Home / Romansa / Simpanan CEO Beristri / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Simpanan CEO Beristri: Chapter 11 - Chapter 20

32 Chapters

Bab 11 Mencemaskan Istri Kecilnya

Lika baru saja memasuki area kantor ketika dia dihadang oleh Kimberly, rekan kerjanya yang selalu mencari-cari kesalahan. Entah apa yang Kim irikan padanya, padahal Lika termasuk gadis yang biasa saja. Tidak seperti dia yang heboh sekali kalau ke kantor."Eh, ada gadis gudang. Kasihan sekali, hitam deh keliling terus." sindir Kimberly dengan nada mengejek.Lika berusaha mengabaikan komentar sinis tersebut karena kepalanya yang sedang sakit, tetapi Kimberly tidak berhenti. Dari Lika pertama masuk ke kantor ini, Kimberly memang sudah jahil padanya."Mulutmu iseng sekali ya. Berasa yang punya kantor ya." balas Lika, mencoba menahan emosinya. "Ya didoakan saja," sahut Kimberly dengan nada santai, seolah tidak terpengaruh oleh kemarahan Lika.“Terserahlah.” Abai Lika mencoba berjalan kembali.Kepala Lika semakin berdenyut dan tubuhnya terasa tidak enak, namun dia memilih untuk pergi meninggalkan Kimberly. Baru saja melangkah, tiba-tiba Kimberly dengan sengaja menyelengkat kakinya sehingga
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

Bab 12 Ungkapan Cinta

Naka tidak jadi mengantarkan Lika ke dokter, istrinya memintanya untuk pulang cepat. Naka memenuhi keinginan itu, biasanya Ivanka akan minta dimanja, entah makan disuapi, minum obat atau tidur bersama.Naka harus memenuhi itu, Ivanka sedang sakit ia tidak mau istrinya merasa tidak ia perhatikan. Meski Ivanka juga mengerti akan kesibukannya diperusahaan.Niatnya meminta Bara untuk mengajak Lika ke dokter, namun dipikir lagi Naka suka menyusahkan Bara. Maka ia meminta Lika pergi sendiri, yang hanya dibalas iya saja.“Hai” sapa Naka, masuk ke dalam kamar Ivanka.“Sibuk sekali, aku sampai dilupakan.” Rajuk Ivanka, melihat suami tampannya. Tangannya mengulur, minta digapai sang suami. Naka yang mengerti lalu menggapai tangan itu, dan mengenggamnya.“Hmm.. Sedang banyak pekerjaan. Sudah makan?” tanya Naka, dan Ivanka menggeleng pelan, “Mau aku suapi?” tanya Naka, tentu saja ia mengangguk senang.“Lapar banget tidak, aku mandi dulu ya. Kotor kena debu.” Kata Naka, ia usahakan jika bertemu Iv
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

Bab 13 Memberi Hukuman Pada Istri Kecil

Cukup lama Naka mandi, karena sambil melamun. Ditambah dia tadi menghubungi Lika dan memikirkan gadis itu yang seenaknya saja pergi dengan laki-laki lain. Apa maunya Lika itu, pikir Naka.Usai memakai baju juga tidak langsung ke kamar Ivanka, dia malah menghubungi Lika kembali, dan gadis itu masih diluar. Bagaimana Naka tidak menggeram kesal.“Lama sekali mandinya.” Kata Ivanka menyambut kemunculan Naka.“Maaf, tadi habis terima telepon.” Ucapnya, langsung mengambil piring dan menyuapi Ivanka.“Maaf.”“Untuk?”“Karena merepotkanmu. Harusnya aku yang melayanimu, malah kamu yang melayani aku.” Ucap Ivanka sendu. Sebagai istri tentu Ivanka sedih, tidak dapat melakukan tugasnya.Naka tersenyum, ia mengusap kening wanita berwajah pucat itu. “Tidak apa. Nanti kalau kamu sudah sehat, aku akan menagihnya.” Canda Naka. Ivanka tertawa, “Tentu, tagih aku. Dan seumur hidup aku akan melayanimu.” Ucapnya sumringah. Senyum Naka berubah jadi ringisan, ia malah hendak membebaskan Ivanka jika wanita itu
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Bab 14 Mulai Posessif

