Home / Rumah Tangga / Istri Pesanan CEO / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Istri Pesanan CEO: Chapter 171 - Chapter 180

190 Chapters

Rencana Untuk Pulang

Time flies ...Detik demi detik waktu berlalu dengan begitu cepat. Ini adalah bulan keenam Davva bermukim di NY. Tinggal di negara Paman Sam begitu menyenangkan. Setiap hari Davva dikelilingi para perempuan cantik, makanan lezat, hidangan nikmat dan segala keindahan dunia. Apapun berada dalam genggamannya. Apapun yang diinginkannya Davva tinggal menjentikkan jari.Hanya saja ... hatinya terasa hampa. Hidupnya tidak sesempurna itu. Davva masih belum mampu melupakan Kanya. Perasaan cintanya pada perempuan itu tidak berkurang kadarnya satu persen pun.Tidak hanya Kanya, tapi ia juga merindukan gadis kecilnya, Monica. Davva tidak tahu kabar keduanya sekarang. Kiki sudah sejak lama berhenti menjadi spionasenya. Waktu itu Kiki tertangkap basah oleh Kanya sedang berada di sekolah Monic. Kanya tentu curiga padanya. Walaupun berhasil menyembunyikan dari Kanya apa tujuannya berada di sana, tapi Kiki sepertinya kapok.“Pretzel-nya enak ya, Dav?” Davva mengerjap kala mendengar suara Rintik yang
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

Di Bawah Langit Yang Sama

Sekitar tiga bulan yang lalu Kanya bertemu dengan Kiki di sekolah Monica. Saat itu Kanya hampir saja terjatuh karena terburu-buru, tapi seseorang menolongnya dengan memegang tangan Kanya.“Hati-hati, Mbak,” kata seseorang yang menolong dan memegang tangannya.“Makasih, saya—“ Ucapan Kanya terhenti saat tahu siapa orang itu.Ternyata dia adalah Kiki, sekretaris Davva yang belakangan dibenci Kanya karena telah merusak hubungannya dengan Davva.Begitu pula dengan Kiki. Gadis itu terkejut saat mengetahui Kanya juga berada di tempat yang sama dengannya. Ia lupa memprediksi kemungkinan bertemu dengan Kanya di tempat tersebut. Seharusnya ia lebih berhati-hati. Tidak seharusnya ia nekat datang di saat jam-jam genting seperti saat ini.Keberadaan Kiki di sana bukan tanpa alasan. Davva memintanya mencari tahu kabar Monica beserta memotonya. Tapi sebelum niat itu terlaksana Kiki keburu bertemu dengan Kanya.“Bu Kanya,” sapa Kiki berusaha bersikap wajar sembari menyembunyikan kegugupannya.Kanya
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

Papa Pulang Kalau Adik Lahir Kan Ma?

Pertemuan mengharukan itu berlangsung selama sekian menit. Tidak ada pembahasan tentang masa lalu atau singgung menyinggung kesalahan masing-masing. Bagi Wanda, Davva sudah cukup mendapat pelajaran yang sangat berarti dalam hidupnya. Biarlah dia mengambil hikmah dari semua itu. Davva berada d sini dan tergerak pulang untuk menemuinya sudah membuat Wanda begitu bahagia. Ia tidak ingin merusak kebahagiaan mereka yang langka dan harganya begitu mahal.“Dav, itu siapa?” Wanda berbisik pelan saat melihat ada seorang gadis manis yang saat ini sedang berdiri di sebelah Lilis. Ia baru saja menyadari bahwa Davva datang tidak sendiri.“Rintik, Ma. Teman aku.”“Teman?” Wanda menyipit ingin diperjelas. Ia ingin tahu Rintik teman dari mana karena baru kali ini melihatnya.“Rintik kuliah S2 di NY dan kebetulan tinggal di gedung apartemen yang sama dengan aku.” Davva menjelaskan dengan lebih detail.“Oh ...”Tahu dirinya sedang dibicarakan, Rintik memajukan langkahnya lalu mengenalkan diri pada Wan
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

