"Dokter Fernando, sebaiknya kamu bersikap profesional!"Aksa dengan berani menegur Fernando. Aksa dan Linda saling bertukar pandang. Mereka berdua tahu dengan jelas maksud perkataan Fernando.Sambil mengeluarkan stetoskop, Fernando menjawab, "Kamu nyuruh aku bersikap profesional?"Ada sindiran yang tersirat di dalam kalimat tanya Fernando barusan. Namun, Aksa memilih mengabaikannya. Demi apapun, Aksa harus mempertahankan harga diri tuannya. Fernando balik bertanya pada Aksa. "Apa Tuan kalian mampu bersikap profesional?"Fernando melirik Aksa dan Linda bergantian. Lalu, tersenyum tipis. "Ada peribahasa yang cocok buat Tuan kalian. Hemm, mau tau?""Dokter, berhentilah bersikap kekanak-kanakan!" tegur Linda. Linda mulai menunjukkan sikapnya pada Fernando. Ketika di depan Liam tadi, dia sudah menahannya. Tapi sekarang, dia tanpa sungkan meluapkan kekesalannya.Linda benar-benar ingin meninju Dokter angkuh di depannya ini!Fernando tidak memedulikannya. "Bagai pungguk merindukan bulan. I
"Linda, siapin roti panggang dengan guacamole dan sup sarang burung walet!""Baik, Tuan Muda."Linda beranjak pergi dari kamar utama. Sekarang, hanya ada Liam dan Ciara yang masih tertidur. Kamar utama menjadi sangat hening. Sebelumnya, Fernando sempat berpesan agar Liam meminumkan Ciara obat sesuai dengan resep. Setelah meminumkannya, dahi Ciara banjir keringat. Liam berulang kali mengusap keringat istrinya dengan sabar. Sambil menunggu Ciara bangun dengan sendirinya, Liam duduk di kursi samping ranjang. Dia melihat-lihat postingan akun seorang dokter psikiater ternama tentang cara mengelola stres dan cara menciptakan suasana tidur yang nyaman.Setelah puas membaca, Liam mengatur suhu kamar utama 18 derajat Celsius dan menutup gorden agar tidak ada cahaya matahari yang menyilaukan Ciara. Dia juga memasang aromaterapi chamomile yang dapat membantu meningkatkan relaksasi dan kualitas tidur istrinya. Tidak lupa, Liam memainkan instrumen piano relaksasi agar bisa menenangkan hati dan p
"Quden, jadi bener?! Cowok yang bersamaku di presidential suite itu ... Liam?!"Sebelum menghubungi Quden, Ciara membaca beberapa pesan masuk darinya. Ciara juga melihat berulang kali rekaman CCTV yang Quden kirim untuknya. Seolah dunia mengkhianatinya, jantung Ciara nyaris meledak. Begitu pula kedua bola mata Ciara yang nyaris gelinding dari rongganya. "Bener, Nona," sahut Quden di ujung telepon. Kali ini, suara Quden terdengar lebih serius daripada sebelumnya. Quden bicara lagi. "Aku dapat salinan rekaman CCTV itu dari Manajer Glen. Dia adalah orang kita. Jadi, videonya nggak mungkin salah."Ingatan Ciara tentang Glen begitu kuat. Di kehidupan sebelumnya, Ciara mengenal Glen dari mantan tunangannyaーKevan Hanindra. Glen Sahetapy adalah salah satu teman baik Kevan, selain Gauche Diablo. Malam itu, Kevan mengajak Ciara pergi ke pesta resepsi pernikahan Glen dan Istrinya yang bernama Inura. Tidak disangka, Gauche menceritakan kisah pilu Glen saat melakukan ijab qobul pada pagi hari
