Beranda / Urban / DERITA WAJAH JELEK / Bab 81 - Bab 90

Semua Bab DERITA WAJAH JELEK: Bab 81 - Bab 90

92 Bab

BAB 81 : Tak Habis Pikir

Alya membuka matanya lebar-lebar dan benar-benar kehilangan kata-kata. Dirinya sendiri bingung dan tak tahu harus merespon seperti apa lagi.“Bagaimana bisa seperti ini? Ada wanita lain yang diam-diam menaruh hati kepada pria rendahan seperti Bara itu di saat saya masih menjadi istrinya, hah?! Mustahil!” tegas Alya benar-benar menjadi orang aneh yang tiba-tiba menjadi gila.Pria tua yang mendengar perkataan Alya tak mampu berkata-kata dan hanya terus terdiam mengamati Alya dari tempat duduknya dengan tenang.Meski begitu, pria tua jelas sekali merasa bingung dan heran melihat tingkah laku Alya yang seolah-olah tidak suka ketika ada wanita lain menyukai mantan suami yang telah dikhianatinya sendiri.“Aneh sekali! Mengapa Alya tiba-tiba menjadi sangat geram ketika ada wanita lain yang mencintai mantan suaminya? Bukankah dirinya sendiri yang mengkhianati Bara bahkan tanpa memberikan kesempatan baginya untuk menjelaskan atau memperbaiki hubungan keduanya?”Pria tua membatin dan termenung
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-27
Baca selengkapnya

BAB 82 : Solusi Pasif

Hanya wanita rendahan yang akan jatuh cinta dengan pria rendahan seperti Bara. Alya tidak ragu sedikit pun ketika memikirkan kemungkinan hal yang liar itu.“Hmph! Tidak perlu berpikir berlebihan. Sudah cukup bagiku untuk mengetahui kalau ada wanita aneh di keluarga Harko ini. Lain kali, aku pasti akan bertemu secara langsung dengannya dan memastikan keadaan wanita tersebut dengan kedua mataku sendiri!” batin Alya dengan geram.Pria tua tetap tenang melihat Alya yang tidak bisa memenangkan dirinya sendiri itu. Dia melihat Alya dengan ekspresi yang perlahan cukup bingung sendiri.“Tampaknya Alya ini cemburuan rupanya! Namun, bukankah dia sendiri yang mencampakkan Bara dengan arogannya? Mengapa berubah menjadi peduli seperti ini? Aneh sekali!” batin pria tua yang juga keheranan melihat sikap Alya.Alya yang masih geram perlahan mulai kembali tenang dan fokus kembali menatap ke arah pria tua dengan serius sebagai tanda wanita tersebut ingin mendengarkan ceritanya lebih lanjut.“Mohon maaf
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya

BAB 83 : Pulang dan Berpisah

Alya sedikit menundukkan kepalanya dengan ekspresi wajah yang cukup serius. Pria tua yang melihat hal itu sebenarnya merasa cukup tidak nyaman.Seolah-olah penjelasannya membuat Alya yang pada awalnya baik-baik saja mulai menjadi tertekan sekali. Semuanya karena pria tua memaksakan diri untuk menjelaskan sesuatu yang benar-benar berlebihan.“Apakah saya salah karena memilih penjelasan yang terlalu berlebihan seperti ini?” batin pria tua dengan gelisah ikut berdiri dengan tegak menatap Alya.Tepat setelah pria tua berdiri, Alya langsung berbalik begitu saja dan tak ingin memperpanjang masalah ini lebih lanjut. Wanita cantik itu memilih untuk mencernanya sendiri terlebih dahulu.Pria tua sendiri merasa tidak nyaman melihat kepergian Alya dengan tatapan yang terlihat kecewa dan bingung. Meski begitu, pria tua tetap saja diam melihat kepergian Alya.Alya tidak menoleh ke belakang dan terus mempercepat langkahnya hingga keluar dari ruangan kepala rumah sakit tersebut dengan perasaan rumit
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya

