บททั้งหมดของ Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu: บทที่ 31 - บทที่ 40

62

Kegaduhan Di Kantor

Saat jam istirahat, semua karyawan berkumpul. Sarah dan Azof yang merasa bingung, segera mendekati mereka. "Ada apa? Kenapa semuanya berkumpul di sini?" tanya Azof. "Ini dia, orang yang kita tunggu-tunggu.. akhirnya muncul juga!" ujar Sinta yang membalikan tubuhnya menghadap Sarah dan Azof. "Kamu? Ngapain kamu di sini?!" ucap Azof. "Aku ke sini karena aku mau kasih tau semua karyawan kamu, tentang bagaimana kepribadian asli bos nya yang tukang selingkuh!" jawab Sinta sembari tertawa. "Sudah punya istri, eh dia malah asik-asikan pacaran di kantor sama sekretaris barunya," sambungnya. Sarah yang tidak terima langsung menghampiri Sinta dan menggenggam pergelangan tangannya dengan kuat, "ngomong apa kamu ini? Gak usah mengada-ada!" ujarnya. "Kamu gak usah bersikap sok polos di depan semua orang, Sarah! Aku yakin, mereka juga sudah curiga dengan hubungan kalian berdua karena kalian pasti dekat di kantor. Iya kan?!" "Aku dan Pak Azof itu gak punya hubungan lebih, kami han
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-21
อ่านเพิ่มเติม

Istri Durhaka?!

Mendengar jawaban dari Azof, Aris merasa kesal, namun ia juga merasa puas karena Azof mau mengaku kepada semua orang bahwa ada kemungkinan ia menyukai Sarah. "Kalian dengar kan? Atasan macam apa yang mempunyai kemungkinan menyukai istri orang?!" ujar Aris. Azof menatap Aris dengan tajam, ia semakin suka dengan drama yang semakin lama semakin memanas. "Kenapa kamu keliatan cemburu dan tidak terima? Bukankah kamu sendiri tidak bisa mencintai istri kamu dan tidak pernah menghargai keberadaannya?" cecar Azof sambil menaikan sebelah alisnya. "Kalau kamu tidak mau istri kamu disukai dan diperhatikan oleh laki-laki lain, seharusnya kamu bisa menjaga perasaan istri kamu. Bukan malah mengkhianatinya!" sambung Azof. Beberapa karyawan yang merasa tertarik oleh perdebatan itu, mereka tidak segan-segan untuk merekamnya. "Maksud anda apa bicara seperti itu? Sudahlah, kalau tidak mempunyai bukti, sebaiknya jangan memutar balikan fakta untuk menjatuhkan saya dan mantan istri anda!" "Oh j
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-22
อ่านเพิ่มเติม

Membalas Sakit Hati Sarah

"Kalian ini apa-apaan sih, jangan asal bicara deh! Saya dan Pak Azof itu bagaikan langit dan bumi, sangat jauh," ucap Sarah."Kan jodoh gak ada yang tau, Sarah!" "Udah ah, daripada bahas yang di luar nalar, lebih baik sekarang kita istirahat dan makan siang!" ujar Sarah."Hahaha, yuk cus.. kami permisi ya Pak Azof."Saat mereka hendak pergi meninggalkan Azof, pria itu menahan tangan Sarah."Sarah biar makan siang bersama saya saja!" ucapnya.Teman-teman Sarah yang lain hanya tersenyum lebar dan mengangguk."Baik Pak, kami titip Sarah ya!" ujar salah satu dari mereka.**Sarah dan Azof makan siang berdua sembari membahas pekerjaan mereka."Maaf ya Pak, gara-gara saya, tadi kantor jadi rame," ucap Sarah setelah selesai pembahasan mereka."Itu semua bukan salah kamu, Sarah. Mereka saja yang tidak tahu malu. Jelas mereka yang salah, bukan nya merasa bersalah dan mau berubah untuk lebih baik. Eh.. mereka malah obral fitnah sana-sini, ujung-ujungnya kan jadi malu sendiri.""Saya juga gak n
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-23
อ่านเพิ่มเติม

