Semua Bab Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda : Bab 31 - Bab 40

54 Bab

Bab 31

"Tuan Liam, kamu cemburu?"Suara Ciara yang lembut membuat emosi di hati Liam berangsur-angsur padam. Ciara mendongakkan kepala, menatap wajah suaminya yang masam. Lalu, mengusap dadanya."Tuan Liam, kamu cemburu pada orang yang salah," kata Ciara sambil senyum. Suara Ciara pelan agar hanya Liam yang dapat mendengarnya. Ciara dan Liam saling pandang. Sikap Liam tidak terkontrol. Dia mencengkeram erat lengan kiri Ciara hingga wajah istrinya memerah karena menahan sakit. Quden sangat tidak senang dengan perlakuan Liam kepada Ciara. 'Di depan umum aja Liam berani bersikap kasar sama Nona Cia. Gimana kalo mereka cuma berdua? Tubuh Nona udah pasti penuh memar.' "Tuan Liam?!" Liam mengulangi kata-kata Ciara. "Aku ini Suami kamu. Panggil aku Sayang!""Pppfff ...." Ciara tertawa kecil, meledek Liam. Lalu, melirik Vierra.Di sisi lain, Vierra terpaku. Dia seolah tidak percaya dengan semua perkataan Liam.Vierra mengepalkan tangan sambil bergumam dalam hati, 'Baru sehari nikah sama Ciara, k
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-24
Baca selengkapnya

Bab 32

"Cia, kamu punya hubungan apa sama Viko?"Liam menarik tangan Ciara saat mereka sampai di lobi balai kota. Ciara ingin menghempas tangan Liam. Tapi, dia mengurungkan niat karena banyaknya mata yang memandang. Ciara melihat dua mobil Liam sudah menunggu. Dia termenung sesaat. 'Sopir? Liam bawa sopir? Apa ini mobil untuk Vierra?'Dugaan Ciara tidak salah. Karena Lima memang meminta seorang sopir untuk antar jemput Vierra selama wanita itu berada di Kota Baubau.Ciara tersenyum sinis. "Aku nggak punya hubungan apa-apa. Aku bahkan nggak kenal sama dia.""Tapi, Cia, ingat status kamu! Sekarang, kamu udah nikah sama aku."Ciara tidak menghiraukan Liam. Dia menunjuk sebuah mobil Maybach Exelero hitam. "Liam, itu mobil kamu kan? Sejak kapan kamu pakai sopir? Seingetku, Aksa selalu jadi sopir kamu."Setidaknya Liam memliki 10 mobil mewah dan 7 motor mewah di garasi rumahnya. Ciara sudah menghapal semua beserta nomor plat kendaraannya.Ciara menatap Liam yang kebingungan. "Liam, kamu bawa dua
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-24
Baca selengkapnya

Bab 33

"Nona, kamu nggak istirahat aja? Angin malem nggak baik buat kamu."Quden mencoba membujuk Ciara. Di sebelahnya, seorang pria berusia 62 tahun berdiri dengan gelisah. Dia adalah Ruslan Zakki, kepala pelayan di rumah ini. Dia mencoba menasehati Ciara. "Nona, meskipun kamu hidup dengan katup jantung yang baru dan sakit jantung kamu jarang kambuh, tapi bukan berarti kamu bisa seenaknya. Kamuー"Ciara memotong omongan Ruslan. "Menahan emosi sama aja membunuhku perlahan. Paman Ruslan pasti ngerti."10 menit yang lalu, Ciara dan Quden sudah sampai di Hunian Exclusive Green Lake. Itu adalah rumah pemberian Kevan untuk Ciara. Ciara melihat lukisan tangan Kevan yang terpampang di ruang tamu. Benaknya mengulang kejadian 2 tahun lalu. Dua tahun silam, Miguel Wijaya menjebak ayah kandung CiaraーRudi Darwin. Ciara dan Miguel sebelumnya terlibat perjodohan bisnis. Belum sampai ke tahap pernikahan, Miguel sudah memperlihatkan wajah aslinya. Akibat ulah Miguel, keluarga Darwin terjerat utang piutan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-28
Baca selengkapnya

