Semua Bab Maafkan Aku, Sayang: Bab 21 - Bab 30

100 Bab

Bab 21

Tentu saja Vioni bisa mengerti maksud dari tatapannya.Itu adalah peringatan, tetapi juga penghinaan.Dia juga tahu di balik penampilan Felix yang rendah hati dan lembut, masih ada hati yang lebih dingin dan keras daripada orang lain.Vioni perlahan menunduk, setelah itu yang dia lihat adalah perjanjian yang dirobek oleh Felix dan langsung dibuang ke tempat sampah.Butuh banyak keberanian dan tekad untuk menyerahkan perjanjian itu, tetapi pria itu bahkan tidak mau melihatnya.Karena dia tidak peduli.Dia tidak peduli dengan perasaan Vioni dan tentu saja tidak peduli dengan keputusan yang dibuatnya.Selama dua hari berikutnya, Vioni tidak bertemu Felix lagi.Terakhir kali dia mendengar kabarnya adalah kemunculannya di sebuah rapat umum.Dalam foto tersebut, Felix mengenakan setelan jas berwarna gelap. Bahkan dari jarak dekat saja bisa dilihat wajahnya sangat sempurna. Ditambah dengan senyuman di bibirnya, dia terlihat sangat sempurna dan tidak bisa dibandingkan oleh banyak aktor.Dari k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Bab 22

Vioni menunduk dan melihat foto di koran.Dirinya yang ada di foto tentu saja terlihat menyedihkan dan memalukan.Akan tetapi, saat ini suasana hatinya tiba-tiba menjadi tenang.Vioni tidak mengatakan apa pun setelah membungkuk untuk mengambil koran.Dia mengangkat tangan dan melemparkan koran itu ke tempat sampah di sebelahnya, lalu membuka pintu lagi dengan tenang."Ayo pergi," katanya kepada sopir dengan suara tenang.Sopir tidak berani menjalankan mobil dan menatap wajah Felix dengan waspada.Sementara Felix menatap Vioni tanpa ekspresi.Akan tetapi, Vioni tidak menoleh ke arahnya.Melirik ke arahnya pun tidak. Dia hanya mengangkat jendela mobil.Pada saat itulah Felix berbalik dan masuk tanpa ragu.Dia tidak bisa melihat Vioni, tetapi Vioni bisa melihat punggungnya dengan jelas.Vioni juga tahu pria itu memberitahunya kalau dia tidak akan pergi bersamanya.Jadi kalau ditertawakan, dialah yang akan ditertawakan seorang diri.Akan tetapi, kalau harus dikatakan, Vioni sudah cukup ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Bab 23

Vioni terlihat sangat serius, sama sekali tidak seperti sedang bercanda.Akan tetapi, Andreas tertawa."Ayo, kali ini aku juga membawa pembuat kue kembali saat pulang ke rumah kali ini. Kue yang dia buat pasti sesuai dengan seleramu."Saat mengatakan itu, Andreas langsung membawa Vioni ke depan.Dia adalah tokoh utama malam ini.Saat ini lebih dari separuh pandangan di sana tertuju ke arahnya.Akan tetapi, Andreas bersikap seolah tidak merasakan apa-apa dan hanya berjalan maju bersama Vioni.Lalu, dia menyerahkan kue di atas meja.Penampilannya seolah dia hanyalah seorang anak kecil.Mengambil apa yang dia rasa enak dan tidak sabar untuk membaginya dengan teman-teman.Andreas tidak peduli, tetapi Vioni tidak bisa.Setelah melihat kue di depannya untuk beberapa saat, akhirnya Vioni mengambilnya sambil berkomentar, "Tujuanmu terlalu jelas."Alis Andreas terangkat dan dia berkata, "Oh?""Bukankah kamu cuma ingin menggunakanku sebagai tamengmu?" Vioni mengambil sesendok kecil kue dan memas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Bab 24

