Share

Membalas Sakit Hati Sarah

Author: Ayuraa
last update Last Updated: 2025-01-23 22:57:57

"Kalian ini apa-apaan sih, jangan asal bicara deh! Saya dan Pak Azof itu bagaikan langit dan bumi, sangat jauh," ucap Sarah.

"Kan jodoh gak ada yang tau, Sarah!"

"Udah ah, daripada bahas yang di luar nalar, lebih baik sekarang kita istirahat dan makan siang!" ujar Sarah.

"Hahaha, yuk cus.. kami permisi ya Pak Azof."

Saat mereka hendak pergi meninggalkan Azof, pria itu menahan tangan Sarah.

"Sarah biar makan siang bersama saya saja!" ucapnya.

Teman-teman Sarah yang lain hanya tersenyum lebar dan mengangguk.

"Baik Pak, kami titip Sarah ya!" ujar salah satu dari mereka.

**

Sarah dan Azof makan siang berdua sembari membahas pekerjaan mereka.

"Maaf ya Pak, gara-gara saya, tadi kantor jadi rame," ucap Sarah setelah selesai pembahasan mereka.

"Itu semua bukan salah kamu, Sarah. Mereka saja yang tidak tahu malu. Jelas mereka yang salah, bukan nya merasa bersalah dan mau berubah untuk lebih baik. Eh.. mereka malah obral fitnah sana-sini, ujung-ujungnya kan jadi malu sendiri."

"Saya juga gak n
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Vidio Viral

    Setelah beberapa vidio kegaduhan di kantor itu di up oleh para karyawan, berita tersebut langsung jadi trending dan viral."Dasar wanita murahan dan kurang bersyukur!""Cinta itu benar-benar buta ya? Udah dapet yang sempurna, eh malah milih sampah!" "Mereka berdua cocok sih, cowoknya gatel, ceweknya juga kegatelan!""Gak kebayang deh gimana sakitnya jadi Mbak Sarah dan Pak Azof.""Kok ada ya perempuan yang gak punya perasaan? Laki nya sahabat sendiri di embat, dasar pelakor!""Semua orang memang punya hati, tapi gak semua orang punya perasaan. Contohnya ya itu seperti Aris dan Sinta!""Untung aja Mbak Sarah sabar. Kalo aku yang jadi Mbak Sarah, udah aku jambak itu rambut si Sinta, tak tarik sampai ke lantai. Biar botak-botak sekalian dah, supaya gak sok kecantikan lagi!""Kalo aku jadi Mbak Sarah, udah aku garukin muka Sinta ke aspal sampe lecet!""Paling jijik sama orang selingkuh! Ingat, karma sedang mengintai kalian!"Sinta yang melihat dirinya menjadi bahan perbincangan dan bual-

    Last Updated : 2025-01-24
  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Sinta Mencoba Tindakan Bunuh Diri

    Merasa panik, Aris segera membawanya ke atas tempat tidur. Kemudian ia menghubungi pihak keamanan hotel untuk membantu membawa Sinta ke rumah sakit, sesegera mungkin.Salah satu karyawan membantunya untuk menghubungi ambulance. Selama menunggu ambulance datang, Aris segera mengganti pakaian Sinta yang sudah basah kuyup.Selesai mengganti pakaian Sinta, Aris meminta satpam yahh berada di depan pintu kamar untuk membukakan pintu kamar tersebut.Kemudian ia segera menggotong tubuh Sinta yang sudah pucat."Aku mohon, bertahanlah demi aku, Sinta!" ucap Aris."Mari saya bantu untuk turun ke bawah, Pak!" ujar salah satu satpam yang sudah bertugas.Satpam itu membantu memencet tombol lift dan mengantar Aris sampai ke depan hotel. Kebetulan sekali saat mereka sampai di lantai bawah, ambulance juga telah sampai.Perawat segera meminta Aris untuk merebahkan tubuh Sinta di brankar dan membawanya ke rumah sakit.**Setelah di tangani oleh dokter, Sinta pun siuman. Namun kabar buruk lagi-lagi haru

