Share

Bab 31

Penulis: Zoya Dmitrovka
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-24 04:52:02

"Tuan Liam, kamu cemburu?"

Suara Ciara yang lembut membuat emosi di hati Liam berangsur-angsur padam. Ciara mendongakkan kepala, menatap wajah suaminya yang masam. Lalu, mengusap dadanya.

"Tuan Liam, kamu cemburu pada orang yang salah," kata Ciara sambil senyum.

Suara Ciara pelan agar hanya Liam yang dapat mendengarnya.

Ciara dan Liam saling pandang. Sikap Liam tidak terkontrol. Dia mencengkeram erat lengan kiri Ciara hingga wajah istrinya memerah karena menahan sakit.

Quden sangat tidak senang dengan perlakuan Liam kepada Ciara. 'Di depan umum aja Liam berani bersikap kasar sama Nona Cia. Gimana kalo mereka cuma berdua? Tubuh Nona udah pasti penuh memar.'

"Tuan Liam?!" Liam mengulangi kata-kata Ciara. "Aku ini Suami kamu. Panggil aku Sayang!"

"Pppfff ...." Ciara tertawa kecil, meledek Liam. Lalu, melirik Vierra.

Di sisi lain, Vierra terpaku. Dia seolah tidak percaya dengan semua perkataan Liam.

Vierra mengepalkan tangan sambil bergumam dalam hati, 'Baru sehari nikah sama Ciara, k
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 32

    "Cia, kamu punya hubungan apa sama Viko?"Liam menarik tangan Ciara saat mereka sampai di lobi balai kota. Ciara ingin menghempas tangan Liam. Tapi, dia mengurungkan niat karena banyaknya mata yang memandang. Ciara melihat dua mobil Liam sudah menunggu. Dia termenung sesaat. 'Sopir? Liam bawa sopir? Apa ini mobil untuk Vierra?'Dugaan Ciara tidak salah. Karena Lima memang meminta seorang sopir untuk antar jemput Vierra selama wanita itu berada di Kota Baubau.Ciara tersenyum sinis. "Aku nggak punya hubungan apa-apa. Aku bahkan nggak kenal sama dia.""Tapi, Cia, ingat status kamu! Sekarang, kamu udah nikah sama aku."Ciara tidak menghiraukan Liam. Dia menunjuk sebuah mobil Maybach Exelero hitam. "Liam, itu mobil kamu kan? Sejak kapan kamu pakai sopir? Seingetku, Aksa selalu jadi sopir kamu."Setidaknya Liam memliki 10 mobil mewah dan 7 motor mewah di garasi rumahnya. Ciara sudah menghapal semua beserta nomor plat kendaraannya.Ciara menatap Liam yang kebingungan. "Liam, kamu bawa dua

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 33

    "Nona, kamu nggak istirahat aja? Angin malem nggak baik buat kamu."Quden mencoba membujuk Ciara. Di sebelahnya, seorang pria berusia 62 tahun berdiri dengan gelisah. Dia adalah Ruslan Zakki, kepala pelayan di rumah ini. Dia mencoba menasehati Ciara. "Nona, meskipun kamu hidup dengan katup jantung yang baru dan sakit jantung kamu jarang kambuh, tapi bukan berarti kamu bisa seenaknya. Kamuー"Ciara memotong omongan Ruslan. "Menahan emosi sama aja membunuhku perlahan. Paman Ruslan pasti ngerti."10 menit yang lalu, Ciara dan Quden sudah sampai di Hunian Exclusive Green Lake. Itu adalah rumah pemberian Kevan untuk Ciara. Ciara melihat lukisan tangan Kevan yang terpampang di ruang tamu. Benaknya mengulang kejadian 2 tahun lalu. Dua tahun silam, Miguel Wijaya menjebak ayah kandung CiaraーRudi Darwin. Ciara dan Miguel sebelumnya terlibat perjodohan bisnis. Belum sampai ke tahap pernikahan, Miguel sudah memperlihatkan wajah aslinya. Akibat ulah Miguel, keluarga Darwin terjerat utang piutan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 34

