Dimas Mahendra duduk diam di ruang kantornya yang remang-remang. Di hadapannya, Calvin Rahadian bersandar santai di kursinya, sebuah ekspresi penuh kemenangan terukir di wajahnya. Di atas meja, sebuah laptop terbuka, menampilkan rekaman CCTV yang tampaknya akan mengubah segalanya."Aku ingin kau melihat ini, Dimas," kata Calvin dengan nada tenang, namun ada nada manipulatif yang tersembunyi di baliknya.Dimas menatap layar dengan waspada. Ia menekan tombol putar, dan rekaman mulai berjalan. Tampak seorang pria bertubuh tegap menyeret seorang gadis ke dalam ruangan yang gelap. Meski kualitas gambar tidak terlalu jelas, wajah pria itu tampak familiar.Alan Wijaya.Jantung Dimas berdegup kencang. Ia memperhatikan dengan seksama saat Alan Wijaya membawa Clara, putrinya, ke dalam ruangan yang tampak seperti sebuah gudang tua. Gadis itu tampak ketakutan, melawan sebisanya, namun pria itu terlalu kuat."Tidak mungkin..." bisik Dimas, tangannya mengepal erat.Calvin mendekat, menaruh tanganny
Last Updated : 2025-02-13 Read more