BAB 84 : Bersiap Sedia

“Benar sekali! Walau kendaraan motorku terlihat baik-baik saja dari luarnya, tapi kerusakan yang nyata terjadi di dalamnya! Mungkinkah hal yang sama juga terjadi di dalam keluarga Harko saat ini?!” gumam Bara tiba-tiba mengoceh tidak jelas.Pikirannya yang liar mulai menebak-nebak kemungkinan lainnya. Kemungkinan yang tidak mungkin muncul begitu saja tanpa adanya persiapan sama sekali.“Jika semuanya sesuai rencana, keluarga utama pasti sudah mendapatkan apa yang mereka mau dan langsung membuang Alya ketika waktunya tiba. Ada hal lainnya yang tidak aku ketahui saat ini, tapi hanya memikirkan kemungkinan ini saja sudah beberapa kali masuk akal dibandingkan tidak sama sekali!” gumam Bara begitu bersemangat.Tidak pernah Bara merasakan sensasi bersemangat seperti ini. Sensasi yang menurut Bara beberapa kali lebih terasa kuat dibandingkan dengan ketika dia menikah untuk pertama kalinya.Perasaan yang dirasakan benar-benar seperti aliran air segar yang begitu deras mengalir di dalam otakny
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya

BAB 85 : Respon Dalam Kesunyian

Semua itu terjadi begitu cepat bahkan tidak sempat bagi semua korban Panti Asuhan Daniar yang bisa melihatnya secara langsung sebab luka-luka mereka yang masih parah.Untungnya, kasus tersebut segera viral di media sosial yang mengundang berbagai rasa simpati. Tentu saja semua itu karena Bara mempostingnya di media sosialnya yang memang aktif di sana sebagai konten kreator.Terlepas apakah orang-orang di media sosial benar-benar bersimpati atau tidaknya, bantuan keuangan yang diberikan benar-benar menjadi solusi instan bagi semua orang Panti Asuhan Daniar.Belum lagi viralnya kasus ini juga membebani keluarga Harko yang menjadi dalang utamanya. Mereka dipaksa untuk membayar sejumlah uang ganti rugi yang tentu saja tidak kecil nominalnya.Sebuah karma yang memang sudah ditakdirkan pantas mengenai kepada mereka yang berbuat jahat kepada yang lainnya tanpa ada rasa malu atau penyesalan sedikit pun.Bara cukup lega dengan segala bantuan finansial tersebut yang menurutnya benar-benar sanga
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya

BAB 86 : Salah Paham

“Huuh! Tampaknya aku hanya bisa terus melangkah maju dan mulai membiasakan diri dengan semua kesuksesan yang telah kuraih hingga saat ini. Semuanya terasa begitu hebat dan di saat bersamaan terasa sangat menekanku. Entah apakah ini baik atau buruk untuk masa depanku nantinya?!”Bara kembali bergumam sambil terus melihat pemandangan di luar jendela kamarnya dari ketinggian yang cukup membuat manusia di bawahnya mendongak tak berdaya.“Kesombongan dalam diriku tak kunjung muncul bahkan setelah mencapai semua ini. Mungkinkah aku memang ditakdirkan menjadi pemeran protagonis yang baik hatinya? He-he-he!” gumam Bara dengan aneh memuji dirinya sendiri beberapa kali.Kebiasaan ini tidak datang sekali atau dua kali saja. Bara hampir rutin melakukan semuanya sendiri di setiap harinya selama lebih dari lima tahun ini.Entah apa alasan utamanya Bara melakukan itu. Namun, kemungkinan besar karena Bara benar-benar ingin mengalihkan kebenciannya terhadap keluarga Harko menjadi lebih positif.Setida
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya

BAB 87 : Berujung Petaka (Part 1)

“Jangan bohong kamu! Jelas sekali kalau kamu pastinya preman yang dikirim oleh mantan suamiku, kan?! Kalau Anda tidak pergi sekarang juga, saya akan berteriak sekeras mungkin!” tegas wanita cantik tersebut yang membuat Bara semakin bingung.“Preman? Utusan mantan suaminya? Omong kosong macam apa ini?!” batin Bara yang benar-benar tidak habis pikir kalau dirinya yang baru saja keluar dari kamarnya sendiri langsung dituduh dengan hal-hal yang tidak dimengerti olehnya sama sekali.Meski begitu, Bara tetap saja tenang sekali menyikapinya seolah-olah ini bukan perkara besar baginya. Lagi pula, tempat ini adalah apartemen miliknya sendiri.Bara paham betul dengan prosedur dan penanganan masalah seperti ini dan solusinya adalah berdiskusi dengan baik agar tidak ada lagi kesalahpahaman yang tidak diinginkan.Sayangnya, ketenangan Bara seakan meremehkan tekad dan ancaman dari wanita cantik di hadapannya itu yang sudah benar-benar merasa terancam dan tidak bisa berpikiran jernih.“Cepat pergi s
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya

