“Jangan terlalu memikirkan ucapan orang lain, Elena. Kau bisa stres, dan itu akan mengganggu perkembangan janinmu,” ucap Karl, suaranya penuh ketulusan dan kekhawatiran.Elena memejamkan matanya sejenak, berusaha menenangkan diri. Napas panjang dihembuskannya perlahan, seolah mencoba mengusir kepenatan yang menyesakkan dadanya.“Masalahnya adalah … aku baru cerai, Karl,” lirihnya, suaranya bergetar. Ada kesedihan yang sulit disembunyikan di sana. Luka yang masih menganga, perasaan kehilangan yang masih menusuk hatinya.Karl mengangguk, memahami beban yang dipikul wanita itu. “Ya, aku tahu. Tapi, mau bagaimana lagi? Kau tidak akan mungkin menggugurkan kandungannya, kan?”Elena menatapnya, matanya berkabut. “Hanya wanita gila yang berani menggugurkan kandungannya.”Karl tersenyum tipis, lega mendengar jawaban itu. Ia kemudian mendekat, menatap wajah Elena dengan penuh keyakinan. “Kalau begitu, dengarkan aku.” Nada suaranya dalam, penuh kepastian.“Kita akan baik-baik saja. Kau akan baik
Last Updated : 2025-02-20 Read more