"Bi Linda, gimana Cia?"Sudah 10 menit berlalu. Untuk menghilangkan rasa khawatirnya terhadap Ciara, Liam menelepon Linda. "Tuan Muda nggak usah khawatir! Nyonya berenang dengan intensitas rendah," jawab Linda. Linda melihat Ciara tidak menunjukkan kelelahan. Linda merasa, Ciara sangat menikmati olahraga. Liam berpikir sejenak. Meskipun tidak suka berenang, tapi Liam tahu beberapa hal. Pada intensitas rendah, pernapasan dan detak jantung Ciara akan meningkat sedikit di atas normal. Tapi dia yakin, kondisi seperti ini tidak sampai membuat istrinya merasa sangat lelah."Bilang dia, cukup berenang sampai 20 menit aja! Orang-orang dari pelelangan udah nungguin di ruang tamu."Tanpa menunggu respon Linda, Liam menutup telepon.Linda membenarkan posisi earphone bluetooth. Lalu, berjalan menghampiri Ciara. Dia menunggunya di tepi kolam renang.Ciara berenang santai dengan gaya bebas. Dia fokus pada teknik yang benar daripada kecepatan. Sesekali, dia mengapung atau bergerak perlahan di dal
"Tuan dan Nyonya Griffin bener-bener mesra!"Brian berseru, canggung. Ciara bermain peran dengan alami sehingga tamu-tamunya menjadi iri melihat kemesraan mereka. "Nggak disangka, Nyonya beneran manja sama Tuan Griffin," timpal pria di samping Brian. Aksa tidak tahu harus melakukan apa ketika menyadari perubahan ekspresi wajah tuannya. Dia menyeka keringat dengan tisu kering yang baru diambilnya dari atas meja. Ciara berkata sambil menatap Liam. "Aku beruntung banget punya Suami kayak Liam. Selain tampan, Suamiku selalu ngasih apapun yang kumau. Dia juga selalu manjain aku."Ciara tidak berhenti tersenyum. Jika dipikir-pikir, semua yang dia katakan tidak merugikan Liam. Semua itu justru membantu menjaga martabatnya sebagai seorang suami. Liam memelototi istrinya. "Cia, bilang aku! Apa lagi rencana kamu sekarang, hemm?!" Semua orang bertanya-tanya tentang pembicaraan Ciara dan Liam. Karena mereka tidak bisa mendengar apapun."Semalem kamu udah buat onar di Balai Kota Baubau. Terus
"Suamiku, kamu curiga sama aku?"Ciara memanyunkan bibir. Walaupun semua masalah ini timbul karena ulahnya, tetapi Ciara bukan perempuan bodoh!Ciara tidak akan pernah mengakuinya!Liam melihat tingkah Ciara dengan tatapan mata membunuh. Ya! Liam akan membunuh dalang yang sudah menyebarkan rumor tentang dirinya dan Vierra!Ciara pikir, Liam akan menekannya. Tidak disangka, Liam justru memelototi Aksa.Liam memanggil asistennya. "Aksa!""Ya, Tuan?"Aksa merasa ada yang aneh dengan tatapan tuannya. Tapi, dia tidak berani bertanya lebih lanjut.Liam menunjukkan ponselnya. "Apa ini?!""Ah, iーitu ... apa?" Aksa terkejut hingga bibirnya gemetar.Tanpa membuang waktu lagi, Aksa segera mengeluarkan ponsel dan mencari tahu. Para tamu di sana dibuat penasaran. Mereka bergegas mengeluarkan ponsel masing-masing.Tamu bertubuh gempal menganga. "Hah?! Iーini ... ini kehebohan semalem di Balai Kota Baubau, kan?"Sejak kedatangannya, tamu bertubuh gempal tidak berbicara. Bahkan, Aksa berpikir pria it
"Aksa, urus pembayarannya!"Usai memberikan perintah, Liam berdiri. Tatapannya beradu dengan Ciara. Lalu, melangkah menuju istrinya. Aksa tidak memiliki waktu untuk terkejut. Dia buru-buru melaksanakan perintah Liam.Melihat gelagat Liam yang mencurigakan, Ciara kembali mengambil kartu hitam dengan cekatan. Dia menyimpannya di saku hoodie. Semua barang yang sudah berada di genggaman tangan Ciara akan menjadi miliknya. Begitu pula dengan kartu hitam milik Liam. Tanpa terduga, Liam menarik Ciara dan menggendongnya di bahu kiri. "Aaah!" Ciara memekik terkejut. Liam melirik Linda yang berdiri di dekat tangga. "Bi Linda, kalo udah nggak ada urusan, anterin semua tamu keluar!""Baーbaik, Tuan Muda."Tidak ada yang berani berkomentar ataupun membalas kata-kata Liam lebih banyak. Wajah para tamu serempak merona merah. Mereka berpikir Liam sudah tidak tahan lagi untuk berduaan dengan istrinya. Bukankah wajar bagi pasangan pengantin baru untuk bermesraan walaupun matahari belum tenggelam
