Di pagi yang cerah ini, Gabriel mengajak Xaviera ke sebuah taman yang dipenuhi dengan bunga-bunga yang mekar indah, tempat di mana mereka pertama kali bertemu. Sambil berjalan-jalan, mereka berdua tertawa lepas, saling melempar senyum yang penuh arti. Di sebuah bangku taman, mereka duduk berdampingan. Gabriel menggenggam tangan Xaviera dengan erat, matanya berbinar penuh cinta. “Ingat, saat kita pertama kali bertemu di sini? Kau sedang membaca buku puisi Neruda,” kata Gabriel, sambil mengusap rambut Xaviera lembut. Xaviera mengangguk, matanya berkilauan, “Iya, dan kau datang dengan secangkir kopi untukku, bilang bahwa Neruda adalah penyair favoritmu juga.” “Kau tahu sesuatu, Mi Amor? Saat itu sebenarnya aku berbohong.” Xaviera terhenyak mendengar perkataan Gabriel barusan. “Maksudmu?” tanyanya dengan alis terangkat sebelah. Gabriel tersenyum penuh arti, lalu menjelaskan bahwa kebohongan kecil itu adalah caranya untuk mendekati Xaviera. Dan Gabriel berhasil, karena setelah
Last Updated : 2025-02-25 Read more