Semua Bab Maafkan Aku, Sayang: Bab 11 - Bab 20

100 Bab

Bab 11

Meskipun dokter tua itu sudah berpengalaman, setelah mendengar perkataan Vioni, dia sedikit terkejut.Lagi pula, orang yang datang kepadanya umumnya ingin memiliki anak.Namun, Vioni justru mengungkapkan bahwa dia sedang mengonsumsi pil kontrasepsi?Dokter itu tidak bisa menahan diri untuk melihat Felix.Tampaknya Felix juga tidak tahu tentang hal ini, dan alisnya juga langsung berkerut.Namun, dokter itu segera kembali sadar, dan setelah berhenti sejenak, dia berkata, "Kalau begitu, mulai sekarang, jangan lagi konsumsi pil ini. Aku akan meresepkan obat untukmu, dan kita akan fokus untuk pulihkan tubuhmu terlebih dahulu."Vioni tidak berkata apa-apa lagi, tetapi ketika dokter memberikan resepnya, dia segera mengulurkan tangannya untuk menerima."Terima kasih."Setelah mengucapkan terima kasih, Vioni pun langsung meninggalkan ruangan tanpa menoleh.Felix mengikutinya dari belakang.Vioni tahu dia pasti tidak punya waktu untuk memperhatikannya, jadi begitu keluar dari rumah sakit, dia be
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Bab 12

Felix akhirnya tidak mengantar Vioni kembali ke vila.Setelah dia mengucapkan jelas, dia berhenti di sebuah persimpangan dan menurunkan Vioni.Sebelum Vioni sempat berdiri dengan baik, dia sudah menginjak pedal gas.Mobil Porsche hitam itu melaju begitu saja tanpa ragu sedikit pun melewati Vioni.Vioni sudah terbiasa.Namun, tangannya tetap tidak bisa menahan diri untuk mengepal, jari-jarinya menancap ke dalam daging.Sensasi nyeri yang ringan terasa di sana.Itu adalah peringatan dari Vioni untuk dirinya sendiri.Jangan lagi memiliki ... harapan apa pun terhadapnya.Setelah berada di luar, Vioni memutuskan untuk berjalan-jalan.Namun, keberuntungannya tidak terlalu baik, karena begitu memasuki mal, dia langsung bertabrakan dengan seseorang yang datang dari arah berlawanan."Eh, bukankah ini Nyonya Vioni?"Rania berkata dengan senyuman lebar, "Aneh sekali, aku kira kamu nggak pernah berbelanja, nggak suka bergaul."Sebagai sahabat terbaik dari Sally, Rania adalah orang dari kalangan me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Bab 13

Setelah perkataan Rania selesai, Vioni tiba-tiba ikut tertawa.Melihat reaksinya, senyuman Rania langsung menghilang, dan alisnya pun berkerut, "Kamu tertawa apa?""Nona Sally, kalau nggak ada urusan, lebih baik kamu banyak baca buku," kata Vioni, "Kalau nggak, kebodohanmu sudah cukup, jangan sampai perkataanmu justru membuat orang tertawa. Sungguh ... bodoh dan jahat."Jika sebelumnya Vioni masih menyembunyikan sedikit ejekan, kali ini perkataannya langsung ditujukan pada diri Rania.Air muka Rania langsung berubah sangat jelek.Saat Vioni hendak melewati dia, Rania langsung meraih rambut Vioni."Kamu, gadis desa yang hina, berani bicara seperti itu padaku? Lihatlah dirimu sendiri! Apa memang merasa kalau martabatmu sudah meningkat cuma karena hidupmu berubah. Kamu ...."Perkataan Rania belum selesai, Vioni sudah berbalik dan memberikan tamparan keras di pipinya!Tegas dan cepat.Rania terkejut sejenak, lalu segera berteriak dan menyerang Vioni.Entah apa yang salah.Mungkin Sally ing
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Bab 14