Vidio Viral

Setelah beberapa vidio kegaduhan di kantor itu di up oleh para karyawan, berita tersebut langsung jadi trending dan viral."Dasar wanita murahan dan kurang bersyukur!""Cinta itu benar-benar buta ya? Udah dapet yang sempurna, eh malah milih sampah!" "Mereka berdua cocok sih, cowoknya gatel, ceweknya juga kegatelan!""Gak kebayang deh gimana sakitnya jadi Mbak Sarah dan Pak Azof.""Kok ada ya perempuan yang gak punya perasaan? Laki nya sahabat sendiri di embat, dasar pelakor!""Semua orang memang punya hati, tapi gak semua orang punya perasaan. Contohnya ya itu seperti Aris dan Sinta!""Untung aja Mbak Sarah sabar. Kalo aku yang jadi Mbak Sarah, udah aku jambak itu rambut si Sinta, tak tarik sampai ke lantai. Biar botak-botak sekalian dah, supaya gak sok kecantikan lagi!""Kalo aku jadi Mbak Sarah, udah aku garukin muka Sinta ke aspal sampe lecet!""Paling jijik sama orang selingkuh! Ingat, karma sedang mengintai kalian!"Sinta yang melihat dirinya menjadi bahan perbincangan dan bual-
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-24
อ่านเพิ่มเติม

Sinta Mencoba Tindakan Bunuh Diri

Merasa panik, Aris segera membawanya ke atas tempat tidur. Kemudian ia menghubungi pihak keamanan hotel untuk membantu membawa Sinta ke rumah sakit sesegera mungkin. Salah satu karyawan membantunya untuk menghubungi ambulance. Selama menunggu ambulance datang, Aris segera mengganti pakaian Sinta yang sudah basah kuyup. Selesai mengganti pakaian Sinta, Aris meminta satpam yang berada di depan pintu kamar untuk membukakan pintu kamar tersebut. Kemudian ia segera menggotong tubuh Sinta yang sudah pucat. "Aku mohon, bertahanlah demi aku, Sinta!" ucap Aris. "Mari saya bantu untuk turun ke bawah, Pak!" ujar salah satu satpam yang sudah bertugas. Satpam itu membantu memencet tombol lift dan mengantar Aris sampai ke depan hotel. Kebetulan sekali saat mereka sampai di lantai bawah, ambulance juga telah sampai. Perawat segera meminta Aris untuk merebahkan tubuh Sinta di brankar dan langsung membawanya menuju ke rumah sakit. ** Setelah ditangani oleh dokter, Sinta pun perlaha
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-26
อ่านเพิ่มเติม

Perlakuan Buruk Orang Lain Kepada Sinta

Setelah kesehatan Singa stabil, Aris membawa Sinta ke pemilik kontrakan yang menurutnya terbaik dan ingin menyewa salah satu rumah untuk tempat tinggal Sinta sementara waktu. Karena kebetulan, kontrakan itu tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya, sehingga ia bisa mengunjungi Sinta kapan pun ia mau. "Permisi Bu ... Di sini masih ada kontrakan yang kosong kan?" tanya Aris pada pemilik kontrakan tersebut. Melihatn kedatangan Aris dan Sinta, pemilik kontrakan tersebut sedikit malas dan langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat. Karena ia mengetahui bahwa pria dan wanita tersebut sedang menjadi perbincangan orang-orang saat ini. "Tidak ada. Semua kontrakan di sini sudah penuh," jawabnya dengan pandangan yang terlihat agak sinis. Tidak ingin terlalu lama berinteraksi dengan mereka, wanita itu buru-buru masuk ke dalam rumahnya dan buru-buru menutup pintu karena tidak ingin menghiraukan keberadaan sejoli itu. Namun saat hendak menutup pintu rumahnya, Aris dengan cepat men
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-28
อ่านเพิ่มเติม

Akan Membawa Sinta Tinggal Serumah?!

Karena suasana yang sudah tidak kondusif, Aris pun menarik tangan Sinta untuk pergi dari tempat tersebut. Yang kemudian di susul oleh pemilik kontrakan. Karena tidak ingin orang-orang pada kabur dan rugi besar, akhirnya ibu pemilik kontrakan pun terpaksa tidak jadi menyewakan rumahnya kepada Aris dan Sinta. "Mas, Mbak, maaf ya. Saya tidak bisa menyewakan rumah ini untuk kalian. Karena mau bagaimana pun juga, mereka lah yang lebih dulu tinggal di kontrakan saya selama bertahun-tahun. Saya sudah mencoba bicara kepada mereka, tapi mereka tetap kekeh tidak mau menerima kalian dan bahkan melakukan hal-hal yang tidak di inginkan. Jadi, mau tidak mau, dengan terpaksa saya tidak bisa memberikan kontrakan ini kepada kalian. Karena saya gak mau rugi." Aris dan Sinta yang sedari tadi hanya diam, tidak bisa berbuat apa-apa. Karena percuma saja jika ia ikut berbicara dan melawan para ibu-ibu itu, yang ada nama mereka akan semakin jelek di mata semua orang. "Udah lah Mas, aku juga gak mau ti
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-29
อ่านเพิ่มเติม