    "Huhh!"Ciara mengembuskan napas. Dia menghentikan motor Kawasaki KLX150 BF SE firecracker red di pinggir jalan layang. Dia turun dari motor sambil membuka helm merah kesayangannya. Ciara menoleh ke samping kiri, menatap pemandangan malam kota Baubau dari atas jalan layang. "Udah lama banget aku nggak lihat pemandangan malem kayak gini. Rasanya tenang banget!"Ciara mengeluarkan susu kotak rasa stroberi dari dalam saku jaket kulit. Dia menusuk sedotan dengan sekali tusuk dan meminumnya hingga habis. Di kejauhan, Quden memperhatikan Ciara sambil merokok. Nona-nya ini masih muda dan sangat cantik. Sifat manja Nona-nya mampu mendominasi situasi. "Hemm ...."Tidak perlu merasa terharu! Karena yang Quden tahu, di balik sifat manja Ciara tersimpan kecerdikan yang jarang dimiliki oleh putri dari keluarga kaya. Memang pada dasarnya Ciara pintar. Dia mampu belajar banyak hal dengan cepat.Di kehidupan sebelumnya, Ciara terlalu dimanja oleh kedua orang tua dan orang-orang di sekitarnya. Tap

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-30
  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 35

    "Kenapa Liam masih di rumah? Dia nggak kerja?" Jam 07:00 pagi di kawasan elit Majestic Manor Kota Baubau. Ciara baru kembali ke rumah. Saat sampai di depan pintu masuk utama, dia melihat mobil Liam masih terparkir. Detik berikutnya, Ciara tersadar bahwa sekarang adalah akhir pekan. Tentu saja suaminya akan berada di rumah."Sial!" umpatnya, kesal.Begitu melangkah masuk, Linda segera menyambut Ciara dengan wajah tegang. Linda mengikuti Ciara. "Akhirnya Nyonya Muda pulang. Kami nggak bisa tidur mikirin kamu." Ciara tidak merespon. Dia tahu maksud dari kata "kami" yang diucapkan Linda. Dia meyakini bahwa artinya Linda yang tidak bisa tidur, bukan Liam. Jadi, Ciara tidak perlu merasa bersalah."Nyonya, lain kali kalo kamu nggak pulang, tolong kabarin aku!" seru Linda, mengingatkan.Linda adalah kepala pelayan yang ditunjuk Tuan Besar Griffin. Jadi, dia-lah yang bertanggung jawab atas semua yang terjadi di rumah ini. Lantas, jika terjadi sesuatu pada Ciara, bagaimana dia akan memper

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-31
  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 36

    "Aarrggghhh!"Begitu sampai di dalam kamar, Ciara merasakan sakit kepala yang hebat. Dia mengeluarkan obat dari dalam saku jaket kulit dan meminumnya. Lalu, dia buru-buru berjalan ke arah meja nakas, menuang air.Ciara lupa menutup pintu kamar. Setelah selesai minum, dia mendengar suara langkah kaki mendekati kamar. "Ah, Liam!"Ciara meletakkan gelas kosong kembali ke atas meja nakas. Dia bergegas pergi menuju kamar mandi. Sesampainya di dalam kamar mandi, Ciara langsung mengunci pintunya rapat-rapat. Kamar mandi di ruang tidur utama ini sangat luas dan mewah dengan kloset terpisah. Dindingnya terbuat dari kaca sehingga memudahkan orang lain melihat Ciara yang berada di dalamnya. Ciara dengan cepat mengambil remote control dan menekan tombol merah. Tidak lama, seluruh permukaan kaca tertutup tirai. "Perfect!" seru Ciara. Tanpa membuka pakaiannya, Ciara buru-buru menekan tombol shower. Suara air mengalir membuat perasaan Ciara menjadi lega. "Hufftt, akhirnya!"Tidak sampai 5 men