"Kakak!"Sally segera datang, meraih tangan Vioni, "Kak, apa kamu marah? Mami nggak bermaksud apa-apa, semuanya salahku, aku ceroboh ....""Tapi, tenang saja, aku pasti akan pindah dari rumahmu, nggak akan ganggu kamu dan Kak Felix ....""Hmm, baik."Vioni menjawab dengan cepat.Nyonya Amel yang berada di samping tidak bisa menahan alisnya yang berkerut, dan di mata Sally, terlihat jelas kebingungannya."Aku pergi dulu."Vioni tidak peduli dan langsung menarik tangannya dari genggaman Sally, lalu berbalik dan pergi.Terdengar olehnya suara Sally yang terisak dari belakang."Ibu, bagaimana ini? Kakak pasti sudah sangat benci aku ...."Pada saat itu, Vioni sangat ingin berbalik dan menjawab, benar, dirinya memang membencinya.Namun, begitu pikiran itu muncul, Vioni langsung membatalkannya.Karena dia tahu, jika dia melakukan itu, konsekuensinya kemungkinan adalah tamparan dari Nyonya Amel.Tentu saja ... hal semacam itu sudah pernah terjadi sebelumnya.Pada awalnya, Vioni merasa bingung,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Bab 15

Vioni terkejut hingga tangan yang terkulai tanpa sadar menurunkan pakaiannya.Kemudian, dia mengerutkan kening dan menatap orang yang datang itu.Raut wajah Felix juga tidak enak untuk dilihat.Keduanya saling memandang seperti ini tidak seperti pasangan, melainkan musuh bebuyutan."Kalau nggak ada masalah, silakan keluar. Aku mau tidur."Pada akhirnya Vioni-lah yang berbicara lebih dulu.Yang membuat Vioni terkejut adalah Felix tidak marah padanya, tetapi hanya berbalik dan berkata, "Besok siang luangkan waktu."Vioni berkata, "Mau apa?"Akan tetapi, Felix tidak menjawabnya.Vioni menatap punggungnya, "Kalau kamu menyuruhku untuk meminta maaf kepada Sally, aku nggak akan pergi."Kali ini langkah Felix berhenti.Reaksinya juga memberi tahu Vioni dengan jelas kalau tebakannya tidak salah.Tangan Vioni langsung mengepal."Vioni, itu adikmu."Felix berkata tanpa ekspresi."Aku nggak punya adik. Dia juga jatuh sendiri dan aku nggak melakukan kesalahan apa pun, untuk apa aku minta maaf?""T
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Bab 16

Akhirnya perjanjian perceraian itu disimpan kembali oleh Vioni.Keesokan harinya, dia tidak menunggu Felix dan pergi ke rumah Keluarga Tiura sendirian.Rumah Keluarga Tiura terletak di persimpangan pusat kota dan pinggiran Kota Tumaz. Ini adalah kawasan vila terkenal di mana setiap inci tanahnya sangat mahal.Begitu Vioni menghentikan mobil, ada orang yang melihatnya.Akan tetapi, pelayan itu tidak mendatanginya, melainkan berbalik dan berjalan masuk.Vioni tidak peduli dan hanya membuka pintu sebelum keluar dari mobil.Sebelum keluar, dia mengambil beberapa suplemen. Bagaimanapun, meminta maaf harus dilakukan dengan tulus."Nona Vioni sudah datang."Saat Vioni memasuki ruangan, pelayan yang baru saja bergegas masuk untuk melapor juga menyapa lagi sambil tersenyum.Vioni mengangguk ke arahnya."Kak!"Sally bergegas turun dari lantai atas.Dia mengenakan gaun putih, dengan rambut hitam panjang tergerai dari bahunya dan wajah polosnya sudah cukup membuat orang terpesona.Sally menyapa ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Bab 17

"Kamu mana ada salah?"Melihat Sally seperti itu, Nyonya Amel langsung merasa sedih dan meraih tangannya, "Kenapa kamu begitu bodoh? Untung saja cuma tangan yang terbentur, bagaimana kalau sampai mengenai wajah dan meninggalkan bekas luka?"Sally menggelengkan kepalanya, Saat itu aku nggak bisa memikirkan cara lain. Aku nggak bisa membiarkan kakak dan Rania bertengkar ...."Mendengar ucapannya, Nyonya Amel pun teringat sesuatu dan menatap Vioni dengan muram, "Lihatlah masalah yang telah kamu timbulkan! Kamu ini seorang kakak dan Sally masih harus membantumu, apa kamu nggak merasa malu!?""Aku nggak butuh bantuannya."Jawaban Vioni membuat Nyonya Amel terlihat sangat marah, "Apa katamu!?""Apa yang akan kamu lakukan kalau saat itu Sally nggak menghentikanmu? Tahu nggak itu adalah tempat umum? Kalau seseorang memposting videomu di internet, bagaimana kamu akan mempertanggungjawabkan reputasi keluarga kita? Apa yang akan Keluarga Soris pikirkan tentangmu?Vioni tetap diam.Akan tetapi, so
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Bab 18