Bab 34

"Huhh!"Ciara mengembuskan napas. Dia menghentikan motor Kawasaki KLX150 BF SE firecracker red di pinggir jalan layang. Dia turun dari motor sambil membuka helm merah kesayangannya. Ciara menoleh ke samping kiri, menatap pemandangan malam kota Baubau dari atas jalan layang. "Udah lama banget aku nggak lihat pemandangan malem kayak gini. Rasanya tenang banget!"Ciara mengeluarkan susu kotak rasa stroberi dari dalam saku jaket kulit. Dia menusuk sedotan dengan sekali tusuk dan meminumnya hingga habis. Di kejauhan, Quden memperhatikan Ciara sambil merokok. Nona-nya ini masih muda dan sangat cantik. Sifat manja Nona-nya mampu mendominasi situasi. "Hemm ...."Tidak perlu merasa terharu! Karena yang Quden tahu, di balik sifat manja Ciara tersimpan kecerdikan yang jarang dimiliki oleh putri dari keluarga kaya. Memang pada dasarnya Ciara pintar. Dia mampu belajar banyak hal dengan cepat.Di kehidupan sebelumnya, Ciara terlalu dimanja oleh kedua orang tua dan orang-orang di sekitarnya. Tap
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-30
Baca selengkapnya

Bab 35

"Kenapa Liam masih di rumah? Dia nggak kerja?" Jam 07:00 pagi di kawasan elit Majestic Manor Kota Baubau. Ciara baru kembali ke rumah. Saat sampai di depan pintu masuk utama, dia melihat mobil Liam masih terparkir. Detik berikutnya, Ciara tersadar bahwa sekarang adalah akhir pekan. Tentu saja suaminya akan berada di rumah."Sial!" umpatnya, kesal.Begitu melangkah masuk, Linda segera menyambut Ciara dengan wajah tegang. Linda mengikuti Ciara. "Akhirnya Nyonya Muda pulang. Kami nggak bisa tidur mikirin kamu." Ciara tidak merespon. Dia tahu maksud dari kata "kami" yang diucapkan Linda. Dia meyakini bahwa artinya Linda yang tidak bisa tidur, bukan Liam. Jadi, Ciara tidak perlu merasa bersalah."Nyonya, lain kali kalo kamu nggak pulang, tolong kabarin aku!" seru Linda, mengingatkan.Linda adalah kepala pelayan yang ditunjuk Tuan Besar Griffin. Jadi, dia-lah yang bertanggung jawab atas semua yang terjadi di rumah ini. Lantas, jika terjadi sesuatu pada Ciara, bagaimana dia akan memper
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-31
Baca selengkapnya

Bab 36

"Aarrggghhh!"Begitu sampai di dalam kamar, Ciara merasakan sakit kepala yang hebat. Dia mengeluarkan obat dari dalam saku jaket kulit dan meminumnya. Lalu, dia buru-buru berjalan ke arah meja nakas, menuang air.Ciara lupa menutup pintu kamar. Setelah selesai minum, dia mendengar suara langkah kaki mendekati kamar. "Ah, Liam!"Ciara meletakkan gelas kosong kembali ke atas meja nakas. Dia bergegas pergi menuju kamar mandi. Sesampainya di dalam kamar mandi, Ciara langsung mengunci pintunya rapat-rapat. Kamar mandi di ruang tidur utama ini sangat luas dan mewah dengan kloset terpisah. Dindingnya terbuat dari kaca sehingga memudahkan orang lain melihat Ciara yang berada di dalamnya. Ciara dengan cepat mengambil remote control dan menekan tombol merah. Tidak lama, seluruh permukaan kaca tertutup tirai. "Perfect!" seru Ciara. Tanpa membuka pakaiannya, Ciara buru-buru menekan tombol shower. Suara air mengalir membuat perasaan Ciara menjadi lega. "Hufftt, akhirnya!"Tidak sampai 5 men
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-02
Baca selengkapnya

Bab 37

Liam sedikit menunduk. Dia mendekati mulutnya ke daun telinga Ciara. "Aku udah lihat semua bagian tubuh kamu, Cia. Kamu inget? Aku bahkan udah menyentuh semuanya."Wajah Ciara terasa panas mendengar kata-kata mesum Liam. Dia memegangi dada Liam dan hendak mendorongnya. Namun sebelum hal itu terjadi, Liam sudah mencium bibirnya yang masih sedikit basah. Liam mendesah. "Ughh ...."Liam meraba-raba punggung Ciara. Tidak lama, kedua tangan Liam berhenti pada bokong Ciara, lalu meremasnya.Ciara tidak bisa mentolerir sikap Liam. Kepalanya mulai berdenyut lagi. Kali ini, Ciara benar-benar mendorong Liam. "Stop! Aku mau pakai baju dulu."Liam menelan air liur lagi. Dia melepaskan Ciara. Dia memang tidak berniat menyetubuhi Ciara di ruang ganti. Tapi, dia tidak ingin menahan gejolak hasratnya lebih lama lagi.Melihat Ciara tidak beranjak, Liam bertanya, "Kenapa?" "Kamu keluar sana!" pinta Ciara, sedikit kesal.Liam memandangi Ciara dengan dingin. Lalu, mencubit dagunya. "Aku ini Suami kam
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-03
Baca selengkapnya