Lika membuka matanya, mengerjapkan untuk menyesuaikan dengan Cahaya pagi, yang masuk melalui celah jendela kecilnya dari balik tirai. Ah, sudah pagi. Ini kenapa tubuhnya sakit semua, terasa lelah sekali. Dan inti tubuhnya, sial, terasa nyeri. Mengusap matanya, Lika menoleh kesamping, pria yang bermalam dan menyiksanya masih memeluk pinggang Lika dengan erat. Terlihat Naka sangat nyaman dipelukan Lika, meski matanya masih tertutup rapat.Lika menatap wajah tidur Naka, menikmati ketampanan pria yang memiliki selisih usai jauh diatasnya. Pria yang semalam menyiksanya dalam kenikmatan, meski ia sudah meronta untuk minta dilepaskan. Wajah Lika memanas mengingat betapa liarnya Naka tadi malam, jauh dibanding ketika pertama kali mereka melakukannya. Lika juga tidak sepenuhnya ingat, karena dia sedang mabuk kala itu.Mengingat tadi malam, Lika mendesah. Kalau begini sih dipastikan dia akan hamil. Mereka tidak menggunakan pengaman apapun coba. Jujur, Naka memberikan warna baru bagi hidupnya. T
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

Bab 15 Diajak Nganu Pak Bos

Pagi itu Lika disibukkan dengan pekerjaan yang berkepanjangan, ingin tidak masuk bekerja tetapi bos dia yang sekarang sangat galak sekali. Kalau belum pingsan didepan matanya, harus terus bekerja. Itu yang dikatakan anak-anak gudang yang lain padanya, sadis bukan.Lika sedang merasakan tidak enak badan, merasa pusing dan mual. Dia bahkan sampai mengingat tadi dia sarapan apa, hanya ketoprak tidak pedas, di depan kantornya. Tapi kenapa jadi mual ya, biasanya tidak.Tiba-tiba Lika ingin berdekatan dengan Naka. Menghirup aroma tubuh pria itu membuat rasa mualnya hilang tak bersisa. Mencoba mencuri waktu, ia izin pada manager gudang jika Lika dipanggil bos besar, tentu saja diizinkan mengingat jika sebelumnya Lika adalah sekretaris disana.“Pak Bara, Pak Naka ada?” tanya Lika Ketika melihat Bara duduk dibangkunya.“Ya Bu Lika, ada. Mau ketemu?” jawab Bara melemparkan kembali pertanyaan.“Lika saja, pak.”“Tidak enak, masa Lika saja,” kekeh Bara.“Kalau sendiri tidak apa, tapi kalau ramai
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

Bab 16 Belok ke Hotel

Lika menganga tidak percaya saat bosnya membelokkan kendaraannya ke sebuah hotel bintang lima. Hotel yang mewah dan pastinya mahal itu sangat bagus, membuat Lika tidak percaya dia ada di kamar mewah ini. sang suami dengan mudahnya mendapatkan sebuah kunci, dan menariknya masuk kedalam lift.Mereka seperti pasangan selingkuh.. Tidak, tidak. Karena Naka santai saja ketika masuk ke hotel itu. Tidak takut, sembunyi-sembunyi membawa perempuan lain yang bukan istrinya. Naka santai, biasa saja seolah dia sudah terbiasa.Terbiasa.. Apa Naka sering melakukan hal ini? Membuat Lika jadi bertanya-tanya.Baru masuk kamar, Lika bertanya. “Kenapa Pak Naka ngajak aku kesini.. Humphh.” Baru mau protes, Naka langsung menyumpal bibir indah itu. Membuat Lika terbuai, karena Naka tidak hanya sekedar mencumbunya.Tangan Naka yang terlatih mulai menjamah satu persatu, mulai dari bagian atas yang pernah Naka jamah dan lihat. Sumpah demi apapun, sekarang Naka tidak bisa menahan diri jika berdekatan dengan ist
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

Bab 17 Kucing Garong Itu Suamiku

Lika mengerjapkan mata, saat merasa tubuhnya digerayangi tangan kekar. Mulutnya tak terkontrol mendesah, ketika merasakan seluruh tubuhnya basah oleh saliva seseorang, yang ditenggarai adalah suaminya sendiri. “Ahhh..” Bahkan tanpa sadar ia mendesah, rasa ini begitu memabukkan. Dia suka tiap kali Naka menyentuhnya, kenapa Lika merasa murahan sekali tubuhnya ini. Ia membuka mata, terlihat suami tampannya sedang asik bermain sendiri didada ranumnya. "Pak Naka" rengek Lika, ia baru saja beristirahat setelah permainan mereka tadi. Masa dia harus kembali dipompa, mengantuk sekali Lika ini. Naka mendongak, dia ketahuan berbuat nakal. Tidak sengaja terbangun ingin ke kamar mandi, saat mau lanjut tidur, Naka kembali terpesona akan kemolekan tubuh istrinya. Jangan salahkan dia, Lika yang salah karena mampu mempesona Naka. "Tidur saja, saya bisa sendiri.” Ucap Naka yang sibuk dengan pabrik susu Lika. Mana mungkin ia tidur jika tubuhnya diganggu bosnya eh suaminya. Meski ia juga menyukai a
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