    Last Updated : 2025-01-26
  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Perlakuan Buruk Orang Lain Kepada Sinta

    Aris membawa Sinta ke pemilik kontrakan yang menurutnya terbaik dan ingin menyewa salah satu rumah untuk tempat tinggal Sinta sementara waktu."Permisi Bu.. Di sini masih ada kontrakan yang kosong kan?" tanya Aris pada pemilik kontrakan tersebut.Mengetahui bahwa pria dan wanita tersebut sedang menjadi perbincangan orang-orang, sang pemilik kontrakan pun langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat."Tidak ada. Semua kontrakan di sini sudah penuh," jawabnya dengan pandangan yang terlihat sinis. Ia masuk ke dalam rumahnya dan buru-buru menutup pintu tidak ingin menghiraukan keberadaan sejoli itu.Namun Aris dengan cepat menahan pintu tersebut, "tunggu dong Bu, saya belum selesai bicara.""Mau ngomong apa lagi? Kan udah saya bilang, semua kontrakan saya sudah penuh!""Ibu jangan bohong dong, saya lihat di depan ada tulisan 'sedia kontrakan, satu rumah' Kalo emang kontrakannya udah di isi sama orang, seharusnya Ibu copot tulisan itu. Iya kan?" ujar Aris."Begini deh, Bu. Saya berani ba

    Last Updated : 2025-01-28
  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Akan Membawa Sinta Tinggal Serumah?!

    Karena suasana yang sudah tidak kondusif, Aris pun menarik tangan Sinta untuk pergi dari tempat tersebut. Yang kemudian di susul oleh pemilik kontrakan. Karena tidak ingin orang-orang pada kabur dan rugi besar, akhirnya ibu pemilik kontrakan pun terpaksa tidak jadi menyewakan rumahnya kepada Aris dan Sinta. "Mas, Mbak, maaf ya. Saya tidak bisa menyewakan rumah ini untuk kalian. Karena mau bagaimana pun juga, mereka lah yang lebih dulu tinggal di kontrakan saya selama bertahun-tahun. Saya sudah mencoba bicara kepada mereka, tapi mereka tetap kekeh tidak mau menerima kalian dan bahkan melakukan hal-hal yang tidak di inginkan. Jadi, mau tidak mau, dengan terpaksa saya tidak bisa memberikan kontrakan ini kepada kalian. Karena saya gak mau rugi." Aris dan Sinta yang sedari tadi hanya diam, tidak bisa berbuat apa-apa. Karena percuma saja jika ia ikut berbicara dan melawan para ibu-ibu itu, yang ada nama mereka akan semakin jelek di mata semua orang. "Udah lah Mas, aku juga gak mau ti

    Last Updated : 2025-01-29
  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Pelaku Berlagak Korban

    Sesampainya di halaman rumah, sebelum turun dari mobil, Aris mengecek ke arah sekeliling rumahnya. Memastikan bahwa kondisi aman dan tidak ada tetangga yang berada di sekitar sana."Aman, kita bisa turun sekarang, Sayang!" ujarnya.Aris turun dari mobil kemudian menarik pergelangan tangan Sinta dengan lembut dan buru-buru membawanya masuk ke dalam rumah.Di ruang tengah, Bu Susi dan Pak Bambang sedari tadi sudah menunggunya.Melihat Aris yang datang bersama Sinta, membuat Bu Susi langsung naik pitam."Untuk apa kamu bawa dia ke sini, Aris?!" bentaknya."Mulai hari ini, Sinta akan tinggal di sini bersama kita, Bu!" tegas Aris."Jangan ngawur kamu! Ibu gak setuju!" tolak Bu Susi."Kalian itu belum menikah, mau di taruh di mana muka Ibu dan Bapak hah?!""Apa kamu mau rumah kita didemo sama tetangga gara-gara kamu membawa pelakor tinggal di sini? Sedangkan kalian saja belum sah menjadi suami istri!" ucap Bu Susi, wanita itu yang awalnya duduk, kini langsung berdiri."Iya, Ris. Kamu janga

    Last Updated : 2025-01-30
  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Belum Saatnya Dia Tinggal Di Sini!