Akhirnya tangan Vioni yang tergantung di sisinya mengepal.Dia juga melihat ke arah Sally.Sally sedang tersenyum padanya.Sepasang mata bulat dan besar itu masih terlihat polos.Setelah menatapnya beberapa saat, Vioni juga tiba-tiba tersenyum.Lalu dia berkata, "Anak haram."Setiap orang memiliki batas kesabaran.Kedua kata ini jelas merupakan kata yang tabu bagi Sally.Setelah Vioni mengatakan ini, raut wajah Sally menjadi sangat jelek.Setelah itu, dia mengulurkan tangannya dan mendorong Vioni ke lantai tanpa pikir panjang.Ini adalah reaksi bawah sadar Sally.Amarah langsung membakar akal sehatnya, sedemikian rupa sehingga dia menyadari ada yang salah hanya setelah mendorongnya.Akan tetapi, sudah terlambat.Suara terkejut Nyonya Amel langsung terdengar, "Apa-apaan ini?"Gerakan Sally langsung membeku di tempat.Dia juga langsung menoleh dan hendak mengatakan sesuatu kepada Nyonya Amel, tetapi Nyonya Amel sudah berjalan melewatinya.Tangan Sally yang terulur gagal meraihnya.Sebali
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Bab 19

Ucapan pelayan itu ditambah dengan penampilan penuh penderitaan Sally, membuat Nyonya Amel langsung memikirkan sesuatu.Dia pun langsung menoleh ke arah Vioni, "Vioni!"Kalau Felix tidak ada di sini, mungkin Nyonya Amel akan langsung menamparnya."Sally itu adikmu, nona kedua yang diakui keluarga kami! Kamu pikir kamu ini siapa!? Kamu anggap keluarga kami ini apa!?"Vioni tidak menjawab.Dia hanya melirik ke arah Sally yang wajahnya dibasahi air mata dan perlahan menatap Felix di sebelahnya.Pria itu juga menatapnya dengan tatapan muram.Vioni tahu dia pasti kesal.Dia kesal karena istrinya akan mengucapkan kata-kata yang tidak berpendidikan seperti itu dan wanita kesayangannya akan dihakimi dengan cara seperti itu.Akan tetapi, bagi Vioni, yang lebih penting adalah ucapannya tadi ... yaitu kepercayaannya pada Sally.Benar, dia percaya Sally tidak akan menyakiti siapa pun tanpa alasan.Akan tetapi, dia tidak pernah bertanya mengapa kemarin Vioni menyerang Rania.Karena ... itu tidak se
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Bab 20

Setelah Vioni mengatakan itu, orang di hadapannya tidak begitu menunjukkan reaksi.Dia hanya melirik ke arahnya, lalu akhirnya mengulurkan tangan dan menerima perjanjian.Felix langsung membuka halaman terakhir.Dia terkekeh setelah melihat Vioni sudah menandatanganinya.Sebelum Vioni sempat memahami arti tawanya, dia sudah mengangkat tangan dan merobek perjanjian itu menjadi dua.Tindakannya membuat jantung Vioni berdebar kencang.Akan tetapi, dia langsung menenangkan diri dan berkata, "Kalau Pak Felix nggak puas dengan perjanjian ini, aku bisa mencetaknya ulang."Felix tetap diam. Dia mengangkat tangannya dan melemparkan perjanjian yang sudah robek itu ke tempat sampah. Pria itu juga dengan cepat berjalan ke arah Vioni.Jarak yang mendekat secara mendadak membuat ekspresi Vioni berubah.Dia langsung tanpa sadar melangkah mundur.Punggungnya langsung membentur meja.Pada dasarnya sudah ada luka di punggungnya, tetapi saat ini Vioni hanya bisa mendengus."Cerai?"Felix meraih tangannya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status