Setelah menyerahkan dokumen kepada Livia, Joya menghela napas sebelum akhirnya berpamitan."Saya akan menemani Pak Alastar untuk meeting, Bu Livia."Livia mengangguk, matanya menatap Joya penuh perhatian. "Baik, jangan lupa bawa perlengkapan notulen. Kamu butuh buku catatan, pulpen, daftar hadir, dan laptop untuk mencatat poin-poin penting."Joya menurut. Ia segera mengambil perlengkapan yang dibutuhkan, memastikan tidak ada yang tertinggal sebelum berjalan menuju ruangan Alastar. Selesai dengan persiapannya, Joya mengetuk pintu dengan ragu. Namun, sebelum ia sempat membukanya, pintu itu sudah terbuka dari dalam. Alastar keluar dengan langkah sigap, menyebabkan Joya terkejut dan langsung mundur karena takut bertabrakan dengannya.Alastar hanya menunjuk ke depan, lalu berjalan meninggalkan Joya begitu saja. Joya mengerjapkan mata, merasa heran sekaligus bingung dengan sikap Alastar yang berubah-ubah dalam sekejap. Mungkin, lebih mudah menebak pergerakan arah mata angin, daripada memah
Terakhir Diperbarui : 2025-01-31 Baca selengkapnya