    "Aku minta sama kamu, Sarah, bilang ke semua teman kantor kamu untuk men-takedown vidio itu. Karena gara-gara vidio itu viral, sekarang Sinta jadi harus kehilangan janinnya!" ujar Aris."Dan apa kamu tau? Dia juga hampir kehilangan nyawanya karena gak kuat menerima semua hujatan dari para netizen!" lanjutnya.Mendengar ucapan Aris, Sarah langsung menoleh ke arah Sinta. Ia melihat mantan sahabatnya itu memang tidak seperti biasanya.Mata Sinta terlihat sayu, wajahnya juga murung. Wanita itu pasti merasa tidak tenang dan banyak menangis hari ini.Melihat kabar duka mengenai Sinta, hati Sarah tersentuh, ia jadi merasa iba, namun tetap saja, rasa dendamnya jauh lebih besar dari rasa prihatinnya.Lagipula, itu semua bukan salahnya dan tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya. Melainkan, itu adalah kesalahan dan kebodohan Sinta sendiri.'Meskipun perbuatan mereka salah, tapi aku tidak pernah berharap jika dia dan Mas Aris kehilangan calon anak mereka,' batin Sarah.Wanita itu menatap wajah

    Last Updated : 2025-01-31
  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Mukamu Bikin Aku Mual!

    Sebelum ia ke kamar, Bu Susi sempat menyuarakan kekhawatiran dan ketidaknyamanannya mengenai keberadaan Sinta.Mertuanya itu meminta Sarah untuk melakukan sesuatu agar Sinta tidak tinggal di sini sebelum wanita itu sah menjadi istri Aris.Sarah yang sudah berjanji akan memikirkan cara dan menyanggupi keinginan mertuanya, segera masuk ke dalam kamarnya kemudian membersihkan tubuhnya di dalam kamar mandi.Ia menyalakan shower untuk membahasi seluruh tubuhnya.Selain rasa lelah, ia juga merasa penat memikirkan permasalahan suami dan selingkuhan suaminya.Setiap harinya ada saja gebrakan yang mereka lakukan.Sebenarnya ia tidak peduli dengan yang di lakukan oleh Aris dan Sinta, namun yang ia pedulikan adalah perasaan dan kesehatan mertuanya.Air yang dingin begitu terasa sangat menyegarkan. Mampu menghilangkan beban pikiran dan rasa lelah pada diri Sarah."Kasihan ibu, ibu pasti tidak bisa tenang jika Sinta tinggal di sini sekarang. Apalagi, waktu dia dan Mas Aris menikah masih cukup lama

    Last Updated : 2025-02-01
  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Sudah Dapat Kepuasan Dari Wanita Lain?

    Sarah yang baru saja selesai mandi, segera mengenakan lingerie dengan warna kesukaan suaminya, hitam. Sekarang sudah jam tujuh malam. Sebentar lagi, Aris akan pulang. Sebenarnya Sarah sudah mandi sore tadi, namun karena untuk menyambut kepulangan sang suami, ia memutuskan untuk mandi lagi agar tubuhnya tetap segar dan wangi. Dari arah luar kamar, terdengar suara mobil Aris datang. Sarah pun tersenyum senang, ia buru-buru meletakkan satu kantung teh dan gula di dalam gelas kemudian ia menyeduhnya dengan air panas dari tupperware. Sarah memang sengaja menyediakan minuman di dalam kamar, karena ia tidak mungkin turun ke bawah dengan pakaian seperti ini. Sarah tentu merasa malu jika di lihat oleh mertuanya. Ceklek .. Aris membuka pintu kamar mereka. melihat kedatangan suaminya, Sarah melemparkan senyuman manis ke arah pria itu dan segera menyambut tangan Aris kemudian menciumnya. "Aku senang Mas Aris sudah pulang .." Sarah segera melingkarkan tangan di lengan Aris. Merek

    Last Updated : 2024-12-16

Latest chapter

  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Mukamu Bikin Aku Mual!

