Siena seketika membuang pandangan ke luar jendela, sementara bibirnya perlahan memucat. Joya bisa melihat bagaimana bahu gadis itu menegang, bagaimana ujung jemarinya sedikit bergetar meski Siena berusaha mengendalikannya. Namun tetap saja, tak ada bantahan, tak ada pembelaan. Dan itu sudah cukup bagi Joya.“Apa kau nggak ingin tahu di mana aku melihat Denis dengan selingkuhannya?”Siena menggigit bibir bawahnya, lalu dengan suara yang sedikit bergetar, ia bertanya, “Memangnya di mana?”“Di sebuah kafe, pada malam minggu. Malam di mana pasangan biasanya berkencan,” jawab Joya menyandarkan punggung ke kursi.Untuk kesekian kalinya, Siena menelan ludah, kali ini lebih keras. “Kakak yakin itu Mas Denis?”“Aku sudah bilang padamu, aku melihatnya dengan mata kepala sendiri,” tegas Joya. “Dan, aku nggak sendirian saat itu. Ada seseorang bersamaku, seseorang yang bisa menjadi saksi.”Terlihat jelas bahwa Siena semakin gelisah. Kedua tangannya bertaut, jemarinya saling meremas dengan gelisah.
Huling Na-update : 2025-03-10 Magbasa pa