kecil.Princes merapatkan tubuhnya, mengusel di dada Sean.Sean tengah termenung, matanya menerawang menatap langit kamar dengan satu tangan ia lipat ke belakang kepala sementara satu tangannya lagi menjadi bantalan kepala Princes dan mengait di pundak gadis yang baru saja ia ambil kegadisannya.Pria itu mengeratkan pelukan ketika tubuh Princes bergerak gelisah.Ditariknya selimut hingga menutupi pundak Princes yang terbuka.Mereka belum memakai pakaian kembali, terlalu lelah usah pergulatan luar biasa beberapa jam lalu. Sean tidak tahu apakah Princes sudah sadar dari pengaruh obat atau belum karena tangan sang gadis masih melingkar di pinggangnya. Dia sempat mendengar nafas Princes berubah teratur, mungkin tadi dia terlelap tapi sekarang tidak lagi karena kulit dadanya merasakan belaian lembut bulu mata setiap kali Princes mengerjap. Sean penas

  • Bertahan Di Sampingmu   I Love You

    "Mari kita bersulang karena anak Ellena bukanlah anakku!" Max mengangkat gelas ke udara, merayakan hasil tes DNA yang membuatnya menjadi ingin dekat dengan Tuhan karena merasa bersyukur.Keith dan Sean ikut mengangkat gelasnya, mereka bersulang.Beberapa bulan terakhir Keith dan Sean membantu Max agar bisa terlepas dari tanggung jawab kepada anak laki-laki yang dibawa Ellena. Menyembunyikan berita tersebut ternyata tidak mudah karena Ellena mengancam akan mengungkap skandal itu ke publik agar bisa menghasilkan uang dari Max.Ellena memanfaatkan kepopuleran Daisy-istri dari Max yang seorang model ternama dan itu menjadi kelemahan bagi Max.Wanita itu tidak tahu saja kalau Max memiliki dua saudara laki-laki yang bersedia membantunya.Dan akhirnya Max terbebas dari Ellena yang tidak bisa berkutik ketika melempar kertas hasil DNA ke wajahnya."Sekarang aku bisa tidur nyenyak," cetus Max setelah menenggak cairan pekat dengan kadar alkohol tinggi dari gelasnya.Keith-sang kakak pertama men

  • Bertahan Di Sampingmu   Berkhianat

    Sudah hampir seminggu Sean dan Kanaya tidak bertukar kabar baik melalui pesan singkat maupun sambungan telepon.Terakhir kali mereka bertemu, Sean mengatakan sedang sibuk membantu sang Kaka-Max yang terkena fitnah karena mantan kekasih di masa lalunya datang membawa seorang anak dan mengaku kalau itu adalah anak Max di saat Max sudah bucin mampus dengan seorang wanita yang dijodohkan orang tua dan mereka juga telah dikaruniai anak.Meski rindu menggebu, tapi Kanaya tidak sudi menghubungi Sean lebih dulu.Selama ini selalu Sean yang menghubunginya duluan.Dan rasa rindu Kanaya sekarang sudah berubah menjadi kesal sekaligus marah.Dia melempar ponsel ke atas ranjang setelah lama memandangi foto mereka berdua saat liburan di Villa Ryley beberapa waktu lalu.Tidak mengerti dengan perasaannya yang mulai terikat dengan Sean padahal biasanya dia yang menjadi pemenang dalam permainan ini tapi nyatanya dia terjebak permainannya sendiri dan dia kalah.Kanaya mengesah, dia meraih ponselnya dari

  • Bertahan Di Sampingmu   Perang Dingin

    "Princes mencintai kamu," ucap Ryley tiba-tiba.Sean langsung mendongak dari tatapannya pada layar ponsel.Kedua pria pemimpin perusahaan besar di kota New York itu baru saja bertemu seorang klien yang sama dengan keperluan berbeda.Setelah mereka menyelesaikan pertemuan tersebut, Ryley mengajak Sean makan siang. Dan di sini lah mereka, duduk di meja persegi saling berhadapan di dalam sebuah restoran Italy.Sean menatap Ryley sebentar sebelum akhirnya tertawa sumbang."Jangan bercanda," kata Sean mencoba menyanggah padahal ia juga telah mengetahuinya."Princes mengatakannya langsung kepadaku." Ryley berujar kembali dengan raut sendu.Wajah Sean berubah tegang, dia menunduk menatap gelas kopi yang baru saja disajikan pelayan untuk menu dessert karena mereka telah menghabiskan menu main course."Pantas saja kamu sering membawa Princes kabur dariku, bodohnya aku tidak menyadari itu." Sekarang Ryley yang tertawa tapi malah membuatnya tampak menyedihkan."Aku sudah berusaha membuatnya me

  • Bertahan Di Sampingmu   Perselisihan

    "Princes ... kenapa kemarin pulang duluan? Kamu enggak apa-apa, kan?" Evangeline yang bertanya saat kaki Princes sampai di ruang makan.Semua sepupunya ada di sana termasuk Kanaya sedang melakukan sarapan pagi."Aku jalan-jalan sama Ryley terus aku pikir kenapa enggak langsung pulang aja." Princes menjawab acuh.Dia meraih sepotong sandwich kemudian menuang orang juice ke dalam gelas dan menenggaknya habis."Kamu juga enggak bawa hape, kalau Ryley enggak kasih tahu, sampe pagi kita nyariin kamu." Zyandru berujar ketus, dia kesal karena Princes tidak pamit akan pulang lebih dulu.Sebagai satu-satunya laki-laki yang menjaga mereka di sini, dia paling heboh mencari Princes kemarin."Makasih udah peduliin aku, makasih juga udah masukin barang-barang ke koper dan membawanya pulang." Langkah Princes berhenti di samping Zyandru, dia membungkuk untuk dapat mengecup pipi sang sepupu."Aku pergi," kata Princes sambil melengos. "Princes ... kenapa enggak bareng aja sih?" Evangeline berteriak

  • Bertahan Di Sampingmu   Cinta Yang Sabar

    Princes menarik tangan Ryley menjauh dari pinggangnya.Pria itu tampaknya sudah terlelap begitu dalam ke alam mimpi.Tadi setelah Princes berhenti menangis, Ryley melepaskan pelukan kemudian pergi ke kamar mandi.Dia harus mandi air dingin untuk meredam hasratnya karena tidak bisa bercinta dengan Princes yang ternyata mencintai Sean.Princes tidak melihat reaksi maupun respon Ryley yang berlebihan, pria itu hanya mengubah tampangnya menjadi dingin dan beberapa kali mengembuskan napas panjang.Ketika keluar dari kamar mandi dan melihat Princes meringkuk di atas ranjang, Ryley masih mau memeluk gadis itu hingga dirinya terlelap.Princes mendudukan tubuhnya, dia menatap Ryley sebentar, mengusap kepalanya kemudian merunduk memberikan kecupan di pipi Ryley."Makasih udah sayang sama aku, makasih karena enggak marah-marah setelah tahu aku mencintai Sean." Princes melirih kemudian menurunkan ke dua kakinya ke lantai.Princes beranjak dari tempat tidur lalu keluar dari kamar.Tenggorokannya k

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status