"Apa yang kau lakukan? Mundur!" marah Tamael.Satpam itu menatap Tamael dengan bingung."Bos, kamu memarahinya, bukankah artinya memintaku untuk mengusir mereka?""Pergi, pergi!" Tamael melambaikan tangannya dengan tidak sabar, lalu menarik Arjuna untuk duduk di sebelahnya."Arjuna, bagaimana kamu melakukannya? Bagaimana kamu bisa memasak ikan seperti ini? Sial, ini enak sekali!""Fillet ikannya sama sekali tidak amis, justru lembut dan empuk, diiris begitu tipis hingga tulangnya pun tidak perlu dibuang. Masakan ini banyak minyak, tapi tidak terasa berminyak. Aku biasanya tidak suka asinan kubis, tapi asinan kubis ini enak sekali.""Bagaimana kamu melakukannya? Sial, benar-benar enak!"Arjuna tak bisa berkata-kata mendengar kata "sial" keluar dari mulut Tamael berkali-kali.Tampaknya dia salah telah mengatakan Tamael terdidik.Mungkin saja tidak ada ilmu di dalam otak Tamael."Acar kubis itu diasinkan dengan baik oleh kokimu, aku tidak berani menerima pujian untuk itu."Koki di Restora
Read more