Bab 38

"Bi Linda, kamu berdarah?"Aksa bertanya dengan cepat. Dia dan Liam memandangi noda darah yang telah menyebar di gulungan tisu bekas di tangan Linda. Aura di dalam kamar utama berubah menegangkan. Aksa dan Linda sama-sama tahu. Tuan mereka ini selalu menjaga kebersihan. Jadi, Aksa merasa Linda tidak mungkin lupa dengan sifat Liam yang satu ini.Hingga kini, Liam tidak berkomentar apa-apa. Dia justru memalingkan wajahnya dari Linda, seolah tidak mau berkompromi dengannya. "Ngーnggak, Pak Aksa," jawab Linda, terbata. Aksa menghela napas. Dia akan menghindari amarah Liam yang mungkin akan meledak sebentar lagi. "Kalo gitu, buang sekarang!" perintah Aksa.Linda menatap benda di tangannya. "Taーtapi, tisu bekas ini aku temuin di tempat sampah kamar mandi."Tubuh Liam menegang. Sementara itu, Aksa tidak mengerti. Tapi, dia tidak buru-buru menghakimi Linda. "Mungkin tisu bekas ini punya ...."Kata-kata Linda menggantung di udara. Dia menatap Ciara dengan penuh perhatian.Liam dan Linda t
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-05
Baca selengkapnya

Bab 39

"Dokter Fernando, sebaiknya kamu bersikap profesional!"Aksa dengan berani menegur Fernando. Aksa dan Linda saling bertukar pandang. Mereka berdua tahu dengan jelas maksud perkataan Fernando.Sambil mengeluarkan stetoskop, Fernando menjawab, "Kamu nyuruh aku bersikap profesional?"Ada sindiran yang tersirat di dalam kalimat tanya Fernando barusan. Namun, Aksa memilih mengabaikannya. Demi apapun, Aksa harus mempertahankan harga diri tuannya. Fernando balik bertanya pada Aksa. "Apa Tuan kalian mampu bersikap profesional?"Fernando melirik Aksa dan Linda bergantian. Lalu, tersenyum tipis. "Ada peribahasa yang cocok buat Tuan kalian. Hemm, mau tau?""Dokter, berhentilah bersikap kekanak-kanakan!" tegur Linda. Linda mulai menunjukkan sikapnya pada Fernando. Ketika di depan Liam tadi, dia sudah menahannya. Tapi sekarang, dia tanpa sungkan meluapkan kekesalannya.Linda benar-benar ingin meninju Dokter angkuh di depannya ini!Fernando tidak memedulikannya. "Bagai pungguk merindukan bulan. I
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-07
Baca selengkapnya

Bab 40

"Linda, siapin roti panggang dengan guacamole dan sup sarang burung walet!""Baik, Tuan Muda."Linda beranjak pergi dari kamar utama. Sekarang, hanya ada Liam dan Ciara yang masih tertidur. Kamar utama menjadi sangat hening. Sebelumnya, Fernando sempat berpesan agar Liam meminumkan Ciara obat sesuai dengan resep. Setelah meminumkannya, dahi Ciara banjir keringat. Liam berulang kali mengusap keringat istrinya dengan sabar. Sambil menunggu Ciara bangun dengan sendirinya, Liam duduk di kursi samping ranjang. Dia melihat-lihat postingan akun seorang dokter psikiater ternama tentang cara mengelola stres dan cara menciptakan suasana tidur yang nyaman.Setelah puas membaca, Liam mengatur suhu kamar utama 18 derajat Celsius dan menutup gorden agar tidak ada cahaya matahari yang menyilaukan Ciara. Dia juga memasang aromaterapi chamomile yang dapat membantu meningkatkan relaksasi dan kualitas tidur istrinya. Tidak lupa, Liam memainkan instrumen piano relaksasi agar bisa menenangkan hati dan p
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status