Joya menyentuh ujung hidungnya dengan gugup, tidak tahu bagaimana harus menjawab. Sementara, Alastar terus berjalan mendekat, hingga Joya bisa mencium aroma tubuhnya yang familiar. “Atau .…” lanjutnya pelan, suaranya terdengar menggoda, “Kau sangat merindukan aku, sehingga datang diam-diam untuk melihatku?”Wajah Joya semakin panas, terbakar oleh rasa malu yang teramat sangat. “Bapak terlalu percaya diri,” balas Joya dengan suara bergetar.“Kalau begitu, kenapa kau masuk ke apartemenku, Baby?” tanya Alastar mengangkat satu alisnya.Joya menghela napas panjang, tahu bahwa ia tidak bisa menghindar lagi. Namun, ia bingung harus menjawab bagaimana. Apabila ia menceritakan perbuatan Denis padanya di dalam kamar, itu hanya akan memantik bara api dalam diri Alastar. “Saya … hanya ingin mengambil beberapa baju yang masih tertinggal di sini. Itu saja. Tidak lebih,” ucap Joya mencari alasan. Alastar menyandarkan tubuhnya ke meja di dekatnya, membiarkan Joya berjalan menuju ke lemari baju. “
Last Updated : 2025-02-14 Read more