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-02
  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 37

    Liam sedikit menunduk. Dia mendekati mulutnya ke daun telinga Ciara. "Aku udah lihat semua bagian tubuh kamu, Cia. Kamu inget? Aku bahkan udah menyentuh semuanya."Wajah Ciara terasa panas mendengar kata-kata mesum Liam. Dia memegangi dada Liam dan hendak mendorongnya. Namun sebelum hal itu terjadi, Liam sudah mencium bibirnya yang masih sedikit basah. Liam mendesah. "Ughh ...."Liam meraba-raba punggung Ciara. Tidak lama, kedua tangan Liam berhenti pada bokong Ciara, lalu meremasnya.Ciara tidak bisa mentolerir sikap Liam. Kepalanya mulai berdenyut lagi. Kali ini, Ciara benar-benar mendorong Liam. "Stop! Aku mau pakai baju dulu."Liam menelan air liur lagi. Dia melepaskan Ciara. Dia memang tidak berniat menyetubuhi Ciara di ruang ganti. Tapi, dia tidak ingin menahan gejolak hasratnya lebih lama lagi.Melihat Ciara tidak beranjak, Liam bertanya, "Kenapa?" "Kamu keluar sana!" pinta Ciara, sedikit kesal.Liam memandangi Ciara dengan dingin. Lalu, mencubit dagunya. "Aku ini Suami kam

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 38

    "Bi Linda, kamu berdarah?"Aksa bertanya dengan cepat. Dia dan Liam memandangi noda darah yang telah menyebar di gulungan tisu bekas di tangan Linda. Aura di dalam kamar utama berubah menegangkan. Aksa dan Linda sama-sama tahu. Tuan mereka ini selalu menjaga kebersihan. Jadi, Aksa merasa Linda tidak mungkin lupa dengan sifat Liam yang satu ini.Hingga kini, Liam tidak berkomentar apa-apa. Dia justru memalingkan wajahnya dari Linda, seolah tidak mau berkompromi dengannya. "Ngーnggak, Pak Aksa," jawab Linda, terbata. Aksa menghela napas. Dia akan menghindari amarah Liam yang mungkin akan meledak sebentar lagi. "Kalo gitu, buang sekarang!" perintah Aksa.Linda menatap benda di tangannya. "Taーtapi, tisu bekas ini aku temuin di tempat sampah kamar mandi."Tubuh Liam menegang. Sementara itu, Aksa tidak mengerti. Tapi, dia tidak buru-buru menghakimi Linda. "Mungkin tisu bekas ini punya ...."Kata-kata Linda menggantung di udara. Dia menatap Ciara dengan penuh perhatian.Liam dan Linda t

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 39

    "Dokter Fernando, sebaiknya kamu bersikap profesional!"Aksa dengan berani menegur Fernando. Aksa dan Linda saling bertukar pandang. Mereka berdua tahu dengan jelas maksud perkataan Fernando.Sambil mengeluarkan stetoskop, Fernando menjawab, "Kamu nyuruh aku bersikap profesional?"Ada sindiran yang tersirat di dalam kalimat tanya Fernando barusan. Namun, Aksa memilih mengabaikannya. Demi apapun, Aksa harus mempertahankan harga diri tuannya. Fernando balik bertanya pada Aksa. "Apa Tuan kalian mampu bersikap profesional?"Fernando melirik Aksa dan Linda bergantian. Lalu, tersenyum tipis. "Ada peribahasa yang cocok buat Tuan kalian. Hemm, mau tau?""Dokter, berhentilah bersikap kekanak-kanakan!" tegur Linda. Linda mulai menunjukkan sikapnya pada Fernando. Ketika di depan Liam tadi, dia sudah menahannya. Tapi sekarang, dia tanpa sungkan meluapkan kekesalannya.Linda benar-benar ingin meninju Dokter angkuh di depannya ini!Fernando tidak memedulikannya. "Bagai pungguk merindukan bulan. I