Plak!Setelah menatap wajah Liam agak lama tanpa berkata-kata, akhirnya timbul keinginan Ciara untuk menamparnya. Menukar uang Liam dengan tubuhnya?! Jangan harap!Itu tidak pernah ada di dalam benak Ciara dan tidak akan pernah terjadi!Walaupun keluarga Darwin berada di ujung tanduk sekalipun, Ciara yakin ... Tuhan akan memberikan solusi tanpa harus merendahkan diri di depan Suami bajingan ini!Ciara mendorong dada Liam. Dia berdiri secepat kilat di atas ranjang. "Apa kamu anggap aku seperti pelacur?!"Liam berdiri membeku di lantai, menatap mata Ciara yang terlihat tenang. Dia kesulitan menerjemahkannya. "Liam Griffin, apa kamu bener-bener akan merusak pernikahan ini?!"Liam enggan menjawab apapun yang ditanyakan Ciara.Ciara merasa tidak nyaman dengan situasi kali ini. Dia juga merasa, Liam telah bersikap keterlaluan.Ciara menghunuskan tatapan matanya pada Liam. "Jawab aku, Liam!"Dengan santai, Liam menjawab, "Apa salahnya jadi pelacur untuk Suaminya sendiri, hemm?"Ada kilat
"Aksa, muka kamu kenapa?"Aksa baru saja tiba. Ciara bertanya padanya dengan ekspresi penuh keterkejutan.Sesuai dengan keinginan Liam, hari ini Ciara tetap berada di rumah. Ciara juga merasakan sekujur tubuhnya nyeri karena Liam. Jadi, dia memutuskan untuk beristirahat seharian di rumah. Ciara sedang berada di ruang santai, menonton drama sambil menikmati beberapa cemilan. Namun, dia segera berdiri saat Aksa datang dengan wajah penuh memar. Karena tidak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan, Ciara bertanya lagi. "Liam mukulin kamu?""Oh, nggak. Aku terpeleset," jawab Aksa, berbohong. Ciara mengerutkan dahinya. Dia tahu, Aksa telah berbohong. Namun, dia tidak mempermasalahkannya. Ciara masih menatap Aksa, meminta jawaban atas kedatangan beberapa wanita berpakaian rapi di rumah. "Nyonya Muda, sesuai dengan perintah Tuan Liam. Aku bawain beberapa mas kawin buat kamu dari Tuan."Linda yang berdiri di samping Ciara, bertanya, "Mas kawin? Nyonya, ini siapa yang mau nikah lagi?
"Seharusnya malam itu, saat kamu ambil keperawanan Cia, aku udah bunuh kamu!"Suara Lucas tegas dan dalam. Ekspresinya terlihat garang. Angga menarik kepala Liam kuat-kuat hingga dia bisa menatap langit-langit ruang kerja. Dia meringis, menahan rasa sakit pada sekujur tubuhnya. Tapi, hati Liam lebih perih saat tahu Lucas tidak bisa menerima statusnya sebagai Suami Ciara.Lucas berkata lagi, "Liam, aku nggak takut Cia jadi janda muda. Aku akan terus lindungi dia diam-diam."Membuat kesepakatan dengan Hegan Griffin adalah hal terbesar yang Lucas sesali. Jika dia bisa meramal masa depan, Lucas tidak akan membiarkan iblis seperti Liam mengambil peran menikahi Ciara. Liam tidak melindungi Ciara seperti permintaan Lucas. Bahkan Liam memiliki wanita lain hingga mencuat skandal dan membuat Ciara merasa tidak nyaman. Terlebih lagi, Liam dengan berani meniduri Ciara berkali-kali.Lucas tahu betul, sejak Liam meniduri Ciara di hotel pada malam pesta pernikahan mereka, Liam semakin terobsesi