    Sebelum ia ke kamar, Bu Susi sempat menyuarakan kekhawatiran dan ketidaknyamanannya mengenai keberadaan Sinta.Mertuanya itu meminta Sarah untuk melakukan sesuatu agar Sinta tidak tinggal di sini sebelum wanita itu sah menjadi istri Aris.Sarah yang sudah berjanji akan memikirkan cara dan menyanggupi keinginan mertuanya, segera masuk ke dalam kamarnya kemudian membersihkan tubuhnya di dalam kamar mandi.Ia menyalakan shower untuk membahasi seluruh tubuhnya.Selain rasa lelah, ia juga merasa penat memikirkan permasalahan suami dan selingkuhan suaminya.Setiap harinya ada saja gebrakan yang mereka lakukan.Sebenarnya ia tidak peduli dengan yang di lakukan oleh Aris dan Sinta, namun yang ia pedulikan adalah perasaan dan kesehatan mertuanya.Air yang dingin begitu terasa sangat menyegarkan. Mampu menghilangkan beban pikiran dan rasa lelah pada diri Sarah."Kasihan ibu, ibu pasti tidak bisa tenang jika Sinta tinggal di sini sekarang. Apalagi, waktu dia dan Mas Aris menikah masih cukup lama

  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Belum Saatnya Dia Tinggal Di Sini!

    "Aku minta sama kamu, Sarah, bilang ke semua teman kantor kamu untuk men-takedown vidio itu. Karena gara-gara vidio itu viral, sekarang Sinta jadi harus kehilangan janinnya!" ujar Aris."Dan apa kamu tau? Dia juga hampir kehilangan nyawanya karena gak kuat menerima semua hujatan dari para netizen!" lanjutnya.Mendengar ucapan Aris, Sarah langsung menoleh ke arah Sinta. Ia melihat mantan sahabatnya itu memang tidak seperti biasanya.Mata Sinta terlihat sayu, wajahnya juga murung. Wanita itu pasti merasa tidak tenang dan banyak menangis hari ini.Melihat kabar duka mengenai Sinta, hati Sarah tersentuh, ia jadi merasa iba, namun tetap saja, rasa dendamnya jauh lebih besar dari rasa prihatinnya.Lagipula, itu semua bukan salahnya dan tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya. Melainkan, itu adalah kesalahan dan kebodohan Sinta sendiri.'Meskipun perbuatan mereka salah, tapi aku tidak pernah berharap jika dia dan Mas Aris kehilangan calon anak mereka,' batin Sarah.Wanita itu menatap wajah

  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Pelaku Berlagak Korban

    Sesampainya di halaman rumah, sebelum turun dari mobil, Aris mengecek ke arah sekeliling rumahnya. Memastikan bahwa kondisi aman dan tidak ada tetangga yang berada di sekitar sana."Aman, kita bisa turun sekarang, Sayang!" ujarnya.Aris turun dari mobil kemudian menarik pergelangan tangan Sinta dengan lembut dan buru-buru membawanya masuk ke dalam rumah.Di ruang tengah, Bu Susi dan Pak Bambang sedari tadi sudah menunggunya.Melihat Aris yang datang bersama Sinta, membuat Bu Susi langsung naik pitam."Untuk apa kamu bawa dia ke sini, Aris?!" bentaknya."Mulai hari ini, Sinta akan tinggal di sini bersama kita, Bu!" tegas Aris."Jangan ngawur kamu! Ibu gak setuju!" tolak Bu Susi."Kalian itu belum menikah, mau di taruh di mana muka Ibu dan Bapak hah?!""Apa kamu mau rumah kita didemo sama tetangga gara-gara kamu membawa pelakor tinggal di sini? Sedangkan kalian saja belum sah menjadi suami istri!" ucap Bu Susi, wanita itu yang awalnya duduk, kini langsung berdiri."Iya, Ris. Kamu janga

  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Akan Membawa Sinta Tinggal Serumah?!