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07

Bab terbaru

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 54

    "Jadi, Kak Kevan punya vila di Kota Heavenly? Dia juga bangun bisnis rokok di sana?"Sudah hampir satu jam Ciara bertemu Henry Adam dan orang-orangnya. Dia mendengarkan penjelasan tentang Kevan dari Henry dan mencatat semua dengan baik di memori otaknya. "Benar, Nona," sahut Henry, tenang. Bukan tanpa alasan Henry ingin mendapatkan kepercayaan dari Ciara. Dia telah mengenal Kevan lebih baik daripada siapapun. Selain sebagai nasabah prioritas, Kevan telah mengatasnamakan semua asetnya di Bank Commonwealth Internasional kepada Ciara. Jadi, Henry harus menjalankan amanah Kevan dengan baik atau dia akan merasakan penyesalan. Ciara membaca daftar aset Kevan yang dialihkan padanya. Semuanya dikelola oleh Bank Commonwealth Internasional. "Dan, Tuan Kevan hanya mempercayakannya pada Pak Henry," kata salah seorang karyawan Henry. Ciara mengangguk. "Oke. Aku ngerti."Siapa yang tidak tahu, King's Island terkenal dengan negara tercantik dan terkaya di dunia. Ibukotanya adalah Heavenly. Ci

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 53

    "Makasih, Kak."Ciara melepaskan pelukannya. Dia menatap Inura. Tidak lama, datang Deyan Anggara dan beberapa orang lagi. Quden langsung mengambil tindakan."Nona, ayo masuk dulu!"Quden membukakan pintu. Ciara dan semua orang kepercayaannya masuk.Setelah pintu tertutup, mereka berdiri di hadapan Ciara."Sebelum mulai agenda pagi, aku mau kenalin orang-orang kamu yang terpercaya Nona," kata Quden, memecah ketegangan. Quden menunjuk Laki-laki di samping Inura. "Dia Rauf Hendrawan," katanya. "Awalnya dia adalah ketua team Sekretaris K.C Tobacco. Karena Tuan Kevan melihat kemampuannya di bidang strategi pemasaran dan branding perusahaan, dia diangkat menjadi Chief Marketing Officer atau CMO." Ciara mengerti penjelasan Quden. Itu artinya Rauf Hendrawan adalah salah satu jajaran eksekutif perusahaan.Quden menunjuk laki-laki selanjutnya. "Dia Fauzanーsahabat Tuan Kevan. Dia menjabat sebagai General Manager di K.C Tobacco."Ciara mengangguk. Lalu, menatap pria di sisi Fauzan. Quden ber

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 52

    "Nona, kamu nggak lupa sama agenda pagi ini, kan?"Quden berjalan di sisi kanan Ciara, sedangkan Omar di sisi kiri. Sementara Ali Osman berada di belakang bersama para pejabat perusahaan. Ciara melirik jam tangan di pergelangan tangan kanan. "Jam 9 di ruanganku, kan?""Benar, Nona," jawab Quden. "Deyan sama Pak Henry udah nunggu di sana."Omar melirik pergelangan tangan kanan Ciara. Bukan melihat jam tangan mewahnya, melainkan gelang emas putih Teddy Bear pemberian Kevan di masa lalu. Akhirnya, Omar tersadar. Walaupun Ciara telah menikah, tetapi posisi Kevan di hatinya belum tergantikan. "Nggak disangka-sangka, Nona Ciara terlihat sangat cantik daripada foto-foto yang beredar di sosial media.""Betul. Bahkan Nona terlihat penuh semangat dan percaya diri," timpal pria yang berjalan di belakang Ciara. Para pejabat perusahaan mulai pandai menjilat Ciara. Mereka tahu, siapa saja orang-orang di belakang Ciara yang mendukungnya. "Aku yakin, ke depannya ... K.C Tobacco akan semakin berj