Tangan Sally merangkul lengan Felix dengan lembut. Keduanya mengenakan pakaian biru yang sekilas terlihat serasi.Sesaat Vioni merasa bukan hanya aibnya yang terkoyak, tetapi juga ada tangan yang menampar wajahnya.Orang yang menamparnya jelas lagi adalah suaminya.Seketika Vioni merasakan rasa pahit di dalam mulutnya.Ini tidak bisa ditutupi oleh kue yang baru saja dia makan.Dia tidak mengatakan apa pun kepada Andreas dan diam-diam meletakkan kue di tangannya.Vioni hendak berbalik dan pergi, tetapi Sally melihatnya lebih dulu."Kak!"Suara ini lantang dan nyaring.Mustahil Vioni tidak mendengarnya.Terlebih lagi, Andreas yang berada di samping tidak memberinya kesempatan untuk melarikan diri. Dengan ayunan kaki, dia langsung menghalangi jalannya.Vioni langsung mengerutkan kening dan menatapnya.Andreas melihat ke depan sambil tersenyum dan mengulurkan tangannya, "Pak Felix, aku sudah lama mendengar tentangmu."Felix mengabaikan sosok yang memunggunginya lagi dan langsung berjabat t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Bab 25

Tepat saat Vioni berusaha keras untuk menarik jarinya, Felix meletakkan tangan yang lain di pinggangnya.Dengan tindakan ini, Vioni langsung terhuyung ke depan beberapa langkah. Dari samping, kelihatannya seperti dia langsung melompat ke dalam pelukan Felix.Raut wajah Vioni langsung menjadi semakin jelek.Saat ini Felix tiba-tiba mengulurkan tangan dan menyeka bibirnya dengan lembut.Vioni baru saja makan kuenya, tetapi tidak sampai membuat bibirnya ternoda.Hanya saja entah mengapa kali ini tindakan Felix membuatnya merasa tidak berdaya.Alisnya berkerut lebih erat. Tepat saat Vioni hendak menyuruh Felix melepaskannya, dia berbicara lebih dulu, "Kuenya enak?"Pertanyaan yang mendadak ini membuat Vioni agak tercengang.Saat berikutnya, Felix tiba-tiba membungkuk sebelum menundukkan kepala dan mencium bibirnya.Ciuman yang mendadak itu sangat kuat dan mendominasi.Di sela-sela ciuman, aroma kue benar-benar muncul darinya.Akan tetapi, sepertinya rasa ini tidak membuat Felix senang.Ciu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Bab 26

Awalnya Vioni mengira dia salah melihatnya.Lagi pula, dia tidak bisa menemukan buku gambarnya sejak beberapa tahun yang lalu.Awalnya Vioni mengira dia telah melupakannya di tempat lain.Baru setelah berjalan mendekat, Vioni menyadari itu memang miliknya.Karena di sampul buku gambar tertulis namanya."Hei, Vioni!"Rania tertawa terbahak-bahak. Setelah melihat Vioni, dia langsung menyapanya, "Lihat, ini milikmu?""Kudengar Sally bilang kamu pernah melukis sebelumnya dan kupikir lukisanmu sangat bagus, tapi nggak kusangka kamu akan melukis sesuatu seperti ini?""Pria tampan di sekolah yang mendominasi jatuh cinta padaku?"Begitu Rania selesai berbicara, suara tawa terbahak-bahak langsung terdengar di sekelilingnya.Vioni tidak menjawab, hanya melangkah maju untuk merebut kembali buku gambarnya.Saat ini dia bahkan tidak memiliki keberanian untuk bertanya bagaimana barang ini ada di sini.Akan tetapi, Rania mengetahui pikirannya lebih dulu. Saat Vioni melangkah maju, dia langsung melemp
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Bab 27

Andreas tidak tahu banyak tentang dia.Akan tetapi, saat ini tatapan Felix jelas memberi tahu dan memperingatkannya.Andreas hanya tertawa kecil.Felix tidak memedulikannya lagi. Setelah melirik sekilas, dia membuang muka sambil memeluk Vioni dan pergi."Brak!" Dia langsung membanting pintu mobil.Vioni bisa merasakan amarahnya dari gerakan tersebut.Vioni tidak ingin tertimpa kesialan, jadi dia langsung memeluk buku gambar itu ingin menjauh darinya.Akan tetapi, saat berikutnya, Felix mengulurkan tangan dan langsung menarik barang itu dari pelukannya.Pupil mata Vioni tiba-tiba menyusut."Kembalikan!"Dia langsung berkata.Setelah dua tahun menikah, ini pertama kalinya Felix melihatnya begitu gelisah.Saat ini Vioni begitu panik dan menerkamnya tanpa memedulikan apa pun untuk mengambil kembali apa yang ada di tangan Felix dengan segala upaya.Awalnya Felix hanya ingin melihatnya.Akan tetapi, saat ini sikap Vioni membuat alisnya berkerut.Dia tidak memberi Vioni kesempatan untuk mereb
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Bab 28