BAB 88 : Berujung Petaka (Part 2)

“Hmm? Ada apa ini?”“Tampaknya ada yang sedang berselisih di antara mereka!”“Oh…, apakah mereka satu keluarga?”“Kayaknya sih tidak! Saya yang pertama kali datang mendengar percakapan singkat di antara keduanya. Singkatnya, wanita tersebut menuduh si pria kekar itu sebagai preman. Alhasil, keduanya saling beradu mulut karena pria tersebut marah dituduh sebagai preman!”“Preman? Memang pantas kalau pria itu dituduh sebagai preman. Maksud saya, dia mempunyai tubuh kekar dan wajah jelek seperti itu. Bukankah semua orang akan berpikiran yang sama kalau berada di posisi wanita cantik itu?”“Bagaimana mungkin dengan alasan seperti itu bisa dibenarkan? Kalau salah tuduh, siapa yang akan tanggung jawab, kan?”Berbagai reaksi dari orang-orang sekitar membuat situasi yang sengit menjadi semakin ricuh dengan adanya berbagai macam obrolan di antara mereka yang membuat Bara merasa tak nyaman.“Hadeh! Tampaknya aku terlalu berlebihan. Sudahlah, aku pergi dari tempat ini dahulu saja. Kalau diterusk
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya

BAB 89 : Heran dan Terpecahkan

Bara menunggu dengan sabar dan merasa percaya diri bahwa dirinya tidak mungkin salah karena memang itu adalah kamarnya sendiri yang sudah ditinggalinya sejak apartemen ini pertama kali didirikan olehnya.“Hmph! Dasar wanita ceroboh! Lihatlah baik-baik, ini adalah kamarku! Kamu pasti tidak bisa membuka pintunya, kan? Ha-ha-ha! Cepat minta maaf sekarang!” tegas Bara tanpa ragu-ragu seolah-olah sudah bisa menebak hasil akhirnya.Semua orang yang mendengarnya merasa kalau wanita cantik tersebut pasti sedang salah kamar apalagi ketika Bara dengan percaya diri mengatakan tentang kepemilikan kamar tersebut sebagai miliknya.“Tampaknya, wanita itu memang salah kamar. Seharusnya dia segera minta maaf setelah ini!”“Benar juga! Harusnya ketika baru pertama kali datang itu harusnya perlahan-lahan mengamati sekeliling sejenak sebelum langsung asal-asalan menuduh orang lain!”“Wanita cantik memang terkadang sulit sekali kalau dinasehati apalagi diatur-atur oleh orang lain. Sungguh malang sekali pa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya

BAB 90 : Harapan Pupus

Semua orang termasuk wanita cantik menatap Bara dengan tatapan yang aneh sekali. Tidak ada lagi rasa simpati yang sebelumnya sempat ada di hati beberapa orang.“Hmph! Dasar laki-laki hidung belang rupanya! Pantas saja wanita cantik itu merasa tidak nyaman dengan pria aneh itu!”“Tuh, kan?! Sudah aku duga kalau instingnya wanita cantik itu memang tidak pernah salah ketika mendeteksi keberadaan pria hidung belang seperti itu!”“Benar juga! Wanita cantik memang peka sekali ketika dihadapkan dengan situasi seperti ini. Pria hidung belang itu benar-benar tidak punya rasa malu sedikit pun. Seharusnya dia langsung pergi karena malu. Jika itu aku, sudah pasti lari saat ini juga!”“Betul sekali!”“Haruskah kita ikut membantu wanita cantik itu mengusir pria hidung belang yang wajahnya jelek sekali itu?”“Ada benarnya saran kamu ini! Ayo semuanya, mari bersama mengusirnya!”Berbagai macam obrolan yang menyindir Bara dan memuji aksinya wanita cantik kian menguat yang membuat Bara merasa semakin t
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status