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 51

    Saat berpapasan dengan Santo di ruang tamu, Ciara memelankan langkah. "Jangan sampai Bi Linda mencurigai kamu!"Ciara berkata dengan pelan dan sangat hati-hati. Dia tahu, banyak CCTV yang terpasang di rumah ini. Dia juga tahu, Linda tidak sesederhana penampilannya. Santo tidak menjawab. Dia justru memberikan salam kepada Ciara. "Selamat pagi, Nyonya!"Ciara mengangguk tanpa bersuara. Lalu, dia terus berjalan. Di belakang Santo, terdapat orang-orang yang berjalan mengikutinya sambil membawa beberapa barang. Ciara sudah berada di luar. Dia menatap sopir yang berdiri di samping mobil. "Silakan, Nyonya!" seru sopir.Sebelumnya, Ciara sudah memerintahkan Linda agar sopir menyiapkan mobil. Itulah sebabnya, Linda tidak banyak bertanya. Karena dia sudah tahu Ciara akan pergi.Saat Ciara sudah duduk di dalam mobil, sopir bertanya dengan keheranan, "Apa Nyonya beneran nggak mau diantar aja? Jalanan di Kota Baubau macet parah.""Nggak perlu. Aku terbiasa pergi sendirian."Kata-kata lugas C

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 50

    Keesokan hari. Pukul 07:00 pagi waktu Kota Baubau. Ciara sudah rapi dan sedang memakai sepatu boots yang biasa dipakainya. Dia berdiri di depan cermin besar ruang ganti. Ciara mengambil liptint stroberi dan mengolesi bibirnya dengan lembut. Liptint itu memberikan warna merah muda yang segar dan natural pada bibirnya.Ciara membiarkan rambut panjang coklatnya tergerai. Dia teringat dengan etalase perhiasan. "Ah, iya!"Tanpa pikir panjang, Ciara langsung berjalan ke sana dan mengambil salah satu penjepit rambut kristal Swarovski berkualitas tinggi. Mendiang ibunya pernah berkata, penampilan adalah yang pertama. Karena kesan pertamalah yang akan diingat oleh semua orang. Ciara tahu, ini adalah pertemuan pertamanya dengan Henry Adam. Di masa depan, dia akan sering melakukan kerja sama dengan Bank Commonwealth Internasional. Jadi, dia harus menunjukkan dirinya yang cerdas dan elegan tanpa kehilangan aura kecantikannya. "Oke, perfect!"Bagi seorang perfeksionis seperti Ciara, dia tida

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 49

    "Ah, lupain aja!"Ciara tahu, dia tidak boleh ceroboh. Dia tidak boleh menunjukkan ketidaksenangannya di hadapan semua orang. Untuk sesaat, Ciara tidak tahu harus berkata apa! Untungnya, Chef datang membawa makan malam. "Silakan, Nyonya Muda!"Chef mempersilakan dengan penuh hormat. Dia kemudian berdiri di samping kursi Ciara. Chef tersebut bernama Antonio Lukito. Dia datang ke rumah ini sebulan sebelum hari pernikahan Ciara dan Liam. Dia dengan khusus ditunjuk oleh Tuan Besar Griffin untuk melayani Cucu dan Cucu menantunya. Potongan daging pertama masuk ke mulut Ciara. Dia mulai mengunyah. Tanpa disadari, air matanya mengembang dan siap terjatuh. Ciara terus memotong dan mengunyah tanpa berkata apa-apa. Setelah piring keramik kosong, dia meminum segelas air dan bangkit.Sejak tadi, Antonio bersabar menunggu Ciara menilai masakannya. Dia tidak yakin Ciara menyukainya. Karena dia tidak melihat kepuasan pada wajah ataupun sikap Ciara."Chef Antonio, makasih untuk makan malamnya," k