Vioni lupa bagaimana dia tertidur.Keesokan harinya, dia dibangunkan oleh ponselnya."Kamu ada di Vila Toram?"Suara Nyonya Calista tetap tenang seperti biasanya.Vioni tiba-tiba terbangun dan berkata, "Ya.""Sekarang aku bersiap untuk pergi ke sana. Nenek sakit, kamu pergilah ke rumah sakit bersamaku."Awalnya Vioni ingin menolak.Dari status Sally tadi malam, dia tahu kemarin Felix dan Sally pergi ke tempat yang sama.Karena tadi malam Felix tidak memberitahunya, itu berarti ... dia tidak perlu pergi.Hari ini untuk apa repot-repot menjilatnya?Akan tetapi, menghadapi Nyonya Calista, kata-kata penolakan sama sekali tidak terucap dari mulutnya.Setelah terdiam sebentar, dia hanya menjawab, "Aku mengerti."Sifat Nyonya Calista hampir sama dengan Felix, kali ini panggilan itu hanya untuk memberitahunya.Begitu Vioni menjawab, dia mengakhiri panggilan.Sepuluh menit kemudian, mobil tiba di lantai bawah di Vila Toram.Nyonya Calista melirik ke arah pakaiannya dan mengernyitkan dahi.Akan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Bab 29

"Felix, sudah dengar semua yang kukatakan?"Kata-kata terakhir Nyonya Besar Lusiani membuat bibir Vioni langsung menegang.Ternyata Felix juga ada di sana.Suaranya juga sangat tenang, "Nek, bukankah Nenek sudah setuju nggak akan menyebutkan hal-hal ini?""Aku nggak menyebutkannya kalau dia bisa melakukan bagiannya dengan baik! Lihat dia ...."Saat berbicara, Nyonya Besar Lusiani tiba-tiba mulai terbatuk lagi.Sally langsung berteriak, "Nenek!""Aku baik-baik saja." Nyonya Besar Lusiani langsung berkat aberkata, "Felix, kamu itu cucuku satu-satunya, jadi aku tentu saja berharap kamu hidup dengan baik.""Saat itu ibumu memaksamu untuk menundukkan kepala karena saham di Grup Harmonis, tapi sekarang kamu nggak perlu lagi dikendalikan olehnya. Bukankah sudah seharusnya mengakhiri pernikahanmu dengan Vioni?"Felix tidak menjawab.Vioni juga tidak menunggu jawabannya.Setelah Nyonya Besar Lusiani selesai berbicara, Vioni juga memilih untuk langsung membuka pintu dan masuk.Gerakan tiba-tiba
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Bab 30

Setelah Vioni menyelesaikan ucapannya, tangan Felix yang mencengkeramnya juga melonggar.Pertama kali Vioni mengatakannya, Felix bisa menganggapnya sedang terbawa emosi. Akan tetapi, ini sudah yang kedua kalinya.Saat sebuah lelucon dibuat untuk kedua kalinya, tentu saja itu tidak bisa dianggap sebagai lelucon."Kak, a ... apa yang kamu katakan?"Senyuman di bibir Sally tidak bisa lagi ditahan, tetapi dia tetap berusaha sekuat tenaga untuk terlihat terkejut, "Kok kamu bisa bilang cerai semudah itu? Kamu dan kakak ipar ...."Vioni terlalu malas untuk memedulikannya dan hanya menatap orang di atas kasur.Nyonya Besar Lusiani langsung sadar. "Vioni, kamu mengancamku?"Reaksi ini ... sama dengan reaksi Felix beberapa hari yang lalu.Vioni hanya terkekeh dan menggeleng, "Nggak, aku serius."Kemudian, akhirnya dia melihat ke arah Felix di sebelahnya, "Nggak ada emosi atau ikatan di antara kita. Daripada saling menyiksa dan membenci satu sama lain, lebih baik berpisah saja seperti ini.""Aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status