Gio melangkah cepat menuju ruang kerja Elena. Wajahnya mengeras, rahangnya mengatup rapat, dan kedua tangannya terkepal.Napasnya memburu, seolah ada bara api yang siap meledak dalam dadanya. Tanpa ragu, ia menghempaskan daun pintu dengan kasar.Brak!Pintu terbuka lebar, menghantam dinding dengan keras, menggemakan suara yang memenuhi ruangan.Elena tersentak, matanya membulat dalam keterkejutan. Jemarinya yang tengah merapikan file-file di atas meja seketika berhenti, menggantung di udara.Sejenak, ia menarik napas panjang, mencoba mengendalikan debaran dadanya yang mendadak berpacu.Tatapan mereka bertemu. Mata Gio membara, penuh kemarahan dan tuntutan. Sementara Elena, meskipun terkejut, tetap berusaha mempertahankan ketenangannya.“Ada apa lagi kau kemari, Gio?” Suaranya terdengar datar, namun jelas mengandung ketidaksenangan.Gio melangkah mendekat, napasnya memburu. Dalam sekali tarikan napas, ia menghunuskan pertanyaannya seperti belati tajam yang menusuk tanpa ampun.“Jawab d
Last Updated : 2025-03-08 Read more