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 48

    "Deyan, suruh Martin mengawasi Gibran! Jangan sampai gerak-geriknya luput dari pengawasan!"Kobaran api dendam tersulut di kedua mata indah Ciara. Tidak ada yang tahu, bagaimana Ciara mengatasi dendamnya selama ini. Quden dan Deyan hanya tahu Ciara memendamnya hingga sakit-sakitan. "Oke." Deyan mengambil ponsel dan menghubungi Martin.Keluarga Hanindra adalah yang terkaya di Kota Paloma, Pulau Orion. HHC Tower berdiri tegak di kota Horizon yang sibuk. Tuan Besar Christian dan Nyonya Cinta Hanindra memiliki 4 orang anak. Mereka adalah Jasmine Hanindra, Leon Hanindra, Julian Hanindra dan Ken Hanindra. Kevan merupakan Cucu pertama keluarga Hanindra yang lahir dan besar di luar. Dia adalah anak dari Jasmine Hanindra dan Theo Walcott. Jasmine memutuskan keluar dari keluarga Hanindra dan hidup pas-pasan karena tekanan dari ketiga adik laki-lakinya yang serakah. Kemampuan bisnis Kevan yang mumpuni membuat Christian dan Cinta datang ke Kota Tango, Pulau Pearl. Mereka memaksa Kevan untuk

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 47

    "Jadi, pihak Bank Commonwealth Internasional minta secepatnya ketemuan sama aku?"Jam 6:00 sore di Hunian Exclusive Green Lake, Kota Baubau. Di sinilah Ciara berada. Setelah pergi dari pemakaman Sun Burst Hills, Ciara memacu motornya agar lekas menghilang dari pandangan Khalid.Ciara sedang duduk bersama Quden dan Deyan di ruang kerja yang biasa Kevan pakai di masa lalu. Sebagai kepala pelayan, Ruslan Zakki menjaga kediaman Ciara dengan sangat ketat agar selalu aman dari orang-orang suruhan Liam.Deyan Anggara menjawab, "Iya, Non. Pak Henry Adam sendiri yang chat di email kamu."Ciara memang sengaja tidak menghubungkan ponselnya dengan email pribadi demi menghindari kecurigaan Liam padanya.Tanpa menurunkan sikap waspada, Ciara bertanya lagi, "Kamu udah periksa Henry Adam? Apa ciri-cirinya sama kayak yang aku bilang?"Deyan mengangguk. "Sama persis. Aku udah retas akun chat dan data-data pribadinya."Deyan menyodorkan laptop pada Ciara. Quden berdiri di bawah jendela yang terbuka.

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 46

    Plak!Setelah menatap wajah Liam agak lama tanpa berkata-kata, akhirnya timbul keinginan Ciara untuk menamparnya. Menukar uang Liam dengan tubuhnya?! Jangan harap!Itu tidak pernah ada di dalam benak Ciara dan tidak akan pernah terjadi!Walaupun keluarga Darwin berada di ujung tanduk sekalipun, Ciara yakin ... Tuhan akan memberikan solusi tanpa harus merendahkan diri di depan Suami bajingan ini!Ciara mendorong dada Liam. Dia berdiri secepat kilat di atas ranjang. "Apa kamu anggap aku seperti pelacur?!"Liam berdiri membeku di lantai, menatap mata Ciara yang terlihat tenang. Dia kesulitan menerjemahkannya. "Liam Griffin, apa kamu bener-bener akan merusak pernikahan ini?!"Liam enggan menjawab apapun yang ditanyakan Ciara.Ciara merasa tidak nyaman dengan situasi kali ini. Dia juga merasa, Liam telah bersikap keterlaluan.Ciara menghunuskan tatapan matanya pada Liam. "Jawab aku, Liam!"Dengan santai, Liam menjawab, "Apa salahnya jadi pelacur untuk Suaminya sendiri, hemm?"Ada kilat

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status