"Berlutut!"Suara dingin itu milik Lucas. Vila Keluarga Griffin.Di vila inilah, Lucas tinggal bersama orang-orangnya. Sebelum menikah, Liam juga tinggal di sini bersama orang tua dan saudara-saudaranya. Namun karena Liam sudah menikah dan keluarganya telah tiada, jadi vila ini hanya ditempati Lucas. Cucu-cucu keluarga Griffin tinggal terpisah dengan Hegan Griffin. Sebagai tetua, Hegan tinggal di rumah lama atau rumah leluhur keluarga. Sejak datang tadi, Lucas menyuruh Angga menghajar Liam habis-habisan. Selain sudut-sudut bibirnya yang berdarah, wajah tampan Liam membengkak dan penuh memar. Walaupun merasakan sakit pada wajah dan bagian tubuh lainnya, tetapi Liam tidak melawan Angga sedikitpun. Karena melihat Liam enggan berlutut, Angga segera menendang kaki belakangnya. Bruk!Mau tidak mau, Liam berlutut di hadapan Lucas. Selain orang tuanya dan para tetua, dia tidak pernah berlutut di depan orang lain, terlebih sampah yang dipungut seperti Lucas! "Aku cukup tau diri nggak n
Urat nadi di kening Liam menonjol keluar. "Cia, kamu tau nggak berapa nilai 10% saham Griffin Group?"Liam percaya, ada seseorang yang telah menghasut Ciara untuk meminta saham perusahaan keluarga Griffin padanya. Dan orang yang paling mencurigakan adalah Lucas Griffin. Ciara mengangguk. "Karena aku tau nilainya, jadi aku minta sama kamu. Apa ada yang salah?"Ciara bukanlah perempuan yang irasional. Dia berasal dari keluarga kelas satu. Di masa lalu, keluarga Darwin adalah keluarga terkaya di Kota Baubau. Selain akrab dengan kehidupan hedonis, keluarga kelas satu biasanya tidak memamerkan diri. Selain itu, Ciara banyak melihat tentang pernikahan kalangan atas. Di kalangan atas, banyak istri dari keluarga kaya tidak bisa mendapatkan kekayaan suaminya. Tidak ada pasangan suami istri yang saling mencintai di kalangan atas. Semua itu adalah palsu. Jadi, Ciara menganggap pernikahannya dengan Liam tidak ada bedanya dengan mereka. Tapi di mata Liam, Ciara sedang mengungkapkan sifat asli
Tanpa sepengetahuan Ciara, Liam tersenyum mendengar ocehannya. Dia menyimpulkan bahwa Ciara cemburu padanya. Pikirannya melayang-layang seperti awan di langit musim gugur, penuh dengan kenangan yang samar-samar.Ciara tidak sadar telah masuk perangkap Liam. Karena faktanya, Ciara salah paham dengan beberapa video dan foto yang dikirim Vierra. Malam itu, Liam berpura-pura mabuk. Liam membiarkan Vierra membawanya pergi ke apartemen. Liam juga membiarkan Vierra melakukan apapun padanya, termasuk memfotonya dengan vulgar. Padahal tidak terjadi apa-apa diantara mereka.Liam menggunakan Vierra karena ingin tahu reaksi Ciara. Pagi harinya, Liam terbang ke Kota Horizon meninggalkan Vierra. Sebelum pergi, Liam menyuruh Cotta mengirim Vierra kembali ke negara asalnya.Hati Liam yang sebelumnya sepi seperti kota mati, kini berbunga-bunga. 'Nggak disangka taktik aku berhasil!' Melihat Ciara cemburu, artinya Liam berhasil menempati posisi di hati istrinya. 'Nggak sia-sia aku biarin Vierra mere
"Nyonya, mau makan malam apa?"Pukul 08:00 malam waktu Kota Baubau. Ciara sudah kembali ke Majestic Manor. Wajahnya terlihat lesu. Dia benar-benar sudah lelah. Linda telah menunggunya pulang sejak sore tadi. Jadi, begitu mendengar suara deru mesin mobil Ciara berhenti di halaman depan, Linda bergegas menyambutnya. Sambil menaiki anak tangga, Ciara menjawab, "Nggak usah. Aku udah makan."Ciara menjawab dengan cuek, meninggalkan Linda yang berdiri mematung di anak tangga paling bawah. Langkah Ciara terhenti di anak tangga paling atas. Dia menoleh ke lantai bawah. "Aku capek, mau langsung istirahat aja."Linda mengangguk. "Panggil aku kalo butuh sesuatu!"Ciara tidak membalas. Tubuhnya sudah letih. Dia ingin cepat-cepat pergi tidur. Sesampainya di kamar, Ciara langsung mandi air dingin. Lalu, memakai rangkaian skincare perawatan kulit sensitif dan bersiap tidur. Dia memadamkan penerangan utama. Lalu, menyalakan lampu tidur. Saat kepalanya menyentuh bantal, dia langsung tertidur p