Bab 18 Rencana Busuk Mama Tiri

Kamar itu terasa dingin dan terbungkus aura kesedihan yang pekat. Di sudut ruangan, terdapat ranjang besar tempat Ivanka beristirahat. Sebenarnya dia tidak ingin menerima tamu, hanya ingin Naka. Namun suaminya ada tugas keluar, jadi tidak bisa menemaninya.Sementara itu, Nyonya Adela Daarwish memandangi putri tirinya itu, kini yang bisa dilakukannya hanya terbaring lemas di atas ranjang sebuah kamar mewah. Rambutnya yang dulunya tebal dan mengkilat kini menipis, meninggalkan jejak kemoterapi yang telah dilaluinya atas paksaan sang suami.Nyonya Adela berdecak malas, lalu dia berjalan dan berdiri di samping jendela, matanya tertuju pada pepohonan di luar sana namun pikirannya melayang jauh. Dia menggeram dalam hati, tidak suka dengan kenyataan pahit yang harus dihadapinya."Seharusnya kau bisa menjaga kesehatanmu Ivanka, sehingga bisa mengendalikan suamimu dan melahirkan pewaris yang akan mengamankan harta keluarga Gasendra." ucapnya dengan nada tajam sambil menatap Ivanka yang terkula
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

Bab 19 Dokter Kandungan

Ruang rumah sakit itu terasa dingin dan steril, dindingnya dicat dengan warna putih yang mencerminkan cahaya lampu neon di atasnya. Bau obat dan disinfektan mengisi udara, menciptakan aroma khas yang sering kali membuat pengunjung merasa tidak nyaman. Lantai yang mengkilap bersih, hampir bisa memantulkan bayangan mereka, menambah kesan bahwa kebersihan adalah prioritas di sini.Anulika Chandara, yang tampak pucat, merasa mual dengan aroma kuat yang menyengat hidungnya. Naka, dengan perhatian, merangkulnya, memberikan kehangatan dan kenyamanan di tengah suasana rumah sakit yang dingin. Lika memeluk Naka. Aroma tubuh Naka, yang berbeda jauh dari bau steril di sekitar, begitu menenangkan bagi Lika, mengusir rasa tidak nyaman yang dia rasakan.Ketika nama Lika dipanggil, mereka berdua berjalan memasuki ruang dokter, sebuah ruangan yang tidak jauh berbeda dengan ruang tunggu, namun dengan meja besar dan kursi-kursi yang menghadap satu sama lain, menandakan ruang konsultasi. Di sini, suara
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

Bab 20 Hamil Anak Suami Orang

Naka langsung memboyong Lika ke apartemen baru. Tidak baru ini juga milik Naka. Apartemen Naka yang bakal ditempati Lika terletak di lantai atas gedung pencakar langit, menawarkan pemandangan kota yang memukau dari jendela besar yang mengelilingi ruang tamu. Apartemen ini adalah asset pribadi Naka yang tidak diketahui siapa-siapa, bahkan Bara sekalipun.Sebuah hunian pribadi yang mewah dan megah, menjadi tujuan Naka membawa Lika sepulangnya mereka dari rumah sakit. Naka tidak mungkin membiarkan Lika yang sedang hamil anaknya, tinggal di apartemen sempitnya itu. Naka masih belum memikirkan langkah selanjutnya, mengingat Lika terus didera rasa mual dan muntah.Ia membeli ini sebagai tempat singgah jika ia mengalami kebosanan dirumah, mengatakan dinas luar padahal Naka disini. Sendiri saja, tidak ada yang menemani. Jika apartemen ini diketahui Ivanka dan orangtuanya, maka Naka tak lagi punya tempat pribadi.Tadinya, Naka mau membelikan Lika sebuah apartemen atau rumah. Tapi karena mendad
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more
PREV
1234
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status