You Are Always Gonna Be My Love

Davva menghela nafas ketika sebuah sepeda motor matic menyalip tanpa aba-aba di depan mobilnya sehingga ia harus mengerem mendadak dan hampir saja menabrak motor tersebut.Indonesia ternyata tidak banyak berubah. Masih saja banyak manusia yang suka bertindak sembarangan, tidak tertib dan acuh tak acuh pada peraturan lalu lintas. Nanti kalau sudah kena batunya baru pemilik kendaraan lain yang disalahkan.Davva kemudian berhenti dan ikut antri bersama barisan kendaraan lain saat lampu merah lalu lintas menyala. Davva baru saja mengantar Rintik pulang ke rumahnya. Tadi maksudnya hanya sebentar. Hanya mengantarnya saja lalu pulang. Tapi Rintik memaksa masuk dan berkenalan dengan orang tuanya. Jadilah Davva berbincang-bincang cukup lama dengan mereka. Orang tua Rintik begitu hangat dan pandai membangun percakapan hingga tanpa terasa hampir satu jam Davva berada di sana.Davva terkesiap ketika mendengar suara keras klakson dari barisan kendaraan di belakangnya. Ternyata lampu merah sudah ma
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

Sudah Saatnya Kita Bahagia

Bagai patung es yang beku Davva membatu di tempatnya tanpa tahu harus melakukan apa. Seluruh organ tubuhnya bagai dibelenggu. Ia kehilangan kemampuan untuk bergerak. Hanya tatapannya yang terus terkunci pada Kanya dan Raven sampai keduanya menghilang di balik pintu kaca toko roti.Bagai ditampar kesadaran Davva terhempas pada kenyataan.Laki-laki itu menggerakkan kaki, melanjutkan langkahnya yang tadi tertahan. Dengan membawa hatinya yang hancur dan praduga yang dibangun atas asumsinya sendiri Davva melangkah lunglai menuju ruang rawat Wanda.Wanda dan Lilis serentak melihat ke arah yang sama saat Davva membuka pintu lalu masuk.“Udah pulang?” tanya sang ibu retoris.“Udah, Ma,” jawab Davva pelan.“Dia rumahnya di mana sih?”“Rintik?” tanya balik Davva kehilangan fokus. Pertemuan dengan Kanya dan Raven tadi membuatnya blank seketika.“Kan barusan kamu mengantar Rintik. Gimana sih?”“Oh.” Lalu Davva menyebutkan alamat tempat tinggal Rintik dengan detail agar ibunya tidak lagi bertany
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

Akhirnya Bertemu

Ini adalah hari terakhir Davva berada di Indonesia. Besok ia akan kembali ke NY setelah hampir seminggu lamanya berada di tanah air.Selama beberapa hari ini pergerakan Davva tidak jauh-jauh dari rumah dan rumah sakit. Ia tidak ingin ke mana-mana, termasuk untuk bertemu dengan teman-temannya seperti Riki.Namun, di hari ini Davva memutuskan untuk ke luar. Rasa rindu menggerakkan langkahnya ke sekolah Monica. Davva benar-benar sangat merindukan putrinya itu. Tapi ia tidak mungkin menunjukkan mukanya pada Monica. Davva tidak mau menumbuhkan pertanyaan besar di kepala anak itu mengenai eksistensinya selama ini. Baginya, cukup dengan melihat Monica dari jauh sudah cukup untuk mengobati kerinduannya yang begitu dalam.Dan di sinilah Davva sekarang. Berada di depan sekolah Monica namun hanya mampu duduk termenung di dalam mobilnya seperti seorang pengecut.Saat itu gerbang sekolah terbuka lebar karena sudah saatnya jam pulang para siswa. Para penjemput berdatangan, anak-anak berlarian, meny
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

Apa Yang Akan Terjadi, Terjadilah

Pertemuan tanpa rencana itu tidak terelakkan lagi sehingga akhirnya mereka saling menyapa. Kebencian yang pernah ada di hati Kanya untuk Davva telah sirna semenjak ia mengikhlaskan laki-laki itu pergi dari hidupnya.Davva yang mati-matian menghindari Kanya merasa segalanya usahanya sia-sia karena pada akhirnya mereka dipertemukan pada situasi dan tempat yang tidak terduga.“Apa kabar, Nya?” Satu-satunya yang melintas di kepala Davva adalah pertanyaan klise tersebut. Diucapkan dengan pelan dan canggung. Bahkan suaranya sendiri terdengar aneh di telinganya.“Kabar baik,” jawab Kanya. Seketika ia merasa malu saat tatapan Davva turun ke perutnya. Davva pasti berpikir keras mengenai kehamilannya.“Mau ke mana, Nya?” tanya Davva kemudian.“Mau liburan sama anak-anak ke NY.”Davva terkejut mengetahui fakta itu. Semoga saja ia dan Kanya berada dalam penerbangan yang berbeda. Berada di dekat Kanya selama dua puluh empat jam bahkan lebih bukanlah hal yang mudah bagi laki-laki itu.“Pergi libur
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