    Karena suasana yang sudah tidak kondusif, Aris pun menarik tangan Sinta untuk pergi dari tempat tersebut. Yang kemudian di susul oleh pemilik kontrakan. Karena tidak ingin orang-orang pada kabur dan rugi besar, akhirnya ibu pemilik kontrakan pun terpaksa tidak jadi menyewakan rumahnya kepada Aris dan Sinta. "Mas, Mbak, maaf ya. Saya tidak bisa menyewakan rumah ini untuk kalian. Karena mau bagaimana pun juga, mereka lah yang lebih dulu tinggal di kontrakan saya selama bertahun-tahun. Saya sudah mencoba bicara kepada mereka, tapi mereka tetap kekeh tidak mau menerima kalian dan bahkan melakukan hal-hal yang tidak di inginkan. Jadi, mau tidak mau, dengan terpaksa saya tidak bisa memberikan kontrakan ini kepada kalian. Karena saya gak mau rugi." Aris dan Sinta yang sedari tadi hanya diam, tidak bisa berbuat apa-apa. Karena percuma saja jika ia ikut berbicara dan melawan para ibu-ibu itu, yang ada nama mereka akan semakin jelek di mata semua orang. "Udah lah Mas, aku juga gak mau ti

  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Perlakuan Buruk Orang Lain Kepada Sinta

    Aris membawa Sinta ke pemilik kontrakan yang menurutnya terbaik dan ingin menyewa salah satu rumah untuk tempat tinggal Sinta sementara waktu."Permisi Bu.. Di sini masih ada kontrakan yang kosong kan?" tanya Aris pada pemilik kontrakan tersebut.Mengetahui bahwa pria dan wanita tersebut sedang menjadi perbincangan orang-orang, sang pemilik kontrakan pun langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat."Tidak ada. Semua kontrakan di sini sudah penuh," jawabnya dengan pandangan yang terlihat sinis. Ia masuk ke dalam rumahnya dan buru-buru menutup pintu tidak ingin menghiraukan keberadaan sejoli itu.Namun Aris dengan cepat menahan pintu tersebut, "tunggu dong Bu, saya belum selesai bicara.""Mau ngomong apa lagi? Kan udah saya bilang, semua kontrakan saya sudah penuh!""Ibu jangan bohong dong, saya lihat di depan ada tulisan 'sedia kontrakan, satu rumah' Kalo emang kontrakannya udah di isi sama orang, seharusnya Ibu copot tulisan itu. Iya kan?" ujar Aris."Begini deh, Bu. Saya berani ba

  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Sinta Mencoba Tindakan Bunuh Diri

    Merasa panik, Aris segera membawanya ke atas tempat tidur. Kemudian ia menghubungi pihak keamanan hotel untuk membantu membawa Sinta ke rumah sakit, sesegera mungkin.Salah satu karyawan membantunya untuk menghubungi ambulance. Selama menunggu ambulance datang, Aris segera mengganti pakaian Sinta yang sudah basah kuyup.Selesai mengganti pakaian Sinta, Aris meminta satpam yahh berada di depan pintu kamar untuk membukakan pintu kamar tersebut.Kemudian ia segera menggotong tubuh Sinta yang sudah pucat."Aku mohon, bertahanlah demi aku, Sinta!" ucap Aris."Mari saya bantu untuk turun ke bawah, Pak!" ujar salah satu satpam yang sudah bertugas.Satpam itu membantu memencet tombol lift dan mengantar Aris sampai ke depan hotel. Kebetulan sekali saat mereka sampai di lantai bawah, ambulance juga telah sampai.Perawat segera meminta Aris untuk merebahkan tubuh Sinta di brankar dan membawanya ke rumah sakit.**Setelah di tangani oleh dokter, Sinta pun siuman. Namun kabar buruk lagi-lagi haru