Pelaku Berlagak Korban

Sesampainya di halaman rumah, sebelum turun dari mobil, Aris mengecek ke arah sekeliling rumahnya. Memastikan bahwa kondisi di sana aman dan tidak ada tetangga yang berada di luar rumah mereka. "Aman, kita bisa turun sekarang, Sayang!" ujar Aris. Aris turun dari mobil kemudian menarik pergelangan tangan Sinta dengan lembut dan buru-buru membawanya masuk ke dalam rumah sebelum ada orang yang lewat dan melihat mereka berdua. Di ruang tengah, Bu Susi dan Pak Bambang sedari tadi sudah menunggu kedatangan putra mereka. Melihat Aris yang datang bersama Sinta, membuat Bu Susi langsung naik pitam. "Untuk apa kamu bawa dia ke sini, Aris?!" bentaknya. "Mulai hari ini, Sinta akan tinggal di sini bersama kita, Bu! Terserah deh mau Ibu setuju atau tidak, tapi itu gak akan merubah keputusan aku." tegas Aris. "Jangan ngawur kamu! Ibu gak setuju!" tolak Bu Susi. "Kalian itu belum menikah, mau ditaruh di mana muka Ibu dan Bapak, hah?!" sambungnya. "Apa kamu mau rumah kita didemo sama tetangga
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-30
อ่านเพิ่มเติม

Belum Saatnya Dia Tinggal Di Sini!

"Aku minta sama kamu, Sarah, bilang ke semua teman kantor kamu untuk men-takedown vidio itu. Karena gara-gara vidio itu viral, sekarang Sinta jadi harus kehilangan janinnya!" ujar Aris."Dan apa kamu tau? Dia juga hampir kehilangan nyawanya karena gak kuat menerima semua hujatan dari para netizen!" lanjutnya.Mendengar ucapan Aris, Sarah langsung menoleh ke arah Sinta. Ia melihat mantan sahabatnya itu memang tidak seperti biasanya.Mata Sinta terlihat sayu, wajahnya juga murung. Wanita itu pasti merasa tidak tenang dan banyak menangis hari ini.Melihat kabar duka mengenai Sinta, hati Sarah tersentuh, ia jadi merasa iba, namun tetap saja, rasa dendamnya jauh lebih besar dari rasa prihatinnya.Lagipula, itu semua bukan salahnya dan tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya. Melainkan, itu adalah kesalahan dan kebodohan Sinta sendiri.'Meskipun perbuatan mereka salah, tapi aku tidak pernah berharap jika dia dan Mas Aris kehilangan calon anak mereka,' batin Sarah.Wanita itu menatap wajah
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-31
อ่านเพิ่มเติม

Mukamu Bikin Aku Mual!

Sebelum ia ke kamar, Bu Susi sempat menyuarakan kekhawatiran dan ketidaknyamanannya mengenai keberadaan Sinta.Mertuanya itu meminta Sarah untuk melakukan sesuatu agar Sinta tidak tinggal di sini sebelum wanita itu sah menjadi istri Aris.Sarah yang sudah berjanji akan memikirkan cara dan menyanggupi keinginan mertuanya, segera masuk ke dalam kamarnya kemudian membersihkan tubuhnya di dalam kamar mandi.Ia menyalakan shower untuk membahasi seluruh tubuhnya.Selain rasa lelah, ia juga merasa penat memikirkan permasalahan suami dan selingkuhan suaminya.Setiap harinya ada saja gebrakan yang mereka lakukan.Sebenarnya ia tidak peduli dengan yang di lakukan oleh Aris dan Sinta, namun yang ia pedulikan adalah perasaan dan kesehatan mertuanya.Air yang dingin begitu terasa sangat menyegarkan. Mampu menghilangkan beban pikiran dan rasa lelah pada diri Sarah."Kasihan ibu, ibu pasti tidak bisa tenang jika Sinta tinggal di sini sekarang. Apalagi, waktu dia dan Mas Aris menikah masih cukup lama
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-01
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1234567
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status