Konspirasi Semesta Berikutnya

Nyaris di sepanjang penerbangan Monica duduk di sebelah Davva. Monic tidak mau beranjak barang sedetik.Anak itu bercerita tentang apa saja, terutama mengenai hal-hal yang dilaluinya tanpa Davva. Mereka bercengkrama, tertawa, lalu sesekali saling berpelukan dan mencium satu sama lain. Keduanya melepas rindu setelah terpisah selama enam bulanan ini. Dari Monic Davva tahu bahwa Raven adalah penggangtnya yang sempurna.Hingga celetukan polos Monic membuat Davva mengatupkan bibirnya.“Kok Papa duduknya nggak dekat Mama? Kenapa Om Raven yang duduk di dekat Mama? Papa juga nggak meluk dan nyium Mama tadi. Emangnya Papa nggak kangen sama Mama ya?”Davva terdiam seribu bahasa. Sementara sang putri terus menyorotnya dengan tatapan penuh tanda tanya. Apa yang akan Davva katakan? Kenapa Monic begitu kritis di usianya yang masih teramat dini?“Oh iya, Papa lupa tadi. Itu karena Papa lagi sama Monic makanya jadi nggak ingat mau meluk Mama.” Akhirnya Davva memiliki jawaban yang kira-kira bisa di
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

Menjelaskan Kesalahpahaman

Kanya, Raven, dan anak-anak serta Davva serta Rintik pada akhirnya terpaksa menginap di hotel yang telah disediakan oleh pihak maskapai. Kanya dan Raven mendapatkan kamar berbeda di lantai yang sama, sedangkan kamar Davva terletak satu lantai di bawah mereka.“Ma, Monic mau tidur sama Papa,” ujar Monica merengek pada Kanya agar dirinya diizinkan tidur bersama Davva.“Monic tidurnya sama Mama aja, kasihan Papa,” jawab Kanya tidak setuju dengan keinginan sang putri. Iya, Kanya sangat mengerti perasaan keduanya. Inilah kesempatan bagi mereka untuk saling melepas rindu. Hanya saja Kanya khawatir jika semakin lengket dengan Davva maka semakin susah bagi anak itu untuk berpisah.“Kasihan kenapa, Ma?” Sepasang mata bulat Monica menatap dengan penuh tanda tanya.“Papa kan capek, Sayang, Papa mau istirahat,” jawab Kanya menjelaskan. Ia harap putrinya itu mau mengerti.“Tapi Monic kan nggak mengganggu Papa, Ma.” Monic merasa heran kenapa Kanya melarangnya. “Monic janji deh nggak bakal nakal. Mo
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

Dia Sukanya Yang Seperti Kamu

Keduanya masih saling mendekap entah berapa lama. Mereka sama-sama terbawa suasana hingga akhirnya sama-sama terhempas pada kenyataan dan mengurai pelukan.Kanya mengsap muka, mengeringkan sisa-sisa air mata dari wajahnya. Sementara Davva juga merasa canggung dan berpikir, apa ini pantas dilakukannya? Memeluk dan mencium seseorang yang bukan lagi menjadi miliknya. Raven bisa marah atau minimal cemburu jika mengetahuinya.“Aku minta maaf sudah salah sangka selama ini,” suara Kanya terdengar lirih.“Aku yang salah, bukan kamu. Dari awal aku sudah salah. Seharusnya aku nggak memaksakan diri. Seharusnya aku tahu diri bahwa kamu nggak akan pernah mencintaiku, Nya.”Kanya menelan saliva yang terasa begitu pahit. Mendengar pengakuan Davva membuat batinnya teriris-iris. Ternyata lelaki itu mengetahui perasaannya, bahwa Kanya tidak pernah mencintainya.“Dulu aku pikir setiap kali kamu tidur membelakangiku itu karena kebiasaan. Tapi belakangan aku baru menyadari kalau itu semua ada artinya. Kar
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more
PREV
1
...
141516171819
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status