  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Vidio Viral

    Setelah beberapa vidio kegaduhan di kantor itu di up oleh para karyawan, berita tersebut langsung jadi trending dan viral."Dasar wanita murahan dan kurang bersyukur!""Cinta itu benar-benar buta ya? Udah dapet yang sempurna, eh malah milih sampah!" "Mereka berdua cocok sih, cowoknya gatel, ceweknya juga kegatelan!""Gak kebayang deh gimana sakitnya jadi Mbak Sarah dan Pak Azof.""Kok ada ya perempuan yang gak punya perasaan? Laki nya sahabat sendiri di embat, dasar pelakor!""Semua orang memang punya hati, tapi gak semua orang punya perasaan. Contohnya ya itu seperti Aris dan Sinta!""Untung aja Mbak Sarah sabar. Kalo aku yang jadi Mbak Sarah, udah aku jambak itu rambut si Sinta, tak tarik sampai ke lantai. Biar botak-botak sekalian dah, supaya gak sok kecantikan lagi!""Kalo aku jadi Mbak Sarah, udah aku garukin muka Sinta ke aspal sampe lecet!""Paling jijik sama orang selingkuh! Ingat, karma sedang mengintai kalian!"Sinta yang melihat dirinya menjadi bahan perbincangan dan bual-

  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Membalas Sakit Hati Sarah

    "Kalian ini apa-apaan sih, jangan asal bicara deh! Saya dan Pak Azof itu bagaikan langit dan bumi, sangat jauh," ucap Sarah."Kan jodoh gak ada yang tau, Sarah!" "Udah ah, daripada bahas yang di luar nalar, lebih baik sekarang kita istirahat dan makan siang!" ujar Sarah."Hahaha, yuk cus.. kami permisi ya Pak Azof."Saat mereka hendak pergi meninggalkan Azof, pria itu menahan tangan Sarah."Sarah biar makan siang bersama saya saja!" ucapnya.Teman-teman Sarah yang lain hanya tersenyum lebar dan mengangguk."Baik Pak, kami titip Sarah ya!" ujar salah satu dari mereka.**Sarah dan Azof makan siang berdua sembari membahas pekerjaan mereka."Maaf ya Pak, gara-gara saya, tadi kantor jadi rame," ucap Sarah setelah selesai pembahasan mereka."Itu semua bukan salah kamu, Sarah. Mereka saja yang tidak tahu malu. Jelas mereka yang salah, bukan nya merasa bersalah dan mau berubah untuk lebih baik. Eh.. mereka malah obral fitnah sana-sini, ujung-ujungnya kan jadi malu sendiri.""Saya juga gak n

  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Istri Durhaka?!

    Mendengar jawaban dari Azof, Aris merasa kesal, namun ia juga merasa puas karena Azof mau mengaku kepada semua orang bahwa ada kemungkinan ia menyukai Sarah."Kalian dengar kan? Atasan macam apa yang mempunyai kemungkinan menyukai istri orang?!" ujar Aris.Azof menatap Aris dengan tajam, ia semakin suka dengan drama yang semakin lama semakin memanas."Kenapa kamu keliatan cemburu dan tidak terima? Bukankah kamu sendiri tidak bisa mencintai istri kamu dan tidak pernah menghargainya?" cecar Azof."Kalau kamu tidak mau istri kamu di sukai dan di perhatikan oleh laki-laki lain, seharusnya kamu bisa menjaga perasaan istri kamu. Bukan malah mengkhianatinya!" sambung Azof.Beberapa karyawan yang merasa tertarik oleh perdebatan itu, mereka tidak segan-segan untuk merekamnya."Maksud anda apa bicara seperti itu? Sudahlah, kalau tidak mempunyai bukti, sebaiknya jangan memutar balikan fakta untuk menjatuhkan saya dan mantan istri anda!""Oh jadi, kamu minta bukti? Yakin tidak akan menyesal nanti

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status