"Yolanda Ega Wijaya, salah satu dewan eksekutif K.C Tobacco yang menjabat sebagai CHRO telah ditangkap dengan tuduhan korupsi."Ciara membaca headline berita hari ini yang menggemparkan kota Baubau. Bahkan nama Yolanda masuk pencarian populer teratas di situs internet. Tidak sedikit netizen yang geram menyerbu akun sosial media K.C Tobacco terkait berita hangat ini. Mereka mengecam tindakan Yolanda dan memuji sikap K.C Tobacco dalam menindak tegas para koruptor. Ciara sudah beristirahat selama 2 jam. Sekarang, dia sedang bersandar di atas ranjang ruang istirahat. Tubuhnya masih lemah. Namun, raut wajahnya sudah mulai sedikit memerah. Quden yang duduk di sampingnya merasa khawatir. Dia tidak boleh lalai menjaga Ciara. Atau dia akan mendapatkan hukuman mati dari Lucas dan orang-orangnya!Ya!Lucas diam-diam melindungi Ciara. Bukan hanya membantu mengangkat K.C Tobacco ke posisi tertinggi di dunia bisnis, tetapi Lucas juga mengirim beberapa orang terpilih untuk menjaga Ciara. Quden b
"Bapak-bapak Polisi, silakan masuk!" Igoy membuka pintu dan menyambut kedatangan lima orang polisi. Satu diantaranya adalah polisi wanita. Yolanda terperanjat. Dia menengadahkan pandangan ke arah Lucas dan Ciara. Yolanda panik. "Tuan Lucas, ada apa ini? Kenapa ada polisi di sini?" Yolanda meraih tangan Lucas sambil memohon, "Tuan Lucas, aku nggak bersalah. Keluarga Wijaya lah yang memanfaatkan aku." Lucas tidak suka sentuhan. Terakhir kali orang yang bersentuhan dengan Lucas adalah mantan tunangannya. Jadi, dia buru-buru menyingkirkan tangan Yolanda dan menatapnya seperti melihat kotoran. Menyadari Tuannya marah, Igoy langsung menghardik Yolanda, "Jangan sentuh Tuan Lucas!" Igoy, berkata, "Lagipula, kamu memohon pada orang yang salah, Bu Yolanda. Pergilah memohon pada Nona Ciara!" Omar dan Adnan mendampingi Polisi yang masih memeriksa beberapa barang bukti berupa dokumen yang dibaca Yolanda tadi dan beberapa foto. Sementara Yolanda memalingkan wajahnya, menatap Ciara yang an
"Tuan Lucas!"Angga masuk ke ruangan khusus membawa beberapa dokumen. Lalu, dia berdiri di belakang Lucas. Lucas melirik Angga. Kemudian, menyeringai. "Coba lihat ini, Bu Yolanda!"Lucas melemparkan beberapa foto ke atas meja disusul dengan tumpukan dokumen di tangan Angga. Pupil mata Yolanda menyusut saat melihat foto-foto dirinya dan Hamid terpampang jelas. Bibir tebalnya bergetar hebat bersamaan dengan punggungnya yang basah karena keringat berlebihan. Terlambat!Yolanda sudah tidak bisa mengelak lagi!Ini bukan lagi tuduhan yang tidak mendasar, melainkan sekumpulan bukti pengkhianatannya. Lucas bertanya dengan nada menyindir, "Bu Yolanda, kamu nggak berniat periksa dokumen satu persatu?!"Yolanda berkedip berulang kali ketika tatapannya bertemu dengan mata hitam Lucas. Dengan kedua tangan bergetar, dia meraih dokumen paling atas. "Iーini adalah ...."Yolanda membuka halaman dokumen yang pertama. Tidak lama, kelopak matanya berkedut. Yolanda terbelalak. 'Iーini ... bukti perca